DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN ZAT GIZI MAKRO BISKUIT SUBTITUSI BAHAN PANGAN LOKAL UNTUK PMT IBU HAMIL KEK

Acceptability and Analysis of Macronutrients Biscuits Substitution of Local Food For PMT Pregnant Women KEK

Penulis

  • Hikmawati Mas'ud Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Sitti Sahariah Rowa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Fatimawaty Suaib Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/mgp.v32i2.1897

Kata Kunci:

pangan lokal, zat gizi makro

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya terima serta kandungan zat gizi makro biskuit berbasis pangan lokal yang diformulasikan menggunakan tepung ubi jalar ungu, tepung tempe, dan tepung kacang merah sebagai bahan substitusi. Ketiga bahan tersebut dipilih karena memiliki potensi meningkatkan nilai gizi biskuit, terutama dari aspek protein dan kandungan senyawa bioaktif. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan tiga variasi formula, yaitu F1 (60% tepung ubi jalar ungu, 10% tepung tempe, 10% tepung kacang merah, 20% tepung terigu), F2 (50%, 15%, 15%, 20%), dan F3 (40%, 20%, 20%, 20%). Uji hedonik dilakukan terhadap 25 panelis tidak terlatih untuk menilai atribut warna, aroma, tekstur, dan rasa. Formula dengan tingkat penerimaan tertinggi kemudian dianalisis kandungan gizinya menggunakan metode titrimetri untuk karbohidrat, Mikro Kjeldahl untuk protein, dan gravimetri untuk lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F3 merupakan formula dengan tingkat kesukaan tertinggi. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa per 100 gram biskuit F3 mengandung 36,12% karbohidrat, 11,44% protein, dan 28,99% lemak. Kandungan protein dan lemak telah memenuhi standar SNI 01-2973-1992, sedangkan kadar karbohidrat belum sesuai standar. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi tepung tempe dan tepung kacang merah efektif meningkatkan nilai gizi biskuit, namun proporsi tepung ubi jalar ungu yang tinggi dapat menurunkan daya terima, terutama pada aspek warna dan rasa.

Referensi

Aini N, 2004. Pengelolahan Tepung Ubi Jalar dan Produknya untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Institut Pertanian Bogor http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/nuraini.pdf (Diakses pada, 13 Februari 2017)

Aini, N. (2004). Pengolahan tepung ubi jalar dan produknya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan. Institut Pertanian Bogor.

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/nuraini.pdf

Apriliayanti, T. (2010). Kajian sifat fisikokimia dan sensori tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Blackie) dengan variasi proses pengeringan (Skripsi). Universitas Negeri Semarang.

Astawan, M. (2015). Tempe mampu hentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

http://kms.ipb.ac.id/4926/

Bongoura, M. L., Atindana, J. N., Ming, Z. H., Wei, P., Mothibe, K. J., & Xue, Z. K. (2012). Starch functional properties and resistant starch from foxtail millet (Setaria italica L.). Pakistan Journal of Nutrition, 11, 919–928.

Gibson, R. S. (2005). Principles of nutritional assessment (2nd ed.). Oxford University Press.

Juanda, D., & Cahyono, B. (2000). Ubi jalar: Budi daya dan analisis usaha tani. Kanisius.

Kusnandar, F. (2010). Kimia pangan: Komponen mikro. Dian Rakyat.

Nadimin. (2017). Pengaruh substitusi tepung ikan gabus terhadap daya terima bangke sagu. Media Gizi Pangan, 24(2), 1–7.

Nindyarani, A. K., Sutardi, S., & Suparmo, S. (2011). Karakteristik kimia, fisik, dan inderawi tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) dan produk olahannya. Agritech, 31(4), 273–280.

Nuraelah, A. (2015). Formulasi, uji daya terima, dan analisis kandungan gizi cookies galohgor untuk meningkatkan produksi ASI (Skripsi). Institut Pertanian Bogor.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2004). Tabel komposisi pangan Indonesia.

http://file.persagi.org

Rosidah. (2010). Potensi ubi jalar sebagai bahan baku industri pangan. Jurnal Teknubuga, 2(2), 44–52.

Suda, I., Oki, T., Masuda, M., et al. (2003). Physiological functionality of purple-fleshed sweet potatoes containing anthocyanins and their utilization in foods. Japan Agricultural Research Quarterly (JARQ), 37(3), 167–173.

Wagiyono. (2003). Menguji kesukaan secara organoleptik.

http://psbtik.smkn1cms.net/pertanian/agroindustri/agroindustri_non_pangan/mengujikesukaan_secara_organoleptik.pdf

Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan gizi. Gramedia Pustaka Utama.

Unduhan

Diterbitkan

2025-12-24

Terbitan

Bagian

Artikel
Abstrak viewed: 0
PDF downloaded: 0