https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/issue/feedMedia Gizi Pangan2024-12-10T22:47:05+08:00Manjilala, S.Gz, M.Gizimanjilala@poltekkes-mks.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Media Gizi Pangan</strong> merupakan jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar sejak tahun 2005, dengan pISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1180425888" target="_blank" rel="noopener"><strong>1858-4608</strong></a> dan eISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1528262974&1&&" target="_blank" rel="noopener"><strong>2622-6480</strong></a>. <strong>Media Gizi Pangan </strong>Terbit dua kali setahun yaitu periode Januari-Juni dan Juli-Desember.</p> <p><strong>Media Gizi Pangan</strong> menerima tulisan ilmiah berupa hasil penelitian dengan fokus Gizi Masyarakat, Gizi Klinik, dan Pengolah Pangan. <strong>Media Gizi Pangan</strong> direview oleh para ahli dibidang pangan dan gizi sesuai dengan bidang keilmuan yang dikembangkan yang bertujuan untuk mendorong pengembangan ilmu gizi dan pangan secara umum sehingga dapat menjadi sumber referensi dalam mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan yang berbasis Evidence Based Practice di Indonesia.</p> <p><strong>Media Gizi Pangan</strong> dapat menjadi wadah bagi peneliti dalam bidang ilmu gizi dan pangan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya sehingga mampu memperkaya referensi ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan di Indonesia.</p>https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1135DAYA TERIMA SOKU COOKIES 2024-11-14T07:39:49+08:00Retno Sri Lestariretnosrilestari@poltekkes-mks.ac.idAswita Amiraswitaamir@poltekkes-mks.ac.id<p>Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang paling umum di dunia, ditandai oleh hiperglikemia kronis akibat gangguan pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. <em>Soku Cookies</em> adalah salah satu alternatif makanan selingan untuk pasien DM yang terbuat dari tepung sorgum dan kuit buah naga. Tujuan Khusus penelitian ini adalah mengetahui daya terima panelis terhadap <em>Soku Cookies </em>dari aspek warna, tekstur, aroma dan rasa. Jenis penelitian pra eksperimen dengan desain <em>one shot group design</em>. Daya terima dinilai dengan uji organoleptik pada 100 panelis konsumen dan 25 panelis agak terlatih. Hasil uji daya terima terhadap warna (ρ=0,305), tekstur (ρ=0,180), aroma (ρ=0,166) dan rasa (ρ=0,626) yang berarti tidak ada perbedaan nyata perlakuan (F1, F2, dan F3) terhadap <em>cookies</em> dengan substitusi tepung sorgum dan tepung kulit buah naga. Berdasarkan hasil perankingan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial, formula yang paling disukai adalah F2 (70%:30%). Disarankan dalam pembuatan <em>Soku Cookies</em> selanjutnya agar dapat meneliti zat gizi khususnya yang berpengaruh terhadap kadar gula darah pasien DM.</p> <p>Kata kunci: Tepung Kulit Buah Naga, Tepung Sorgum, Soku Cookies</p>2024-12-08T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Retno Sri Lestari, Aswita Amirhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/681TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, POLA PENGASUHAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN WASTING PADA BALITA 2024-11-08T13:56:24+08:00Anggun Dwi Sulistianianggunslstyni@gmail.comLinda Riski Sefrina 2110631220020@student.unsika.ac.idMilliyantri Elvandari2110631220020@student.unsika.ac.id<p>Wasting merupakan kondisi yang perlu diperhatikan karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita. UNICEF 2021 melaporkan sebanyak 45 juta atau 6,7% anak berusia di bawah 5 tahun menderita wasting. Dibandingkan dengan balita yang tidak kekurangan gizi, balita yang kekurangan gizi memiliki risiko lebih besar untuk meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, pola pengasuhan, dan sanitasi lingkungan dengan kejadian wasting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ciampel Kabupaten Karawang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis data dilakukan dengan uji <em>Spearmen. </em>Hasil uji statistik diperoleh pendidikan ayah dengan nilai p-value sebesar 0.023 dan pendidikan ibu dengan nilai p value sebesar 0.005 (p-value < 0,05). Pada pola pengasuhan diperoleh nilai p-value sebesar 0.005 (p-value< 0.05). Sedangkan pada sanitasi lingkungan diperoleh nilai p-value sebesar 0.042 (p-value < 0.05), yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, pola pengasuhan, dan sanitasi lingkungan dengan kejadian wasting pada balita di Puskesmas Ciampel.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Anggun Dwi Sulistiani, Linda Riski Sefrina , Milliyantri Elvandarihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1064EFEK PEMBERIAN PUDING KERSEN JAHE MERAH TERHADAP KADAR ASAM URAT PENDERITA HIPERURISEMIA DI PUSKESMAS KENTEN2024-11-08T16:01:53+08:00Miftah Chairisyah Uswahmiftahmicu@gmail.comManuntun Rotuamiftahmicu@gmail.comElizamiftahmicu@gmail.com<p>Hiperurisemia adalah terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal, yaitu pada laki-laki lebih dari 7,0 mg/dl dan pada perempuan 6,0 mg/dl. Salah satu pengobatan non farmakologi yang dapat diberikan kepada penderita hiperurisemia adalah dengan cara pemberian puding kersen jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian puding kersen jahe merah terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan <em>pretest</em> <em>and postest with control group</em>. Sampel pada penelitian ini dipilih secara <em>simple random sampling</em>. Jumlah sampel kelompok perlakuan dan kelompok pembanding masing-masing 34 responden. Analisis data menggunakan <em>paired sample t-test</em> dan <em>independent sample t-test</em> dengan selisih nilai rata-rata kadar asam urat kelompok perlakuan 1,5 mg/dl (p-value = 0,000) dan kelompok pembanding 0,7 mg/dl (p-value = 0,000). Hasil <em>independent sample t-test</em> didapatkan p-value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian puding kersen jahe merah terhadap penurunan kadar asam urat pada pasien hiperurisemia dengan perbedaan selisih rata-rata kadar asam urat kelompok perlakuan lebih tinggi daripada kelompok pembanding. Ada pengaruh pemberian puding kersen jahe merah terhadap kadar asam urat penderita hiperurisemia di Puskesmas Kenten.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Miftah Chairisyah Uswah, Manuntun Rotua, Elizahttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1063FORMULASI BROWNIES TEPUNG HATI AYAM DAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI CAMILAN SUMBER ZAT BESI2024-11-11T20:36:57+08:00Nindy Marsitanindy10marsita@gmail.comManuntun Rotuanindy10marsita@gmail.comElizanindy10marsita@gmail.com<p>Brownies merupakan jenis kue berwarna cokelat, tidak mengembang, memiliki rasa manis dan aroma khas cokelat sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif penambahan bahan lain pada produk pangan guna meningkatkan kandungan zat gizi khususnya zat besi. Salah satu contoh bahan tambahan sumber zat besi adalah hati ayam. Selain hati ayam, daun kelor juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan sumber zat besi karena mengandung zat besi dan protein yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik, daya terima berdasarkan sifat organoleptik, dan kandungan gizi pada brownies tepung hati ayam dan tepung daun kelor. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial dari 3 formula. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi brownies tepung hati ayam dan tepung daun kelor yang terpilih adalah formula P3 (30 gram tepung hati ayam dan 5 gram daun kelor) dengan kandungan energi sebesar 182,4 kkal, protein 4,17%, lemak 10,35%, karbohidrat 18,15%, dan zat besi 3,02 mg pada 100 gram brownies tepung hati ayam dan tepung daun kelor. Brownies tepung hati ayam dan tepung daun kelor formula terbaik (P3) dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan khususnya oleh remaja putri yang menderita anemia karena dengan porsi saji 1 potong (40 gram) per hari, brownies ini dapat memenuhi 20,13% kebutuhan harian zat besi remaja, sehingga efektif sebagai tambahan nutrisi untuk mengatasi anemia.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Nindy Marsita, Manuntun Rotua, Elizahttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/857UANG SAKU SEBAGAI FAKTOR PENENTU STATUS GIZI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 MINGGIR2024-11-17T08:13:31+08:00Rosi Nur Aprilliarosinuraprillia472@gmail.comAgung Nugrohorosinuraprillia472@gmail.comArie Rahmawati Hidayantirosinuraprillia472@gmail.com<p>Masalah gizi remaja di Indonesia menunjukkan prevalensi yang signifikan terhadap gizi buruk dan obesitas. Uang saku berperan dalam status gizi remaja, di mana jumlah yang lebih besar cenderung mendorong pola konsumsi berlebihan. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi korelasi antara uang saku dan status gizi siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Studi yang digunakan observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Data sekunder diperoleh pada 21 Juli 2023 di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Data berat badan, tinggi badan, diukur langsung di sekolahan menggunakan timbangan digital dan stadiometer oleh petugas terlatih. Tanggal lahir dan uang saku menggunakan kuesioner ditanyakan langsung kepada responden. Sampel penelitian berjumlah 131 responden dipilih menggunakan teknik <em>total sampling</em> dengan uji statistik regresi linear sederhana. Hasil pengkajian menyatakan adanya hubungan positif yang signifikan antara uang saku dengan status gizi siswa (<em>coef</em> = 0,0000601, p = 0,0325). Distribusi uang saku dan status gizi (<em>z-score</em>) menunjukkan mean <em>z-score </em>responden sebesar -0,31 dengan standar deviasi 1,36, sedangkan mean uang saku 10.809,16 dengan standar deviasi 4.237,41. Uang saku berperan terhadap varians nilai <em>z-score </em>sebesar 2,8%. Terdapat hubungan antara uang saku dan status gizi, di mana peningkatan uang saku berkorelasi dengan peningkatan status gizi, meskipun dampaknya lemah. Kesimpulan terdapat hubungan signifikan antara uang saku terhadap status gizi.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Rosi Nur Aprillia, Agung Nugroho, Arie Rahmawati Hidayantihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/831HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA SISWI MTSN 2 TANGGAMUS2024-11-02T11:54:30+08:00David Arta Yoga Nugrahadavidnugraha426@gmail.comAbdullahuapchangdullah66@gmail.comAftulesi Nurhayatiaftulesiakbar@gmail.comMasayu Dian Khairanimasayudiankhairani@gmail.com<p>Kebugaran jasmani dimaknai sebagai kemampuan manusia untuk mengkondisikan fungsi organ tubuh dengan kondisi secara efektif dan tanpa mengalami kelelahan tubuh dalam batas fisiologis, sehingga masih dapat menjalankan aktifitas lainnya. Kebugaran pada anak-anak dan remaja dapat dikatakan sebagai indikator yang penting dari kesehatan dan hasil psikologis dan dirancang sebagai ukuran komprehensif kebugaran kardiorespirasi, fleksibilitas, kekuatan otot, dan komposisi tubuh. Selain itu, penurunan kebugaran pada masa anak-anak dan remaja dapat menimbulkan gangguan kesehatan dalam masa pendek maupun masa yang panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, persentase lemak tubuh, dengan kebugaran pada siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tanggamus. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini 94 siswi yang dari kelas 7 dan 8 dengan rentang usia 13-15 tahun. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji gamma. Hasil analisis menggunakan uji gamma mendapatkan hasil hubungan antara Status gizi dan tingkat kebugaran dengan p-value 0,011 (<0,05) dan terdapat hubungan antara persentase lemak tubuh dan tingkat kebugaran dengan p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang antara status gizi, persentase lemak tubuh, dengan tingkat kebugaran pada siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tanggamus.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 David Arta Yoga Nugraha, Abdullah, Aftulesi Nurhayati, Masayu Dian Khairanihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/820TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN MAKAN DENGAN DAYA TERIMA MAKANAN BIASA PASIEN RSU AZ – ZAHRA KALIREJO2024-11-11T20:56:33+08:00Mesayu Ade Aprilia Sindimesayuadeapriliasindisindi51@gmail.conAftulesi Nurhayatiaftulesiakbar@gmail.comDesti Ambar Watidestiambarwati.id@gmail.comMasayu Dian Khairanimasayudiankhairani@gmail.com<p class="s14">Kepuasan pelayanan makan merupakan salah satu indikator keberhasilan rumah sakit. Daya terima merupakan kemampuan seseorang menerima makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dan sisa makanan yaitu ≤ 20%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat kepuasan pelayanan makan dengan daya terima makanan biasa. Rancangan penelitian ini adalah analitik <em>cross sectional</em>, dengan instrument yang digunakan <em>camstock</em> dan angket kepuasan pelayanan. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 73 responden yang di ambil dengan teknik Purposive Sampling. Kriteria Inkulsi meliputi : Pasien bersusia ≥ 15 tahun dan mendapatkan 9x makan biasa. Analisis bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji Gamma. Hasil penelitian ini terdapat responden berjenis kelamin perempuan 64,4% dan laki – laki sebanyak 35,6%. Tingkat kepuasan paling banyak dalam kategori sangat puas 45,2% dengan daya terima makanan sebanyak 76,6%. Analisis statistika menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepuasan pelayanan makan dengan daya terima makanan makanan biasa (p = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan daya terima.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Mesayu Ade Aprilia Sindi, Aftulesi Nurhayati, Desti Ambar Wati, Masayu Dian Khairanihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1031POLA ASUH MAKAN, PEMILIHAN MAKANAN DAN PERILAKU PILIH MAKANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 26 JATI UTARA2024-11-16T07:26:13+08:00Alifya Nurhanif Firmanalifyanurhanif1@gmail.comAzrimaidalizaazrimaidaliza75@gmail.comResmiatiresmiati1989@gmail.com<p>Usia sekolah dasar dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku gizi seseorang dan keluarga, karena usia anak sekolah adalah usia emas yang akan menentukan masa depan negara, kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu generasi muda harus mulai diperhatikan sejak usia anak-anak. Masalah yang saat ini muncul pada anak usia Sekolah Dasar (SD) adalah keterlambatan pertumbuhan, penurunan kecerdasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh makan, pemilihan makanan pada ibu dan perilaku pilih-pilih makanan dengan status gizi anak usia sekolah di SDN 26 Jati Utara. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Sampel penelitian ini adalah 140 anak usia sekolah di SDN 26 Jati Utara kelas 1-6 yang diambil dengan teknik <em>propotional random sampling</em>. Data dikumpulkan dengan pengisian angket dan observasi. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji <em>Chi-Square </em>dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 70% anak memiliki status gizi baik, 66,4% diasuh dengan pola asuh makan tidak tepat, 55,7% pemilihan makanan dengan mementingkan kesehatan, 57,1% anak tidak memiliki perilaku pilih-pilih makanan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dengan status gizi anak (<em>p-value</em>=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pemilihan makanan ibu (<em>p-value</em>=0,419) dan perilaku pilih-pilih makanan pada anak (<em>p-value</em>=0,593) dengan status gizi. Variabel riwayat konsumsi obat cacing merupakan <em>confounding</em>.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Alifya Nurhanif Firman, Azrimaidaliza, Resmiatihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1188GAMBARAN KESESUAIAN STANDAR PORSI MAKANAN BIASA MENU MAKAN SIANG PASIEN KELAS I DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL KOTA MAKASSAR2024-11-17T07:54:47+08:00Suriani Raufsuriani45@poltekkes-mks.ac.idThresia Dewi Kartini Bsuriani45@poltekkes-mks.ac.idAndi Diin Isqara Putrisuriani45@poltekkes-mks.ac.idHijrah Asikinas.hijrah@gmail.com<p>Penyusunan standar makanan adalah kegiatan menyandingkan dana, kondisi kesehatan dan latar belakang sosial budaya pasien dalam menyusun kecukupan gizi. Standar makanan rumah sakit diperlukan sebagai alat adminstrasi untuk merancang jenis dan jumlah kebutuhan makanan pasien perhari. Kesesuaian standar porsi makanan di rumah sakit berdasarkan penelitian terdahulu dan yang berkaitan menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam pemorsian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian standar porsi makanan biasa menu makan siang pasien kelas I di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 5 pasien perhari selama 10 hari pelaksanaan mengikuti satu siklus menu. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan metode penimbangan makanan <em>(food weighing)</em> secara langsung yaitu makan siang pasien dan data sekunder yaitu standar porsi RSI Faisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar porsi yang tidak sesuai yaitu makanan pokok hanya 87,70%, lauk hewani 94,14%, sayur 89,58% dan buah 87,38% sedangkan yang sesuai dengan standar porsi yaitu lauk nabati 97,6%. Kesimpulan penelitian ini adalah kesesuaian standar porsi makanan pokok pada menu makan siang pasien kelas I di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar dikategorikan tidak sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Disarankan agar Pemorsian makanan pokok di instalasi gizi di RSI Faisal Makassar menggunakan URT yang ukurannya telah distandarkan sesuai dengan rata-rata kebutuhan pasien pada umumnya, sehingga belum memenuhi standar porsi rumah sakit.</p>2024-12-08T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Suriani Rauf, Thresia Dewi Kartini B, Andi Diin Isqara Putri, Hijrah Asikinhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/588PENGARUH PENGETAHUAN GIZI DAN UANG SAKU TERHADAP KONSUMSI JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 274 BONTOSUNGGU KABUPATEN BULUKUMBA2024-11-08T13:48:09+08:00Sunartosunarto@poltekkes-mks.ac.idChaerunimmahsunarto@poltekkes-mks.ac.idRezki Fitri Ramadanisunarto@poltekkes-mks.ac.id<p>Konsumsi Makanan Jajanan merupakan salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah<em>. </em>Umumnya, semakin besar uang saku anak sekolah, maka akan semakin besar kemampuan membeli makanan dan mendorong konsumsi berlebih. Jumlah uang saku yang lebih besar membuat anak sering mengonsumsi makanan jajanan yang mereka sukai tanpa menghiraukan kandungan gizinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan gizi, menentukan besaran jumlah uang saku, menentukan konsumsi makanan jajanan, dan menganalisis pengaruh pengetahuan gizi dan uang saku terhadap konsumsi makanan jajanan pada anak sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian kuantitatif bersifat deskriptik analitik untuk mengetahui pengaruh pengetahuan gizi dan besarnya uang saku terhadap konsumsi makanan jajanan Anak Sekolah Dasar yang dilakukan dengan desain <em>Cross Sectional</em><strong>. </strong>Populasi siswa SD kelas IV, V, VI. Besar sampel sebanyak 57. Pengetahuan gizi dikumpulkan melalui kuesioner, Status gizi diketahui melalui nilai IMT/U Konsumsi jajanan diketahui melalui wawancara <em>food recall</em>, uang saku diketahui dengan cara wawancara. Uji statistik dengan <em>Chi-Square</em>. Hasil penelitian diketahui Status gizi normal (75,4%), Pengetahuan gizi pada umumnya baik (68,9%), Uang saku lebih (50,9%), Konsumsi energi jajanan kategori cukup (43,9%), Konsumsi protein jajanan kategori cukup (86,0%). Analisis statistik dinyatakan tidak ada pengaruh pengetahuan gizi dengan konsumsi energi jajanan P=0,363 dan protein jajanan P=0,209. Tidak ada pengaruh uang saku dengan konsumsi energi jajanan P=0,171dan protein jajanan P=0,138. Kesimpulan diketahui tidak ada pengaruh pengetahuan gizi dan uang saku terhadap konsumsi jajanan anak Sekolah Dasar Negeri 274 Bontosunggu Kabupaten Bulukumba. Disarankan bagi siswa-siswi dapat mengetahui segala bentuk jajanan yang sehat dan bergizi.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Sunarto, Chaerunimmah, Rezki Fitri Ramadanihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/690KORELASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI SISWA SDN TELUKJAMBE II2024-11-03T19:30:03+08:00Agiesnaagiesna4604@gmail.comLinda Riski Sefrina2210631220023@student.unsika.ac.idMilliyantri Elvandari2210631220023@student.unsika.ac.id<p>Anak-anak sekolah bertanggung jawab atas peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah perilaku hidup bersih dan sehat dalam struktur sekolah. Anak-anak harus dididik untuk menjalani gaya hidup yang bersih dan sehat sejak kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana status gizi siswa sekolah dasar kelas IV di SDN Telukjambe II berkorelasi dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analitik observasional <em>cross-sectional</em>. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu siswa dan siswi kelas IV berjumlah 31 siswa. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik <em>simple random sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji Spearman sebagai analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa kelas IV SDN Telukjambe II memiliki status gizi baik dengan perilaku hidup bersih sehat termasuk ke dalam kategori baik. Namun, hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara status gizi siswa kelas IV SDN Telukjambe II dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai <em>p</em>-value sebesar 0,411. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Status Gizi siswa kelas IV SDN Telukjambe II.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Agiesna, Linda Riski Sefrina, Milliyantri Elvandarihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/562PERAN KONSELING GIZI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN ASUPAN GIZI IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)2024-05-08T10:47:18+08:00Dika Juliastutihendrayati@poltekkes-mks.ac.idHendrayatihendrayati@poltekkes-mks.ac.idMustaminhendrayati@poltekkes-mks.ac.idFatmawaty Suaibhendrayati@poltekkes-mks.ac.idSukmawatihendrayati@poltekkes-mks.ac.id<p>Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil di Indonesia dengan prevalensi sebesar 8,4% sedangkan target <em>World Health Organization</em> adalah <5%. KEK pada ibu hamil disebabkan oleh adanya defisiensi zat gizi akibat kurangnya asupan energi dan zat gizi. Salah satu penyebab asupan yang rendah adalah pengetahuan gizi yang kurang sehingga menyebabkan sikap dan perilaku ibu terhadap gizi tidak benar, dengan demikian perlu dilakukan pendekatan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) misalnya pemberian konseling gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian konseling gizi terhadap pengetahuan dan asupan gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah <em>pre experimental </em>dengan rancangan<em> one group pre-post test design. </em>Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Mei 2023 di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Sampel penelitian sebanyak 25 orang ibu hamil KEK yang ditetapkan secara <em>purposive sampling.</em> Pelaksanaan intervensi dilakukan empat kali selama dua minggu. Analisis data menggunakan <em>Uji paired t-test dependen.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian konseling gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil KEK dengan p = 0.001 < 0.05 dan tidak terdapat pengaruh pada peningkatan asupan energi (p = 0.179), protein (p = 0.070), lemak (p = 0.197) dan karbohidrat (p = 0.326) ibu hamil KEK. Implementasi konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil KEK namun belum mampu meningkatkan asupan energi dan zat gizi makro hingga terpenuhinya kebutuhan gizi.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Dika Juliastuti, Hendrayati, Mustamin, Fatmawaty Suaib, Sukmawatihttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/856TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERKAIT GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN GIZI KURANG PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA PAKUAN AJI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR2024-11-17T08:15:25+08:00Ananda Dwi SeftyAnandads9326@gmail.comMasayu Dian Khairanimasayudiankhairani@gmail.comAbdullahmasayudiankhairani@gmail.comAlifiyanti Muharramahmasayudiankhairani@gmail.com<p>Masalah Gizi kurang (wasted) merupakan suatu keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh konsumsi gizi yang tidak cukup. Gizi Kurang pada balita disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung yang dapat mempengaruhi adalah adanya penyakit infeksi dan asupan makanan, sedangkan faktor tidak langsung yang mempengaruhi gizi kurang pada balita adalah ketahanan pangan di dalam keluarga, pola asuh, sanitasi lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan, umur anak, jenis kelamin anak, tempat tinggal, pendidikan, dan pekerjaan orang tua. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terkait gizi dan pola pemberian makan dengan gizi kurang pada balita usia 6-59 bulan di Desa Pakuan Aji Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah balita usia 6-59 bulan sebanyak 88 balita. Teknik yang digunakan dalam pemilihan subyek menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri (berat badan dan Panjang/tinggi badan). Analisa data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi gizi kurang di Desa Pakuan Aji sebanyak 70,5% dan frekuensi gizi baik 29,5%. Tingkat pengetahuan ibu yang kurang sebanyak 44,3% dan tingkat pengetahuan ibu yang baik sebanyak 18,2%. Pola Pemberian makan yang kurang sebanyak 43,2% dan pola pemberian makan yang baik sebanyak 23,9%. Hasil analisis terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu terkait gizi p- value 0,000 (p <0,05) dan pola pemberian makan ibu p-value 0,002 (p <0,05) dengan gizi kurang di Desa Pakuan Aji Kabupaten Lampung Timur. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan bukti empiris bahwa peningkatan pengetahuan ibu terkait gizi dan perbaikan pola pemberian makan dapat menjadi intervensi kunci dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Indonesia. Temuan ini relevan untuk mendukung kebijakan pemerintah dan program intervensi berbasis masyarakat, terutama di daerah pedesaan, dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang secara nasional.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Ananda Dwi Sefty, Masayu Dian Khairani, Abdullah, Alifiyanti Muharramahhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/megiz/article/view/1185VISUALISASI DATA E-PPGBM MENGGUNAKAN GOOGLE DATA STUDIO2024-11-16T10:41:14+08:00Manjilalamanjilala@poltekkes-mks.ac.idAgustian Ipaagustian@poltekkes-mks.ac.id<p>Aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk memudahkan pemantauan status gizi balita hingga tingkat Posyandu. Namun, aplikasi ini belum menyediakan alat bantu analisis untuk petugas gizi dalam memantau tren masalah gizi dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dashboard interaktif berbasis Google Data Studio yang mampu memvisualisasikan data hasil analisis e-PPGBM. Metode penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dengan target luaran berupa dashboard visualisasi data. Sasaran penelitian adalah Petugas Gizi Puskesmas di Kabupaten Maros yang telah menginput data e-PPGBM minimal 90% dari target sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data e-PPGBM terdiri dari tiga komponen utama: pemantauan pertumbuhan, tatalaksana masalah gizi, dan laporan gizi. Fokus penelitian ini adalah mengembangkan visualisasi untuk data pemantauan pertumbuhan balita, khususnya laporan status gizi balita. Proses pembuatan dashboard meliputi persiapan data, integrasi data, desain dashboard, penambahan interaktivitas, serta publikasi. Dashboard ini dapat meningkatkan efisiensi analisis dan pemantauan tren status gizi balita di tingkat puskesmas.</p>2024-12-10T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Manjilala, Agustian Ipa