PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KELURAHAN BONTOKADATTO KABUPATEN TAKALAR

Eksklusive breastfeeding and early complementary foods with the incidence of stunting in toddlers in bontokadatto village takalar regency

Penulis

  • Sukmawati Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Risna Andriana Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Sitti Sahariah Rowa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Retno Sri Lestari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/mgp.v32i1.1315

Kata Kunci:

ASI Ekslusif, Balita, MP-ASI Dini, Stunting

Abstrak

Hasil Survei Kesehatan Indonesi (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 12,9% dan severly stunting sebesar 5,4%, Provinsi Sulawesi Selatan prevalensi stunting sebesar 17,2% dan severly stunting sebesar 6,3%. Kabupaten Takalar prevalensi stunting  sebesar 35,4% yang masih berada diatas cut off WHO yaitu 20%. WHO menyebutkan prinsip pemberian makanan pada anak yang baik adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), memberikan ASI ekskusif, memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dini dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan case control secara retrospektif. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar pada Januari sampai Maret 2024. Sampel adalah seluruh balita yang mengalami stunting sebanyak 20 orang sebagai kelompok kasus dan balita yang tidak stunting sebanyak 20 orang sebagai kelompok kontrol. Variabel penelitian adalah ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI dini. Data pemberian ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI dini diperoleh melalui wawancara dengan bantuan kuisioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar dengan masing-masing nilai p-value 0,34 untuk pemberian ASI eksklusif dan p-value 0,74 untuk pemberian MP-ASI dini dimana nilai p-value > 0,05. Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dini merupakan faktor risiko kejadian stunting, dengan nilai OR keduanya yaitu 2,27 dan 1,55 yang bernilai (OR > 1). Disarankan kepada para ibu untuk memberikan ASI eksklusif mulai dari bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan memberikan MP-ASI pada usia 6 bulan dengan tepat, dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.

Referensi

Al, M. L., Purwanti, L. E., Sukamto, F. I., Kesehatan, F. I., & Ponorogo, U. M. (2020). Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Menyatakan Air Susu Ibu ( ASI ) Eksklusif Adalah ASI Yang Diberikan Menambahkan Atau Dalam Jangka Panjang Stunting Mengakibatkan Penurunan Dapat Kemapuan Kognitif Dan Prestasi Belajar , Menurunnya Dan Sehingga Muda. 4(1).

Beka, R., Mz, S., Simanjuntak, B. Y., & Suryani, D. (2018). Pemberian Mp-Asi Dini Dengan Status Gizi ( Pb / U ) Usia 4-7 Bulan Di Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu ( Early Complementary Feeding Of Breast Milk And Nutritional Status ( Height For Age Index ) 4-7 Month In Districts Ratu Samban Bengkulu City ). 3(3), 103–109. Https://Doi.Org/10.30867/Action.V3i2.95

Kemenkes. (2022). Status Gizi SSGI 2022.

Komang, N., Swanitri, A., Karuniawaty, T. P., John, R. E., Qurani, R. M., Tengkawan, J., Septisari, A. A., Ihyauddin, Z., Barat, N. T., Indonesia, P., & Barat, J. (2020). Penelitian Gizi Dan Makanan. 43(2), 81–88.

Lukito, D. A., & Setyaningsih, A. (2023). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dan Ketepatan Pemberian Mp-Asi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-23 Bulan Di Kecamatan Bansari Stunting In Toddler Age 6-23 Months In Bansari District ,. 2(2), 91–99.

Novayanti, L. H., Armini, N. W., & Mauliku, J. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan Di Puskesmas Banjar I Tahun 2021. 9(2), 132–139.

Peraturan Presiden, R. (2020). Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Embangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

Putu, N., Sri, D., Pasek, M. S., Luh, N., & Pranena, P. (2023). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dan Makanan Pendamping Asi ( Mp-Asi ) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. 3(2), 89–94.

Rafika, S. P., Mohammad, S. D., Tri, A., & Siti, S. (2022). Pendahuluan Metode. Ilmiah Kesehatan, 11, 262–270.

Risva, Asrianti, T., Afiah, N., & Muliyana, D. (2019). Pengaruh Pemberian ASI Terhadap Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Uskesmas Juanda Samarinda. 1(1), 29–33.

Rosha, B. C., Sulsilowati, A., Amaliah, N., & Permanasari, Y. (2020). Penyebab Langsung Dan Tidak Langsung Stunting Di Lima Kelurahan Di Kecamatan Bogor Tengah , Kota Bogor ( Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019 ). 169–182.

Safitri, Y., Lail, N. H., & Indrayani, T. (2021). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Dimasa Pandemi Covid-19 Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Kaler Tangerang. 4(1), 70–83. Https://Doi.Org/10.30994/Jqwh.V4i1.107

Sandra, F. A. (2016). Gizi Ibu Dan Bayi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sampe, S. A., Toban, R. C., & Madi, M. A. (2020). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Pendahuluan. 11(1), 448–455. Https://Doi.Org/10.35816/Jiskh.V10i2.314

Sukmawati, Adam, A., Sirajuddin, Nadimin, & Sana, N. T. (2023). Risk Factors For Stunting In Toddlers In Gowa Regency. 17(1), 89–94.

Sukmawati, Hendrayati, Chaerunimah, & Nurhumairah. (2018). Keterkaitan Status Gizi Ibu Hamil Serta BBLR Dengan Stunting Pada Anak. Media Gizi Pangan, 25, 18–24.

Wandini, R., Resti, E., Wandini, R., Resti, E., Ilmu, S., & Universitas, K. (2020). Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.

Widiastity, W. (2020). Hubungan Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan Di Puskesmas Soropia.

Wijaya, F. A. (2019). ASI Eksklusif : Nutrisi Ideal Untuk Bayi 0-6 Bulan. 46(4), 296–300.

Kemenkes RI. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-05

Terbitan

Bagian

Artikel
Abstrak viewed: 5
PDF downloaded: 3