SUBTITUSI TEPUNG UMBI TALAS DENGAN PENAMBAHAN SPIRULINA PADA MIE KERING UNTUK PENCEGAHAN STUNTING

Taro Flour Substitution With Spirulina In Dried Noodles For Stunting Prevention

Penulis

  • Adhisty Elcahyani Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang
  • Betarina Natasya Febriani Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang
  • Trustha Aurora Firdauza Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang
  • Elvin Sindi Pratiwi Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang
  • Firmanta Waruwu Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang
  • Siswi Astuti Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang

DOI:

https://doi.org/10.32382/mgp.v32i1.1176

Kata Kunci:

Mie Kering, Stunting, Spirulina, Tepung Talas

Abstrak

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan tinggi anak terhambat akibat malnutrisi kronis dan kurangnya stimulasi psikososial. Penyebabnya meliputi lingkungan yang kurang sehat dan kekurangan gizi pada ibu hamil. Kasus stunting masih banyak ditemukan di Indonesia karena distribusi asupan gizi seimbang belum merata. Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas asupan gizi anak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan mie kering dengan menggantikan sebagian tepung terigu dengan tepung talas dan menambahkan Spirulina sebagai sumber nutrisi tambahan. Spirulina dikenal kaya akan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan penting bagi pertumbuhan anak. Metode penelitian meliputi formulasi berbagai proporsi tepung talas dan Spirulina yang meliputi perbandingan tepung talas dengan tepung terigu serta berat spirulina, dimana uji yang dilakukan yaitu uji karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik mie kering yang dihasilkan, termasuk analisis kandungan gizinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian tepung terigu dengan tepung talas dan penambahan Spirulina pada mie kering dapat meningkatkan kandungan nutrisi, terutama protein dan mikronutrien esensial. Selain itu, mie kering yang dihasilkan memiliki tekstur dan rasa yang diterima oleh panelis, dengan kandungan protein 11,433%, lemak 13,09%, karbohidrat 75,91%, dan tidak terdeteksi adanya logam Cd, Hg, Pb, serta bakteri Escherichia coli. Dengan demikian, mie kering berbasis tepung talas yang ditambah Spirulina dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak.

Referensi

Aminullah, Ramadhan, A.M., & Fitrilia, T. 2024. Profil Cooking Loss dan Tekstur Mi Basah Ekstrusi Campuran Mocaf dan Tepung Talas yang Ditambah Kuning Telur. Jurnal Ilmiah Pangan Halal. 6(2) : 126-133

Asilla, M. R., Kamaludin, & Holik, H. A. 2022. Kandungan Senyawa Kimia dan Aktivitas Farmakologi Spirulina sp. Jurnal Kinetika. 2(2) : 59-66

Canti, M., Fransiska, I., Lestari, D. 2020. Karakteristik Mie Kering Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Labu Kuning dan Tepung Ikan Tuna. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 9(4) : 181-187

Christwardana M., Nur, M. M. A., Hadiyanto. 2013. Spirulina platensis: Potensinya sebagai Bahan Pangan Fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 2(1) : 1-4

Fahrezi, M.A. 2023. Substitusi Tomat dan Tepung Ganyong pada Pembuatan Mi Kering Terhadap Kualitas Indrawi dan Nilai Gizinya. Skripsi

Fitrya, Wahdan., Alfionita, Khusnul. 2018. Kemamampuan Kayu Manis sebagai Agen Masking Off-Flvour Produk Pangan yang diperkaya Spirulina Plantesis. Jurnal Perikanan. 20(2) : 95-102

Gunaivi, Reza., Lubis, Meldasari, Yanti. 2018. Pembuatan Mie Kering dari Tepung Talas (Xanthosoma Sagittifolium) dengan Penambahan Keragenan dan Telur. Jurnal Ilmiah Pertanian. 3(1) : 388-400

Gunardi, G.M., Wahyuningsi,S.B., Putri, A.S. 2022. Rasio Tepung Terigu dan Tepung Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott) Terhadap Mutu Mie Kering.

Junianto. (2022). Pengaruh Penambahan Tepung Spirullina Terhadap Komposisi Proksimat Donat. Juvenil. 3(3), 73-78

Kinanti, R. 2020. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11(1) : 225-229

Lestari, T. 2023. Stunting Di Indonesia: Akar Masalah dan Solusinya. Badan Kesejahteraan Rakyat. 15(14) : 21-25

Mufidah, D. 2023. Analisis Sifat Fisika Kimia dan Organoleptik Mi Kering dengan Fortifikasi Spirulina Platensis Terenkapsulasi Iota Karaginan Sebagai Sumber Serat Pangan. Skripsi.

Nurhidayanti., Suhartatik, N., Mustofa, A. 2023. Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Mi Kering Substitusi Tepung Talas (Colocasi esculenta) dengan Penambahan Daun Katuk (Sauropus androgynus). JITIPARI. 8(1) : 40-48

Rara, M. R., Koapaha, T., Rawung, D. 2019. Sifat Fisik dan Organoleptik Mie dari Tepung Talas (Colocasia esculenta) dan Tepung Terigu dengan Penambahan Sari Bayam Merah (Amaranthus blitum). Jurnal Teknologi Pertanian. 10(2) : 102-112

Sumartini, N.M., Nabila, R., Hutapea, N., Fitriana, E., & Saputra, N. 2022. Pengaruh Zat Pengental Terhadap Kualitas Mie Instant “Indofishme” Sebagai Inovasi Mie Instant Kaya Nutrisi Berbasis Ikan Tenggiri (Scomberomorus Commerson) dan Rumput Laut(E.Cottonii). Senara. ISSN: 2722-0672, 192-200

Supraptiah, E., Ningsih, A. S. & Zurohaina. 2019. Optimasi Temperatur dan Waktu Pengeringan Mi Kering yang Berbahan Baku Tepung Jagung dan Tepung Terigu. Jurnal Kinetika.10(02) : 42-47

Wicaksono, T. 2018. Pengaruh Penambahan Tepung Spirulina (Arthrosphira Plantesis) Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Kadar ß-Karoten Mie Sohun Berbahan Dasar Pati Sagu (Metroxylon Sagu Rottb). Skripsi

Yolanda, Septa, Revy., Dewi, Puspita, Devillya., Wijanarka, Agus. 2018. Kadar Serat Pangan, Proksimat, dan Energi pada Mie Kering Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L. Poir). Jurnal Ilmu Gizi Indonesia. 02(01) :01-06

Yuwanti, Mulyaningrum, F, M., & Susanti, M, M. 2021. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Stunting pada Balita di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. 10(01) : 74-84.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-05

Terbitan

Bagian

Artikel
Abstrak viewed: 12
PDF downloaded: 9