Prevalensi Kejadian Pediculosis Capitis Pada Anak Panti Asuhan di Kota Palangka Raya

Penulis

  • Lifrie Merrary Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Kalimantan Tengah
  • Indria Augustina Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Univeritas Palangka Raya
  • Astrid Teresa Departemen Klinik, Fakultas Kedokteran, Univeritas Palangka Raya
  • Arif Rahman Jabal Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Kedokteran, Univeritas Palangka Raya
  • Dian Mutiasari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Univeritas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v19i1.513

Kata Kunci:

Pediculosis; capitis; prevalensi

Abstrak

Latar Belakang: Pediculosis capitis di Indonesia sering juga disebut tungau. Pedikulosis kapitis biasanya menyerang populasi anak dengan kelompok usia 6-12 tahun. Pedikulosis kapitis mudah menyerang anak-anak, hal ini dikarenakan anak-anak masih belum memahami dan memperhatikan kebersihan. Faktor yang meningkatkan resiko terjadinya pedikulosis kapitis yaitu jenis kelamin, frekuensi mencuci rambut, penggunaan sisir dan aksesoris rambut bersama, penggunaan tempat tidur bersama, rambut yang panjang, dan jenis rambut.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian pediculosis capitis pada anak Panti di Asuhan Kota Palangka Raya.

Metode: Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan jenis penelitian yang melakukan pengukuran data dalam satu waktu dan subjek penelitian diobservasi hanya satu kali pada saat itu juga.

Hasil: Pada penelitian ini ditemukan prevalensi infestasi pediculosis capitis pada anak perempuan sebanyak 36 orang (47,3%) dan anak laki-laki sebanyak 4 orang (5,2%).

Kesimpulan: Penelitian yang dilakukan pada anak di empat panti asuhan Kota Palangka Raya didapatkan prevalensi kejadian pediculosis capitis adalah 50% dari 76 populasi

Kata Kunci: Pediculosis Capitis, Prevalensi

Referensi

Handoko, R. Pedikulosis, Dalam: Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. (Balai Penerbit FKUI, 2016)

Massie, M. A., Wahongan, G. J. P. & Pijoh, V. Prevalensi Infestasi Pediculus humanus capitis pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Langowan Timur. Jurnal Biomedik 12, 24–30 (2020).

Departemen Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia 2011.

Departemen Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia 2011. (2018).

Lesshafft, H., Baier, A., Guerra, H., Terashima, A. & Feldmeier, H. Prevalence and risk factors associated with pediculosis capitis in an impoverished urban community in Lima, Peru. J Glob Infect Dis 5, 138–143 (2013).

Lukman, N., Armiyanti, Y. & Agustina, D. Hubungan Faktor-Faktor Risiko Pediculosis capitis terhadap Kejadiannya pada Santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Jember. (2018).

Wulandara, F. A., Lestari, T. B. & Rasmada, S. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Pemberantasan Pediculosis Capitis di Asrama Putri X Lampung. Carolus Journal of Nursing (2022).

Avrilinda, S. M. & Kristiastuti, D. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Higiene Penjamah Makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. vol. 5 (2016).

Mitriani, S., Rizona, F. & Ridwan, M. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Pediculosis Capitis dengan Perilaku Pencegahan Pediculosis Capitis pada Santri Asrama Pondok Pesantren Darussalam Muara Bungo. vol. 4 (2017).

Tarwoto, W. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. (Salemba Medika, 2006).

Rahmawati, R. K., Teresa, A., Mutiasari, D., Jelita, H. & Augustina, I. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Sampo Terhadap Kejadian Pedikulosis Kapitis di Panti Asuhan X Palangka Raya. (2020).

Amelia, E. Pengaruh Perasan Daun Sirih Merah (Piper ornatum) terhadap Respon Gerak Kutu Rambut (Pediculus humanus capitis). (Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2019).

Sudarsono, S. & Miguna, S. Hubungan antara Personal Hygiene dengan Angka Kejadian Pediculosis Capitis pada Santriwati Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu Tahun 2018. Zona Kedokteran 9, 70–80 (2019).

Habeahan, K. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis pada Anak Asrama Putri Santa Lusia Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan. (2022).

Amelia, E. Pengaruh Perasan Daun Sirih Merah (Piper ornatum) Terhadap Respon Gerak Kutu Rambut (Pediculus humanus capitis) . (Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2019).

Madke, B. & Khopkar, U. Pediculosis capitis: An update. Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology vol. 78 429–438 Preprint at https://doi.org/10.4103/0378-6323.98072 (2012).

Centers for Disease Control and Prevention. Parasites. (2015).

Atmojo, A. T. Pediculu Humanus Capitis (Kutu Kepala). Indonesian Medical Laboratory.

Mutiara, H. & Syailindra, F. Skabies. Hanna Mutiara l Skabies Majority | vol. 5 (2016).

Rahman, Z. A. & Malik, D. A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pediculosisi Capitis pada Santri Pesantren Rhodlotul Quran Semarang. (Faculty of Medicine Dipenogoro University, 2014).

Nurmatialila, W., Widayawati, W. & Utami, U. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Pedikulosis Kapitis dan Praktik Kebersihan Diri dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis pada Siswa SD Negeri 1 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. (Faculty of medicine, 2019).

Hardiyanti, N. I., Kurniawan, B., Mutiara, H. & Suwandi, J. F. Penatalaksanaan Pediculosis capitis. (2015).

Al-Shahrani, S. A., Alajmi, R. A., Ayaad, T. H., Al-Shahrani, M. A. & Shaurub, E. S. H. Genetic diversity of the human head lice, Pediculus humanus capitis, among primary school girls in Saudi Arabia, with reference to their prevalence. Parasitol Res 116, 2637–2643 (2017).

Maryanti, E., Lesmana, S. D. & Novira, M. Hubungan Faktor Risiko dengan Infestasi Pediculus humanus capitis pada Anak Panti Asuhan di Kota Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Melayu 1, 73–80 (2018).

Handoko, R. Pedikulosis, Dalam: Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. (Balai Penerbit FKUI, 2016).

Madke, B. & Khopkar, U. Pediculosis capitis: An update. Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology vol. 78 429–438 Preprint at https://doi.org/10.4103/0378-6323.98072 (2012).

Lesshafft, H., Baier, A., Guerra, H., Terashima, A. & Feldmeier, H. Prevalence and risk factors associated with pediculosis capitis in an impoverished urban community in Lima, Peru. J Glob Infect Dis 5, 138–143 (2013).

Habeahan, K. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis pada Anak Asrama Putri Santa Lusia Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan. (2022).

Riyanto, A. Metodelogi Penelitian Kesehatan. (Yogyakarta: Nuha Medika, 2017).

Hayati, W. O. S. Z. Perbandingan Kualitas Preparat Awetan Ctenocephalides canis pada Proses Dehidrasi Menggunakan Air Tapai Ketan Putih dan Etanol. (Universitas Muhammadiyah Semarang, 2018)

Arrizka, I. Pengetahuan, Perilaku, dan Sikap Santri Terhadap Pedikulosis Kapitis di SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum Indralaya. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, 2015).

Notoadmodjo, S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2012)

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30

Cara Mengutip

Merrary, L., Augustina, I., Teresa, A., Jabal, A. R., & Mutiasari, D. (2024). Prevalensi Kejadian Pediculosis Capitis Pada Anak Panti Asuhan di Kota Palangka Raya . Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 19(1), 114–118. https://doi.org/10.32382/medkes.v19i1.513