Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes <p>Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal ini merupakan mutasi dari <a href="https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakesehatan" target="_blank" rel="noopener">OJS 2 Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar</a>. Jurnal Media Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.</p> <p>Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal dengan reviewer teman sejawat sesuai dengan bidang keilmuannya yang dikembangkan untuk mendorong pengembangan keilmuan dalam bidang kesehatan secara umum sehingga dapat menjadi sumber referensi dalam mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berbasis <em>Evidence Based Practice</em> di Indonesia. Selain itu, jurnal itu menjadi wadah bagi peneliti dalam bidang ilmu kesehatan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya sehingga mampu memperkaya referensi ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan di Indonesia<br /><strong>ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180425888" target="_blank" rel="noopener">1907-8153 (Print)</a> | ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1482281837" target="_blank" rel="noopener">2549-0567 (Online)</a></strong></p> id-ID mediakesehatan@poltekkes-mks.ac.id (Rudy Hartono) budirman@poltekkes-mks.ac.id (Budirman) Tue, 24 Jun 2025 11:25:32 +0800 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan Sleep Hygiene dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Preklinik Semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1197 <p>Masalah tidur umum terjadi di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa kedokteran, akibat beban akademik yang tinggi dan tuntutan perkuliahan yang padat. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan performa akademik. <em>Sleep hygiene</em> yang meliputi praktik dan kebiasaan yang mendukung tidur yang baik, dapat menjadi solusi non-farmakologis untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara <em>sleep hygiene</em> dan kualitas tidur pada mahasiswa preklinik semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional <em>cross-sectional</em> dengan 63 mahasiswa yang dipilih melalui metode <em>purposive sampling</em>. <em>Sleep hygiene</em> dinilai menggunakan <em>Sleep Hygiene Index</em> (SHI) dan kualitas tidur diukur menggunakan <em>Pittsburgh Sleep Quality Index</em> (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9,5% mahasiswa memiliki <em>sleep hygiene baik</em>, 46% sedang, dan 44,4% buruk. Sebagian besar mahasiswa (84,1%) melaporkan kualitas tidur yang buruk. Analisis korelasi <em>Spearman</em> menunjukkan adanya korelasi positif sedang yang signifikan secara statistik antara <em>sleep hygiene</em> dan kualitas tidur (r = 0,401, p = 0,001). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif sedang antara <em>sleep hygiene</em> dan kualitas tidur pada mahasiswa preklinik semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>Sleep hygiene</em>; kualitas tidur; mahasiswa preklinik fakultas kedokteran</p> Yemima Hasianna, Astri Widiarti, Agnes Immanuela Toemon Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1197 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Bambu Mamuju Berdasarkan Permenkes RI No. 26 Tahun 2020 https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1498 <p>Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang tersedia bagi masyarakat, pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan komponen penting dalam pelaksanaan inisiatif kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2020 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang tercantum yaitu (Pengelolaan bahan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik, dan Sarana atau fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di puskesmas) merupakan pemutakhiran terkini standar pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang telah mengalami beberapa kali revisi untuk mendukung hal tersebut. Menentukan kelayakan penerapan standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bambu Mamuju Kabupaten Mamuju menjadi tujuan penelitian ini. Dengan menggunakan daftar periksa dan wawancara mendalam, penelitian ini menggabungkan pendekatan deskriptif dengan strategi observasional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2024–Januari 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bambu kabupaten Mamuju. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah apoteker penanggung jawab di instalasi farmasi Peskesmas Bambu. Berdasarkan hasil kajian, Puskesmas Bambu Mamuju Kabupaten Mamuju telah melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar Puskesmas Bambu Mamuju dengan nilai rata-rata 82,43% dalam kategori baik, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020. Pelayanan kefarmasian klinis Puskesmas masih perlu ditingkatkan, namun pengelolaan perbekalan farmasi, alat kesehatan sekali pakai, sarana dan prasarana telah sesuai dengan petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Evaluasi Pelayanan Kefarmasian, Puskesmas, Permenkes No. 26 Tahun 2020, Lembar Checklist.</p> Agust Dwi Djajanti, Rusli, Febriyanti, A. Tenri Ugi, Sainal Edi Kamal Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1498 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Efektivitas Suplementasi Zink Dan Sinbiotik Dalam Mendukung Kesehatan Lansia: Tinjauan Sistematis https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1459 <p>Semakin berkembangnya populasi lansia, maka terjadi peningkatan angka harapan hidup. Hal ini membawa tantangan besar terkait kesehatan mereka, terutama dalam menjaga fungsi imun dan pencernaan. Zink dan sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) menjadi dua intervensi gizi yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan lansia. Artikel ini mengulas efek dari zink dan sinbiotik, serta kombinasi keduanya terhadap kesehatan lansia, dengan fokus utama pada respon imun, sarcopenia, dan kelelahan. Berdasarkan tinjauan sistematis berasal dari literatur PubMed, Scopus, dan Google Scholar dari 600 artikel menjadi 10 artikel terpilih (2017-2024) khusus uji terkontrol acak menggunakan <em>Cochrane Risk of Bias Tool</em><em> secara </em>algoritma PRISMA <em>.</em> Menunjukkan bahwa suplementasi zink memiliki potensi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan, yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup lansia. Sementara itu, sinbiotik terbukti efektif dalam memperbaiki kesehatan usus, mengatasi disbiosis mikrobiota yang umum terjadi pada lansia, dan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus yang mendukung fungsi imun. Zink membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan fungsi otak, sementara sinbiotik memperbaiki kesehatan pencernaan dan menurunkan peradangan. Bila dikombinasikan, keduanya memberikan efek yang lebih kuat dan saling melengkapi dalam menjaga kesehatan lansia secara menyeluruh. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat untuk memvalidasi manfaat keduanya serta rekomendasi klinis untuk intervensi gizi pada lansia dapat diperluas berdasarkan temuan ini.</p> <p><strong> </strong><strong>Kata Kunci</strong>: zink, sinbiotik, lansia, respon imun</p> Rudy Hartono, Rusli, Aswita Amir, Agustian Ipa, Mira Andini, Hikmawati Mas’ud Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1459 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Perilaku Pengambilan Keputusan tentang Kesehatan Ibu dan Anak dalam Tradisi Perkawinan Nyentana: Studi Kasus di Desa Gadungan Tabanan Bali https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1427 <p>Tradisi perkawinan <em>nyentana </em>memiliki implikasi pada aspek kehidupan keluarga, termasuk pengambilan keputusan mengenai kesehatan keluarga. Tradisi dan norma adat dapat mempengaruhi cara individu dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan tentang kesehatan ibu dan anak dalam tradisi perkawinan <em>nyentana </em>di Desa Gadungan Tabanan Bali. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan rancangan studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini adalah keluarga yang menjalani tradisi perkawinan <em>nyentana </em>selama minimal satu tahun dengan jumlah 10 orang, yang diambil dengan cara <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan panduan semi terstruktur, dengan durasi selama satu bulan. Analisis data dilakukan dengan cara tematik dan melakukan validasi data dengan triangulasi dan <em>member cheking</em>. Informan kunci dalam penelitian ini adalah bidan desa dan tokoh masyarakat. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tentang kesehatan ibu dan anak dalam tradisi perkawinan <em>nyentana </em>di Desa Gadungan Tabanan Bali adalah: 1) Norma dan tradisi budaya; 2) Pengetahuan dan akses informasi kesehatan; 3) Ekonomi Keluarga; Dukungan keluarga; dan 5) Lingkungan Perilaku pengambilan keputusan tentang kesehatan ibu dan anak dalam tradisi perkawinan <em>nyentana </em>sangat dipengaruhi oleh peran aktif perempuan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan tentang kesehatan ibu dan anak adalah norma dan tradisi budaya, pengetahuan dan akses informasi kesehatan, ekonomi keluarga, dukungan keluarga dan lingkungan sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program kesehatan ibu dan anak yang rensponsif terhadap tradisi dan budaya lokal.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Pengambilan keputusan; kesehatan; tradisi <em>nyentana</em></p> Kadek Sri Ariyanti; Triyana Puspa Dewi; Ni Luh Astri Indraswari, Putu Arik Herliawati, Made Dewi Sariyani Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1427 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Kombinasi Koagulasi-Filtrasi Berbahan Lokal Kepulauan dalam Mengurangi Kadar Kekeruhan Pada Air Sumur Gali Di Pulau Barrang Caddi, Kota Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1328 <p>Pulau-pulau kecil sering menghadapi tantangan dalam penyediaan air bersih, termasuk kualitas air sumur gali yang tidak memenuhi standar di Pulau Barrang Caddi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas metode koagulasi menggunakan biji kelor dan filtrasi berbahan batu apung serta arang aktif kayu bakau dalam menurunkan kekeruhan dan meningkatkan kualitas air. Desain penelitian adalah quasi-eksperimen dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Sampel diambil secara <em>purposive</em> dari satu sumur gali dengan nilai TDS tertinggi yang aktif digunakan. Perlakuan dilakukan dalam tiga kali replikasi untuk memastikan konsistensi dan keandalan hasil. Proses Koagulasi menggunakan moringa oleifera dosis 350 mg/l, filtrasi menggunakan media batu apung dan arang aktif setebal 60 cm. Nilai efektivitas dihitung berdasarkan perbedaan kadar kekeruhan sebelum dan sesudah pengolahan, dan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis serta <em>post hoc</em>.. Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada semua metode yang diterapkan (p = 0,016). Koagulasi biji kelor mampu menurunkan kekeruhan sebesar 26,85%, filtrasi batu apung 68,72%, filtrasi arang aktif 79,96%, dan kombinasi koagulasi-filtrasi 74,80%. Filtrasi dengan arang aktif menunjukkan kapasitas adsorpsi tertinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi koagulasi dan filtrasi merupakan solusi praktis yang aplikatif untuk mengatasi masalah air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Koagulasi; Filtrasi; Biji Kelor; Batu Apung; Arang Aktif Kayu Bakau</p> Muhammad Aidil Fitrah, Agus Bintara Birawida, Ain Khaer, Blego Sedionoto, Budirman Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1328 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Efektivitas Kombinasi Prenatal Yoga Berbasis Audiovisual Dan Balsem Lavender Untuk Mengatasi Low Back Pain Pada Ibu Hamil Trimester III https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1429 <p>Keluhan terbanyak yang dirasakan selama kehamilan trimester III adalah <em>Low Back Pain (LBP)</em>. <em>Low Back Pain </em>pada kehamilan digambarkan sebagai nyeri pada daerah lumbal, diatas sakrum dan rasa nyeri tersebut bisa menjalar ke kaki, rasa nyeri seringkali bersifat tumpul dan diperburuk dengan fleksi tulang lumbar ke arah anterior. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan keluhan LBP ibu hamil trimester III adalah teknik relaksasi dan pernafaran, hidroterapi, <em>Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation</em> (TENS), <em>massage</em>, teknik behavior, hipnoterapi, sentuhan terapiutik, yoga dan pemberian balsem. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kombinasi prenatal yoga berbasis <em>audiovisual</em> dan balsem lavender untuk mengurangi LPB pada ibu hamil trimester III. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain <em>two group with kontrol group</em>, dengan jumlah sampel 60 orang. Teknik sampling <em>purposive sampling</em>. Analisis data yang digunakan adalah <em>paired t test</em> dan <em>independet t test</em>. Hasil menunjukkan nilai mean LBP sebelum intervensi pada kelompok perlakuan 6,25 dan nilai mean LBP pada kelompok kontrol 6,01 dengan nilai p 0,345. Nilai mean LBP setelah intervensi pada kelompok perlakuan 3,45 dan nilai mean LBP pada kelompok kontrol 7,65 dengan nilai p 0,00. Berdasarkan analisis <em>bivariate </em>data diperoleh hasil Nilai p. value = 0,000. Kombinasi prenatal yoga berbasis audio visual dan balsem lavender efektif untuk mengurangi LBP pada ibu hamil trimester III. Rekomendasi meliputi pelaksaan prenatal yoga yang rutin untuk ibu hamil dan memanfaatkan balsem untuk mengurangi keluhan LBP pada ibu hamil.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Prenatal yoga; balsem lavender; nyeri punggung bawah; ibu hamil</p> Ni Made Dewianti, Fitria, Kadek Widiantari, Ni Made Ari Febriyanti, Ni Ketut Ayu Sugiartini Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1429 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Efektivitas Terapi Storytelling terhadap Penurunan Kecemasan Anak Prasekolah Selama Hospitalisasi di Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1412 <p>Latar belakang: Hospitalisasi dapat memicu kecemasan signifikan pada anak prasekolah karena keterbatasan kognitif dan emosional dalam memahami prosedur medis. Terapi storytelling merupakan pendekatan nonfarmakologis yang potensial untuk meredakan kecemasan, terutama di wilayah seperti Maluku yang memiliki keterbatasan sumber daya dan konteks budaya tersendiri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sebanyak 38 anak usia 3–5 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon dipilih melalui total sampling. Intervensi berupa terapi storytelling dilakukan selama lima hari berturut-turut dalam dua minggu, masing-masing sesi berdurasi ±30 menit, sehingga total durasi intervensi mencapai sekitar 2,5 jam per anak. Instrumen yang digunakan adalah Spence Children’s Anxiety Scale (SCAS) versi prasekolah. Analisis data dilakukan menggunakan uji paired t-test. Hasil: Rerata skor kecemasan menurun dari 3,08 menjadi 2,37 (∆ = 0,71), dengan hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,001 dan confidence interval 95%: 0,525–0,896, yang mengindikasikan penurunan signifikan secara statistik. Sebagian besar anak berpindah dari kategori kecemasan sedang/berat menjadi ringan setelah intervensi. Kesimpulan: Terapi storytelling terbukti efektif menurunkan kecemasan anak prasekolah selama hospitalisasi dan layak diintegrasikan dalam praktik keperawatan anak di daerah kepulauan seperti Maluku. Meskipun demikian, keterbatasan desain tanpa kelompok kontrol menjadi catatan dalam interpretasi hasil. Temuan ini memberikan implikasi praktis bahwa intervensi naratif yang berbasis budaya dapat menjadi strategi atramatik yang sederhana, murah, dan kontekstual dalam pelayanan keperawatan anak.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Terapi Bermain; <em>Storytelling</em>; Kecemasan Anak; Hospitalisasi; Maluku</p> Vernando Yanry Lameky, Nenny Parinussa Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1412 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Hubungan Metode Pencucian dan Penyimpanan dengan Angka Kuman Peralatan Makan pada Warung Ayam Geprek di Pontianak Timur https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1437 <p>Peralatan makan yang tidak higienis berpotensi menjadi media penularan penyakit berbasis makanan (<em>foodborne diseases</em>), terutama akibat kontaminasi bakteri. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun 2021, jumlah bakteri pada peralatan makan tidak boleh melebihi 1,1 CFU/cm². Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara cara mencuci dan menyimpan peralatan makan dengan angka kuman pada tempat pengelolaan pangan (TPP) di wilayah kerja UPT Puskesmas Saigon, Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian dilakukan secara observasional dengan desain <em>cross sectional</em> terhadap 30 TPP yang dipilih secara <em>simple random sampling</em>. Data diperoleh melalui observasi menggunakan lembar ceklist dan untuk mengukur angka kuman dengan uji bakteriologi dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). Data yang didapat dianalisis menggunakan uji <em>Chi-Square</em> dengan taraf signifikansi 95%. Hasil menunjukkan bahwa 53% responden memiliki cara mencuci yang baik, dan 47% kurang baik; sedangkan cara penyimpanan yang termasuk kategori baik dan kurang baik masing-masing 50%. Angka kuman pada peralatan makan tergolong tinggi pada 50% sampel, dan rendah pada 50%. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara cara mencuci dengan angka kuman (p = 0,066), namun cara penyimpanan dengan angka kuman terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,027). Temuan ini mengindikasikan bahwa praktik menyimpan peralatan makan yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikrobiologis. Disarankan agar pengelola TPP meningkatkan higienitas peralatan makan, serta dinas kesehatan memperkuat pengawasan dan edukasi rutin dalam rangka pencegahan penyakit bawaan makanan. Temuan ini menunjukan pentingnya ntervensi yang sistematis dalam bentuk pelatihan teknis dan pembinaan rutin bagi petugas pengelola makanan mengenai prosedur standar penyimpanan alat makan yang higienis. Terutama mencakup cara menyusun alat secara benar (misalnya piring dibalik), penggunaan rak anti karat yang tertutup, serta perawatan laci dan ruang penyimpanan agar tidak menjadi sarang kecoa, tikus, atau vektor penyakit lainnya. Selain itu, dinas kesehatan perlu memperkuat pengawasan berkala serta mengembangkan program edukasi berbasis risiko yang disesuaikan dengan kapasitas sumber daya di lapangan. Dengan penerapan langkah-langkah ini, diharapkan angka kejadian penyakit bawaan makanan dapat ditekan secara signifikan, seiring meningkatnya kesadaran dan kepatuhan terhadap prinsip higiene sanitasi di lingkungan pengelolaan pangan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Angka Kuman, Alat Makan, Cara Pencucian, Cara Penyimpanan.</p> Abdul Syukur, Fitriani, Yulia Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1437 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Faktor Risiko Mortalitas Pasien Sepsis di Instalasi Gawat Darurat: Tinjauan Sistematis https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1445 <p>Sepsis merupakan kegawatdaruratan medis dengan angka mortalitas tinggi diseluruh dunia. Identifikasi faktor risiko sepsis sangat penting dilakukan guna mengoptimalkan hasil akhir pasien sepsis di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tinjauan sistematis ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko mortalitas pada pasien sepsis di IGD. Strategi pencarian literatur dilakukan melalui database <em>PubMed</em>, <em>ProQuest</em>, dan <em>ScienceDirect</em> dengan menggunakan kombinasi kata kunci “<em>Risk factor</em>”, “Sepsis”, “<em>Mortality</em>”, dan “<em>Emergency Department</em>” dengan bantuan operator Boolean. Tinjauan ini mengacu pada protokol PRISMA dan mencakup artikel berbahasa Inggris yang dipublikasikan antara tahun 2019-2024. Kriteria inklusi meliputi artikel penelitian kuantitatif (<em>Cohort Studies</em>, <em>case control studies</em>, atau <em>cross-sectional</em>), penelitian yang mengevaluasi faktor risiko mortalitas pada pasien sepsis di IGD, sampel penelitian minimal 50 pasien. Sedangkan kriteria eksklusi mencakup studi kualitatif, tinjauan sistematik, naratif review, meta-analisis, artikel tanpa data lengkap, <em>setting place</em> di luar IGD, dan tidak menganalisis faktor risiko mortalitas. Dari 23.917 artikel yang diidentifikasi, sembilan artikel memenuhi kriteria dan diuji kelayakannya menggunakan JBI serta dianalisis secara naratif. Hasil tinjauan 9 studi (7 <em>Cohort Studies</em>, 1 <em>case control studies</em> dan 1 <em>cross-sectional</em>) didapatkan bahwa sebagian besar studi menunjukkan kadar laktat ≥2 mmol/L (67%) dan skor SOFA ≥2 (56%) merupakan prediktor kuat terhadap mortalitas. Faktor lain yang turut berkontribusi meliputi usia lanjut, jenis kelamin, serta komorbiditas. Temuan ini menunjukkan pengukuran biomarker laktat dan SOFA dalam proses triase di IGD berpotensi meningkatkan deteksi dini dan penanganan cepat seperti resusitasi cairan dan pemberian antibiotik dalam waktu satu jam (<em>golden hour</em>) terhadap pasien sepsis dengan risiko tinggi</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Faktor risiko; Instalasi Gawat Darurat; Mortalitas; Sepsis</p> Anugerah Hardianti, Ahsan, Heri Kristianto Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1445 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Habitat Larva Mansonia Spp. Di Desa Henda Kabupaten Pulang Pisau Sebagai Vektor Filariasis Di Kalimantan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1230 <p>Kasus Filariasis di Kalimantan tengah mengalami peningkatan pada tahun 2021 sebanyak 49 kasus filariasis kronis. Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi tiga spesies parasit mikrofilaria diantaranya <em>Brugia malayi, Brugia timori </em>dan <em>Wuchereria bancrofti </em>ditularkan melalui nyamuk dari 5 genus <em>Anopheles, Mansonia, Culex Aedes </em>dan <em>Amigeres</em>. Penularan filariasis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keberadaan individu positif mikrofilaria, kepadatan vektor, perilaku masyarakat, dan faktor ekologi yang mempengaruhi kepadatan vektor penyakit. Karakteristik wilayah juga berperan sebagai faktor pendukung perkembangbiakan <em>Mansonia </em>spp. sebagai vektor filariasis. Mengetahui sebaran habitat larva <em>Mansonia </em>spp. dan mengidentifikasi spesies larva <em>Mansonia </em>spp. di Desa Henda kabupaten Pulang Pisau. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel <em>cross sectional </em>untuk mengidentifikasi larva <em>Mansonia </em>spp. di Desa Henda Kabupaten Pulang Pisau. Kriteria pengambilan sampel larva Mansonia spp. yang dapat dijangkau untuk dilakukan pengambilan dan Estimasi besar sampel pada penelitian ini adalah seluruh larva <em>Mansonia </em>spp. yang ditemukan selama penelitian berdasarkan titik koordinat yang ditentukan di Desa Henda Kabupaten Pulang Pisau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa habitat Larva Mansonia spp. di temukan di kolam ikan dengan karakteristik yang di tumbuhi oleh banyak tanaman air, jumlah Larva yang ditemukan yaitu sebesar 35 Larva yang terbagi dari 2 tempat yakni lokasi a = 33 Larva b = 2 Larva. Habitat Larva Mansonia spp. dapat di jumpai hidup pada kolam ikan yang dengan karakteristik ditumbuhi tanaman air. keberaradaan Larva Mansonia spp. perlu menjadi perhatian dalam hal upaya pengendalian vektor khususnya berkaitan dengan penularan penyakit filariasis di Kalimantan Tengah.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Habitat; identifikasi; larva; <em>Mansonia </em>spp; Desa Henda</p> Aqilah Az Zahra, Arini Ratnasari, Arif Rahman Jabal, Indria Augustina Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1230 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Faktor Predisposisi, Klasifikasi Subgrup, Biomarker dan Mekanisme Pencegahan Obesitas : Tinjauan Pustaka https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1414 <p>Obesitas telah muncul sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang kritis secara global, didorong oleh elemen predisposisi multifaktorial seperti sosiodemografi, perilaku, genetik, dan faktor lingkungan obesogenik. Tinjauan literatur sistematis ini mensintesis bukti tentang subkelompok obesitas (misalnya, obesitas yang sehat secara metabolik [MHO], obesitas yang tidak sehat secara metabolik [MUO]), biomarker (mikroRNA, adipokin, penanda stres oksidatif, mikrobiota usus, dan indeks produk akumulasi lipid), dan strategi pencegahan. Pencarian sistematis pada database PubMed, Scopus, dan Web of Science (2010-2023) mengidentifikasi studi yang telah ditinjau oleh rekan sejawat yang membahas etiologi, klasifikasi, dan intervensi obesitas. Temuan-temuan utama menyoroti interaksi antara defisiensi nutrisi di awal kehidupan dan disregulasi metabolisme di kemudian hari, peran jaringan adiposa visceral (VAT) dalam menyempurnakan fenotipe obesitas, dan potensi diagnostik biomarker seperti miR-222 dan leptin. Strategi pencegahan, termasuk pendidikan gizi berbasis sekolah, pajak makanan ultra-proses, dan bedah bariatrik untuk kasus yang parah, menunjukkan kemanjuran yang berbeda-beda di seluruh populasi. Tinjauan ini menekankan perlunya pendekatan multidimensi yang disesuaikan dengan konteks regional, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana beban ganda malnutrisi masih ada. Dengan mengintegrasikan bukti-bukti interaksi genetik-lingkungan dan biomarker baru, penelitian ini memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi para pembuat kebijakan dan praktisi kesehatan untuk mengurangi beban obesitas yang terus meningkat.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci</strong>: Faktor predisposisi, klasifikasi subkelompok, biomarker, mekanisme pencegahan, obesitas</p> Mira Andini, Budirman, Besse Uswatun Hasanah Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1414 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Paparan Pestisida melalui ASI: Implikasi terhadap Kesehatan Bayi dan Risiko Stunting https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1455 <p>Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang meluas dalam pertanian modern telah meningkatkan hasil panen secara signifikan. Namun, peningkatan kekhawatiran tentang potensi implikasi kesehatan dari bahan kimia pertanian ini telah mendorong penelitian ekstensif. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana paparan zat-zat ini selama kehamilan dan menyusui dapat mencemari Air Susu Ibu (ASI). Kami bertujuan untuk menilai potensi efek buruk paparan pestisida dan pupuk dalam ASI terhadap kesehatan dan perkembangan bayi, dengan fokus pada prevalensi kontaminan, potensi risiko kesehatan, dan efektivitas intervensi untuk mengurangi paparan. Tinjauan sistematis ini dilakukan menggunakan basis data daring PubMed, Scopus, dan Google Scholar, mencakup periode 2017 hingga 2024. Medical Subject Headings (MESH) dan kata kunci target seperti "Pestisida," "Pupuk Kimia," "Air Susu Ibu," "Kontaminasi," “Kesehatan Ibu,” “Kesehatan Bayi,” dan “Stunting” digunakan dalam pencarian. Semua publikasi berbahasa Inggris ditinjau dan disertakan. Tinjauan ini mencakup investigasi intervensi seperti uji klinis acak dan studi kuasi-eksperimental. Pencarian menghasilkan 130 studi, dan setelah penyaringan, 10 studi disertakan dalam tinjauan ini. Penelitian secara konsisten menunjukkan adanya paparan pestisida dalam ASI, terutama di daerah pertanian intensif. Sebuah studi di Amerika Latin menemukan bahwa 100% sampel ASI mengandung residu diklorodifeniltrikloroetana (DDT). Penelitian di Meksiko melaporkan 76% sampel ASI mengandung turunan pestisida. Studi di Arab Saudi mendeteksi 16 jenis pestisida organoklorin (OCP). Di Indonesia, semua sampel ASI dari petani wanita mengandung residu p,p'-DDE di atas 0,001 mg/kg. Semua artikel yang disertakan dalam tinjauan ini adalah studi observasional, khususnya studi cross-sectional dan case-control, yang menyelidiki keberadaan pestisida dan polutan organik persisten (POPs) dalam ASI. Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan kontaminasi pestisida dalam ASI, menimbulkan keprihatinan serius mengenai dampaknya pada kesehatan bayi sejak dini. Paparan pestisida melalui ASI dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada sistem saraf, endokrin, dan reproduksi. Di Indonesia, paparan pestisida di lingkungan pertanian telah diidentifikasi sebagai faktor risiko signifikan terhadap kejadian stunting pada anak.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Pupuk Kimia; Pestisida; ASI; Stunting</p> Imelda Iskandar, Azniah Syam, Mardiana Ahmad, Jumrah Sudirman, Armiyati Nur, Dinah Inrawati Agustin Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1455 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Efektifitas Penerapan Metode Family Centered Care Terhadap Kepuasan Keluarga Pada Anak Dengan Hospitalisasi https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1425 <p>Pelayanan keperawatan diruang perawatan Anak diukur berdasarkan kepuasan orang tua. Kepuasan orang tua diperoleh karena terpenuhinya kebutuhan anak akan pelayanan keperawatan yang diberikan selama Hospitalisasi. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan kurang puas, namun jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan merasakan puas atau senang. Untuk dapat meningkatkan kualitas, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap penerapan <em>Family Centered Care </em>di rumah sakit. Menjadikan kepuasan pasien dan keluarga sebagai orientasi merupakan salah satu ciri pelayanan kesehatan bermutu. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui Efektifitas penerapan <em>Family Centered Care </em>terhadap kepuasan keluarga pada anak dengan hospitalisasi di RSU Andi Makkasau Parepare.Survei ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Accidental Sampling </em>. Polpulasi Responden yaitu 60 responden Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakn <em>rumus slovin</em> dengan sampel 53 Responden . Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner <em>family centres care</em> dan kuesioner kepuasan keluaraga dengan menggunakan <em>skala likert</em>.Analisis data menggunakan uji statistik <em>Chi-Square Correlation </em>dan diuji menggunakan <em>Analitik statistik .</em>Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh penerapan <em>Family Centered </em>Care terhadap kepuasan keluarga pada anak dengan<em> hospitali</em>sasi di RSU Andi Makkasau Parepare dengan nilai signifikansi <em>p value </em>= 0,000&lt; 0,05.Kesimpulan dari penelitian adalah ada pengaruh<em> signifikan</em> antara <em>Family Centered Care </em>terhadap tingkat kepuasan keluarga pada anak dengan hospitalisasi di RSU Andi Makkasau Parepare. Untuk itu diharapkan perawat dapat mempertahankan penerapan <em>Family Centered Care </em>untuk dapat meningkatkan pelayanan dan kepuasan melalui Asuhan Keperawatan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Anak, Hospitalisasi, <em>Family Centered Care</em>, Kepuasan Keluarga</p> Muhammad Nuralamsyah, Ike Nurjana Tamrin, Muhammad Asikin, I Takko Podding, Sukmawati Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1425 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Identifikasi dan Distribusi Kutu Busuk (Cimex sp.) di Beberapa Pesantren Kota Palangka Raya https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1239 <p>Kutu busuk (<em>Cimex </em>sp.) adalah serangga yang dapat menyebabkan dermatitis, reaksi alergi, serta potensi anemia melalui gigitan darahnya, dengan penyebarannya yang terkait erat dengan kebersihan lingkungan dan kondisi tempat tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan mengidentifikasi jenis kutu busuk (<em>Cimex </em>sp.) yang ditemukan di pesantren Kota Palangka Raya. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan <em>cross-sectional</em> ini dilakukan pada Januari 2024 di beberapa pesantren Kota Palangka Raya untuk mengetahui keberadaan dan jenis kutu busuk (<em>Cimex</em> sp.) pada kamar tidur santri. Sampel penelitian mencakup kasur, guling, bantal, karpet, dan sofa yang berada di kamar santri dengan kondisi lembab dan kurang cahaya matahari, menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Peralatan yang digunakan meliputi handscoon non-steril, senter, masker, penutup kepala, botol kecil (<em>urine pot</em> 100 cc), dan kertas label untuk inspeksi visual serta pengambilan sampel <em>Cimex</em> sp. Hasil penelitian di enam pondok pesantren di Kota Palangka Raya menunjukkan keberadaan kutu busuk (<em>Cimex </em>sp.) pada kasur, bantal, boneka, dan lemari kayu, dengan ciri makroskopis berupa bintik hitam, terutama di Pondok Pesantren Nurul Solihin dan Hidayatul Insan dengan persentase 33,3%. Pondok Pesantren Nurul Solihin memiliki jumlah <em>Cimex</em> sp. tertinggi, yaitu 71 telur, 32 nimfa, dan 36 kutu dewasa. Temuan ini mengindikasikan bahwa lingkungan tidur santri di beberapa pesantren berpotensi mendukung perkembangan kutu busuk. Hasil penelitian mengidentifikasi <em>Cimex lectularis</em> di Pondok Pesantren Nurul Solihin dan Hidayatul Insan, dengan fase siklus hidup yang ditemukan berupa telur, nimfa, dan kutu dewasa, serta habitatnya tersebar di kedua pesantren tersebut. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan upaya pengendalian kutu busuk di lingkungan pesantren.</p> <p><strong> </strong><strong>Kata Kunci</strong> : Kutu Busuk; Pesantren; Kebersihan lingkungan</p> Elza Widya Putri, Astri Widiarty, Arif Rahman Jabal Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1239 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Cakupan Perlindungan Sosial Dan Ketahanan Pangan Kunci Penanganan Stunting : Analisis Deskriptif Di Jeneponto Dan Barru, Sulawesi Selatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1399 <p>Latar Belakang : Ketahanan pangan dan perlindungan sosial adalah dua variabel yang berkontribusi prevalensi stunting dan menjadi salah satu titik kritis dalam upaya pencegahan kejadian stunting. Program terkait ketahanan dan perlindungan sosial sebagai upaya pencegahaan stunting telah dijalankan diseluruh kabupaten/kota Indonesia termasuk Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Barru, namun informasi yang komprehensif mengenai program tersebut belum di kaji. Tujuan : Studi ini ingin menjelaskan secara deskriptif bagaimana peluang pencegahan stunting melalui program bantuan sosial pada keluarga rawan pangan di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Barru, dengan fokus pada efektivitas program terhadap penurunan stunting. Metode : Desain studi ini adalah deskriptif dan menampilkan analisis bivariat dengan menggunakan data anak usia 0-23 bulan dari Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022 Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Barru. Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistic 25 dan menampilkan persentase data serta variabel dengan kategorikal. Hasil : Persentase anak usia 0-23 bulan dengan status gizi stunting di Kabupaten Jeneponto 25,84% dan di Kabupaten Barru 47,57%. Persentase anak dengan status gizi yang normal lebih banyak dibandingkan stunting pada keluarga penerima bantuan sosial. Kesimpulan : Prevalensi stunting di Jeneponto dan Barru masih tinggi. Temuan menunjukkan bahwa bantuan sosial yang tepat sasaran berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan dan pencegahan stunting. Sebagian besar keluarga memiliki pola konsumsi pangan yang baik. Untuk menurunkan stunting, diperlukan integrasi bantuan sosial dengan intervensi ketahanan pangan dan layanan kesehatan dasar, khususnya bagi keluarga miskin dan rawan pangan yang memiliki anak usia 0-23 bulan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Ketahanan Pangan, Perlindungan Sosial, Stunting</p> Dien Abdul Munir, Sumardiyono, Nur Hafidha Hikmayani Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1399 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Analisis Aktivitas Antioksidan Nanoemulsi Berbaris Tanaman dalam Aplikasi Farmasi dan Kosmetik : Kajian Literatur https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1458 <p>Nanoemulsi berbasis tanaman semakin menarik perhatian dalam aplikasi farmasi dan kosmetik karena kemampuannya dalam meningkatkan stabilitas, kelarutan, dan bioavailabilitas senyawa aktif alami, seperti flavonoid, terpenoid, dan polifenol, yang memiliki aktivitas antioksidan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan formulasi nanoemulsi untuk meningkatkan efektivitas senyawa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi nanoemulsi berbasis tanaman dalam meningkatkan efektivitas senyawa antioksidan, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan formulasi nanoemulsi yang lebih stabil dan efisien untuk aplikasi farmasi dan kosmetik. Kajian literatur dilakukan dengan menganalisis artikel-artikel ilmiah yang relevan mengenai penggunaan nanoemulsi berbasis tanaman dalam meningkatkan aktivitas antioksidan. Penelitian ini mencakup berbagai studi yang memaparkan metode pembuatan, karakteristik fisikokimia, dan aplikasi nanoemulsi dalam bidang biomedis dan kosmetik. Nanoemulsi berbasis tanaman, seperti yang menggunakan ekstrak Jamur Cordyceps dan Biji Mucuna, menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dan memiliki stabilitas yang baik. Formulasi dengan ukuran partikel kecil dan distribusi partikel yang seragam memiliki bioavailabilitas dan efektivitas yang lebih tinggi, sehingga berpotensi untuk diterapkan dalam terapi medis dan perawatan kulit. Nanoemulsi berbasis tanaman menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan efektivitas senyawa antioksidan di bidang farmasi dan kosmetik. Pengembangan lebih lanjut diperlukan melalui uji laboratorium dan klinis untuk memastikan efektivitas dan stabilitas formulasi nanoemulsi dalam aplikasi dunia nyata.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : nanoemulsi, tanaman obat, biovailabilitas, sistem penghantaran obat</p> Nur Aisyah, Sriwidodo, Patihul Husni, Santi Sinala Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1458 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Aplikasi Teknologi Mikroenkapsulasi dalam Meningkatkan Stabilitas dan Efektivitas Bahan Aktif pada Produk Kosmetik: Kajian Literatur https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1451 <p>Industri kosmetika berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kulit dan penampilan optimal. Produk kosmetika tidak hanya berfungsi untuk estetika, tetapi juga untuk melindungi kulit dari faktor eksternal seperti sinar UV, penuaan, dan polusi. Meskipun banyak penelitian yang membahas kelebihan mikroenkapsulasi, masih sedikit yang menganalisis penerapannya pada produk kosmetik jadi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan mikroenkapsulasi dalam meningkatkan stabilitas dan efektivitas bahan aktif dalam produk kosmetika. Kajian ini menggunakan metode literatur review berdasarkan 9 artikel ilmiah terpilih yang diambil dari jurnal nasional dan internasional. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci terkait mikroenkapsulasi dalam produk kosmetika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroenkapsulasi dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif, melindunginya dari degradasi akibat faktor lingkungan, serta memungkinkan pelepasan bahan aktif secara terkontrol. Produk kosmetika seperti sunscreen gel, krim wajah, dan perona pipi telah berhasil dikembangkan menggunakan teknologi mikroenkapsulasi. Selain itu, mikroenkapsulasi juga meningkatkan kenyamanan pengguna dengan mengurangi bau atau warna yang tidak diinginkan dan mengurangi risiko iritasi kulit. Review ini juga mengidentifikasi keterbatasan teknis yang ada pada metode-metode mikroenkapsulasi dan memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan penerapan teknologi ini dalam industri kosmetika yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kesimpulannya, mikroenkapsulasi adalah solusi efektif untuk meningkatkan stabilitas, efektivitas bahan aktif, dan kualitas pengalaman pengguna dalam kosmetika.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Aplikasi kosmetik, efektivitas, kosmetik mikroenkapsulasi, metode mikroenkapsulasi, stabilitas</p> Feggy Yustika Sitinjak, Arif Budiman, Diah Lia Aulifa, Santi Sinala Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1451 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Faktor Risiko Kesiapan Kehamilan, Perilaku Nurtisi, dan Perilaku Pencegahan sebagai Prediktor Hipertensi Kehamilan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1444 <p>Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi tekanan darah tinggi yang muncul selama masa kehamilan atau disebabkan oleh kehamilan itu sendiri, dan umumnya terjadi setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu. Kondisi ini menjadi salah satu komplikasi kehamilan yang cukup umum, dengan prevalensi sekitar 5–15%. Kesiapan ibu menghadapi kehamilan, perilaku nutrisi dna perilaku pencegahan dinilai sangatlah penting untuk membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi salah satunya dengan menjaga kehamilan tanpa disertai hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan kehamilan, perilaku nutrisi dan perilaku pencegahan terhadap kejadian hipertensi kehamilan. Metode penelitian menggunakan analitik observasional dengan rancangan <em>cross sectional study</em>. Sampel dalam penelitian adalah 71 ibu hamil menggunakan <em>accidental sampling</em>. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan tensimeter dan data yang dikumpulkan diuji menggunakan uji statistic <em>spearman rank</em>. Hasil penelitian menunjukkan kesiapan kehamilan dengan kejadian hipertensi kehamilan ditemukan p value 0,039 dan nilai kooefisien korelasi -0,246 , pada perilaku nutrisi dengan kejadian hipertensi kehamilan menunjukkan p value 0,010 dan nilai kooefisien korelasi -0,306 serta perilaku pencegahan dengan kejadian hipertensi kehamilan menunjukkan p value 0,046 dan nilai kooefisien korelasi -0,238. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh kesiapan kehamilan terhadap kejadian hipertensi kehamilan, ada pengaruh perilaku nutrisi dengan kejadian hipertensi kehamilan serta ada pengaruh perilaku pencegahan dengan kejadian hipertensi kehamilan </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Hipertensi; Kehamilan; Nutrisi; Pencegahan; Perilaku.</p> Novi Anggraeni, Riyadatus Solihah, Sitti Mukarramah, Arkha Rosyaria Badrus, Faisal Amir Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1444 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Efekttivitas Continuum of Care Terhadap Kemampuan Ibu Dalam Perawatan Bayi di Kota Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1340 <p>Setiap anak berhak hidup, tumbuh, berkembang, dan dilindungi. Untuk itu, perlu dilakukan upaya kesehatan anak secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan mulai dari janin hingga usia 18 tahun untuk menjamin kelangsungan hidup dan kualitas hidup anak melalui penurunan angka kematian, peningkatan gizi, dan pemenuhan standar pelayanan minimal pada bayi. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis hubungan penerapan Continuum of Care terhadap kemampuan ibu dalam perawatan bayi, dengan fokus pada aspek kesehatan dan keterampilan merawat, guna meningkatkan kualitas asuhan bayi dan mengurangi komplikasi.. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan desain case control. Sampel penelitian terdiri dari 76 ibu, dengan 38 ibu menerima pelayanan COC dan 38 ibu tidak menerima pelayanan tersebut. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menerima pelayanan COC memiliki kemampuan merawat bayi yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menerima. Dari 38 ibu yang menerima COC, 89.4% mampu merawat bayi mereka dengan baik, sementara hanya 34.2% dari ibu yang tidak menerima COC mampu merawat bayi mereka. Nilai p sebesar 0.000 menunjukkan perbedaan ini signifikan secara statistik. Odds Ratio menunjukkan bahwa ibu yang tidak menerima pelayanan COC memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untuk tidak mampu merawat bayi dibandingkan dengan ibu yang menerima COC (OR = 16.346). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan program COC secara signifikan meningkatkan kemampuan ibu dalam perawatan bayi DENGAN NILAI p=0,000. Oleh karena itu, disarankan agar program COC diimplementasikan secara luas untuk meningkatkan kualitas perawatan bayi dan kesehatan ibu dan anak.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Continuum of Care; Kemampuan Ibu; Perawatan Bayi; Kesehatan Ibu; Kesehatan anak</p> Siti Mukarramah, Afriani, Amanda Damayanti, Marhaeni, Wirawati Amin Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1340 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Orang Tua-Remaja dalam Isu Kesehatan Seksual dan Reproduksi: Tinjauan Literatur Sistematis https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1416 <p>Remaja adalah kelompok umur 10-18 tahun. Remaja yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang isu kesehatan seksual dan reproduksi dapat membuat keputusan yang bijaksana dan menghindari perilaku beresiko. Orangtua adalah orang terdekat untuk memberikan informasi, membimbing dan mendorong remaja dalam bersikap tentang kesehatan reproduksi. Komunikasi orang tua-remaja memiliki peran penting dalam mengurangi perilaku seksual berisiko dan mencegah berbagai masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Tujuan penelitian ini dibuat untuk memperbaharui dan memberikan gambaran komprehensif tentang faktor yang mempengaruhi komunikasi orang tua dan remaja tentang masalah kesehatan reproduksi. Telaah pustaka dilakukan dengan basis data Pubmed dan ScienceDirect. Metode seleksi artikel menggunakan PRISMA (<em>Preferred Reporting Items for Systemic Reviews and Meta-Analyses</em>) dan ditinjau dengan prinsip kerangka PICO (<em>Participants, Interventions, Comparisons and Outcomes</em>). Pencarian kata kunci menggunakan kombinasi kata kunci dengan format operator Boolean (AND). Sebanyak 1133 artikel yang ditemukan, terdapat 306 artikel yang dilakukan seleksi tujuan penelitian dan abstrak. Selanjutnya dilakukan seleksi sesuai kiteria inklusi. Kriteria inklusi adalah artikel diterbitkan pada tahun 2020-2025, desain penelitian adalah penelitian kuantitatif, ditulis dalam bahasa Inggris, dan seluruh artikel gratis dan dapat diakses. Analisis terhadap 6 artikel, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi orang tua dengan remaja tentang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi diantaranya adalah pendidikan orang tua (3 artikel), pengetahuan orang tua (3 artikel), sikap remaja terhadap permasalahan seksual dan kesehatan reproduksi, dan kesadaran remaja dalam mengakses informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi (3 artikel). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlunya integrasi pendidikan kesehatan reproduksi yang tidak hanya menyasar remaja tetapi juga orang tua dengan berbagai strategi seperti bimbingan rutin yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan terkait. Program pendidikan ini harus dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan komunikasi, serta kepercayaan diri orang tua dalam membicarakan isu-isu seksual dan reproduksi secara terbuka dan sesuai usia.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> Komunikasi; Orang tua; Remaja; Kesehatan seksual dan reproduksi</p> Nurul Fatimah Susanti, Hasrita Octaliana, Endah Purda Listya Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1416 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Remote Patient Monitoring Pada Pasien Kanker: Analisis Konsep https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1424 <p>Latar Belakang. <em>Remote Patient Monitoring</em> (RPM) telah muncul sebagai pendekatan inovatif dalam layanan kesehatan, khususnya untuk memantau pasien dengan kondisi kronis seperti kanker. Variasi pendekatan dalam penelitian dan praktik klinis dapat menyebabkan perbedaan interpretasi di antara tenaga kesehatan dan peneliti. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pemantauan pasien jarak jauh. Metode. Analisis konsep dilakukan dengan mengikuti pendekatan delapan langkah dari Walker dan Avant: memilih konsep, menentukan tujuan analisis, mengidentifikasi semua penggunaan konsep, menentukan atribut yang mendefinisikan, mengidentifikasi kasus model, mengidentifikasi kasus borderline dan kasus yang bertentangan, mengidentifikasi antecedents (faktor pendahulu) dan konsekuensi, serta mendefinisikan referen empiris. Penelusuran literatur dilakukan menggunakan basis data Google Scholar, Scopus, ScienceDirect, EBSCOhost, dan ProQuest untuk mengidentifikasi artikel yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2024. Hasil. Hasil analisis mengidentifikasi lima atribut utama RPM: pemantauan berkelanjutan, integrasi teknologi, kolaborasi multidisipliner, aksesibilitas layanan, dan perawatan berpusat pada pasien. Atribut-atribut ini secara teoritis terkait dengan konsekuensi positif seperti deteksi dini komplikasi, peningkatan hasil kesehatan, efektivitas biaya, serta pemberdayaan dan kualitas hidup pasien. Faktor pendahulu mencakup ketersediaan teknologi digital dan infrastruktur, kebutuhan layanan kesehatan pasien kanker, tantangan dalam akses layanan kesehatan, serta literasi dan kesiapan digital pasien. Kesimpulan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis berupa model konseptual RPM yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan praktik keperawatan digital dan kebijakan implementasi RPM di layanan onkologi. Standarisasi definisi dan pemodelan konseptual RPM sangat penting untuk memastikan integrasi yang konsisten dan efektif dalam sistem perawatan pasien kanker, di mana perawat berperan sentral dalam interpretasi data dan koordinasi antarprofesional.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pemantauan Pasien Jarak jauh; Pasien Kanker</p> Ashar Prima, Dewi Gayatri, Yati Afiyanti, Christantie Effendy Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1424 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Pemanfaatan Eco-enzyme Sebagai Inovasi Pengendalian Mikrobiologis Udara Dalam Ruang https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1274 <p>Udara dalam ruang yang tercemar oleh mikroorganisme seperti bakteri dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama infeksi saluran pernapasan. Pemanfaatan eco-enzyme sebagai disinfektan alami menjadi alternatif ramah lingkungan untuk mengendalikan angka kuman udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas eco-enzyme dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% dalam menurunkan angka kuman udara dalam ruang. Metode penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan desain Pre-Post Test Control Group. Sampel diambil dari tiga ruang kelas di SMA Negeri 12 Makassar menggunakan metode random sampling. Konsentrasi eco-enzyme yang diuji adalah 15%, 20%, dan 25%, dengan waktu kontak selama 1 jam. Data dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan penurunan angka kuman udara signifikan pada semua konsentrasi: 15% menurunkan sebesar 14%, 20% sebesar 24%, dan 25% sebesar 76%. Sementara kelompok kontrol mengalami peningkatan angka kuman sebesar 27%. Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan, dengan konsentrasi 25% sebagai yang paling optimal (p value 0,0001 &lt; 0,05). Eco-enzyme konsentrasi 25% terbukti efektif menurunkan angka kuman udara dan berpotensi sebagai disinfektan alami ramah lingkungan.<br />Penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti penggunaan metode aplikasi sederhana (sprayer manual) dan jumlah sampel yang terbatas, sehingga disarankan penelitian lanjutan dengan metode dry mist dan cakupan sampel yang lebih luas.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Eco-enzyme; Disinfektan Alami; Angka Kuman Udara; Udara Dalam Ruang</p> Zaenab, Nurfitriani Azizah Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1274 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Tinjauan Hasil Pemeriksaan NS1 Dan IgG/IgM Dengue Metode Imunokromatografi Terhadap Hasil Pemeriksaan Total Jumlah Dan Indeks Trombosit Pada Penderita Demam Dengue https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1439 <p>Demam dengue berisiko menimbulkan sindrom syok dengue yang dapat menyebabkan kematian jika tidak didiagnosis dan ditangani secara dini. Selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik diperlukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan NS1 dengue, IgG IgM dengue, hitung total jumlah dan indeks trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara hasil pemeriksaan NS1 dan IgG IgM dengue terhadap hasil pemeriksaan total jumlah dan indeks trombosit (MPV, PDW, P-LCR, dan PCT) pada penderita demam dengue. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> analitik, menggunakan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling</em> dan diperoleh sebanyak 40 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, yang dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin Makassar pada 1 Desember 2024 sampai 28 Februari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hasil pemeriksaan IgG dengue terhadap pemeriksaan total jumlah trombosit p=0.032 (p&lt;0.05) dan PDW p=0.031 (p&lt;0.05), sedangkan tidak terdapat hubungan yang bermakna terhadap hasil pemeriksaan PCT p=0.788 (p&gt;0.05). Untuk hasil pemeriksaan IgM dengue dan NS1 dengue masing-masing didapatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna terhadap pemeriksaan total jumlah trombosit p=0.565 p=0.624 (p&gt;0.05), PDW p=0.728 p=0.188 (p&gt;0.05), dan PCT p=0.841 p=0.454 (p&gt;0.05). Hasil pemeriksaan MPV dan P-LCR menunjukkan hasil yang konstan, sehingga tidak dilakukan uji statistik. Disimpulkan bahwa pemeriksaan total jumlah trombosit dan indeks trombosit PDW dapat menjadi biomarker laboratorium potensial untuk skrining, diagnosis, dan pemantauan pasien terinfeksi dengue berdasarkan hasil pemeriksaan IgG dengue.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Demam Dengue; IgG IgM Dengue; Indeks Trombosit; Jumlah Trombosit; NS1 Dengue</p> Yaumil Fachni Tandjungbulu, Alfin Resya Virgiawan, Widarti, Farhah Ramadhani Suparmin Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1439 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800 Potensi Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Jamur Aspergillus sp https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1454 <p>Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal memiliki kandungan nutrisi, khususnya karbohidrat, yang cukup tinggi. Kandungan ini menjadikan biji nangka berpotensi digunakan sebagai media alternatif untuk mendukung pertumbuhan jamur. Media alternatif berbahan dasar biji nangka dibuat dari sari biji yang diolah menjadi media tanam alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan jamur <em>Aspergillus sp</em> pada media alternatif dari sari biji nangka. Penelitian dilakukan melalui metode observasi dan eksperimen di laboratorium dengan membandingkan pertumbuhan koloni <em>Aspergillus sp</em> pada tiga konsentrasi media: 20%, 40%, dan 60%. Penelitian berlangsung di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar pada April 2024. Sampel berupa sari biji nangka digunakan sebagai bahan utama media tanam jamur. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata diameter koloni <em>Aspergillus flavus</em> selama lima hari berturut-turut pada media biji nangka konsentrasi 20% adalah 33,7 mm, 40% sebesar 33,9 mm, dan 60% sebesar 41,7 mm. Konsentrasi 60% terbukti menjadi media yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi konsentrasi lain, menggunakan air rebusan biji nangka, serta menghilangkan penambahan dextrose dalam komposisi media.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em>Aspergillus sp</em>, biji nangka, media alternatif</p> Zulfian Armah, Rezi Anggreani, Herdiana, Muhammad Nasir, Rahman Hak Cipta (c) 2025 Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medkes/article/view/1454 Tue, 24 Jun 2025 00:00:00 +0800