Kadar Protein dan Zat Besi Churros Dengan Substitusi Tepung Daun Kelor Dan Tepung Ikan Teri Tawar
DOI:
https://doi.org/10.32382/medkes.v20i1.1522Kata Kunci:
Churros, protein, zat besiAbstrak
Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia, akibat rendahnya asupan zat besi dalam pola makan sehari-hari. Data Dinas Kesehatan Kota Makassar, prevalensi anemia pada remaja putri mencapai 3,98% dari total 4.788 orang. Selama ini, penanggulangan anemia umumnya difokuskan pada suplemen zat besi. Namun, pendekatan ini sering mengalami hambatan seperti rendahnya tingkat kepatuhan konsumsi suplemen, efek samping pada saluran cerna, serta kurangnya edukasi gizi yang aplikatif. Untuk itu, diperlukan strategi yang lebih inovatif dan berkelanjutan melalui pendekatan pangan fungsional berbasis sumber daya lokal. Salah satu alternatif pangan selingan yang berpotensi dikembangkan adalah churros, yaitu makanan ringan yang dapat diperkaya dengan tepung daun kelor dan tepung ikan teri sebagai sumber protein dan zat besi alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan protein dan zat besi pada produk churros yang diformulasikan dengan substitusi tepung daun kelor dan tepung ikan teri tawar. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen dengan rancangan post-test only. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Pengujian kadar protein dilakukan menggunakan metode Micro Kjeldahl dan kadar zat besi dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein dalam churros adalah 0,4186 gram per 4 gram sampel atau setara dengan 10,465 gram per 100 gram. Adapun kadar zat besi mencapai 0,1704 mg per 4 gram atau 4,26 mg per 100 gram produk. Disarankan agar penelitian lanjutan dapat difokuskan pada optimalisasi proses pengolahan guna mempertahankan kualitas protein serta analisis terhadap kandungan zat gizi lainnya sebagai bagian dari pengembangan produk churros berbasis pangan fungsional lokal.
Kata Kunci : Churros, protein, zat besi
Referensi
WHO. (2021). Worldwide prevalence of anaemia 2011–2021. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2023). The Global Anaemia Estimates 2023. Retrieved from https://www.who.int
Maudisha, F. (2022). 4 dari 10 Remaja Putri Menderita Anemia. https://www.ui.ac.id/4-dari-10-remaja-putri-menderita-anemia-fkui-beri-edukasi-tangkal-anemia-dan-cacingan/
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Gizi Remaja dan Aksi Bergizi Nasional. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. (2024). Laporan Kesehatan Remaja dan Gizi Tahun 2024
Hurrell, R. F., & Egli, I. (2010). Iron bioavailability and dietary reference values. The American Journal of Clinical Nutrition, 91(5), 1461S–1467S. https://doi.org/10.3945/ajcn.2010.28674F
Astawan, M. (2019). Pangan Fungsional dan Manfaatnya bagi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. (2016). Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness, 5(2), 49–56. https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.001
Ratnasari & Rahmawati, 2022, Karakteristik Sifat Organoleptik dan Nilai Gizi pada Biskuit Tepung Ikan Teri (Stolephorus spp.) dan Isolat Protein Kedelai). Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022 https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/4104?utm_source
Manggara, A. B., dan Shofi, Muh. (2018). Analisis Kandungan Mineral Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Menggunakan Spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence). Akta Kimia Indonesia, 3 (1), 104. https: // doi. org/ ]10.12962/j25493736.v3i1.3095
Thalib, K. U., As’ad, S., Ahmad, M., Usman, A. N., Kebidanan, J., Pascasarjana, S., dan Hasanuddin, U. (2021). Effectiveness of Providing Anchovy Biscuits on Increasing Hemoglobin Levels in Young Girls.
Rochmah, M, et al. (2019). Karakteristik Sifat Kimia dan Organoleptik Churros Tersubtitusi Tepung Beras dengan Tepung Ubi, Chemical Characteristic and Organoleptic Churros Substituted with Rice Flour with Sweet Potato Flour. Jurnal Pangan dan Gizi UNIMUS, Vol. 9 No. 1, https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jpdg/article/view/4774
Hurrell, R. F., & Egli, I. (2010). Iron bioavailability and dietary reference values. The American Journal of Clinical Nutrition, 91(5), 1461S–1467S. https://doi.org/10.3945/ajcn.2010.28674F
Teucher, B., Olivares, M., & Cori, H. (2004). Enhancers of iron absorption: Ascorbic acid and other organic acids. International Journal for Vitamin and Nutrition Research, 74(6), 403–419. https://doi.org/10.1024/0300-9831.74.6.403
Rahmawati R, Nuryanto , Hartanti S.W (2019). Kandungan Gizi & Daya Terima Cookies Berbasis Tepung Ikan Teri (Stolephorus Sp) Sebagai Pmt-P Untuk Balita Gizi Kurang, Jurnal of Nutrition College, Vol 8, No 4,, Halaman 264-273, https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/viewFile/25840/23038
Sutrisno Adi Prayitno, Sugiyati Ningrum , Silvy Novita Antrisna Putri (2024) Enhancing Nutritional Value: Iron Rich Chips With Moringa, Mocaf And Milkfish For Anemia Prevention, Agroindustrial Technology Journal Vol.8 No.2 (2024) 1-16 DOI : http://doi.org/10.21111/atj.v8i2.1255517.
Sandhya J, Kanniammal C, Development of millet based moringa - amla snack bar for iron deficiency in adolescents, Nutriticia Clinica Dietetica Vol. 44 Núm. 2 https://revista.nutricion.org/index.php/ncdh/article/view/583?utm_source
Saini R, Sivanesan, Y Keum, Phytochemicals of Moringa oleifera: a review of their nutritional, therapeutic and industrial significance, 3 Biotech . 2016 Sep 22;6(2):203. doi: 10.1007/s13205-016-0526-3
Yenrina, R., et al. (2022). Pemberian snack berbasis kelor terhadap peningkatan hemoglobin remaja putri. Jurnal Gizi & Pangan, 17(3), 121–130.
WHO. (2020). Nutritional anaemias: tools for effective prevention and control. Geneva: World Health Organization, https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/259425/9789241513067-eng.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
PDF downloaded: 0