PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP PENANGANAN KECEMASAN PADA PASIEN POST OF APENDEKTOMI DI RSUD SLEMAN

Authors

  • Ike Nurjana Tamrin Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Syamsir Syamsir Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v18i1.443

Abstract

Slow Deep Breathing (SDB) merupakan suatu tehnik bernapas dengan frekuensi napas dalam pada fase ekhalasi yang panjang. Slow Deep Breathing dapat meningkatkan dan menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga metabolisme oksigen di otak meningkat. Tujuan: Mengetahui pengaruh Slow Deep Breathing terhadap tingkat kecemasan pada pasien post op pandisitis di RSUD Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunkan desain quasy- experiment dengan tipe pre –post test without control group design. Sampel penelitian 31 responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara Acidental Sampling. uji paried t test untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kecemasan. Hasil Penelitian Terdapat pengaruh  yang signifikan pemberian Slow Deep Breathing terhadap penurunan tingkat kecemasan dengan nilai p-value sebesar 0,001. Oleh karena itu Slow Deep Breathing (SDB) dapat diterapkan dalam penanganan tingkat  kecemasan di RSUD Sleman Yogyakarta terutama pada pasien post op Apendektomi

Kata kunci: Slow Deep Breathing, Apendektomi, Tingkat Kecemasan

References

Advameg (2007). Hamilton Anxiety Scale, Hamilton. Anxiety. Scale. diperoleh tanggal 20 oktober 2017

Albert, Kurniawan,2011.Serba-Serbi, Analisis Statistika dengan Cepat dan Mudah, Jakarta : Jasakom

Albert, G.H.,dan Bernice,L.T.,2007.Sexcual and Selection and the American Novel Evolutionary Psychology. Vol. 3. Hal. 56-58

Arif, M. Syamsul, et al. Pengaruh slow deep breathing terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM II di SMC RS Telegorejo. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2015, diperoleh tanggal 18 januari 2018

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010 Cetakan 14) Jakarta: PT Rineka Cipta.

Brunner & Suddarth. (2014). Keperawatan

Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta :

EGC

Burkitt, H. G., Quick, C. R. G., and Reed, J. B., 2007. Appendicitis. In: Essential Surgery Problems, Diagnosis & Management. Fourth Edition London: Elsevier

Chan L, Shin Lewis K. Pathologic Continuum of Acute Appendicitis. Sonographic findings and Clinical Management Implications.2011; 27(2):p71

Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika, 20011.

Departemen Bedah UGM. 2010. Apendik . Diambil dari : http: // www. Bedah UGM. net/tag/appendix pada 20 Oktober 2013 Depkes RI. (2008). Buku Panduan Pasca Operatif. Jakarta: Depkes RI.

Dimitov, M.D., & Philip, D.R (2013). Pretost. Post test Design and Measurent of Change Kent University.IOS Press

Eylin. (2015). Karakteristik Pasien dan Histologi Diagnosis Pada Kasus apendisitis Berdasarkan Data Registrasi di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo pada tahun 2003-2007. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Geng,. A,. & ikiz A. (2009). Efect of Deep Breathing exercises on oxiygenatype after head and nect surgery . Elsevier Mosby

Hauer, E., Council, F., & Mohammedshah, Y. (2004). Safety models for urban four-lane undivided road segments. Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board, (1897), 96-105.

Hidayat,. A. A,.(2008). Metode Penelitian Keperaatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salamba Medika.

Hidayat, A. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Insaffita, S. (2005). Pengaruh Masase Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Primigravida Kala I Persalinan fisiologis. Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. Diakses tanggal, 25, 10-11.

Jerath et. Al (2006). Physiology of long pranayamic breathing neural respiratory element many provide a mecahanism that palanic how slow deep breathing ship the autonomic nervous system. Medical Hypotesis.67-566-571

Kisner, C & Colby, L.A. 2012. Therapeutic Exercise: Foundations and Techniques 5th Edition. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Kusumawati, I. (2010). Hubungan antara status merokok anggota keluarga dengan lama pengobatan ispa balita di kecamatan jenawi (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).

Kozier, B. & Glenora Erb. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts and Procedures. California: Addison-Wesley.

Lowrence, G. (2006). Appendiksitis dan Insidennya. Diunduh pada tanggal 27 Februari 2015

Leduc, M. (2002). Breathing for health, diperoleh tanggal 4 januari 2018

Long, B. C.( 2007). Keperawatan Medika l Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Bandung: YIAPK.

Liu CD, Mc Fadden DW. Acute Abdomen and Appendix. In: Greenfield LJ, Mulholland MW.Surgery: Scientific and practise.2nd Ed. Baltimore: Williams & Wilkins, 1997.1246-1260

Manzoni, G. M., Pagnini, F., Castelnuovo, G., & Molinari, E. (2008). Relaxation training for anxiety: a ten-years systematic review with meta-analysis. BMC psychiatry, 8(1), 41.

Muttaqin,. Arif & Kumala Sari. (2009). Asuhan Perioperatif Konsep, Proses dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, Wahid Iqbal. (2011). Buku Ajar Kebutuhan Manusia.

Jakarta: EGC

Nanda, S., Gupta, A., Dora, A., & Gupta, A. (2009). Acute pancreatitis: a rare cause of acute abdomen in pregnancy. Archives of gynecology and obstetrics, 279(4), 577-578.

Nielson,. K. (2007). Deep Breathing Exercise . Relaxation heart and healt, diperoleh tanggal 10 desember 2017

Nilsson, U. (2008). The Anxiety and Pain-Reducing Effects of

MusiInterventions: A Systematic Review, 780, 782, 785-794, 797-807.

Nursalam.(2013). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatanPedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Edisi 4 . Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan inovatif. Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo,. S. (2012). Metode penelitian kesehatan, edisi revisi. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

PT. Rineka Cipta

Orosz, G. M., Magaziner, J., Hannan, E. L., Morrison, R. S., Koval, K., Gilbert, M.,& Silberzweig, S. B. (2004). Association of timing of surgery for hip fracture and patient outcomes. Jama, 291(14), 1738-1743.

Price, Sylvia Anderson. (2004) . Buku Potofisiologi. Edisi 6.

Jakarta : EGC

Potter & Perry,.(2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek. Edisi 4,Volume 2. Jakarta: EGC Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4,Volume 2, Alih Bahasa Renata Komalasari, Editor Monica Ester, dkk, Jakarta: EGC

Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Price. S. A, Wilson,. L. M. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis

Proses - Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Alih Bahasa Brahm U, Pendit, Editor Huriawati Hartanto, Jakarta : EGC

Sepdianto, Tri Cahyo, Elly Nurachmah, and Dewi Gayatri. "Penurunan tekanan darah dan kecemasan melalui latihan slow deep breathing pada pasien hipertensi primer." Jurnal Keperawatan Indonesia 13.1 (2010): 37-41.

Suwanto, S., Basri, A. H., & Umalekhoa, M. (2016). Effectiveness of Classical Music Therapy and Murrotal Therapy To Decrease The Level of Anxiety Patients Pre Surgery Operation). Journals of Ners Community, 7(2), 173-187.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2009). SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Published

2023-06-30

How to Cite

Tamrin, I. N., & Syamsir, S. (2023). PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP PENANGANAN KECEMASAN PADA PASIEN POST OF APENDEKTOMI DI RSUD SLEMAN. Media Kesehatan Politeknik Makassar, 18(1), 99–106. https://doi.org/10.32382/medkes.v18i1.443