Daya Terima Dan Kandungan Serat Pangan Snack Bar “SANGTUL” Sebagai Pangan Fungsional Sumber Prebiotik
DOI:
https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.229Abstract
Dietary fiber has the benefit of being a good source of prebiotics to maintain the health of the digestive tract. Kepok bananas contain inulin and fructooligosaccharides which are considered food for the intestinal microflora. Rice bran contains insoluble food fiber which can work as a source of prebiotics. This study aims to determine the acceptability and fiber content of the "SANGTUL" snack bar, namely banana kepok flour and rice bran flour as functional food sources of prebiotics. The research method is a pre-experimental design with a Post Test Group Design. Acceptability was assessed based on the hedonic test by 30 panelists and analysis of dietary fiber content using the gravimetric method with 2 repetitions. The results showed that the acceptability of the snack bar "SANGTUL" banana flour kepok substitution of rice bran flour from the most preferred color aspects, namely all concentrations, aroma concentration aspects (90%:10%), texture aspects concentration (90%:10%), and aspect of taste concentration (90%: 10%) so that the average acceptance of the most preferred snack bar is the concentration of kepok banana flour substitution of rice bran flour (90%: 10%). The results of the food fiber content of the snack bar "SANGTUL" banana kepok flour substituted for bran flour with a concentration (90%:10%) of 11.42 g per 100 g snack bar. It is suggested that in the manufacture of banana flour kepok snack bar substitution of rice bran flour in further research, test the content of other nutrients.
References
Aliyi, F. (2020) Pengaruh Pembuatan Cookies dengan Substitusi Tepung Pisang Kepok Terhadap Daya Terima Organoleptik, Mutu Kimia (Kadar Air, Abu) dan Umur Simpan. Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Anggraeni, A. A. (2012) Prebiotik dan Manfaat Kesehatan,” Seminar Nasional 2012 "Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menghadapi UKG” Jurusan PTBB FT UNY, hal. 1–11.
Apriadi K, Netti H, dan Ayu F.D. (2017). Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Pada Pembuatan Kukis Mengandung Minyak Sawit Merah. Departemen Pertanian, Universitas Riau
Asniar Hardianti Supu, Lydia Fanny, R. S. L. (2018). Daya terima dan analisis kandungan zat gizi makro snack bar uwi ungu ( dioscorea alata ) dan kacang tunggak ( vigna unguiculata). Media Pangan Dan Gizi
Ayuningsih, R. R. (2021) Skripsi: Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Snack Bar Tinggi Serat Berbasis Tepung Bekatul dan Tepung Kacang Merah. Universitas Muhammadiyah Malang.
Fairudz, A. dan Nisa, K. (2015) Pengaruh Serat Pangan Terhadap Kadar Kolesterol Penderita Overweight, Jurnal Majority, 4(8), hal. 121–126.
Fanny, L., Tri, R. S., & Rowa, S. S. (2021). Daya Terima Dan Analisis Protein Serta Serat Snack Bar Dengan Penambahan Tepung Ampas Tahu. Media Gizi Pangan, 27(2), 87-96.
Haeruddin, A. O., Ansharullah dan Asyik, N. (2020) Formulasi dan Kajian Organoleptik Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) dan Kacang Hijau (Vigna Radiata) dalam Pembuatan Snack Bar Gluten-Free Sebagai Camilan Sehat, J. Sains dan Teknologi Pangan, 5(6), hal. 3398–3411.
Monika, D. dan Purba, J. S. R. (2018) Formulasi Muffin Substitusi Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn) dan Susu Kedelai (Glycine Max) Sebagai Alternatif Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT – AS), Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(2), hal. 48–51. doi: 10.30602/pnj.v1i2.286.
Muntikah, M. R. (2017). Ilmu Teknologi Pangan - Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nopianti, T., Purba, J. S. R. dan Rafiony, A. (2019) Formulasi Snack Bar Berbasis Tepung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn) dengan Penambahan Tepung Daun Bayam (Amaranthus Tricolor L.), Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 2(1), hal. 6. doi: 10.30602/pnj.v2i1.476.
Nurhidayah (2018) Pengaruh Proporsi Tepung Kacang Gude (Cajanus Cajan L.) dan Tepung Bekatul Terhadap Nilai Gizi dan Sensoris Snack Bar, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri.
Rahayu, D. H., Nasrullah, N. dan Fauziyah, A. (2021) Pengaruh Penambahan Bekatul dan Ampas Kelapa Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Snack Bar Jantung Pisang Kepok, Jurnal Pangan dan Gizi, 11(01), hal. 15-29.
Kemenkes RI. (2017) Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Rumenes, D. C., Langi, T. M. dan Koapaha, T. (2021) Karakteristik Kimia dan Organoleptik Snack Bar Berbasis Tepung Ampas Kelapa (Coconus nucifera L.) dan Tepung Kacang Hijau (Vigna radiata), Sam Ratulangi Journal of food research, 1(1), hal. 27–34.
Sunarti (2017) Serat Pangan dalam Penanganan Sindrom Metabolik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tersedia pada: https://www.google.co.id/books/edition/Serat_Pangan_Dalam_Penanganan_Sindrom/Me
Tensiska (2008) Probiotik dan Prebiotik Sebagai Pangan Fungsional, Universitas Padjajaran. Universitas Padjajaran.
Widyaningsih, T. D., Wijayanti, N., & Nugrahini, N. I. P. (2017). Pangan Fungsional: Aspek Kesehatan, Evaluasi, dan Regulasi. Universitas Brawijaya Press.
Yogeswara A, N. W. Nursini, Wita K. (2013) Pemanfaatan Limbah Ampas Susu Kedelai sebagai Bahan Pelindung Probiotok L. acidophilus FNCC 0051 selama di Saluran Cerna In Vitro. Prosiding Seminar UNHI. 2013.
Zaimah Z, T. (2009) Manfaat Serat Bagi Kesehatan, Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Zulistina, M. (2019) Mutu Organoleptik dan Kandungan Gizi Abon Ikan Tuna (Thunnus Sp) yang Ditambahkan Pakis (Pteridophyta), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.