Pengaruh Puzzle Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Di Tk Santo Yoseph Denpasar
DOI:
https://doi.org/10.32382/medkes.v19i1.550Kata Kunci:
Perkembangan Motorik Halus; Anak Prasekolah; PuzzleAbstrak
Berbagai hal dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak usia dini baik itu faktor internal maupun eksternal. Stimulasi berupa permainan puzzle menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perkembangan motorik halus anak meningkat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap peningkatan perkembangan motorik halus anak prasekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan kelompok intervensi dan kontrol serta menggunakan teknik simple random sampling dengan total 25 sampel. Pada kelompok intervensi terdiri dari 13 anak yang nantinya diberikan permainan puzzle dan pada kelompok kontrol yang terdiri dari 12 anak akan diberi kebebasan untuk bermain permainan lain seperti bermain di lapangan. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan Denver Development Screening Test II yang berfokus pada perkembangan motorik halus anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di Tk Santo Yoseph Denpasar setelah diberikan permainan puzzle yang ditunjukkan dengan hasil Uji Wilcoxon yaitu 0.005 (p<0.05) pada kelompok intervensi saat pre-test dan post-test serta hasil dari Uji Mann-Whitney data post-test yaitu 0.021 (p<0.05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak serta adanya perubahan tingkat perkembangan motorik halus anak pada kelompok intervensi setelah diberikan permainan puzzle.
Kata kunci : Perkembangan Motorik Halus; Anak Prasekolah; Puzzle
Referensi
Yuniati e. Puzzle mempengaruhi perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di tk at taqwa mekarsari cimahi. J kesehat. 2019;11(2):65–74.
Soekatri, moesijanti. Normalkah pertumbuhan dan perkembangan si buah hati ? Kementeri kesehat republik indones [internet]. 2020; available from: https://fikes.upnvj.ac.id/uploads/files/2020/juni/gizi/pemateri_1_upn_pertumbuhan_dan_perkembangan_anak_final1.pdf
Suryani a. Bab ii tinjauan pustaka 2.1 perkembangan motorik halus 2.1.1 definisi perkembangan motorik halus. 2019;
Ivantoni r, muhimmah i. Aplikasi penentuan tingkat tumbuh kembang anak menggunakan tes denver ii. Semin nas inform medis vi. 2015;124.
Silawati v, nurpadilah, surtini. Deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di pesantren tapak sunan jakarta timur tahun 2019. Bernas j pengabdi kpd masy. 2020;1(2):88–93.
Kurniawati n, rasmani uee, nurjanah ne. Profil kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di gugus melati kecamatan wonosari. Kumara cendekia. 2021;9(2):113.
Di ruscio v, del baldo g, fabozzi f, vinci m, cacchione a, de billy e, et al. Pediatric diffuse midline gliomas: an unfinished puzzle. Diagnostics. 2022;12(9):1–25.
Fembi pn, pora yd. Permainan edukatif media puzzle dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak prasekolah di tk st. Antonius kewapante. J keperawatan dan kesehat masy. 2020;vii(1):1–11.
Nuraini. Penerapan alat permainan edukatif puzzle untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di paud sinar harapan panjang bandar lampung skripsi. Univ islam negeri raden intan lampung. 2019;(9).
Jasri m, karim a. Implementasi metode denver developmental screening test untuk anamnesa perkembagan anak pada sistem pakar. J apl teknol inf dan manaj. 2020;1(1):19–26.
Apriloka dv. Keterampilan motorik kasar anak usia dini ditinjau dari jenis kelamin. J pendidik raudhatul athfal. 2020;3(1):61–7.
Aral n, gursoy f, yasar mc. An investigation of the effect of puzzle design on children’s development areas. Procedia - soc behav sci [internet]. 2012;51:228–33. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.08.150
Ruli e. Tugas dan peran orang tua dalam mendidk anak. J edukasi nonform. 2020;vol.1(no.1):hlm.145.
Chia myh, komar j, chua tbk, tay ly. Associations between parent attitudes and on- and off-screen behaviours of preschool children in singapore. Int j environ res public health. 2022;19(18):1–18.
Bonnechère b, klass m, langley c, sahakian bj. Brain training using cognitive apps can improve cognitive performance and processing speed in older adults. Sci rep [internet]. 2021;11(1):1–11. Available from: https://doi.org/10.1038/s41598-021-91867-z
Papotot gs, rompies r, salendu pm. Pengaruh kekurangan nutrisi terhadap perkembangan sistem saraf anak. J biomedikjbm. 2021;13(3):266.
Aliyari h, sahraei h, golabi s, kazemi m, daliri mr, minaei-bidgoli b. The effect of brain teaser games on the attention of players based on hormonal and brain signals changes. Basic clin neurosci. 2021;12(5):587–96.
Mustafa ps. Implikasi pola kerja telensefalon dan korteks cerebral dalam pendidikan jasmani. Media ilmu keolahragaan indones. 2020;10(2):53–62.
Astuti si, arso sp, wigati pa. Anatomi dan fisiologi kerja otak. Anal standar pelayanan minimal pada instal rawat jalan di rsud kota semarang. 2015;3:103–11.
Djuwita w. Urgensi bermain sebagai stimulasi perkembangan otak dan solusi mengatasi kekerasan (child abuse) dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Qawwam. 2018;12(1):40–60.