Uji Kemampuan Umbi Gadung (Dioscorea Hispida) Dan Buah Bintaro (Cerbera Manghas) Dalam Mematikan Tikus

Penulis

  • Hamsir Ahmad Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Abd. Rahman Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v19i1.528

Kata Kunci:

Kata kunci : Tikus, Umbi gadung (Dioscorea hispida) dan Bintaro (Cerbera manghas)

Abstrak

Keberadaan tikus sangat mengganggu dan membahayakan kehidupan manusia karena .peran tikus sebagai agen yang menyebarkan penyakit Murine thypus, Leptospirosis, dan Salmonellosis. Rodentisida alami yang dapat digunakan untuk membunuh tikus dengan penggunaan rodentisida nabati yaitu. umbi gadung dan buah bintaro karena mengandung bahan kimia yang beracun Penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi Eksperimental) dengan tujuan Untuk mengetahui kemampuan umbi gadung (Dioscorea hispida) dan buah bintaro (Cerbera magas) dalam mematikan hama tikus dengan dosis 20 gram, 40 gram dan 60 gram dan kontrol dengan waktu pengamatan selama 10 hari, replikasi dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penelitian menunjukkan Umbi gadung dosis 20 gram dapat membunuh tikus sebesar 50%, dosis 40 gram dapat membunuh tikus sebesar 66%, Dosis 60 gram dapat membunuh tikus 66% sedangkan buah bintaro menunjukkan dosis 20 gram dapat membunuh tikus sebesar 66%, dosis 40 gram dapat membunuh tikus sebesar 33%, Dosis 60 gram dapat membunuh tikus 16%. Kesimpulkan dari penelitian ini yaitu hasil penelitian membuktikan umbi gadung (Dioscorea hispida) dengan dosis 20 gr, 40 gr dan 60 gr mampu mematikan tikus karena telah memenuhi syarat kematian tikus 50% dan buah bintaro (Cerbera magas) 20 gr mampu mematikan tikus karena telah memenuhi syarat kematian tikus 50%. Sedangkan pada dosis 40 gr dan 60 gr tidak mampu mematikan tikus karena tidak memenuhi syarat 50% kematian pada tikus. Masyarakay dapat menggunakan rodentisida nabati umbi gadung 40 gram dan buah bintaro 20 gram sebagai alternatif untuk pengendalian tikus yang ramah lingkungan karena pada perlakuan tersebut mampu matikan tikus dengan jumlah lah dosis yang lebih sedikit dan tingkat kematian yang tinggi.

Referensi

Muhammad R. ). Pemanfaatan Buah Bintaro (Cerbera Manghas) Sebagai Pestisida Untuk Membasmi Kecoa Dan Tikus. Jurnal KI. Available from: https://www.academia.edu/41231331/Jurnal_KI_Rayhan_Muhammad__XIMS?auto=download

Lestari dkk. Tingkat pengetahuan kelompok tani akan bahaya alat perangkap tikus dialiri listrik dan optimalisasi pengendalian tikus yang aman. Abditani J Pengabdi Masy [Internet]. 2016;5(2):113–8. Available from: https://media.neliti.com/media/publications-test/410146-none-a308096c.pdf

Purba dkk. Pengujian Beberapa Rodentisida Nabati Terhadap Tikus Sawah (Rattus Argentiventer Robb And Kloss) di Laboratorium. Talent Conf Ser Agric Nat Resour (ANR),. 2018;1(1):47–52.

Rumape dkk. Insektisida Nabati Dari Isolat Tumbuhan (Jure, Kecubung, dan Srikaya). Gorontalo: UNG Press. 2018; Available from: https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/9368/OpirRumape-Buku-Insektisida-Nabati-dari-Isolat-Tumbuhan-Jure-Kecubung-dan-Srikaya.pdf

Supriyo dkk. Uji Efikasi Formulasi Rodentisida Cair Dengan Bahan Aktif Permentrin Dan Malathion Pada Tikus Sawah, Tikus Rumah Dan Tikus Pohon Dalam Mencegah Penyakit Leptospirosis. Gema Teknologi. 2020;20(4):130–3.

Indriani dkk. Uji Daya Tarik Pakan Hama Tikus Terhadap Rodentisida Alami Yang Mengandung Umbi Gadung (Dioscorea hispida). EnviroScienteae [Internet]. 2021;17(2):96. Available from: https://media.neliti.com/media/publications-test/410146-none-a308096c.pdf

Rahim dkk. Pemanfaatan Buah Bintaro Sebagai Pestisida Pengusir Hama Tikus Desa Karanggeneng Kecamatan Karanggeneng. J Community Serv. 2020;2(2):286–97.

Mustapa dkk. Uji Toksisitas Akut Yang Diukur Dengan Penentuan LD50 Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Terhadap Mencit (Mus Musculus) Menggunakan Metode Thompson-Weil. Rasmedia Grafika. Fak Farm Univ Gadjah Mada Yogyakarta [Internet]. 2019; Available from: https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/3880/ujitoksisitas-akut-yang-diukur-dengan-penentuan-ld50-ekstrak-etanol-bunga-cengkehsyzygium-aromaticum-l-terhadap-mencit-mus-musculus-menggunakan-metode-thompsonweil.html

Siqhny dkk. Pengurangan Kadar HCN pada Umbi Gadung Menggunakan Variasi Abu Gosok dan Air Kapur. J Teknol Pangan Dan Has Pertan. 2020;15(2):1.

Posmaningsih dkk. Efektivitas Pemanfaatan Umbi Gadung Dioscorea Hispida Dennust) Pada Umpan Sebagai Rodentisida Nabati Dalam Pengendalian Tikus. Jurnal Skala Husada. Poltekkes Kemenkes Denpasar. 2014;11(1):79–85.

Alfarisy dkk. Uji bahan nabati sebagai rodentisida alami terhadap tikus jantan. Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa. J Tugas Akhir Mhs [Internet]. 2019;2(1):50–7. Available from: https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/agv/article/view/1228

Sulastra dkk. Toksisitas Akut Dan Lethal Dosis (Ld50) Ekstrak Etanol Uwi Banggai Ungu (Dioscorea Alata L.) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus. J Ilm Medicam. 2020;6(1):10–4.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30

Cara Mengutip

Ahmad, H., & Rahman, A. (2024). Uji Kemampuan Umbi Gadung (Dioscorea Hispida) Dan Buah Bintaro (Cerbera Manghas) Dalam Mematikan Tikus . Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 19(1), 21–26. https://doi.org/10.32382/medkes.v19i1.528