FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN TERHADAP KEJADIAN PNEMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS LAPADDE KOTA PAREPARE
DOI:
https://doi.org/10.32382/medkes.v18i1.440Abstrak
Pneumonia pada balita masih menjadi masalah kesehatan utama untuk di Indonesia. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat pnemonia. Salah satu upaya untuk menurunkan adalah dengan mengetahui infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pnemonia pada anak balita di Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung ke Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan 13 sampel. Hasil penelitian dengan total sampling 13 balita didapatkan hanya ada 1 faktor risiko yang berhubungan secara bermakna yaitu adanya anggota keluarga yang merokok di dalam rumah dan faktor risiko lainnya yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang pnemonia, status gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif dan kelengkapan imunisasi dapat dikatakan bahwa faktor tersebut tidak berhubungan dengan pnemonia pada balita. Kegiatan edukasi tentang peningkatan pemberian ASI eksklusif dan nutrisi kepada orang tua balita perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pnemonia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pnemonia pada balita adalah pendidikan ibu, jenis kelamin balita, tingkat pengetahuan ibu tentang pnemonia, keberadaan anggota keluarga yang merokok, status gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif, kelengkapan imunisasi secara bersama-sama berperan terhadap kejadian pnemonia pada balita di Puskesmas Lapadde Kota Parepare
Kata kunci: Balita, faktor risiko, pneumonia
Referensi
Anita. 2010. Analisis Faktor Risiko Pnemonia di Kota Bogor, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Sukabumi (Analisis Data Riskesdas tahun 2007). (Skripsi). Depok : FKM UI.
Aswar. 2003. Faktor Risiko Kejadian Pnemonia pada Anak Balita di Kota Banjarmasin.
Boer, dkk. 2002. Hubungan antara status gizi dengan kejadian pnemonia balita di kota pangkalpinang tahun 2000. (Tesis). Depok : FKM UI.
Direktorat Jenderal PPM. 2000. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pnemonia Pada Balita. Jakarta: Depkes RI.
Direktorat Jenderal PP, dkk. 2011. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Kemenkes RI.
Hatta, dkk. 2001. Analisis Data Kesehatan Tahun 2000. (Tesis). Depok : FKM UI.
Herman. 2002. Faktor-faktor yang berhubunngan dengan Kejadian Pnemonia pada Anak Balita di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Tahun 2002. (Tesis). Depok : FKM UI.
Juliastuti P, dkk. 2000. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pnemonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cisaga Tahun 2000. (Tesis). Depok : FKM UI.
Mahmud, dkk. 2006. Pnemonia Balita di Indonesia dan Peran Kabupaten Dalam Menanggulanginya. Padang : Andals University Press.
Misnadiarly. 2008. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Stansfield. 1987. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kesakitan Pnemonia Pada Balita Usia 0 – 59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analisis Data Sekunder Survei Data Dasar HSS GTS 2007). Skripsi Depok : FKM UI.
Sutrisna, dkk. 1993. Faktor Risiko Pnemonia Pada Balita dan Model Penanggulangannya. (Disertasi). Depok : FKM UI.
Trihono, dkk. 2009. Hubungan antara Penyakit Menular dengan Kemiskinan di Indonesia. Penyakit Menular Indonesia, 1.1, hal.38–42.
UNICEF. 2006. Pneumonia The Forgotten Killer of Children. New York : WHO.
Yulianti, dkk. 2002. Faktor Risiko Kejadian Pnemonia pada Anak Balita di Kota Banjarmasin. Berita Kedokteran Masyarakat 28:99-104.
Yuwono T. 2008. Faktor-faktor Lingkungan Fisik Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Balita di wilayah Kerja Puskesmas Kawunsgan Kabupaten Cilacap.