Evaluasi Sistem Surveillance HIV/AIDS Di Kota Bogor

Penulis

  • Arabia Arabia Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Indonesia
  • Ike Nurjana Tamrin Poltekkes kemenkes Makassar
  • Muhammad Asikin Poltekkes kemenkes Makassar
  • Muhammad Nuralamsyah Poltekkes kemenkes Makassar
  • Syarifudin Syarifudin Poltekkes kemenkes Makassar
  • Bahrudin Bahrudin Poltekkes kemenkes Makassar
  • I Takko Podding Poltekkes kemenkes Makassar
  • M.Saleng Saleng Poltekkes kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.252

Abstrak

HIV/AIDS saat ini masih terus menjadi tantangan masalah kesehatan masyarakat global yang utama termasuk di Indonesia khususnya di Kota Bogor. Surveilans menjadi sangat penting dilakukan sebagai peringatan dini potensi ancaman terhadap kesehatan masyarakat dan fungsi pemantauan program penyakit yang spesifik.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan sistem surveilans HIV di Kota Bogor Tahun 2021. Desain studi dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional untuk menggambarkan sistem surveilans berdasarkan komponen dan atribut sistem surveilans. Pengumpulan data dilakukan melalui mewawancara  pengelola program HIV puskesmas, rumah sakit, dan dinas kesehatan Kota Bogor menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilaksanakan secara deskriptif dan hasilnya dibandingkan dengan pencapaian indikator surveilans HIV. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan narasi.Evaluasi menunjukkan komponen fungsi utama, fungsi pendukung, serta atribut dalam sistem surveilans HIV di Kota Bogor belum optimal sehingga berdampak pada tidak tercapainya indikator ODHA yang mendapat pengobatan ARV (27,7%) dan ODHA yang diobati virusnya tersupresi (57,3%) yang merupakan upaya akselerasi jalur cepat menuju berakhirnya epidemi AIDS pada tahun 2030.Belum optimalnya Sistem surveilans HIV dikarenakan keterbatasan kemampuan sumber daya meliputi penyediaan layanan mampu test dan pengobatan serta kompetensi petugas, untuk itu perlu diupayakan semua rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor menjadi layanan mampu tes dan pengobatan HIV sesuai standar sehingga memperluas akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostic dan pengobatan,  perlunya peningkatan kapasitas petugas dalam pemberian layanan berkualitas serta didukung dengan penguatan komitmen lintas sektor dan manajemen program.

Kata Kunci: HIV, Sistem Surveilans, Kota Bogor

Referensi

Ade Heryana, 2015. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. Universitas Esa Unggul; Jakarta

CDC, 2001.Updated Guidelines for Evaluating Public Health Surveillance Systems.

CDC. 2013. Participant Workbook: Evaluating an NCD related Surveilans System. Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention.

CDC. 2013, Overview of Evaluating Surveillance Systems. Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, GA.

Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2021). Annalisis Cascade HIV Tahun 2021.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020a) Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020b) Estimasi dan Proyeksi HIV AID di Indonesia Tahun 2019-2024. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020b) Estimasi dan Proyeksi HIV AIDS di Indonesia tahun 2019-2024. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020b) Estimasi dan Proyeksi HIV AIDS di Indonesia tahun 2019-2024. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021a). Profil Kesehatan Indonesia 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021b). Laporan Kinerja Bidang P2P.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021c). Pedoman Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS.

Rugg D, Carael M, Boerma J and Novak J (2004). Global advances in monitoring and evaluation of HIV/AIDS: From AIDS case reporting to programme improvement. In: Rugg D, Peersman G and Carael M (Eds.). Global advances in HIV/AIDS monitoring and evaluation. New Directions for Evaluation 103, pp.33-48.

UNAIDS (2000). National AIDS Programmes: A guide to indicators for monitoring and evaluation. UNAIDS, Geneva.

UNAIDS (2004). Coordination of national responses to HIV/AIDS. Guiding principles for national authorities and their partners. UNAIDS, Geneva

UNAIDS (2007). Monitoring the declaration of commitment on HIV/AIDS. Guidelines on construction of core indicators. UNAIDS, Geneva.

WHO (2004) Guide to monitoring and evaluating national HIV/AIDS prevention programmes for young people. WHO, Geneva.

WHO (2006a) ‘Communicable disease surveillance and response systems. A gude to Planning’, World Health, p. 33.

WHO (2006b) Communicable Disease Surveillance and Response Systems Guide, WHO. doi: 10.1176/appi.ajp.2017.1750804.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-20

Cara Mengutip

Arabia, A., Tamrin, I. N., Asikin, M., Nuralamsyah, M., Syarifudin, S., Bahrudin, B., Podding, I. T., & Saleng, M. (2023). Evaluasi Sistem Surveillance HIV/AIDS Di Kota Bogor . Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 18(2), 277–290. https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.252