Hasil Pemeriksaan Biomarker Fungsi Ginjal Pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau Dari Lama Menderita Dan Hasil Pemeriksaan HbA1c

Penulis

  • Yaumil Fachni Tandjungbulu Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar https://orcid.org/0009-0005-7870-1485
  • Alfin Resya Virgiawan Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Rahman Rahman Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Muhammad Ade Luthfi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Haerani Haerani Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.249

Kata Kunci:

Diabetes Melitus, HbA1c, Kreatinin, Protein Urine, Ureum

Abstrak

Nefropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada penderita Diabetes Melitus (DM) yang ditandai dengan penurunan pada fungsi ginjal. Biomarker pemeriksaan laboratorium saat ini untuk mengetahui kondisi fungsi ginjal yang sering dilakukan di laboratorium antara lain pemeriksaan ureum, kreatinin, dan protein urine. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kontrol glukosa darah yaitu melalui pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi hasil pemeriksaan biomarker fungsi ginjal (ureum, kreatinin, dan protein urine) pada penderita DM ditinjau dari lama menderita (<5 tahun, 5-10 tahun, 11-16 tahun, dan >16 tahun), serta hasil pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional analitik, jumlah sampel sebanyak 90 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin Makassar pada tanggal 8 sampai 15 Mei tahun 2023. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan protein urine nilai p=0,018 (p<0,05) terhadap lama menderita dan hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita DM, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan ureum nilai p=0,352 (p>0,05) dan kreatinin nilai p=0,116 (p>0,05) dengan lama menderita dan hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita DM, sehingga dapat disimpulkan bahwa protein urine menjadi biomarker potensial dalam pemeriksaan laboratorium untuk melihat risiko komplikasi kerusakan ginjal pada penderita DM. Disarankan pada penderita DM untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala agar dapat mengurangi risiko komplikasi dalam jangka panjang.

Kata Kunci: Diabetes Melitus, HbA1c, Kreatinin, Protein Urine, Ureum

Biografi Penulis

Yaumil Fachni Tandjungbulu, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

RESEARCHER

MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGY

LECTURER

SCIENTIST

Alfin Resya Virgiawan, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

Lecture

Medical Laboratory Technology

Rahman Rahman, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

LECTURE

Muhammad Ade Luthfi, Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

Student

Haerani Haerani, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Makassar

Environmental Health

Referensi

Acivrida Mega Charisma, 2017. Korelasi Kadar Rata-Rata Glukosa Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Tiga Bulan Terakhir dengan Nilai HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Prolanis BPJS Kabupaten Kediri Periode Mei-Agustus 2017, J. Kesehatan Masy. Indonesia.; 12(2).

Airin Que, et al., 2013. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Penderita Diabetes Melitus Di Laboratorium Rumah Sakit Umum Surya Husadha.

Dinkes Prov. Sulawesi Selatan, 2017. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan.

Eko Sudarmono Dahad Prihanto, Andri W Johan Imbar, Fitriani Giringan, 2020. Pengendalian Diabetes Melitus dan Hubungan dengan Kejadian Mikroalbuminuria.Universitas Khairun, Maluku Utara, Indonesia

Emy Oktaviani, 2020. Profil Kontrol Glikemik Antidiabetik pada Pasien DM Tipe 2 dengan Sirosis Hati. Jakarta.

Ertana, J.R., 2016. Hubungan Lama ,Menderita dan Komplikasi Diabetes Melitus dengan Kualitas Hidup pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Gatak Sukoharjo, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Etiek Nurhayati, I.P, 2018. Gambaran Protein Urine dan Glukosa Urine pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Persadia RSU Santo Antonius Pontianak. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 107.

Hidayati, P. H., Abdullah R. P. I dan Budiman, B, 2020. Hubungan Antara Gula Darah Puasa dan Proteinuria pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Hal. 1-8.

Irawan, D, 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe-2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Jakarta: Thesis Universitas Indonesia.

Indriani, V., Siswandari, W., Lestari, T, 2017. Hubungan Antara Kadar Ureum, Kreatinin dan Klirens Kreatinin dengan Proteinuria pada Penderita Diabetes Mellitus. Pp. 758-765.

Keszia Marbun, 2018. Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 yang Dirawat Jalan Di RSUP H. Adam Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah Kidney failure. High creatinine level. 12 September 2013. Available from: http://www.kidney.com .

Laila, A, 2017. Analisa Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Ilmu Kesehatan.

Loho I K A., Rambert G I., Wowor M F, 2016. Gambaran Kadar Ureum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal eBiomedik (eBm) Volume 2 nomor 2.

Marni Tangkelangi, 2017. Kidney Injury Molecule-1 (Kim-1) sebagai Biomarker Dini Nefropati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Kupang. Jurnal Info Kesehatan. Vol 15, No.2, pp. 367- 379. P- ISSN 0216-50 4X, E-ISSN 2620- 536X.

Mier, N., Alonso, A.B., Zhan, D., Zuniga,M.A., & Acosta, R.I, 2008. Health-Related Quality of Life in a Binational Population with Diabetes Melitus at the Texas- Mexico Border. Rev Panam Salud Publica, 23 (3), 154-163.

Muhammad Ramadhan, 2020. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Kota Banjarmasin. Skripsi.

Muhammad Yusril, 2022. Karakteristik Hasil Pemeriksaan Kreatinin Serum pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau dari Hasil Pemeriksaan HbA1c. Makassar. Karya Tulis Ilmiah.

Muslim, A, 2016. Korelasi Pemeriksaan Glukosa Urin dengan Protein Urin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Jurnal Kesehatan, 7(1), p.52. doi:10.26630/jk.v7il.118.

Ningrum, V. D. A. et al, 2017. Kondisi Glikemik dan Prevalensi Gagal Ginjal Kronik pada Pasien Diabetes Miletus Tipe-2 di Puskesmas Wilayah Provinsi DIY Tahun 2015. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 6 (2), pp. 78-90. doi: 10.15416/ijcp.2017.6.2.78.

Nyoman Ngurah Prizky Anggriana et al. 2022. Korelasi Kadar HbA1c dengan Kadar Kreatinin dan Ureum pada Pasien Diabetes Melitus. Banjarmasin. Hang Tuah Medical Journal.

Puja Ananda, 2019. Gambaran Karakteristik Pasien Penderita Diabetes Melitus Di Ruangan Internis Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Skripsi.

Rahmadany, N., dan Nelly, M, 2015. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-2 berdasarkan Kadar HbA1c di Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh. Diakses pada tanggal 18 juni 2016.

Riset Kesehatan Dasar, 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. http://kesmas.kemkes.go.id/assets/ upload/dir_519d41d8cd98f00/file/.

Santi Damayanti, Cornelia D.Y Nekada2, Wahyu Wijihastuti, 2020. Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kreatinin Serum Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD Prambanan Sleman Yogyakarta.Yogyakarta.

Saranya, M. dan Nithiya T, 2015. Evaluation of Relationship Between Renal Abnormalities and Dyslipidemia on Type-2 Diabetes melitus. WJPS.4:823-33.

Suprihartini, 2016. Hubungan HbA1c Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda. Jurnal Husada Mahakam. 4(3):171-180.

Suyono, Slamet, et al, 2015. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Syahlani, A., Nessy Anggun M. Syamsul Ma’arif, 2016. “Hubungan Diabetes dengan Kadar Ureum Kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin” Stikes Sari Mulia Banjarmasin.

Vica Sukma Septia Rini, 2022. Hubungan Kadar HbA1c dengan Kadar Kreatinin Serum pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung. Skripsi.

Yaumil Fachni Tandjungbulu, Nuradi, Mawar, Muhammad Yusril,, Alfin Resya Virgiawan, Zulfikar Ali Hasan, 2022. Karakteristik Hasil Pemeriksaan Kreatinin Serum pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau dari Hasil Pemeriksaan HbA1c. Jurnal Media Analis kesehatan. Vol. 13 No. 2, November 2022. ISSN : 2621-9557 (Print) ISSN : 2087-1333 (Online). DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v13i2.3019. Diakses 2 Maret 2023 : https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis/article/view/3019/1957

Yoga S. U, Ahmad, 2011. Hubungan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe-2: Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Zimmet, P., & Shaw, J, 2019. International Diabetes Federation: a Consensus on Type-2 Diabetes Prevention, Diabet Med., 24, 451-463.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-18

Cara Mengutip

Tandjungbulu, Y. F., Virgiawan, A. R., Rahman, R., Luthfi, M. A., & Haerani, H. (2023). Hasil Pemeriksaan Biomarker Fungsi Ginjal Pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau Dari Lama Menderita Dan Hasil Pemeriksaan HbA1c. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 18(2), 249–262. https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.249