Kajian Kandungan Gula dan Dampak Kesehatannya pada Produk Susu Cair, Minuman Susu, dan Minuman Mengandung Susu yang Terdaftar  di Badan Pengawas Obat dan Makanan

Putri Damai Lestari; Diah Mulyawati Utari

doi:10.32382/medkes.v18i2.240

Penulis

Putri Damai Lestari Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Diah Mulyawati Utari Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.240

Kata Kunci:

gula total, laktosa, sukrosa, susu steril

Abstrak

Susu adalah cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan hewan ternak penghasil susu lainnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan mengklasifikasikan susu menjadi susu cair, minuman susu, dan minuman mengandung susu. Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Vietnam dan Malaysia. Salah satu cara untuk meningkatkan asupan susu adalah dengan memberi rasa dan gula tambahan agar lebih disenangi masyarakat. Namun, kandungan gula tambahan pada susu dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap asupan karbohidrat dan energi harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan gizi gula, laktosa, dan sukrosa pada produk susu steril, yaitu susu cair, minuman susu, dan minuman mengandung susu yang terdaftar di BPOM. Sebanyak 156 produk susu steril diambil sebagai sampel penelitian dan dilakukan pengkajian terhadap kandungan gula total, laktosa, dan sukrosa yang tercantum pada tabel informasi nilai gizi. Susu cair plain memiliki kandungan gula total paling rendah (4.14 ± 0.91 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (8.85 ± 1.35 g/100 ml), minuman susu berperisa (9.04 ± 1.44 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (8.31 ± 0.97 g/100 ml). Kandungan laktosa susu cair plain (4.12 ± 1.32 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (3.85 ± 0.64 g/100 ml), minuman susu berperisa (3.72 ± 1.05 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (3.09 ± 0.31 g/100 ml). Kandungan sukrosa susu cair plain (0 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (5.1 ± 1.14 g/100 ml), minuman susu berperisa (5.23 ± 1.16 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (4.93 ± 0.69 g/100 ml). Karena tingginya asupan gula tambahan yang berasal dari produk susu dengan rasa, perlu diusulkan beberapa kebijakan untuk mengurangi asupan gula tambahan, antara lain dengan penggunaan pemanis berintensitas tinggi atau dengan reformulasi produk untuk mengurangi kandungan gula tambahan.

Kata kunci: gula total, laktosa, sukrosa, susu steril

Referensi

Barraquio, V. L. (2014). Which Milk is Fresh? International Journal of Dairy Science & Processing, 1–6. https://doi.org/10.19070/2379-1578-140002

Bernstein, J., Schermel, A., Mills, C., & L’Abbé, M. (2016). Total and Free Sugar Content of Canadian Prepackaged Foods and Beverages. Nutrients, 8(9), 582. https://doi.org/10.3390/nu8090582

BPOM. (2021). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan.

BPOM. (2022). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan.

BPOM. (2023a). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2023 tentang kategori Pangan.

BPOM. (2023b). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Registrasi Pangan Olahan.

Bridge, G., Lomazzi, M., & Bedi, R. (2020). A cross-country exploratory study to investigate the labelling, energy, carbohydrate and sugar content of formula milk products marketed for infants. British Dental Journal, 228(3), 198–212. https://doi.org/10.1038/s41415-020-1252-0

Coyle, D. H., Ndanuko, R., Singh, S., Huang, P., & Wu, J. H. (2019). Variations in Sugar Content of Flavored Milks and Yogurts: A Cross-Sectional Study across 3 Countries. Current Developments in Nutrition, 3(6), nzz060. https://doi.org/10.1093/cdn/nzz060

Deliza, R., Lima, M. F., & Ares, G. (2021). Rethinking sugar reduction in processed foods. Current Opinion in Food Science, 40, 58–66. https://doi.org/10.1016/j.cofs.2021.01.010

Fachruddin, I. I., Mosipate, E. M., & Yunus, S. M. (2022). KOMSUMSI MINUMAN MANIS KEMASAN PADA REMAJA-DEWASA DI MAKASSAR. Ghizai: Jurnal Gizi Dan Keluarga, 1(3), 29–35.

Fayet-Moore, F. (2016). Effect of flavored milk vs plain milk on total milk intake and nutrient provision in children. Nutrition Reviews, 74(1), 1–17. https://doi.org/10.1093/nutrit/nuv031

Fayet-Moore, F., Cassettari, T., McConnell, A., Kim, J., & Petocz, P. (2019). Australian children and adolescents who were drinkers of plain and flavored milk had the highest intakes of milk, total dairy, and calcium. Nutrition Research, 66, 68–81. https://doi.org/10.1016/j.nutres.2019.03.001

Grenov, B., Briend, A., Sangild, P. T., Thymann, T., Rytter, M. H., Hother, A.-L., Mølgaard, C., & Michaelsen, K. F. (2016). Undernourished Children and Milk Lactose. Food and Nutrition Bulletin, 37(1), 85–99. https://doi.org/10.1177/0379572116629024

Kemenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI.

Kementan. (2021, September 23). Kementan Berkomitmen Kembangkan Produksi Susu Segar Dalam Negeri. https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1340-kementan-berkomitmen-kembangkan-produksi-susu-segar-dalam-negeri

Kusuma, A. P., & Taiyeb, A. M. (2020). GAMBARAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI 20 SUNGAISELAN. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 15(2), 238. https://doi.org/10.32382/medkes.v15i2.1823

Mahato, D. K., Keast, R., Liem, D. G., Russell, C. G., Cicerale, S., & Gamlath, S. (2020). Sugar Reduction in Dairy Food: An Overview with Flavoured Milk as an Example. Foods, 9(10), 1400. https://doi.org/10.3390/foods9101400

Mahato, D. K., Keast, R., Liem, D. G., Russell, C. G., Cicerale, S., & Gamlath, S. (2021). Optimisation of natural sweeteners for sugar reduction in chocolate flavoured milk and their impact on sensory attributes. International Dairy Journal, 115, 104922. https://doi.org/10.1016/j.idairyj.2020.104922

Oliveira, D., Reis, F., Deliza, R., Rosenthal, A., Giménez, A., & Ares, G. (2016). Difference thresholds for added sugar in chocolate-flavoured milk: Recommendations for gradual sugar reduction. Food Research International, 89, 448–453. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2016.08.019

Patel, A. I., Moghadam, S. D., Freedman, M., Hazari, A., Fang, M.-L., & Allen, I. E. (2018). The association of flavored milk consumption with milk and energy intake, and obesity: A systematic review. Preventive Medicine, 111, 151–162. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2018.02.031

Patel, A. M., Hati, S., Mehta, B. M., & Aparnathi, K. D. (2021). Substitution of sucrose in flavoured milk by tagatose. INDIAN JOURNAL OF ANIMAL HEALTH, 60(2-Spl). https://doi.org/10.36062/ijah.2021.spl.00121

Peckham, J. G., Kropp, J. D., Mroz, T. A., Haley-Zitlin, V., & Granberg, E. (2021). Students choosing fat-free chocolate milk during school lunch consume more calories, total sugar, protein, minerals and vitamins at lunch. Public Health Nutrition, 24(7), 1818–1827. https://doi.org/10.1017/S1368980021000161

Prastiwi, W. D., & Setiyawan, H. (2016). Perilaku Konsumsi Susu Cair Masyarakat di Daerah Perkotaan dan Pedesaan. Agriekonimika, 5(1), 41–53. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v5i1.996

Pries, A. M., Mulder, A., Badham, J., Sweet, L., Yuen, K., & Zehner, E. (2021). Sugar content and nutrient content claims of growing‐up milks in Indonesia. Maternal & Child Nutrition, 17(4), e13186. https://doi.org/10.1111/mcn.13186

Rosenberg, M. (2022). UHT Sterilized Milks. In Encyclopedia of Dairy Sciences (pp. 477–488). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-818766-1.00118-5

Rybicka, I., & Gliszczyńska-Świgło, A. (2021). Sugars in dairy products of different flavours. International Dairy Journal, 114, 104933. https://doi.org/10.1016/j.idairyj.2020.104933

Sari, S. L., Utari, D. M., & Sudiarti, T. (2021). Konsumsi minuman berpemanis kemasan pada remaja. Ilmu Gizi Indonesia, 5(1), 91. https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i1.253

Suri, S., Kumar, V., Prasad, R., Tanwar, B., Goyal, A., Kaur, S., Gat, Y., Kumar, A., Kaur, J., & Singh, D. (2019). Considerations for development of lactose-free food. Journal of Nutrition & Intermediary Metabolism, 15, 27–34. https://doi.org/10.1016/j.jnim.2018.11.003

Velázquez, A. L., Vidal, L., Alcaire, F., Varela, P., & Ares, G. (2021). Significant sugar-reduction in dairy products targeted at children is possible without affecting hedonic perception. International Dairy Journal, 114, 104937. https://doi.org/10.1016/j.idairyj.2020.104937

Veronica, M. T., Ilmi, I. M. B., & Crosita Octaria, Y. (2022). Kandungan Gula Dalam Minuman Teh Susu Dengan Topping Boba. Amerta Nutrition, 6(1SP), 171–176. https://doi.org/10.20473/amnt.v6i1SP.2022.171-176

WHO. (2015). Guideline: Sugars intake for adults and children. World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/149782