Hubungan Metode Pencucian dan Penyimpanan dengan Angka Kuman Peralatan Makan pada Warung Ayam Geprek di Pontianak Timur

Penulis

  • Abdul Syukur Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak https://orcid.org/0009-0001-1570-6474
  • Fitriani Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v20i1.1437

Kata Kunci:

Angka Kuman Udara, Alat Makan, Cara Pencucian, Cara Penyimpanan

Abstrak

Peralatan makan yang tidak higienis berpotensi menjadi media penularan penyakit berbasis makanan (foodborne diseases), terutama akibat kontaminasi bakteri. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun 2021, jumlah bakteri pada peralatan makan tidak boleh melebihi 1,1 CFU/cm². Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara cara mencuci dan menyimpan peralatan makan dengan angka kuman pada tempat pengelolaan pangan (TPP) di wilayah kerja UPT Puskesmas Saigon, Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian dilakukan secara observasional dengan desain cross sectional terhadap 30 TPP yang dipilih secara simple random sampling. Data diperoleh melalui observasi menggunakan lembar ceklist dan untuk mengukur angka kuman dengan uji bakteriologi dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). Data yang didapat dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan taraf signifikansi 95%. Hasil menunjukkan bahwa 53% responden memiliki cara mencuci yang baik, dan 47% kurang baik; sedangkan cara penyimpanan yang termasuk kategori baik dan kurang baik masing-masing 50%. Angka kuman pada peralatan makan tergolong tinggi pada 50% sampel, dan rendah pada 50%. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara cara mencuci dengan angka kuman (p = 0,066), namun cara penyimpanan dengan angka kuman terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,027). Temuan ini mengindikasikan bahwa praktik menyimpan peralatan makan yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikrobiologis. Disarankan agar pengelola TPP meningkatkan higienitas peralatan makan, serta dinas kesehatan memperkuat pengawasan dan edukasi rutin dalam rangka pencegahan penyakit bawaan makanan. Temuan ini menunjukan pentingnya ntervensi yang sistematis dalam bentuk pelatihan teknis dan pembinaan rutin bagi petugas pengelola makanan mengenai prosedur standar penyimpanan alat makan yang higienis. Terutama mencakup cara menyusun alat secara benar (misalnya piring dibalik), penggunaan rak anti karat yang tertutup, serta perawatan laci dan ruang penyimpanan agar tidak menjadi sarang kecoa, tikus, atau vektor penyakit lainnya. Selain itu, dinas kesehatan perlu memperkuat pengawasan berkala serta mengembangkan program edukasi berbasis risiko yang disesuaikan dengan kapasitas sumber daya di lapangan. Dengan penerapan langkah-langkah ini, diharapkan angka kejadian penyakit bawaan makanan dapat ditekan secara signifikan, seiring meningkatnya kesadaran dan kepatuhan terhadap prinsip higiene sanitasi di lingkungan pengelolaan pangan.

Kata Kunci : Angka Kuman, Alat Makan, Cara Pencucian, Cara Penyimpanan.

Referensi

R. B. Fitria E, Buku Ajar Sanitasi Makanan dan Minuman. Pekalongan: PT Nasya Expanding Management, 2022.

Dewachefa. G, “Bacteriological quality of food utensils and associated factors among food handlers in Bahir Dar City, Northwest Ethiopia,” BMC Res Notes, 2020.

F. E. Djuhriah N, Hanurawati NY, Kesehatan Alat Makan: Solusi Menurunkan Jumlah Bakteri Pada Alat Makan Dengan Ekstrak Daun Mirabilis Jalapa. , editor. Pangandaran: Penerbit Yayasan Miftahul Huda al-Musri (MHM), 2023.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Standar Kegiatan usaha dan produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. 2021.

Lestari D dan Mardiyah A., “Investigasi Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan di Kabupaten Sleman,” Epidemiol. Kesehat. Indones., 2022.

H. S. Rini, “Analisis Risiko Mikroba Dan Faktor-Faktor Kontaminasi Escherichia Coli Dan Salmonella Pada Nasi Campur Di Rumah Makan Pelabuhan Jayapura,” Universitas Hasanuddin, 2023.

R. P. Kurniasih and N. Nurjazuli, “Hubungan higiene dan sanitasi makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli dalam makanan di warung makan sekitar terminal borobudur, Magelang,” J. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 1, pp. 549–558, 2015.

S. Supriadi and E. Chandra, “Angka Kuman Pada Alat Makan di Kantin SDN No.47 Telanaipura Kota Jambi,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 19, no. 2, p. 432, 2019, doi: 10.33087/jiubj.v19i2.691.

Tempo.co., “Viral Video Pegawai Restoran Mencuci Peralatan Masak di Toilet, Ini Kata Pakar.”

Antara Kalbar, “Puluhan siswa SDN 30 Pontianak Utara diduga keracunan setelah konsumsi pentol bakso,” kalbar.antaranews.com, 2018. [Online]. Available: https://kalbar.antaranews.com/berita/366749/puluhan-siswa-sdn-30-pontianak-utara-diduga-keracunan-setelah-konsumsi-pentol-bakso

beritasatu, “52 Warga Ketapang Kalbar Keracunan Usai Santap Makanan di Hajatan,” 2023. [Online]. Available: https://www.beritasatu.com/nusantara/1043930/52-warga-ketapang-kalbar-keracunan-usai-santap-makanan-di-hajatan

“Higiene Sanitasi Pangan Siap Saji.” [Online]. Available: https://tpm.kemkes.go.id/rbi/web/

Direktorat Jenderal PP&PL, Pedoman Teknis Laboratorium Mikrobiologi Makanan dan Minuman. Jakarta, 2006.

A. R. ( Sapei, L., & Aziz, Buku Petunjuk Praktikum Dasar Mikrobiologi Pangan. Graha Ilmu, 2021.

T. SARI, “Efektivitas Penggunaan Sabun Cuci Piring Dalam Menurunkan Angka Kuman Pada Alat Makan Di Kantin Stikes Muhammadiyah Samarinda,” 2016.

N. Amaliyah, Penyehatan makanan dan minuman-A. Deepublish, 2017.

E. T. Adhitya, “Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Angka Kuman Peralatan Makan Pada Pedagang Bakso Di Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan,” 2022.

N. Febrian, “Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Angka Kuman Pada Peralatan Makan Di Rumah Makan Di Wilayah Kabupaten Magetan,” 2019, STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN.

E. Agustina, “Efektivitas Desinfeksi Dengan Kaporit Terhadap Lama Waktu Penurunan Angka Kuman Piring Di Rumah Makan Jambon Resto Desa Trihanggo Gamping Yogyakarta,” 2020, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.

World Health Organization (WHO), “Guidelines on Sanitation and Health,” WHO. [Online]. Available: https://www.who.int/publications/i/item/9789241514705

L. E. Wurdiana Shinta, “Gambaran Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Angka Kuman Pada Peralatan Makan Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas Ii A Sungguminasa Kabupaten Gowa,” J. Edudikara, vol. 2, no. 2, pp. 3–5, 2021.

Yulia, “Higiene Sanitasi Makanan, Minuman Dan Sarana Sanitasi Terhadap Angka Kuman Peralatan Makan Dan Minum Pada Kantin Poltekkes Tahun 2016,” J. Vokasi Kesehat., 2016.

Dyah Suryani, Piki Paslini, and Suyitno, “Hubungan Higiene Sanitasi dengan Angka Kuman pada Piring di Warung Makan, Wirogunan, Kota Yogyakarta,” SEHATMAS J. Ilm. Kesehat. Masy., vol. 1, no. 3, pp. 404–417, 2022, doi: 10.55123/sehatmas.v1i3.686.

N. A. Maunah and L. Ulfa, “Hubungan Antara Personal Hygiene, Fasilitas Sanitasi dan Teknik Penyimpanan Peralatan Makan dengan Kebersihan Peralatan Makan di Kantin dan Makanan Jajanan,” J. Untuk Masy. Sehat, vol. 4, no. 2, pp. 112–119, 2020, doi: 10.52643/jukmas.v4i2.918.

WHO, “Food safety.” [Online]. Available: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/food-safety#:~:text=The 2015 WHO report on,- and middle-income countries.

N. D. Lelieveld HLM, Holah J, Hygiene in food processing: principles and practice, 2nd ed. Cambridge: Woodhead Publishing, 2013.

W. H. O. (WHO) Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), “Risk-based food inspection manual,” Rome: FAO and WHO. [Online]. Available: https://www.fao.org/documents/card/en/c/d3cf7d46-7f10-51aa-bf4c-89c2d7c7ecde

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-24

Cara Mengutip

Syukur, A., Fitriani, F., & Yulia, Y. (2025). Hubungan Metode Pencucian dan Penyimpanan dengan Angka Kuman Peralatan Makan pada Warung Ayam Geprek di Pontianak Timur. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 20(1), 63–71. https://doi.org/10.32382/medkes.v20i1.1437
Abstrak viewed: 0
PDF downloaded: 0