Tingkat Konsumsi Fast Food Dan Status Gizi Siswa Sekolah Menengah Pertama

Penulis

  • Fatmawaty Suaib
  • Retno Sri Lestari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Agustian Ipa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Rifani Maghfirah Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.139

Abstrak

Fast food memiliki kandungan kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat, sehingga bila dikonsumsi terus menerus dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan gizi lebih (overweight) serta dapat menyebabkan masalah gizi lainnya pada remaja. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menilai kebiasaan konsumsi fast food, menilai status gizi dan menilai hubungan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi berdasarkan IMT siswa. Penelitian ini menggunakan desain  cross sectional study. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII yang berjumlah 100 siswa. Kebiasaan makan dikumpulkan dengan wawancara menggunakan quesioner, status gizi diketahui melalui pengukuran antropometri yaitu tinggi badan dan berat badan. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi fast food terhadap status gizi dilakukan uji statistik Chi-Square dan diolah menggunakan program SPSS. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan kebiasaan mengonsumsi fast food bagi siswa SMP 30 Makassar umumnya jarang yaitu 63%, dan sebanyak 25 orang (25%) termasuk dalam kategori status gizi sangat kurus, sebanyak 17 orang (17%) termasuk dalam kategori status gizi kurus, sebanyak 5 orang (5%) termasuk dalam kategori status gizi gemuk, dan sebanyak 8 orang (8%) termasuk dalam kategori status gizi obesitas. Analisis statistik diketahui tidak terdapat hubungan kebiasaan makan fast food terhadap status gizi dengan nilai p=0,212 (p>0,05). Disarankan, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk kebiasaan konsumsi makanan siap saji (fast food) dengan menambahkan jenis-jenis jajanan fast food yang dikonsumsi agar kebiasaan konsumsi fast food lebih tergambar dan mendapatkan hasil yng lebih baik.

Kata kunci : Fast Food, Indeks Massa Tubuh, Status Gizi.

Referensi

Billah, A. A. M. (2021). Hubungan Mengonsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas Di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Fadila, J. (2022). Hubungan Konsumsi Ultra Processed Food Terhadap Kejadian Berat Badan Lebih pada Remaja Di SMPN 30 Makassar.

Fatria, R. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Universitas Muhammadiyah Pontianak, 113.

Kemenkes. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.Pdf.

Nurfaidah. (2013). Hubungan Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Remaja Di SMA Negeri 5 Makassar (Vol. 53, Issue 9).

Patarru, F. (2022). Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap Saji (Fast Food) dengan Status Gizi Remaja. 13(3).

Rahmatika, K. N. (2019). Hubungan Konsumsi Fast Food an Aktifitas Fisik dengan Kejadia Obesitas pada Remaja Di SMK Jesu Malang.

Sirajuddin, Surmita, & Astuti, T. (2018). Survey Konsumsi Pangan.

Sitoayu, L., Aminatyas, I., Angkasa, D., Gifari, N., & Wahyuni, Y. (2021). Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji, Tingkat Stres dan Kualitas Tidur Terhadap Status Gizi pada Remaja Putra SMA DKI Jakarta. Indonesian Journal Of Human Nutrition, 8(1).

Surbakti, E. P. C. B. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tindakan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) pada Remaja Di SMA Negeri 1 Tigapanah (Issue Februari).

Tanjung, N. U., Amira, A. P., Muthmainah, N., & Rahma, S. (2022). Junk Food dan Kaitannya dengan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 14(3).

Widyastuti, D. A., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2).

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-18

Cara Mengutip

Suaib, F., Lestari, R. S., Ipa, A., & Maghfirah, R. (2023). Tingkat Konsumsi Fast Food Dan Status Gizi Siswa Sekolah Menengah Pertama. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 18(2), 213–218. https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.139