Kemampuan Perangkap dengan Umpan Berbasis Kelapa dalam Pengendalian Kepadatan Tikus Rumah
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v24i2.837Kata Kunci:
tikus, success trap, tipe perangkap, umpanAbstrak
Tikus masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, terutama perannya sebagai binatang pengerat pembawa penyakit leptospirosis dan pes. Surveilans dan pengendalian tikus akan membatasi penularan penyakit tersebut ke manusia seperti upaya pemasangan berbagai jenis perangkap tikus dengan umpan yang efektif dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tipe perangkap dengan umpan kelapa bakar dan wingko dalam pengendalian kepadatan tikus rumah di Desa Rancangkencono Lamongan. Jenis penelitian ini kuantitatif kuasi-eksperimen, yakni eksperimen melibatkan responden yang dipilih secara tidak random. Sampel penelitian berjumlah 40 rumah yang terbagi di empat dusun, secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari mulai pukul 16.00-7.00 dengan total perangkap dipasang adalah 240, terdiri dari 120 live trap dan 120 sticky trap. Hasil penelitian menunjukkan nilai success trap tikus di Desa Rancangkencono sebesar 78,75%. Terdapat perbedaan signifikan antara perangkap live trap dan sticky trap terhadap kepadatan tikus (p=0,000). Nilai success trap pemasangan live trap sebesar 40,83% (kategori tinggi) dan sticky trap sebesar 116,67% (kategori tinggi). Terdapat perbedaan signifikan antara variasi umpan kelapa bakar dan wingko dengan olesan margarin terhadap kepadatan tikus (p=0,001). Umpan kelapa bakar dan wingko dengan olesan margarin yang berhasil dimakan tikus dalam perangkap secara berurutan adalah 22 dan 33 buah. Disimpulkan bahwa tingkat kepadatan tikus di Desa Rancangkencono Lamongan masuk kategori tinggi. Tipe perangkap dan variasi umpan yang paling efektif dalam menangkap tikus adalah sticky trap dengan umpan wingko, sehingga mampu digunakan sebagai upaya pengendalian tikus rumah.
Kata kunci : tikus; success trap; tipe perangkap; umpan
Referensi
Aanisah, Y.N. and Yudhastuti, R. (2022) ‘Studi Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo’, Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(4), pp. 549–557.
Abbar, S., Cooper, R., Ranabhat, S., Pan, X., Sked, S. and Wang, C. (2022) ‘Prevalence of Cockroaches, Bed Bugs, and House Mice in Low-Income Housing and Evaluation of Baits for Monitoring House Mouse Infestations’, Journal of Medical Entomology, 59(3), pp. 940–948. Available at: https://doi.org/10.1093/jme/tjac035.
Adnani, A., Amelia, R. and Hutagalung, S.V. (2024) ‘Peran Tikus Liar sebagai Pembawa Parasit Saluran Cerna dan Potensi Risiko Zoonosis: Systematic Literature Review’, Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 9(1), pp. 312–322. Available at: https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i1.14851.
Afianto, R., Hestiningsih, R., Kusariana, N. and Sutiningsih, D. (2021) ‘Survey Kepadatan Tikus Di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 9(2), pp. 231–235. Available at: https://doi.org/10.14710/jkm.v9i2.28841.
Afifah, A.C., Karmini, M. and Kahar, K. (2023) ‘Model Perangkap Tikus Sherman Modifikasi Snap Trap Efektif Pengendalian Tikus di Industri XY’, Jurnal Riset Kesehatan, 15(1), pp. 210–216. Available at: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116.
de Cock, M.P., de Vries, A., Fonville, M., Esser, H.J., Mehl, C., Ulrich, R.G., Joeres, M., Hoffmann, D., Eisenberg, T., Schmidt, K., Hulst, M., van der Poel, W.H.M., Sprong, H. and Maas, M. (2023) ‘Increased rat-borne zoonotic disease hazard in greener urban areas’, Science of the Total Environment, 896(March), p. 165069. Available at: https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2023.165069.
Dewi, T.N. (2015) ‘Gambaran Kepadatan Tikus di Kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Tahun 2015’, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pp. 1–118.
Gemala, M., Saputra, R. and Cusinia, A.H. (2022) ‘Efektifitas Cengkeh (Syzygium aromaticum), Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) dan Temulawak (urcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai Repelen Tikus Got (Rattus norvegicus)’, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(3), pp. 344–349. Available at: https://doi.org/10.14710/jkli.21.3.344-349.
Haidar, M., Rizwar, R., Darmi, D. and Putra, A.H. (2022) ‘Preferensi Tikus terhadap Beberapa Jenis Umpan yang Berbeda di Kawasan Pemukiman’, BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 5(1), pp. 137–142. Available at: https://doi.org/10.31539/bioedusains.v5i1.2189.
Irawati, J., Fibriana, A.I. and Wahyono, B. (2015) ‘Efektivitas Pemasangan Berbagai Model Perangkap Tikus Terhadap Keberhasilan Penangkapan Tikus Di Kelurahan Bangetayu Kulon Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2014’, Unnes Journal of Public Health, 4(3), pp. 67–75. Available at: https://doi.org/10.15294/ujph.v4i3.6374.
Ivakdalam, L.M. (2016) ‘Populasi dan habitat tikus rumah (Rattus rattus diardii)’, Jurnal Agroforestri, 11(1), pp. 37–43.
Junianto, S.D. and Siwiendrayanti, A. (2016) ‘Perbandingan Jumlah Tikus yang Tertangkap antara Perangkap dengan Umpan Kelapa Bakar, Ikan Teri dengan Perangkap tanpa Umpan (Studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Pandanaran) Tahun 2015’, Unnes Journal of Public Health, 5(1), pp. 67–74.
Kemenkes RI (2021) Pedoman Surveilans dan Pengendalian Tikus. Jakarta.
Kljajic, P., Andric, G., Jokic, G., Prazic-Golic, M., Blazic, T. and Jovicic, I. (2021) ‘Protection of organic cereals from insect and rodent pests in a warehouse by combined use of traps and sticky tapes’, Pesticidi i fitomedicina, 36(2), pp. 61–72. Available at: https://doi.org/10.2298/pif2102061k.
M, R., Pakki, T. and Sukmawati, T. (2014) ‘Prefensi Dan Kemampuan Makan Tikus Rumah ( Rattus – rattus) Pada Beberapa Penyimpanan Beras ( Oryza sativa L .) Di Penyimpanan’, JURNAL AGROTEKNOS, 4(1), pp. 66–70.
Mamudah, M., Pramudi, M.I. and Marsuni, Y. (2022) ‘Tingkat Kesukaan Tikus Terhadap Berbagai Umpan Pada Perangkap Semi Otomatis’, Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 5(1), pp. 455–462. Available at: https://doi.org/10.20527/jptt.v5i1.1033.
Martina, L., Sukismanto and Werdiningsih, I. (2018) ‘Perbedaan jenis umpan terhadap jumlah rodentia tertangkap di Wilayah Kerja Puskesmas Cangkringan’, Jurnal Medika Respati, 13(2), pp. 10–19.
Mohd-Taib, F.S. and Ishak, S.N. (2021) ‘Bait preferences by different small mammal assemblages for effective cage-trapping’, Malaysian Journal of Science, 40(2), pp. 1–15. Available at: https://doi.org/10.22452/MJS.VOL40NO2.1.
Murray, M.H., Fidino, M., Fyffe, R., Byers, K.A., Pettengill, J.B., Sondgeroth, K.S., Killion, H., Magle, S.B., Rios, M.J., Ortinau, N. and Santymire, R.M. (2020) ‘City sanitation and socioeconomics predict rat zoonotic infection across diverse neighbourhoods’, Zoonoses and Public Health, 67(6), pp. 673–683. Available at: https://doi.org/10.1111/zph.12748.
Ningsih, S.W., Adi, M.S. and Saraswati, L.D. (2019) ‘Systematic Review Metode Intervensi Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengendalian Kasus Leptospirosis Di Wilayah Kota Semarang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(1), pp. 211–220.
Schoenberger, J.M., Prendergast, B.J., Luchins, K.R., Theriault, B.R. and Langan, G.P. (2023) ‘Preference of Escaped Mice for Live Capture or Glue Traps and Relevance to Pest Control Programs’, Journal of the American Association for Laboratory Animal Science, 62(1), pp. 38–47. Available at: https://doi.org/10.30802/AALAS-JAALAS-22-000073.
Sepe and Suhardi (2018) Pengendalian Hayati dengan Memberdayakan Potensi Mikroba. Samarinda: Mulawarman University Press.
Sudarmaji (2018) Tikus Sawah: Bioekologi dan Pengendalian. Jakarta: IAARD Press.
Sunaryo, S. and Priyanto, D. (2022) ‘Leptospirosis in rats and livestock in Bantul and Gunungkidul district, Yogyakarta, Indonesia’, Veterinary World, 15(6), pp. 1449–1455. Available at: https://doi.org/10.14202/vetworld.2022.1449-1455.
Syakbanah, N.L. (2020) ‘Spatial Distribution of Leptospirosis and Land Use in Bantul District, 2010-2018’, Jurnal Enviscience, 4(1), p. 31. Available at: https://doi.org/10.30736/4ijev.v4iss1.124.
Wahyuni, S., Sulasmi, S. and Taha, L. (2024) ‘Kemampuan Variasi Umpan Dalam Mengendalikan Vektor Tikus Di Pabrik Beras Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru’, Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 24(1), pp. 163–172. Available at: https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.474.