Hubungan Kondisi Lingkungan Dengan Keberadaan Telur Nyamuk Aedes di Wilayah Kerja Puskesmas Bontokassi Kabupaten Takalar

Penulis

  • Ashari Rasjid Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Hamsir Ahmad Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Harman Hermawan Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.467

Kata Kunci:

Aedes aegepty; Ovitrap, Demam Berdarah

Abstrak

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah vektor penyakit Demam Berdarah Dengue memiliki karakteristik habitat dan perilaku yang unik. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus umumnya dapat ditemukan di pemukiman, rumah- rumah warga, dan gedung-gedung bangunan. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kepadatan nyamuk Aedes aegypti pada suatu wilayah yaitu dengan cara melakukan survei dengan pemasangan ovitrap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu, kelembapan, kondisi pencahayaan dan kebersihan lingkungan dengan keberadaan telur nyamuk Aedes di wilayah kerja Puskesmas Bontokassi Kecamatan Galesong Selatan  Kabupaten Takalar. Dengan jenis penelitian menggunakan Observasional Analitik dengan desain cross sectional study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan telur nyamuk Aedes di wilayah kerja puskesmas Bontokassi memiliki rata-rata didalam rumah sebanyak 67,3% dan di luar rumah sebanyak 55,8% serta tidak ada hubungan antara suhu udara dalam rumah dan ada hubungan suhu udara luar rumah, tidak ada hubungan antara kelembapan udara, ada hubungan antara kondisi pencahayaan, ada hubungan antara kebersihan lingkungan dengan keberadaan telur nyamuk Aedes di wilayah kerja puskesmas Bontokassi.  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat 3 kategori variabel yang tidak ada hubungan dan terdapat 4 kategori variabel yang ada hubungan dengan keberadaan telur nyamuk Aedes di wilayah kerja puskesmas Bontokassi. Saran bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Referensi

Agustina, Elsi, Nurlidza Razma Rizha Purwanda, Dan E. (2020). Sebaran Nyamuk Aedes Di Kampus Uin Ar-Raniry Banda Aceh Pada Masa Pandemi Covid-19. 17–21.

Agustina, N., Abdullah, A., & Arianto, E. (2019). Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis DBD di Kota Banjarbaru. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 171–178. (Online) https://doi.org/10.22435/blb.v15i2.1592

Astuti, P., & Lustiyati, E. D. (2018). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Terhadap Tingkat Kepadatan Larva Aedes Sp Di Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Kasihan, Bantul, Di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 216–225. (Online) Https://Doi.Org/10.26553/Jikm.V9i3.314

Darwamati, L. P., & Sukesi, T. W. (2021). Pengaruh Warna Ovitrap Terhadap Jumlah Telur Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Dan Pengelolaan Lingkungan, 2(2), 152–156. (Online). https://doi.org/10.12928/jkpl.v2i2.6350

Dewangga, V. S., Qurrohman, M. T., Tamba, N. P. D., Tika, Vera, Pratiwi, A. D. M. G., & Indah, K. (2022). Edukasi Manfaat Lilin Kayu Manis Sebagai Anti Nyamuk Di Kelurahan Pucang Sawit. 04(01), 1–6.

Fitria, R. (2021). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dan Tindakan Masyarakat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering. UIN Sumatra Utara.

Hikmawa, I., & Huda, S. (2021). Peran Nyamuk Sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue (Dbd) Melalui Transovarial (1st ed.).Satria Publisher, Jawa Tengah, 25-36.

Lestari, A. P. D., Handayani, D., Prasasty, G. D., Dalilah, D., & Pariyana, P. (2022). Perbedaan Daya Tetas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Pada Tiga Jenis Air Perindukan. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 12(2), 165.(Online. https://doi.org/10.32502/sm.v12i2.4003

Mardiana. (2016). Pengaruh Penggunaan Ovitrap Terhadap Indeks Kepadatan Larva Aedes Aegypti (House Index, Container Index, Breteau Index) Di Wilayah Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda (1st ed.).Muhammadiya Samarinda Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Samarinda, 16-21.

Mawardi, M., & Busra, R. (2019). Studi Perbandingan Jenis Sumber Air Terhadap Daya Tarik Nyamuk Aedes aegypti Untuk Bertelur. Jurnal Serambi Engineering, 4(2), 593–602. https://doi.org/10.32672/jse.v4i2.1444

Mutakin, A. (2018). Apa Lingkungan Itu? Geoarea, 1(2), 65–68.(Online). https://ejurnal.unibba.ac.id/index.php/Geoarea/article/download/147/151/557

Satoto, T. B. T., Pascawati, N. A., Diptyanusa, A., Lazuardi, L., Dwiputro, A. H., & Nugroho, A. (2021). Fluktuasi Demam Berdarah Dengue Terkait Variabilitas Cuaca Di Klaten, Indonesia. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 13(1), 45–60. (Online). https://doi.org/10.22435/vk.v13i1.4333

Suryowati, K., Bekti, R. D., & Faradila, A. (2018). Analisis Spasial Efektivitas Fogging Di Wilayah Kerja Puskesmas Makroman, Kota Samarinda. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 335(1), 1–7.(Online). https://doi.org/10.1088/1757-899X/335/1/012052

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30