Kemampuan Metode Kombinasi Koagulasi Biji Asam Jawa Dan Filtrasi Akar Mangrove Dalam Menurunkan Kekeruhan Dan Kadar Klorida (Cl) Pada Air Sumur Gali Di Kawasan Pesisir
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.466Kata Kunci:
Air Bersih, Biji Asam Jawa, Akar Mangrove, Kekeruhan, KloridaAbstrak
Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi setiap orang, sehingga kelestarian dan keberadaannya harus dijaga semaksimal mungkin baik kuantitas maupun kualitasnya. Biji asam jawa (Tamarindus Indica L) dapat dimanfaatkan sebagai koagulan alternatif pengganti tawas karena lebih ramah lingkungan. Akar mangrove dikatakan mampu menurunkan kadar klorida dikarenakan pada dasarnya, seperti akar tumbuhan tingkat tinggi lainnya, akar mangrove berperan selektif dalam penyerapan ion, yang dibawa dan diangkut ke xilem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode kombinasi koagulasi biji asam jawa dan filtrasi akar mangrove dalam menurunkan kekeruhan dan kadar klorida (Cl) pada air sumur gali di kawasan pesisir. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan metode koagulasi dan filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan pada sampel awal kekeruhan air sebesar 76,9 NTU dan kadar klorida sebesar 60.481,2 mg/l setelah dilakukan pengolahan menggunakan biji asam jawa didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 82,93% dan kadar klorida sebesar 71,06%. Pengolahan menggunakan akar mangrove didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 90,19% dan kadar klorida sebesar 90,51%. Sedangkan untuk Pengolahan kombinasi menggunakan biji asam jawa dan akar mangrove didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 94,77% dan kadar klorida sebesar 96%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan biji asam jawa dan akar mangrove mampu menurunkan kekeruhan (NTU) dan kadar klorida (Cl) pada air sumur gali di kawasan pesisir dengan kemampuan menurunkan kekeruhan sebesar 94,77% dan menurunkan kadar klorida sebesar 96%. Bagi Masyarakat dapat melakukan pemanfaatan biji asam jawa dan akar mangrove dalam melakukan pengolahan air secara sederhana
Referensi
Darmawansa, Wahyuni, N., & Jati, D. R. (2014). Desalinasi Air Payau Dengan Media Adsorben Zeolit Di Daerah Pesisir Pantai Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah. Jurnal Teknik Lingkungan 1–10. Pontianak.
Fauzan, nurhdy muhammad R. djamaluddin, & Suparmin. (2022). Pengaruh Ketebalan Media Filtrasi Sebagai Pengolahan Air Terhadap Kekeruhan dan Bau Sumur Gali di Desa Kragilan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Tahun 2022 Effect of Thickness of Filtration Media as Water Treatment on Turbidity and Smell of. Buleting Kesehatan Lingkungan Masyarakat, 41(3), 137–143. https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/keslingmas/article/view/8812/pdf
Hakim, D. L. (2010). Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat Di Permukiman Linduk Kecamatan Pontang Kabupaten Serang [UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG]. (Online). http://eprints.undip.ac.id/23686/1/DIDIN_LUKMANUL_HAKIM.pdf
Hendrawati, Syamsumarsih, D., & Nurhasni. (2013). Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. 3(1), 357–370. https://media.neliti.com/media/publications/108081-ID-penggunaan-biji-asam-jawa-tamarindus-ind.pdf
Hernaningsih, T., & Yudo, S. (2007). Alternatif Teknologi Pengolahan Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Di Daerah Permukiman Nelayan. Jurnal Air Indonesia, 3(1), 38–49. Jakarta.
Kartika, D., Nurjazuli, & Budiyono. (2016). Kemampuan Serbuk Biji Asam Jawa Dalam Menurunkan TSS, Turbiditas, Dan Amoniak Pengolahan Limbah Cair PT. Utama Multiniaga Indonesia. Kesehatan Masyarakat, 4(4), 917–924. (Online). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Mbusa, H. T. P. (2020). Manajemen Pelayanan Air Bersih Di Desa Maropokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Online). https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Nurhidayanti, N., Ilyas, N. I., & Lazuardini, D. P. (2022). Studi Pengolahan Limbah Cair Laundry menggunakan Serbuk Biji Asam Jawa sebagai Biokoagulan. Jurnal Tekno Insentif, 16(1), 16–27. https://doi.org/10.36787/jti.v16i1.453
Onrizal. (2005). Adaptasi Tumbuhan Mangrove Pada Lingkungan Salin Dan Jenuh Air. Jurnal Pertanian, 1–15. Sumatera Utara.
Pawestri, A., Widiyanto, T., & IW, H. R. (2018). Pengaruh Penggunaan Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L) Sabagai Koagulan Dalam Menurunkan Air Baku di PDAM Tirta Wijaya Cilacap Tahun 2018. Global Health Science, 1–10. Semarang.
Prabowo, Bambang Hari., Zahra Nursaidah., Febby Safitri. (2019). Pengaruh H2O2 dalam Metode Koagulasi Pengolahan Air Payau Menggunakan Koagulan PAC dan Aluminium Sulfat. Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik, Vol 18, No 2. (Online). http://jurnalteknik.unjani.ac.id/index.php/jt
Radhika, Firmansyah, R., & Hatmoko, W. (2017). Perhitungan Ketersediaan Air Permukaan Di Indonesia Berdasarkan Data Satelit. Jurnal Sumber Daya Air, 13(2), 115–130. (Online). https://doi.org/10.32679/jsda.v13i2.206
Wahyuni, N., Sasri, R., Rudiyansyah, R., Usman, T., & Utomo, K. P. (2020). Pengolahan Air Bersih Menggunakan Bahan Baku Lokal Untuk Daerah Pesisir Terpencil Di Kabupaten Kubu Raya. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 192–199. https://doi.org/10.31571/gervasi.v4i2.1836