Risk Factors Associated with the Incidence of Dermatitis in the Bajo Barat Health Center Working Area, Luwu Regency

Authors

  • Muh. Ikbal Arif Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Juherah Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Nabila Nur Annisa Aspa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.477

Abstract

Dermatitis is an environment-based skin disease of a subjective clinical symptomatic nature of inflammation of the skin. Pay attention to environmental conditions and personal hygiene to reduce risk factors for transmission and environment-based disease rates. The purpose of the study was to determine the relationship between risk factors and the incidence of dermatitis in the work area of UPT PKM Bajo Barat, Luwu Regency. The research method is analytical observation using a case control approach. The total sample size was 134 samples consisting of 67 case samples and 67 control samples. The research sample used a random sample system using a statistical chi square test. The results of the study found a significant relationship with a history of skin disease (p = 0.000, OR = 3.0, CI 95% = 2.326-4.114), temperature (p = 0.000 OR = 2.3, CI 95% = 1.624-3.475), humidity (p = 0.000 OR=2.1, CI 95%=1.526-2.980), personal hygiene (p = 0.033 OR= 1.5, CI 95%= 993-2.169) with the incidence of dermatitis and while there was no significant mororation between the physical quality of water (p = 0.0116 OR=575,  CI 95%=288-1,149) with the incidence of dermatitis in the work area of UPT Puskesmas Bajo Barat, Luwu Regency. The conclusion of the research results of subjective dermatitis complaints is influenced by a history of skin diseases, temperature, humidity and poor personal hygiene, so it is recommended that the UPT PKM Bajo Barat can conduct counseling to the public about the importance of controlling and the harmful effects of dermatitis skin disease and the community is expected to be able to maintain their own health and hygiene and pay attention to the conditions of the living environment

References

Akbar H. (2020). Hubungan Personal Hygiene dan Pekerjaan dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat. Promot J Kesehat Masy.;10(1):1–5.Available. (online). http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1111 (Diakses tanggal 13 Desember 2022)

Cut Putri D, Marniati, Arfah H, & Khairunnas. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Rambot Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Jurmakemas E-ISSN 2808-5264. (online). http://jurnal.utu.ac.id/JURMAKEMAS/article/viewFile/4875/2607 (Diakses tanggal 14 Desember 2022)

Damayanti Yuni. (2019). Hubungan Personal Hygiene Dan Kondisi Fisik Ruangan Dengan Kejadian Dermatitis Di Pondok Pesantren Mawaridussalam. (Skripsi thesis) Universitas Islam Negeri SumateraUtara. (online). http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/12236 (Diakses tanggal 15 Desember 2022)

Djuanda. (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia

Erlani et al. 2023. Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi. Makassar.

Gabriel, J. F. 2012. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC

Gofur, A., & Syam, N. (2018). Determinan Kejadian Dermatitis Di Puskesmas Rappokaling Kota Makassar.Jurnal Kesehatan Masyarakat ,E-ISSN 2614-5375. (online). https://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/216 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2022)

Harahap, M. 2012. Ilmu Dermatitis. Jakarta. Hipokrates

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia. (online). https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2018.pdf (Diakses tanggal 10 Desember 2022)

Lestari, A. (2019). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Kota Palembang Tahun 2019.3(2019),239–247. (online). https://repository.unsri.ac.id/2871/3/RAMA_13201_10011381520194_0230098802_01_front_ref.pdf (Diakses tanggal 16 Desember 2022)

Marwali Harahap. 2018. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011, tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. (online) http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%201077%20ttg%20Pedoman%20Penyehatan%20Udara%20Dalam%20Ruang%20Rumah.pdf (Diakses tanggal 20 Desember 2022)

Nitrya R, Ananda. (2019). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung, Skripsi Sarjana. Poltekkes Tanjung Karang, Lampung. (online).http://lib.unnes.ac.id/36426/1/6411415052_Optimized.pdf (Diakses tanggal 20 Desember 2022)

Nur Hidayah, Sri Widodo, Mifbahuddin. 2017. Perbedaan Sanitasi Lingkungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Masyarakat di Desa Terkena dan Tidak Terkena Air Rob. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. (online). http://repository.unimus.ac.id/1066/ (Diakses tanggal 19 Desmber 2022)

Paulina, Putri. 2021. Gambaran Faktor Lingkungan dan Personal Hygiene Kejadian Dermatitis Kontak Di Puskesmas Bakung Kecamatan Teluk Belitun. Diploma Thesis, Poltekkes Tanjungkarang (online). http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1235/ (Diakses tanggal 19 Mei 2023)

Rahmawati, Ayu Novita. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis Kontak Wilayah Kerja Puskesma Bukit Kemuning Lampung Utara. (online). http://repository.poltekkes.tjk.ac.id..ac.id/JK/article/view/1456 (Diakses tanggal 10 Mei 2023)

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Permandian Umum

Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011. Tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah

Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi Hasil Riskesdas 2018. In Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan (Vol. 110, Issue 9). (online). https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/ (Diakses tanggal 10 Desember 2022)

Sartika F, Suratno, Nurhalina. (2020). Pendampingan Aplikasi Alat Pelindung Diri pada Pemulung Sampah di Kelurahan Langkai Kota Palangka Raya. J lm Pengabdi Kepada Mayarakat ;5(3):299–304. (online). https://journal.umpr.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1430 (Diakses tanggal 27 Desember 2022)

Siti Fatimah. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Alergi Di Wialyah Kerja Puskesmas Toto Utara (Vol. 110, Issue 9). (online). http://repository.ung.ac.id/ (Diakses tanggal 10 Mei 2023)

Sri Rahayu Utami, Nani Surpiyanti, Andiani. (2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Hiri Tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.Ternate Indonesia. (online). https://journal.umpr.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1430 (Diakses tanggal 27 Desember 2022)

Sularsito, Sri Adi, Soebarya RW. 2017. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ketujuh. Fakulitas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. In: Menaldi Editor.

Sumita Mudiana Nini. 2019. Faktor-Faktor yang berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Petani Di Desa Balerejo Kecamatan Balarejo Kabupaten Madiun, Skripsi Sarjana, Fakultas KesehatanMasyarakat,Madiun.(online).https://www.semanticscholar.org/paper/FAKTOR-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGAN-KEJADIAN-PADA Nini/820817a723db24255dbd7e61951a81f52aaa6977 (Diakses tanggal 25 Desember 2022)

World Health Organization 2018. Occupational Contact Dermatitis. WHO

Published

2024-06-30