Deteksi Gen blaTEM Dari Bakteri Klebsiella Pneumoniae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih

Penulis

  • Keri Ayu Widyawati POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
  • Suliati Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Anita Dwi Anggraini Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Wisnu Istanto Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.32382/jmak.v15i2.814

Kata Kunci:

Infeksi Saluran Kemih, Bakteri Klebsiella pneumoniae, Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL), Gen blaTEM, PCR

Abstrak

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang terjadi pada saluran uretra dan kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella pneumoniae salah satunya. Pengobatan atau terapi yang sering digunakan untuk penderita infeksi saluran kemih yakni dengan pemberian antibiotik golongan beta-laktam. Namun, terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim beta-laktamase yang merupakan salah satu penyebab bakteri resisten terhadap antibiotik. Enzim tersebut dikodekan oleh gen salah satunya gen TEM yang dapat menghidrolisis antibiotik golongan beta-laktam. Tujuan studi ini untuk mendeteksi gen blaTEM terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) yang diisolasi dari urin pasien infeksi saluran kemih. Metode penelitian memanfaatkan Deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel penelitian 30 pasien infeksi saluran kemih di PSPAL Dr, Ramelan Surabaya. Studi ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2024. Identifikasi dan uji sensitivitas antibiotik memanfaatkan alat Vitek 2 Compact, uji konfirmasi ESBL menggunakan metode DDST, dan deteksi gen blaTEM menggunakan alat PCR Konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7(23%) sampel yang positif gen blaTEM, ditandai dengan terbentuknya pita DNA dengan panjang basa 445bp pada elektroforesis. Dapat disimpulkan bahwa gen blaTem pada bakteri Klebsiella pneumoniae terdeteksi sebagai produsen ESBL pada pasien infeksi saluran kemih

Referensi

Andriani, G., Harlita, T. D., & Lamri, L. (2023). IDENTIFIKASI BAKTERI YANG DAPAT MENYEBABKAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA URINE PENGGUNA PANTYLINER. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 5(3), 851–861. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v5i3.20579

Ginting, D. A., Julianto, E., & Lumbanraja, A. (2019). ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA KEHAMILAN. JKM, 12(2), 19–23. https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jkm/article/view/668/527

Giske, C. G., Monnet, D. L., Cars, O., & Carmeli, Y. (2008). Clinical and Economic Impact of Common Multidrug-Resistant Gram-Negative Bacilli. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 52(3), 813–821. https://doi.org/10.1128/AAC.01169-07

Hemeg, H. A. (2018). Molecular characterization of antibiotic resistant Escherichia coli isolates recovered from food samples and outpatient Clinics, KSA. Saudi Journal of Biological Sciences, 25(5), 928–931. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2018.01.016

Irawan, E., & Mulyana, H. (2018). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)(LITERATURE REVIEW). In Prosiding Seminar Nasional Dan Penelitian Kesehatan, Vol 1, 1. https://ejurnal.universitas-bth.ac.id/index.php/P3M_PSNDPK/article/view/353/311

Manuaba, I. A., Iswari, I. S., & Pinatih, K. J. (2021). Prevalensi bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae penghasil extended spectrum beta lactamase (ESBL) yang diisolasi dari pasien pneumonia di RSUP Sanglah periode tahun 2019-2020. J Med Udayana, 10(12), 51–57.

Paterson, D. L., & Bonomo, R. A. (2005). Extended-Spectrum β-Lactamases: a Clinical Update. Clinical Microbiology Reviews, 18(4), 657–686. https://doi.org/10.1128/CMR.18.4.657-686.2005

Pishtiwan, A. H., & Khadija, K. M. (2019). Prevalence of blaTEM, blaSHV, and blaCTX-M genes among ESBL-producing klebsiella pneumoniae and Escherichia coli isolated from thalassemia patients in Erbil, Iraq. Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases, 11(1).https://doi.org/10.4084/MJHID.2019.041

Rupp, M. E., & Fey, P. D. (2003). Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL)-Producing Enterobacteriaceae Considerations for Diagnosis, Prevention and Drug Treatment. In Drugs (Vol. 63, Issue 4). http://www.lahey.org/

Sinanjung, K., Aman, A. T., & Nirwati, H. (2020). Extended spectrum beta lactamase (ESBL)-producing Klebsiella pneumoniae clinical isolates and its susceptibility pattern to antibiotics at Dr. Soeradji Tirtonegoro General Hospital Klaten, Central Java. Journal of Thee Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran), 52(01). https://doi.org/10.19106/JMedSci005201202003

Tarina, N. T. I., & Kusuma, S. A. F. (2017). Deteksi bakteri Klebsiella pneumoniae. Farmaka, 15(2), 119–126.http://111.223.252.120/index.php/farmaka/article/view/13173/17553

Vidiasari Darsono, P., Mahdiyah, D., Sari, M., Sari Mulia Banjarmasin, S., & Sari Mulia Banjarmasin, A. (2016). GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil…, 0. https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/view/69

Widiarti, O. (2021). KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN ISOLAT KLINIS Klebsiella pneumoniae YANG MENGHASILKAN GEN TEM ESBL DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO [SKRIPSI]. UNIVERSITAS HASANUDIN.

Wilopo, B. A. P., Sudigdoadi, S., Sahiratmadja, E., & Dewi, I. M. W. (2015). Loop-Mediated Isothermal Amplification untuk Mendeteksi Gen blaTEM Sebagai Penyandi Extended-Spectrum Beta-Lactamase pada Isolat Enterobacteriaceae. Majalah Kedokteran Bandung, 47(4), 242–249. https://doi.org/10.15395/mkb.v47n4.618

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-14