https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/issue/feed Jurnal Media Analis Kesehatan 2024-12-14T06:18:51+08:00 Rafika rafika@poltekkes-mks.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Media Analis Kesehatan is a scientific journal that contains scientific writing related to the field of health analyst science or medical laboratory technology. The existence of this journal provides space for health analysts and medical laboratory technology personnel to publish their scientific writings in more specific journals easily and sustainably.<br />Jurnal Media Analis Kesehatan is a periodical scientific journal published every two times a year. by the Makassar Ministry of Health Polytechnic Department of Health Analysts since 2010 with pISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1441612766" target="_blank" rel="noopener">2087-1333</a>, and e-ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1529635938" target="_blank" rel="noopener">2621-9557</a> (June 2018)</p> https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1074 Kesesuaian Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Algoritma Terapi Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Dan Puskesmas Tarakan Kota Makassar 2024-11-30T22:45:33+08:00 Rusli Rusli rusli@poltekkes-mks.ac.id Nurisyah Nurisyah nurisyah@poltekkes-mks.ac.id ratnasari dewi ratnasaridewi@poltekkes-mks.ac.id A.Elmi Rianti aelmirianti251@poltekkes-mks.ac.id Khafifah Khafifah khafifahfifah251@poltekkes-mks.ac.id <p>Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah. Salah satu strategi pengendalian kadar gula darah pada pasien diabetes melitus adalah penggunaan obat secara rasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian penggunaan obat pada pasien diabetes melitus berdasarkan algoritma terapi di wilayah kerja puskesmas Andalas dan Puskesmas Tarakan kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat non eksperimental yang dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medis pasien diabetes melitus. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang mendapatkan pengobatan di puskesmas Andalas di tahun 2023 yaitu sebanyak 56 catatan rekam medis pasien yang terdiri dari 26 orang laki-laki dan 30 orang perempuan sedangkan di puskesmas Tarakan sebanyak 33 catatan rekam medis pasien yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 24 orang perempuan, penggunaan obat yang diberikan kepada pasien&nbsp; dibandingkan dengan standar PERKENI 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat antidiabetes terapi tunggal yang paling banyak digunakan di Puskesmas Andalas dan Puskesmas Tarakan berturut-turut adalah golongan biguanide yaitu metformin (76,67%) dan (48,48%) dan terapi kombinasi yang paling banyak adalah golongan biguanide + sulfonilurea yaitu metformin + glimepiride (53,84%) dan (70,37%). Evaluasi menunjukkan pasien yang tepat indikasi (100%), tepat obat di Puskesmas Andalas (96,43%) &nbsp;dan Pukesmas Tarakan (87,88%), tepat dosis di Puskesmas Andalas (87,5%) dan Pukesmas Tarakan (97%), dan tepat pasien (100%).&nbsp; Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa 96,43% penggunaan obat pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Andalas kota Makassar sudah sesuai dengan Algoritma Persatuan Endokrinologi Indonesia tahun 2021 (PERKENI 2021) dan penggunaan obat diabetes melitus di Puskesmas Tarakan yang sesuai dengan Algoritma sebanyak 87,88%.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/811 Deskripsi Skrining Tuberkulosis Pada Anak Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Bangetayu 2024-11-13T23:25:53+08:00 Wildan Amirul Baldi wildanbaldii@gmail.com Djoko Priyatno wildanbaldii@gmail.com Surati Surati wildanbaldii@gmail.com <p>Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Pemeriksaan metode <em>Immunochromatography Tuberculosis</em> (ICT-TB) merupakan salah satu alternatif deteksi dini adanya kasus baru terhadap penderita tuberkulosis anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan skrining tuberkulosis pada anak penderita tuberkulosis dengan metode <em>Immunochromatography Tuberculosis</em>. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Hasil pemeriksaan tuberkulosis paru metode <em>Immunochromatography Tuberculosis</em> dengan mengambil sampel darah kapiler anak menggunakan autoclick didapatkan bahwa seluruh sampel penelitian dinyatakan negatif penyakit tuberkulosis paru, yaitu sebanyak 24 sampel (100%). Karakteristik penelitian berdasarkan jenis kelamin didapatkan laki-laki 11 anak (46%) dan perempuan 13 anak (54%). Berdasarkan usia balita 4 anak (16%), anak-anak 10 anak (42%), dan remaja 10 anak (42%). Berdasarkan status gizi didapatkan status gizi kurang 5 anak (62%) dan status gizi normal 9 anak (38%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu pemeriksaan tuberkulosis paru menunjukkan bahwa seluruh sampel penelitian dinyatakan negatif penyakit tuberkulosis paru yang dilakukan menggunakan metode <em>Immunochromatography Tuberculosis</em>.</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1159 Aktivitas Antioksidan Dari Tiga Fraksi Pelarut Ekstrak Daun Dandang Gendis (EDDG) 2024-11-18T22:58:41+08:00 Artati Artati artati@poltekkes-mks.ac.id Widarti Widarti artati@poltekkes-mks.ac.id Zulfikar Ali Hasan artati@poltekkes-mks.ac.id M Askar artati@poltekkes-mks.ac.id <p>Ekstrak daun Dandang Gendis (EDDG) memiliki potensi sebagai agen antioksidan dan antimikroba yang dapat digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat kesehatan dari ekstrak daun ekstrak daun dandang gendis (Clinacanthus nutans L.) serta biokomponen aktif yang terkandung di dalamnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan analisis laboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun ekstrak daun dandang gendis (Clinacanthus nutans L.) dengan berbagai pelarut, yaitu n-heksan, etil asetat dan etanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan beberapa pereaksi yang berfungsi sebagai antioksidan diantaranya 2,2-diphenyl-1- picrylhydrazyl (DPPH) dan besarnya aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai IC50. Aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH dianalisis menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 517 nm. Kemampuan aktivitas antioksidan ekstrak dibandingkan dengan asam askorbat. Aktivitas antioksidan (IC50) berdasarkan tiga jenis pelarut yang digunakan untuk mengekstrak yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol masing-masing adalah 1658 µg/ml, 160 µg/ml, dan 2471 µg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun EDDG memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi komponen bioaktif dan uji klinis untuk memancarkan potensi terapeutik dari ekstrak ini.</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1200 Penentuan Spesies Jamur Pada Sampel Sputum Pasien Pneumonia di UPF BBKPM RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar 2024-12-05T09:54:47+08:00 Herman Rachman hrachman715@gmail.com Nuradi Nuradi hrachman715@gmail.com Muhammad Nasir hrachman715@gmail.com Nurdin Nurdin hrachman715@gmail.com Joy Patricia Hopwood Pasauran hrachman715@gmail.com <p>Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh mikroorganisme infeksius. Penyakit ini umumnya memberi gejala batuk dan sesak napas pada pasiennya. Mikroorganisme yang masuk melalui inhalasi menjadi kontaminan pada saluran pernapasan yang menyebabkan terjadinya peradangan dengan sejumlah gejala yang dapat mengganggu fungsi dari organ pernapasan. Pemberian obat sebagai upaya membunuh agen infeksius pneumonia merupakan hal yang krusial dalam proses penyembuhan pasien. Penelitian terhadap jamur selaku agen infeksius yang potensial belum banyak dilakukan. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan pemeriksaan sampel sputum pasien pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies jamur yang ada pada sampel sputum pasien pneumonia di UPF BBKPM RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis mulai pada tanggal 13 Maret-13 Mei 2024. Sampel pada penelitian ini adalah sputum, metode pemeriksaan yang digunakan adalah kultur jamur pada media Saboraoud Dextrose Agar kemudian diamati di bawah mikroskop setelah pembuatan sediaan dengan pewarnaan Lactophenol Cotton Blue. Hasil penelitian ditemukan 5 spesies jamur yaitu <em>Syncephalastrum racemosum</em>, <em>Cryptoccous neoformans, Culvularia lunata</em>, <em>Aspergillus niger</em> dan spesies jamur <em>Candida albicans</em>.terdiri dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tidak lebih dari 300 kata dengan menggunakan satu spasi.</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1104 Evaluasi Quality-Control Pemeriksaan Kreatinin Dan Ureum Menggunakan Grafik Levey-Jennings Dan Six Sigma Di Rumah Sakit X Yogyakarta 2024-12-05T10:41:20+08:00 Dinda Maura zramaura18@gmail.com Isnin Aulia Ulfah Mu'awanah isninaulia@unisayogya.ac.id Woro Umi Ratih woro8121968@gmail.com <p>Pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang cukup banyak dan alat otomatis <em>chemistry analyzer </em>(<em>Beckman Coulter AU480</em>) yang baru digunakan sejak tahun 2023 di Rumah Sakit X Yogyakarta memerlukan evaluasi pelaksanaan <em>quality control </em>pemeriksaan kreatinin dan ureum agar dapat mengeluarkan hasil pemeriksaan yang akurat. Metode evaluasi <em>quality control </em>pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum menggunakan grafik <em>Levey-Jennings </em>dan <em>Six Sigma</em>. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel yang digunakan yaitu data sekunder hasil <em>quality control </em>kadar kreatinin dan ureum bulan Oktober 2023-April 2024 menggunakan bahan kontrol<em> Biorad</em> <em>Lyphocheck Assayed Chemistry Control </em>level 1 (89731) dan 2 (89732) dengan alat <em>Beckman Coulter AU480. </em>Berdasarkan data QC dari Oktober 2023 hingga April 2024, masih ditemukan penyimpangan aturan pada grafik <em>levey-jennings </em>yang merupakan kriteria peringatan dan penolakan karena kesalahan acak dan sistematis. Hasil uji akurasi dan presisi <em>quality control </em>pemeriksaan kreatinin dan ureum tidak melebihi batas toleransi presisi (6% dan 8%) dan akurasi (5,5%). Nilai sigma untuk parameter kreatinin level 1 (baik) dan level 2 (kelas dunia) sementara untuk parameter ureum nilai sigma pada kedua level buruk. Prosedur QC yang disarankan untuk kreatinin melibatkan pengukuran pada 2 level kontrol sekali sehari, sedangkan untuk ureum memerlukan pengukuran empat kali sehari dengan aturan yang lebih ketat</p> 2024-12-13T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/814 Deteksi Gen blaTEM Dari Bakteri Klebsiella Pneumoniae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih 2024-12-05T10:27:03+08:00 Keri Ayu Widyawati keryayu11@gmail.com Suliati suli_ati@rocketmail.com Anita Dwi Anggraini anitadwi676@gmail.com Wisnu Istanto Istantompbi@gmail.com <p>Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang terjadi pada saluran uretra dan kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri <em>Klebsiella pneumoniae</em> salah satunya. Pengobatan atau terapi yang sering digunakan untuk penderita infeksi saluran kemih yakni dengan pemberian antibiotik golongan beta-laktam. Namun, terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim beta-laktamase yang merupakan salah satu penyebab bakteri resisten terhadap antibiotik. Enzim tersebut dikodekan oleh gen salah satunya gen TEM yang dapat menghidrolisis antibiotik golongan beta-laktam. Tujuan studi ini untuk mendeteksi gen <em>bla</em>TEM terhadap bakteri <em>Klebsiella pneumoniae </em>penghasil <em>Extended Spectrum Beta-Lactamase </em>(ESBL) yang diisolasi dari urin pasien infeksi saluran kemih. Metode penelitian memanfaatkan Deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel penelitian 30 pasien infeksi saluran kemih di PSPAL Dr, Ramelan Surabaya. Studi ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2024. Identifikasi dan uji sensitivitas antibiotik memanfaatkan alat Vitek 2 Compact, uji konfirmasi ESBL menggunakan metode DDST, dan deteksi gen <em>bla</em>TEM menggunakan alat PCR Konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7(23%) sampel yang positif gen <em>bla</em>TEM, ditandai dengan terbentuknya pita DNA dengan panjang basa 445bp pada elektroforesis. Dapat disimpulkan bahwa gen <em>bla</em>Tem pada bakteri <em>Klebsiella pneumoniae </em>terdeteksi sebagai produsen ESBL pada pasien infeksi saluran kemih</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1022 Deteksi Keberadaan Bakteri Patogen Dan Uji Kandungan Nutrisi Ikan Asap Asal Desa Tritiro Kabupaten Bulukumba 2024-11-13T23:01:44+08:00 Adriani Adriani adriani.adriani@umi.ac.id Andi Sitti Fahirah Arsal andisittifahirah.arsal@umi.ac.id Adelia Adelia adeliamasse01@gmail.com Husnul Khatimah Husnulkhatimah1334@gmail.com Widiastini Arifuddin adriani.adriani@umi.ac.id <p>Ikan asap desa Tritiro termasuk produk unggulan desa yang proses pengolahannya masih dilakukan secara tradisional sehingga mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme termasuk bakteri. mengenai deteksi keberadaan bakteri patogen kontaminan dan kandungan nutrisi pada ikan asap desa Tritiro belum pernah dilaporkan sebelumnya. Tujuan penelitian adalah mendeteksi keberadaan bakteri patogen kontaminan <em>Vibrio sp, Salmonella sp</em> dan <em>Staphylococcus aureus)</em> menggunakan uji mikrobiologi pada medium spesifik dan kandungan nutrisi pada ikan asap desa Tritiro menggunakan analisis luff schoorl, metode kjehdal, gravimetri dan kjehdal, dan atomic absorption spectrometer (AAS). Deteksi <em>Vibrio sp</em> dilakukan dengan cara inokulasi sampel pada medium <em>Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar</em> (TCBS) dan <em>Triptone Sucrose Tetrazolium Agar</em><strong> (</strong>TSTA). Deteksi <em>Salmonella sp</em> menggunakan medium <em>Salmonella shigella agar</em> (SSA) dan <em>Xylosa Lysine Deoxycholate Agar</em> (XLDA), sedangkan deteksi <em>Staphylococcus aureus </em>menggunakan medium Baird Parker Agar (BPA). Koloni yang tumbuh diamati morfologinya. Koloni yang memiliki ciri khas seperti bakteri target selanjutnya diidentifikasi</p> <p><br />menggunakan Malditof. Analisis kadar karbohidrat dilakukan menggunakan metode luff schoorl, analisis kadar protein dengan metode Kjehdal, analisis kadar lemak menggunakan metode gravimetri dan analisis kalsium menggunakan AAS. Berdasarkan hasil pengujian mikrobiologi diketahui bahwa sampel ikan asap tidak mengandung bakteri <em>Vibrio sp, Salmonella sp</em> dan <em>Staphylococcus aureus</em>. Kandungan nutrisi ikan asap meliputi karbohidrat (0,52%), protein (33,47%), lemak (3,43%), dan kalsium (145,22 µg/gr). Kesimpulan penelitian adalah ikan asap asal desa Tritiro tidak mengandung bakteri patogen kontaminan berdasarkan uji mikrobiologi dan kandungan nutrisinya meliputi karbohidrat, lemak, protein dan kalsium</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1191 Pemanfaatan Ikan Penja (Awaous melanocephalus) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus 2024-11-18T23:13:47+08:00 rafika rafika rafika@poltekkes-mks.ac.id Ridho pratama ridhopratama90@gmail.com Syahida Djasang rafikauddinramli@gmail.com Mursalim Mursalim mursalim@poltekkes-mks.ac.id Zhafira Salsabila Andini rafikauddinramli@gmail.com <p>Ikan penja (<em>Awous melanochepalus</em>) mengandung protein dan garam yang cukup tinggi. Hasil pemeriksaan kadar protein ikan penja adalah sebesar 81%. Media MSA merupakan media selektif yang mengandung protein dan garam untuk menumbuhkan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ikan penja dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan media alternatif pengganti MSA dalam menumbuhkan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>, melihat pengaruh variasi konsentrasi media alternatif terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>, dan mengetahui konsentrasi yang paling efektif untuk digunakan. Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan sampel ikan penja. Percobaan ini dilakukan dengan metode kultur bakteri. Pada penelitian ini dilakukan analisa data menggunakan Uji <em>One-Way Anova</em>. Hasil pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>pada media alternatif ikan penja menggunakan konsentrasi yang bervariasi, konsentrasi yang digunakan yaitu 2%, 3%, 5%, dan 6% dengan menggunakan media MSA sebagai kontrol positif. Selama proses inkubasi pertumbuhan bakteri pada media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 5% dan 6% menunjukkan koloni yang besar dan bertumpuk, perubahan warna media juga terjadi lebih cepat dibandingkan media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 2% dan 3%. Dengan hasil akhir bahwa ikan penja dapat dijadikan sebagai salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan media alternatif bagi pertumbuhan bakteri. Dapat disimpulkan media alternatif ikan penja konsentrasi yang paling efektif digunakan yaitu konsnetrasi 3%, karena koloninya hampir mirip dengan koloni pada media kontrol MSA</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/1236 Analisis Cemaran Bakteri Pada Jajanan Kue Basah Yang Dijual Di Pasar Perum Paniki Kota Manado 2024-12-12T14:20:21+08:00 Elne Vieke Rambi viekerambi@gmail.com Angel Fransisca Welua viekerambi@gmail.com Jonas Edrian Sumampouw viekerambi@gmail.com Dionysius Sumenge viekerambi@gmail.com <p>Makanan jajanan (<em>street food</em>) memiliki banyak keunggulan yaitu, murah dan mudah didapat, serta cita rasanya yang cocok dengan selera kebanyakan masyarakat. Meskipun makanan jajanan memiliki keunggulan tersebut, ternyata makanan jajanan beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis, yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai Angka Lempeng Total (ALT), ada atau tidaknya cemaran bakteri <em>Eschericia Coli, Staphylococcus Aureus dan Salmonella Sp. </em>pada jajanan kue basah yang dijual di Pasar Perum Paniki Kota Manado. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis jajanan kue basah yang dijual pedagang kue di Pasar Perum Paniki Kota Manado. Sampel yang diambil sebanyak 30 sampel dari 20 jenis jajanan kue basah yang dijual oleh 10 pedagang kue basah di Pasar Perum Paniki Kota Manado. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel, dinarasikan dan dibuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Angka Lempeng Total (ALT) dari 10 pedagang dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel di Pasar Perum Paniki Kota Manado sebanyak 12 sampel (40%) Memenuhi Syarat dan 18 sampel (60%) Tidak Memenuhi Syarat, Identifikasi Bakteri <em>Eschericia Coli</em>, sebanyak 10 sampel (33%) positif dan 20 sampel (67%) negatif. Identifikasi Bakteri <em>Staphylococcus Aureus</em> sebanyak 19 sampel (63%) positif dan 11 sampel (37%) negatif dan Identifikasi Bakteri <em>Salmonella Sp.</em> sebanyak 30 sampel (100%) negatif. Identifikasi Bakteri pada sampel Jajanan Kue Basah sebanyak 6 sampel (20%) terdapat mix 2 bakteri <em>Eschericia Coli </em>dan <em>Staphylococcus Aureus.</em></p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/972 Hasil Pemeriksaan Elektrolit Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum Dengan Berbagai Tingkatan Pada Ibu Hamil Trimester Pertama 2024-12-12T09:30:33+08:00 Yaumil Fachni Tandjungbulu evhyyaumil@poltekkes-mks.ac.id Alfin Resya Virgiawan alfinrv@poltekkes-mks.ac.id Rahman Rahman ramangcarallang@gmail.com Zulfian Armah zulfian@poltekkes-mks.ac.id Ika Mustika Trasmaditya trasmaditya88@gmail.com <p>Ibu hamil pada trimester pertama dapat mengalami hiperemesis gravidarum yaitu kejadian mual muntah berlebihan yang dapat mempengaruhi status kesehatan ibu dan janin, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan elektrolit. Untuk mengetahui kadar elektrolit dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengukur natrium, kalium, dan klorida yang dapat digunakan sebagai penegakan diagnosa ketidakseimbangan elektrolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil pemeriksaan elektrolit terhadap kejadian hiperemesis gravidarum dengan berbagai tingkatan pada ibu hamil trimester pertama. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional analitikal berdasarkan pendekatan <em>cross sectional</em> dengan jumlah sampel sebanyak 24 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium RSUD Siwa pada 01 April-31 Mei 2024. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil pemeriksaan natrium terhadap kejadian hiperemesis gravidarum tingkat 1, 2, dan 3 terbanyak menurun masing-masing sebesar 60%, 85,7%, dan 66,7%, untuk hasil pemeriksaan kalium terhadap kejadian hiperemesis gravidarum tingkat 1 dan 2 terbanyak normal masing-masing sebesar 80% dan 71,4%, sedangkan tingkat 3 terbanyak menurun sebesar 58,3%, dan hasil pemeriksaan klorida terhadap kejadian hiperemesis gravidarum tingkat 1</p> <p> </p> <p>terbanyak menurun sebesar 60%, tingkat 2 dan 3 terbanyak normal masing-masing sebesar 57,1% dan 75%. Hasil penelitian diolah menggunakan uji statistik spearmen untuk melihat hubungan dari setiap variabel didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan elektrolit natrium (p=0,920), kalium (p=0,105), dan klorida (p=0,178) (p&gt;0,05) terhadap kejadian hiperemesis gravidarum dengan berbagai tingkatan pada ibu hamil trimester pertama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan kadar elektrolit tidak mempengaruhi atau berkontribusi secara signifikan terhadap kejadian hiperemesis gravidarum baik dalam bentuk ringan, sedang, maupun berat pada ibu hamil trimester pertama dalam penelitian ini. Disarankan perlu dilakukan pengkategorian trimester pada kehamilan untuk menentukan apakah tingkatan trimester ibu hamil dapat mempengaruhi kadar elektrolit terhadap kejadian hiperemesis gravidarum.</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medankes/article/view/970 Variasi Waktu Fiksasi Netral Buffer Formalin 10% Terhadap Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin Pada Jaringan Prostat 2024-12-12T13:32:49+08:00 Alfin Resya Virgiawan alfinrv@poltekkes-mks.ac.id Yaumil Fachni Tandjungbulu evhyyaumil@poltekkes-mks.ac.id Widarti widwidarti53@gmail.com Rahman ramangcarallang@gmail.com Zulfian Armah Zulfian@poltekkes-mks.ac.id Asmaniar Po714203222007@poltekkes-mks.ac.id <p>Spesimen operasi berupa jaringan prostat dilakukan pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan histopatologis merupakan pemeriksaan yang akan menentukan derajat dan penyebaran tumor. Histoteknik merupakan salah satu metode pembuatan sajian histologi. Fiksasi adalah salah satu tahapan penting dalam proses histoteknik yang bertujuan untuk mempertahankan morfologi atau struktur jaringan seperti kondisi awal atau fisiologis. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh waktu fiksasi menggunakan Netral Buffer Formalin 10% terhadap hasil pewarnaan HE pada jaringan prostat, dengan variasi waktu fiksasi selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fiksasi terhadap gambaran mikroskopis jaringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan longitudinal. Mengunakan 10 sampel yang diperoleh dengan tehnik esidental sampel, yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada 20 April-4 Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pewarnaan HE meningkat seiring dengan peningkatan waktu fiksasi. Fiksasi selama 5 jam memberikan hasil terbaik dengan mayoritas sampel (8 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang jelas. Fiksasi selama 3 jam menunjukkan hasil yang seimbang antara inti dan sitoplasma yang jelas dan tidak jelas Fiksasi selama 1 jam memberikan hasil terburuk dengan mayoritas sampel (9 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang tidak jelas. Analisis statistik menggunakan uji Friedman menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,074. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok-kelompok yang diuji. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lama waktu fiksasi mempengaruhi hasil mikroskopis jaringan prostat. Waktu fiksasi yang terlalu cepat, kurang dari 24 jam, menyebabkan penurunan kualitas gambaran mikroskopis. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan waktu fiksasi yang optimal agar mendapatkan gambaran mikroskopis yang akurat dan dapat diinterpretasikan dengan baik</p> 2024-12-14T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Media Analis Kesehatan