Deteksi Mycobacterium tuberculosis Terhadap Pasien Terduga Tuberkulosis Metode Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Mikroskopik
DOI:
https://doi.org/10.32382/jmak.v16i1.1453Abstrak
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi granulomatosa kronik yang sangat menular yang diakibatkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Hingga kini TB masih menjadi masalah kesehatan yang sangat tinggi di dunia dengan menempatkan Indonesia menjadi urutan ketiga kejadian TB di seluruh penjuru dunia pada tahun 2019. Upaya penegakan diagnosis pada pasien TB tidak hanya dilakukan dengan pemeriksaan Ziehl-Nelseen, namun juga dapat dilakukan dengan metode lain salah satunya dengan metode baru yang akurat yaitu dengan pemeriksaan TCM menggunakan alat GeneXpert. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis metode TCM dan Mikroskopik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorium dengan menggunakan rancangan deskriptif dan dilaksanakan di Puskesmas Jongaya Makassar dengan jumlah sampel 24 pasien tersangka tuberculosis. Hasil penelitian ini adalah terdeteksi satu hasil positif dari pemeriksaan TCM dan Mikroskopik, sehingga pemeriksaan kedua metode ini ditemukan adanya hubungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemeriksaan metode TCM dan Mikroskopik bagi pasien terduga tuberkulosis.
Referensi
Asri, S. D. A. (2014). Masalah Tuberkulosis Resisten Obat. Continuing MedicalEducation, 41(4), 247–249.
Anggraeni, d. e., & Rahayu, s.r. (2018). Gejala Klinis Tuberkulosis pada Keluarga Penderita Tuberkulosis BTA Positif. Higeia Journal of Public Health Research and Development. Vol 2(1): 91–101.
Andi Sitti Nur Afiah, F. T. (2020). Korelasi Antara Hasil Tes Mikroskopis dengan Tes Cepat Molekuler pada Pasien Tuberculosis dan Multidrug Resisten Tuberculosis di RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate. Kieraha Medical Journal. CDC. (2020 Maret 15). TB prevention. centers fordisease.
Direktorat Jenderal Pencegahan. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Kemenkes RI,
Husna, N., & Dewi, N. U. (2020). Comparation of Decontaminated Acid-Fast Bacilli Smear. Jurnal Riset Kesehatan, 12(2), 316–323.
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364. 2019;(April):33– 5.
Kristini, T., & Hamidah, r. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota Keluarga Penderita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. vol. 15(1).
Kurniati, I., Pamungkassari, L., Dermawan, A., & Rohayati, R. (2023). Tingkat Positivitas Mycobacterium tuberculosis pada Hasil Tes Cepat Molekuler dengan Konvensi Pengobatan Awal Pasien Tuberkulosis Sensitif Obat. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 15.
Kurniawan, E., Raveinal, R., Fauzar, F., & Arsyad, Z. (2016). Nilai Diagnostik Metode “Real Time” PCR GeneXpert pada TB Paru BTA Negatif. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 730–738.
Kenneth, Todar. "Mycobacterium tuberculosis and Tuberculosis". Todar's Online Textbook of Bacteriology. Diakses tanggal 21 Desember 2020.
Kemenkes RI (2017). Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Tes Cepat Molekuler. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Titi Purnama, E. M. (2023). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Mikroskopis BTA (Bakteri Tahan Asam) Terhadap Nilai Ct Value Pada Pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler). Medilab Mandala waluyo.
Widowati, H. (2012). Tuberculosis Paru Dalam. Tangerang Selatan. Karisma Publishing Group Zuraida, I. L. (2021). Studi Literatur Hasil Pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler), Mikroskopik BTA dan Kultur Pada Suspek TB (Tuberkulosis). Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
PDF downloaded: 6