Optimalisasi Ubi Jalar Putih (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Media Alternatif Pengganti PDA untuk Pertumbuhan Aspergillus flavus
DOI:
https://doi.org/10.32382/jmak.v16i1.1434Abstrak
Jamur Aspergillus flavus merupakan salah satu jenis kapang yang memiliki peran penting dalam berbagai bidang, termasuk industri pangan dan kesehatan. Media pertumbuhan jamur secara umum menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA), namun biaya dan ketersediaan media ini dapat menjadi kendala dalam penelitian skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ubi jalar putih sebagai media alternatif untuk pertumbuhan Aspergillus flavus dibandingkan dengan media PDA komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aspergillus flavus dapat tumbuh secara optimal pada media alternatif berbasis ubi jalar putih dengan karakteristik pertumbuhan yang serupa dengan media PDA. Faktor-faktor seperti kandungan karbohidrat, pH, suhu, dan kelembaban berperan penting dalam mendukung pertumbuhan jamur. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara media PDA dan media alternatif dalam mendukung pertumbuhan Aspergillus flavus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ubi jalar putih memiliki potensi sebagai media alternatif yang efektif untuk pertumbuhan Aspergillus flavus, terutama dalam kondisi penelitian yang memerlukan bahan yang lebih ekonomis dan mudah diperoleh.
Referensi
Amaike, S., & Keller, N. P. (2011). Aspergillus flavus. Annual Review of Phytopathology, 49, 107-133. https://doi.org/10.1146/annurev-phyto-072910-095221
Gupta, V. K., Gaur, R., & Sharma, G. D. (2015). Microbial Bioprocesses: Technologies and Applications. CRC Press.
Hidayat, T., Prasetya, D. H., & Fitriawati, R. (2022). The Potential of Indonesian Agricultural Products as Microbiological Media. Indones J Agric Sci, 23(3), 210–8.
Klich, M. A. (2007). Aspergillus flavus: The Major Producer of Aflatoxin. Molecular Plant Pathology, 8(6), 713-722. https://doi.org/10.1111/j.1364-3703.2007.00436.x
Lestari, D. S., Rahmat, H., & Kusuma, D. (2022). Economic Impact of Locally Sourced Culture Media for Microbiology Laboratories. J Innov Sci Ind, 5(3), 178–86.
Okigbo, R. N., & Ogbonnaya, U. O. (2006). Antifungal Effects of Two Tropical Plant Extracts (Ocimum gratissimum and Aframomum melegueta) on Post-harvest Yam (Dioscorea spp.) rot. African Journal of Biotechnology, 5(9), 727-731.
Perrone, G., & Gallo, A. (2017). Aspergillus flavus, Environmental Stress, and Its Ecological Role in Aflatoxin Contamination. Front Microbiol, 8, 2005.
Pitt, J. I., & Hocking, A. D. (2009). Fungi and Food Spoilage. Springer.
Prasetyo, B., Lestari, D. S., & Nugroho, H. (2023). Strengthening Microbiological Research Autonomy through Local Material Innovation. J Sci Technol Policy, 11(1), 45–60.
Rahman, A., Sari, R. K., & Lestari, D. S. (2021). Cost-effective Culture Media Alternatives for Fungal Growth in Developing Countries. J Appl Microbiol, 131(4), 1512–23.
Samson, R. A., Houbraken, J., Thrane, U., Frisvad, J. C., & Andersen, B. (2014). Food and Indoor Fungi. CBS-KNAW Fungal Biodiversity Centre.
Santos, J. C., Silva, T. M., & Lima, V. L. A. G. (2020). Nutritional Composition of Sweet Potatoes (Ipomoea batatas L.): A Review of Their Benefits to Health. J Food Nutr Res, 59(2), 83–94.
Smith, D., Ryan, M. J., & Stackebrandt, E. (2019). The Importance of Culture Collections for Microbiology. FEMS Microbiol Lett, 366(2), fnz038.
Suhendra, E., Wijaya, A., & Santoso, P. (2024). The Future of Microbiology Research in Indonesia: Achieving Self-Sufficiency Through Local Resources. Indones J Sci, 28(1), 12–30.
Wijayanti, N., Kurniawati, A., & Hidayat, R. (2018). Utilization of Local Starch Sources for Microbial Media Formulation: A comparative Study. Int J Biotechnol, 17(1), 55–64.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
PDF downloaded: 3