Pemanfaatan Ikan Penja (Awaous melanocephalus) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.32382/jmak.v15i2.1191Abstrak
Ikan penja (Awous melanochepalus) mengandung protein dan garam yang cukup tinggi. Hasil pemeriksaan kadar protein ikan penja adalah sebesar 81%. Media MSA merupakan media selektif yang mengandung protein dan garam untuk menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ikan penja dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan media alternatif pengganti MSA dalam menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus, melihat pengaruh variasi konsentrasi media alternatif terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dan mengetahui konsentrasi yang paling efektif untuk digunakan. Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan sampel ikan penja. Percobaan ini dilakukan dengan metode kultur bakteri. Pada penelitian ini dilakukan analisa data menggunakan Uji One-Way Anova. Hasil pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada media alternatif ikan penja menggunakan konsentrasi yang bervariasi, konsentrasi yang digunakan yaitu 2%, 3%, 5%, dan 6% dengan menggunakan media MSA sebagai kontrol positif. Selama proses inkubasi pertumbuhan bakteri pada media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 5% dan 6% menunjukkan koloni yang besar dan bertumpuk, perubahan warna media juga terjadi lebih cepat dibandingkan media alternatif ikan penja dengan konsentrasi 2% dan 3%. Dengan hasil akhir bahwa ikan penja dapat dijadikan sebagai salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan media alternatif bagi pertumbuhan bakteri. Dapat disimpulkan media alternatif ikan penja konsentrasi yang paling efektif digunakan yaitu konsnetrasi 3%, karena koloninya hampir mirip dengan koloni pada media kontrol MSA
Referensi
Amalia, A., Dwiyanti, R.D. and Haitami, H. (2016) ‘Daya Hambat NaCl terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus’, Medical Laboratory Technology Journal, 2(2), p. 42. Available at: https://doi.org/10.31964/mltj.v2i2.125.
Anisah and Rahayu, T. (2015) ‘Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda Alternative Media For Bacterial Growth Using Different Source of Carbohidrats’, Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 10(1), pp. 855–860.
Atmanto, Y., Asri, L. and Kadir, N. (2022) ‘Media Pertumbuhan Kuman’, Jurnal Medika Hutama, 4(1), pp. 3072–3073. Available at: http://jurnalmedikahutama.com.
Chylen, S. (2020) Bakteriologi Dasar. I. Edited by M. Mushlih. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Dalynn Biologicals (2014) ‘Mannitol salt agar’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(7143), p. 160. Available at: http://www.mibius.de/out/oxbaseshop/html/0/images/wysiwigpro/7143_PI.pdf.
Dezfulian, A. (2015) ‘Staphylococcus aureus katalase-negatif diisolasi dari ulkus kaki diabetik’. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279781/.
Fajriana, H. and Ma’rifatullah, F.R. (2020) ‘Kandungan Gizi Tepung Ikan Penja pada Berbagai Metode Pengeringan’, Jurnal Nutrisia, 21(2), pp. 61–66. Available at: https://doi.org/10.29238/jnutri.v21i2.133.
Fuad abdilah, K. (2021) ‘Morphological Characteristics of Air Bacteria’, Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 3(2), pp. 353–359.
Hayati, L.N. et al. (2019) ‘Isolation and Identification of Staphylococcus aureus in Dairy Milk of The Etawah Crossbred Goat with Subclinical Mastitis in Kalipuro Village, Banyuwangi’, Jurnal Medik Veteriner, 2(2), pp. 76–82. Available at: https://doi.org/10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.76-82.
Ida, A. (2022) ‘Komposisi Kimia Ikan Penja (Sicyopterus Sp.) Sungai Budong-Budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat’, Home / Arc(Vol 2 (2022): SEMINAR ILMIAH NASIONAL FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA), pp. 92–100.
Indra, P. (2019) Teori dan Praktik Perhitungan Organisme. Available at: https://laboratoriumstandard.com/2019/04/23/persyaratan-pembuatan-media-pertumbuhan/.
Irianto, K. (2014) Bakteriologi, Mikologi, dan Virologi Panduan Medis dan Klinis. cetakan ke.
Jayadi, Y.I. and Rahman, A. (2020) ‘Analisis Kandungan Gizi Makro pada Ikan Duo (Penja) Hitam dan Putih Sebagai Pangan Lokal Kota Palu’, Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2(1), pp. 31–38. Available at: https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i1.5.
Jiwintarum, Y., Srigede, L. and Rahmawati, A. (2015) ‘Perbedaan Hasil Uji Koagulase Menggunakan Plasma Sitrat Manusia 3,8%, Plasm Sitrat Domba 3,8%, dan Plasma Sitrat Kelinci 3,8% Pada Bakteri Staphylococcus aureus’, Jurnal Kesehatan Prima, 9(2), pp. 1559–1569.
Karen C. carroll (2017) Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical microbiology. 27th edn. Edited by A. Yuli. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Kezia, S. (2016) ‘Isolasi Bakteri’, Academia.education [Preprint]. Available at: https://www.academia.edu/25414170/Isolasi_Bakteri.
Khan, S. (2019) Culture Media. Available at: https://www.scribd.com/document/362918462/Culture-Media-by-Shyamal.
Lastian, E. et al. (2019) ‘Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Pada Media Modifikasi Msa Dengan Sumber Protein Hewani Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dan Sumber Protein Nabati Ampas Tahu’, Jurnal Analis Kesehatan Sains, 8(1), p. p. Available at: http://journal.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/ANKES.
Mheela, N. (2021) Penja, ikan Unik Yang Jadi Kuliner Khas Mandar, mediatani. Available at: https://mediatani.co/penja-ikan-unik-yang-jadi-kuliner-khas-mandar/?amp=1.
Natania (2023) Mari Mengenal Bakteri: Ciri, Struktur, Peranan, dan Pengelompokan, medcom.id. Available at: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/Rb1REBek-mari-mengenal-bakteri-ciri-struktur-peranan-dan-pengelompokan.
Naykala (2017) Staphylococcus aureus, dictio. Available at: https://www.dictio.id/t/apa-ayang-dimaksud-dengan-bakteri-staphylococcus-aureus/6374.
Novitasari, T.M., Rohmi, R. and Inayati, N. (2019) ‘Potensi Ikan Teri Jengki (Stolephorus indicus) Sebagai Bahan Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus’, Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 6(1), p. 1. Available at: https://doi.org/10.32807/jambs.v6i1.119.
Nurjirana (2019) ‘Preliminary note on the morphological characters of penja (amphidromous goby postlarvae) in West Sulawesi and Gorontalo Bay’’, Earth and Environmental Science [Preprint]. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/370/1/012007.
Oktafiani, D. and Warella, J.C. (2023) Mikrobiologi & parasitologi.
Pratiwi, T. (2013) Media Kultur Mikrobiologi, scribd. Available at: https://www.scribd.com/doc/177087172/Media-Kultur-Mikrobiologi. Ac.
Reza Sulaiman (2021) Bakteri : Pengertian, Ciri, klasifikasi, dan Cara Mereka Mendapatkan makan, Suara.com. Available at: https://www.suara.com/health/2021/07/07/103417/bakteri-pengertian-ciri-klasifikasi-dan-cara-mereka-dapat-makanan.
Sagar, A. (2022) Mikroba, Catatan Mikroba. Available at: https://microbenotes-com.translate.goog/mannitol-salt-agar-msa/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc.
Sari (2017) ‘Potensi Penggunaan Media Teknis Sebagai Pengganti Media Sea Water Complete (SWC) Untuk Mendukung Pertumbuhan Bakteri Bacillus sp’, Sains Teknologi Akuakultur, pp. 95–103.
Suhartati, R., Sulistiani and Nuraini, A. (2018) ‘Pemanfaatan Serbuk Kacang Kedelai (Glycine Max)Sebagai Bahan Pembuatan Media Manitol Salt Agar(MSA) Untuk Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus’, Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan, (April), pp. 163–167.
Susanti, M. (2022) ‘Pemanfaatan Variasi Sumber Karbohidrat Dari Palawijaya Sebagai Alternatif Media Sintetik Untuk Pertumbuhan Bakteri’, 7(2), pp. 61–67.
Toelle, N.N., Lenda, V. (2014) ‘Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcus Sp. dan Streptococcus Sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur Komersial.’
Varghese, N. and Joy, P.P. (2016) ‘Microbiology Laboratory Manual’, Microbiology Laboratory Manual [Preprint], (January 2014).
Victoria, P. (2023) ‘NoMengenal Staphylococcus aureus, Bakteri Penyebab Keracunan Makanan’, IDN TIMES [Preprint]. Available at: https://www.google.com/amp/s/www.idtimes.com/health/medical/amp/victor-p-6/fakta-staphylococcus-aureus-bakteri-penyebab-keracunan-makanan-c1c2.