IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER MADU TERHADAP DIARE PADA ANAK (1-5 TAHUN) DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR

Implementation of Complementary Honey Therapy for Diarrhea in Children (1-5 Years) at Faisal Islamic Hospital Makassar

Penulis

  • Ruslan Hasani Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Simunati Jurusan Keperawatan Poltekkes kemenkes Makassar
  • Sri Maharani Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Yulianto Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Ningsih Jaya Jurusan Keperawatan Poltekkes kemenkes Makassar

Kata Kunci:

Anak balita, Diare, Madu, Terapi Komplementer

Abstrak

Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi BAB yang meningkat yaitu lebih 3× dalam sehari sehingga terjadi peradangan, mual muntah atau bahkan infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan feses menjadi cair. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui implementasi pemberian terapi komplementer madu pada anak (1-5 Tahun) yang  mengalami diare di RS Islam Faisal Makassar. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pada penelitian ini terdapat 2 responden, responden I yaitu anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin parempuan dan responden II anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang dilakukan selama 5 hari dengan pemberian 3× sehari (Pukul 07.00, 14.00, dan 19.00) pada masing-masing responden. Pada responden I frekuensi BAB sebelum diberikan pemberian madu yaitu 7× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan setelah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis, atau ular, empuk dan halus). Pada responden II frekuensi BAB sebelum diberikan madu yaitu 5× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan sesudah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis atau ular, empuk dan halus). Kesimpulan : Sehingga pemberian madu dapat menurunkan frekuensi BAB pada anak yang mengalami diare

Referensi

Adityarini, D., Suedy, S. W. A., & Darmanti, S. (2020). Kualitas Madu Lokal Berdasarkan Kadar Air, Gula Total dan Keasaman dari Kabupaten Magelang. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 5(1), 18–24. https://doi.org/10.14710/baf.5.1.2020.18-24

Andayani, R. P. (2020). Madu sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Diare pada Anak Balita. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 7(1), 64–68. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.393

Argarini, D., Fajariyah, N., & Sabrina, A. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya diare pada balita di Desa Iwul Parung Bogor. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 9(1), 1–12.

Hendyca putra, D. setiawan. (2023). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs ) Ibu Dengan Kejadian Diare Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan Dan Teknologi, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.52674/jkikt.v5i1.98

Klego, K., & Boyolali, K. (n.d.). Edukasi Pembuatan Bubur Tempe Untuk Penanganan Diare Balita Pada Ibu-ibu di Dukuh Tugu. 14–23.

Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. (n.d.).

Makassar, P. K., Kesehatan, D., & Makassar, K. (2022). KOTA MAKASSAR TAHUN 2021.

Maywati, S., Gustaman, R. A., & Riyanti, R. (2023). Sanitasi Lingkungan Sebagai Determinan Kejadian Penyakit Diare pada Balita di Puskesmas Bantar Kota Tasikmalaya. Gorontalo Journal Health and Science Community, 7(2), 219–229. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index

Mildawati, R., Andera, N. A., & Rasyida, Z. M. (2023). Edukasi Pencegahan Diare: Pembuatan Oralit Dan Mencuci Tangan Yang Benar Pada Orang Tua Anak Usia Pra-Sekolah. Jurnal LENTERA, 3(1), 48–55. https://doi.org/10.57267/lentera.v3i1.219

Nirwana, Immawati, & Luthfiyatil, N. F. (2023). Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian adu Pada Ibu Yang Memiliki Anak Diare Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Banjarsari Utara. Jurnal Cendikia Muda, Vo; 3 No 4, 495–502.

Oktaviani, N., Sidrotullah, M., & Wijaye, D. A. (2023). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Suplementasi Zinc Pada Balita Terkena Diare di Puskesmas Narmada Lombok Barat pada Bulan Januari-Maret Tahun 2022. Jikf, 11(1), 4–7.

Putri, I., & Setiawati, S. (2021). Pemberian Madu Pada Klien Diare Dengan Masalah Keperawatan Peningkatan Frekuensi BAB Di Desa Rajabasa Lama Lampung Timur. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 4(5), 1196–1201. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.2836

Rokhaidah, R. (2019). Honey As a Complementary Therapy for Children With Acute Diarrhea. Jurnal Kesehatan Holistic, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.33377/jkh.v3i1.42

Suntin, S., & Botutihe, F. (2021). Terapi Komplementer Madu Pada Anak Untuk Menurunkan Frekuensi Diare. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia, 5(1), 53–60. https://doi.org/10.37337/jkdp.v5i1.217

Suryaningsih, C., Risma Waluya, I., & Nurjanah, N. (2023). Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Pola Defekasi Pada Balita Diare. Jurnal Skolastik Keperawatan, 9(1), 1–12.

Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada Anak. Majority, 5, 101–106. https://www.mendeley.com/catalogue/fdd61f29-e548-30b4-9a02-3d11c3c9b4aa/

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2024

Cara Mengutip

Hasani, R., Simunati, Maharani, S., Yulianto, & Jaya, N. (2024). IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER MADU TERHADAP DIARE PADA ANAK (1-5 TAHUN) DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR: Implementation of Complementary Honey Therapy for Diarrhea in Children (1-5 Years) at Faisal Islamic Hospital Makassar. Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 15(2), 236–241. Diambil dari https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1079