Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat
<p><strong>Media Keperawatan</strong> : Politeknik Kesehatan Makassar. <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1530505494" target="_blank" rel="noopener">E-ISSN 2622-0148</a>, <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1395973308" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2087-0035</a>. Kebutuhan publikasi aspirasi ilmiah dari kalangan penggiat kesehatan khususnya Dosen dalam hal ini dosen untuk Keperawatan semakin meningkat, oleh karena itu Jurnal Media Keperawatan muncul sebagai salah satu sarana untuk publikasi segala bentuk ide, hasil penelitian serta kajian ilmiah yang berhubungan dengan pengembangan Keperawatan dan kesehatan pada umumnya. Jurnal Media Keperawatan diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar dengan periode terbit 2 kali dalam setahun, yaitu terbit di bulan Juni dan Desember.</p>Jurusan Keperawatanid-IDMedia Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar2087-0035STUDY LITERATUR TINDAKAN MENGHARDIK DALAM MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/503
<p><em>Salah satu gangguan jiwa yang berat adalah Skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu kelainan neurobiologis otak yang menyebabkan gangguan dalam berpikir, merasakan dan sulit berinteraksi. Skizofrenia disebutkan juga sebagai suatu penyakit neurobiologis yang mempengaruhi otak yang menyebabkan timbulnya gangguan dan keanehan pada pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan persepsi sensori; merasakan sensasi palsu berupa suara. <strong>Tujuan :</strong> Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi beberapa literatur yang terkait dengan tindakan menghardik dalam mengontrol dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. <strong>Metode Penelitian : </strong>Penelitian ini menggunakan studi literatur yang melakukan pencarian menggunakan mesin pencari database jurnal internet. Basis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Google Scholar, dan Research Gate dengan penelitian terbaru 5 tahun terakhir. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder karena peneliti tidak dapat berhubungan langsung dengan responden, data sekunder diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya (sebelumnya)<strong>.</strong> <strong>Hasil :</strong> hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa 10 literature review ini menunjukkan terjadinya bentuk perubahan perilaku yang terjadi pada penderita persepsi sensori halusinasi pendengaran. Yang dimana terapi menghardik dan melakukan strategi pelaksanaan keperawatan (SP) 1 - 4, termasuk salah satu tekhnik yang efektif dalam penanganan atau penyelesaian masalah serta mampu meningkatkan proses penyembuhan pasien gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dan tehnik terapy okupasi. <strong>Kesimpulan : </strong>bisa diketahui teknik terapi menghardik terhadap pasien yang mengalami halusinasi pendengaran sangat bermanfaat untuk menurunkan dan mengontrol halusinasi. </em></p>Sri AngrianiRahman NasarRuslan Hasani
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-192024-06-191511019E-MODUL PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MENINGKATKAN MOTIVASI KADER REMAJA DALAM MELAKUKAN EDUKASI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/124
<p>Menurut data UNICEF tahun 2019 ada lebih dari 700 juta wanita menikah muda, dengan salah satu diantaranya berusia kurang dari 18 tahun. Permasalahan pernikahan dini merupakan karakteristik dari program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), remaja dapat memperoleh edukasi PUP melalui kader remaja yang tergabung dalam PIK-R. Kader remaja perlu memiliki motivasi yang baik sehingga mampu melakukan edukasi kepada teman sebayanya. Dengan pemberian e-modul pendewasaan usia perkawinan akan menambah pengetahuan kader remaja sehingga meningkatkan motivasinya dalam melakukan edukasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui e-modul pendewasaan usia perkawinan meningkatkan motivasi kader remaja dalam melakukan edukasi. Penelitian ini menggunakan metode <em>quasi eksperimental non equivalen </em>dengan <em>pre test and post test with control group. </em>Teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling dengan sampel 50 responden yang terdiri dari kelompok intervensi di Kecamatan Sewon sebanyak 24 responden dan kelompok kontrol di Kecamatan Kasihan sebanyak 26 responden. Instrumen penelitian ini adalah lembar data demografi, kuesioner motivasi kader remaja dalam melakukan edukasi dan e-modul pendewasaan usia perkawinan. Instrumen penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil uji validitas pada kuesioner motivasi lebih besar dari r tabel (0,361) sebanyak 22 pernyataan dan uji reliabilitasnya sebesar 0,901 (>0,60). Sedangkan hasil uji validitas pada e-modul dilakukan dengan CVI (Content Validity Index) dengan kategori cukup baik dan uji reliabilitasnya sebesar 0,960 (>0,60). Analisa data nya menggunakan uji normalitas <em>shapiro wilk</em> dan teknik analisa bivariat dengan uji<em> t-test.</em> Berdasarkan hasil uji statistik <em>independent sample t-test mean difference</em> 3,958 p=0,004 (p<0,05) yang menunjukan bahwa e-modul pendewasaan usia perkawinan meningkatkan motivasi kader remaja. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada pembaca bahwa e-modul pendewasaan usia perkawinan dapat dijadikan sebagai media edukasi dan referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan terkait pendewasaan usia perkawinan (PUP) sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini dan dapat dijadikan sebagai bahan atau materi perkuliahan.</p>Deby Rahma LailiWahyuningsihDespita Pramesti
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-07-042024-07-041514652FEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT PADA DAHI DAN AXILA TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM DI UPT PUSKESMAS BULUKUNYI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/634
<p>Demam merupakan suhu tubuh diatas normal dan ada tanda atau gejala penyerta. Batasan suhu normal pada tergantung dari cara tempat pengukuran suhu : suhu pada pengukuran axila diatas 37,2˚C, suhu pada pengukuran dianus diatas 38˚C, suhu pada pengukuran di mulut diatas 37, 5˚C, dan suhu pada pengukuran ditelinga diatas 38˚C. Untuk mengetahui Efektifitas Kompres Air Hangat Pada Dahi Dan Axila Terhadap Penurunan Suhu Tubuh. <em>Exprimental design</em> dengan rancangan <em>One group pre post test design </em>dengan teknik pengambilan sampel yang di gunakan <em>accidental sampling</em> yang berjumlah 20 responden. Menggunakan <em>Uji T</em> diperoleh nilai hitung dengan nilai <em>p = 0,000 </em> <0,05. Ada pengaruh efektifitas kompres air hangat pada dahi dan axila terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam Di UPT Puskesmas Bulukunyi Kabupaten Takalar</p>salmah arafahdewiyanti dewiyantiKamriana kamrianaernawati ErnawatiAlwii
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301519197PENGARUH TEKNIK RELAKSASI DAN TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP NYERI HAID DI POSYANDU REMAJA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/482
<p>Salah satu masalah yang sering muncul serta mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja adalah nyeri haid, ini mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Kurangnya pengetahuan remaja untuk mengetahui penyebab, gejala, dan mengatasi nyeri haid, sehingga remaja membiarkan begitu saja menyebabkan remaja tidak dapat leluasa melakukan aktifitas sehari-hari. Rasa nyeri ini dapat membuat konsentrasi belajar remaja berkurang sehingga perlu tindakan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh teknik relaksasi dan terapi musik Mozart terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimen dengan desain one group pre-test post-test design. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan porpusive sampling dengan jumlah sampel 25 responden. Data di analisis menggunakan uji hipotesis Wilcoxon rank test. Dari hasil analisa data didapatkan ada pengaruh terapi relaksasi dan terapi musik mozart terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang dengan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi dan terapi musik mozart berpengaruh terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang. Remaja dapat menggunakan terapi relaksasi dan terapi musik Mozart untuk mengurangi nyeri haid.</p>Ida Ayu Gd Sri HandayantiPande Putu Novi EkajayantiNi Made Egar AdhiestianiLuh Putu Widiastini
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-30151108114GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAJIN UKIRAN BALI DAN UPAYA UNTUK MENGATASI KELUHAN
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/582
<p>Perajin ukiran merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami keluhan muskuloskeletal. Perajin ukiran selama bekerja senantiasa berada dalam posisi yang tidak ergonomis dan statis dalam jangka waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada perajin ukiran dan upaya untuk mengatasinya di Banjar Panglan, Desal Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik untuk menggambarkan data pada perajin ukiran. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Nordic Body Map untuk menilai keluhan muskuloskeletal. Penelitian menunjukkan responden terbanyak berusia 36-40 tahun (25%), berpendidikan SMA/SMK (78,6%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 55 orang (98,2%) dan sebagian besar tidak merokok (53,6%). Masa kerja terbanyak dalam rentang 1-5 tahun (26.7%), setiap harinya bekerja 8 jam (87,5%) selama 6 hari dalam seminggu. Sebagian responden merasakan nyeri pada bagian tubuh tertentu seperti leher, tengkuk, bahu, tangan, punggung, pinggang dan pinggul. Secara umum keluhan muskuloskeletal kategori rendah dan belum membutuhkan intervensi yang bersifat segera (100%). Upaya yang dilakukan oleh responden meliputi lakukan pemijatan beristirahat di tempat yang datar dan keras dan menerapkan metode Local Heat Application dengan mengoleskan ramuan, balsem atau minyak urut pada bagian yang sakit. Keluhan nyeri pada responden terjadi akibat faktor usia, posisi kerja dan lama bekerja. Kategori keluhan secara umum dalam katogori risiko rendah karena faktor kebugaran dan upaya untuk mengatasi keluhan yang dilakukan responden secara mandiri.</p>Ni Luh Putu Dewi PuspawatiNi Kadek MuliawatiNi Putu Sri Arya Trisnawati
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301515359KONSUMSI ROKOK PADA ANAK DI BAWAH UMUR DI TINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/338
<p>Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tinjauan Perspektif Islam terhadap anak di bawah umur dalam mengkonsumsi rokok di desa Bengo Kecamatan Bengo kabupaten Bone. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, yang kemudian data tersebut diuraikan, dianalisis dan dibahas untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa konsumsi rokok pada anak dibawah umur di desa Bengo Kecamatan Bengo kabupaten Bone, dilakukan setiap hari, anak-anak meperoleh uang dengan cara bermacam-macam salah satunya dengan cara membohongi orang tuanya dengan alasan membeli peralatan sekolah, jenis rokok yang di konsumsi juga beragam dari rokok yang biasa-biasa saja sampai rokok yang harganya mahal, alasan mereka mengkonsumsi rokok rata-rata diajak teman-temanya, dari lima belas orang pengkonsumsi rokok mereka mengatakan bahwa rokok tersebut tidak ada manfaatnya dan mereka juga mengetahui bahaya dari rokok. Tinjauan Perspektif Islam terhadap konsumsi rokok pada anak dibawah umur di desa Bengo kabupaten Bone tidak sesuai dengan perspektif Islam</p>Andi SudirmanAgusti FauziahMuhasidahMasdiana ARMuhammad NuralamsyahAmbo Dalle
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301512026MELLITUS TIPE 2 DI RS IBNU SINA GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN ULKUS PADA PENDERITA DIABETES
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/578
<p>Ulkus diabetikum merupakan komplikasi dari Diabetes Mellitus yang berupa luka atau lesi non traumatis pada kulit sebagian atau seluruh lapisan kulit. Pada kaki penderita diabetes ulkus biasa diakibatkan karena cedera, baik benturan, tusukan, maupun gesekan. Tujuan penelitian ini Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawatan ulkus pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rs Ibnu Sina. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif sederhana. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidentel sampling dimana penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana saat melakukan penelitian siapa saja dapat digunakan sebagai sampel. Alat ukur/instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk 15 pertanyaan yang terkait dengan ulkus diabetik. Hasil penelitian setelah dilakukan pengumpulan data dan pengelohan data selama sepekan, didapatkan dari 16 sampel yang di dapatkan presentase, 13 orang (81%) berpengetahuan cukup dan 3 orang (19%) berpengetahuan kurang, Cukupnya pengetahuan responden tentang perawatan ulkus dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, pendidikan, lingkungan sekitar dan lamanya menderita. Peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan Rs Ibnu Sina untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai perawatan ulkus dengan cara lebih proaktif dalam memberikan informasi.</p> <p> <strong>Kata Kunci</strong>: Diabetes Mellitus Tipe 2, Pengetahuan, Ulkus Diabetik</p>Muhammmad BasriSitti RahmatiaMagfira Rahma Inayah
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-30151104107GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR DI INSTALASI GAWAT DARURAT
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/191
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Resusitasi cairan pada luka bakar dilakukan oleh perawat berperan penting dalam mengurangi edema pada tubuh pasien dan memberikan konstribusi terhadap ketepatan dan efisiensi perawatan selanjutnya untuk mempercepat proses penyembuhan pasien sesuai dengan program yang direncanakan.Perawat dalam melakukan proses pertolongan luka bakar menggunakan resusitasi cairan sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi mortalitas akibat syok. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam penanganan resusitasi cairan pada luka bakar. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan <em>total sampling </em>yaitu 20 responden perawat yang bekerja di ruang IGD. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang responden berdasarkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (15%), berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (80%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas pengetahuan perawat dalam penanganan resusitasi cairan pada luka bakar adalah kategori cukup. Peneliti menyarankan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuan tentang penanganan resusitasi cairan pada luka bakar, serta mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penanganan luka bakar di berbagai tempat seminar.</p>Abd Hady JunaidiMardiana MustafaDyah EkowatinigsihAdnin Fauziah SaparuddinHarianiBaharuddin
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301516972PENGARUH METODE SIMULASI BASIC LIFE SUPPORT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SKILL BASIC LIFE SUPPORT SISWA UPT SMK NEGERI 6 TAKALAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/561
<p>Latar belakang: Penyakit henti jantung, yang terjadi ketika jantung secara tiba-tiba tidak berfungsi karena kerusakan pada sistem kelistrikan jantung, adalah yang paling umum. Karena henti jangtung dapat fatal, penanganan yang cepat dan tepat diperlukan. Serangkaian intervensi yang ditunjukkan untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi organ vital pada pasien yang mengalami henti jantung disebut <em>Basic Life Support</em>. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode simulasi <em>Basic Life Support</em> terhadap pengetahuan dan <em>Skill Basic Life Support </em>siswa UPT SMK Negri 6 Takalar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain satu kelompok <em>pre-test-post-test</em>, yang berarti bahwa penelitian hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa menggunakan pambanding, dan hanya membandingkan nilai pre dan post. Hasil penelitian: Lembar observasi mengandung pertanyaan tentang bagaimana metode simulasi <em>Basic Life Support </em>terhadap tingkat pengetahuan dan Skill <em>Basic Life Support </em>pada siswa di UPT SMK Negri 6 Takalar. Hasil analisa uji <em>wilcoxon</em> pengetahuan dan <em>skill basic life support</em> didapatkan nilai <em>p value </em>0,000 < 0,05.Kesimpulan<strong>:</strong> Terdapat pengaruh metode simulasi basic life support terhadap tingkat pengetahuan dan <em>skill basic life support</em> siswa UPT SMK Negri 6 Takalar.</p>Dewiyanti dewiKamrianaSuardiDina OktavianaAlwiErnawatiMuhammad Alif ZainalIrwan Saleh
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301516068HUBUNGAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGISIAN FALL RISK ASSESSMENT DI RS KALIMANTAN SELATAN
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/184
<p><em>Patient safety is part of hospital services by providing a sense of security and comfort to patients when receiving health services. One of the components of patient safety in the prevention of fall risk that nurses can do is to fill out a fall risk assessment. Objective: To determine the relationship between attitudes and nurse compliance in filling out the fall risk assessment at the South Kalimantan Hospital</em><em>. </em><em>Methods: The research uses a type of correlational descriptive research with a cross sectional design. The research population was all nurses in the Class I/II Internal Medicine Room, Class III Internal Medicine Room and Class II/III Surgery Room at South Kalimantan Hospital, totaling 70 people. Samples were taken by sampling technique using the total sampling method. Research data obtained from questionnaires, the data were analyzed through Chi-Square statistical test. Results: From the univariate analysis showed that nurse’s attitudes was mostly in the positive category as much as 88.6%, while nurse’s compliance in filling the fall risk assessment was mostly in the obedient category as much as 90%. From the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between attitudes and nurse compliance in filling fall risk assessment with p value = 0,001. Conclusions: It is expected that the hospital can improve the control and supervision of the head of the room on the nurse, so that the filling of the fall risk assessment carried out by the nurse can be better.</em></p> <p>Keselamatan pasien merupakan bagian dari pelayanan rumah sakit dengan memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien ketika menerima jasa layanan kesehatan. Salah satu komponen keselamatan pasien dalam pencegahan risiko jatuh yang dapat dilakukan perawat adalah dengan melakukan pengisian <em>fall risk assessment</em>. Tujuan: mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan perawat dalam pengisian <em>fall risk assessment</em> di RS Kalimantan Selatan. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di Ruang Penyakit Dalam Kelas I/II, Ruang Penyakit Dalam Kelas III dan Ruang Bedah Kelas II/III RS Kalimantan Selatan sebanyak 70 orang. Sampel diambil dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>total sampling</em>. Data penelitian diperoleh dari lembar kuesioner, data dianalisa melalui uji statistik <em>Chi-Square</em>. Hasil: Hasil penelitian dari analisis univariat menunjukkan sikap perawat sebagian besar pada kategori positif sebanyak 88.6%, sedangkan kepatuhan perawat dalam pengisian <em>fall risk assessment</em> sebagian besar pada kategori patuh sebanyak 90%. Dari analisis bivariate menunjukkan bahwa ada hubungan sikap dengan kepatuhan perawat dalam pengisian <em>fall risk assessment </em>dengan nilai p = 0,001. Kesimpulan: diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan kontrol serta pengawasan kepala ruangan pada perawat, sehingga pengisian <em>fall risk assessment</em> yang dilakukan oleh perawat dapat lebih baik.</p>Noormailida AstutiAdisurya SaputraFebri Setyawati
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-3015159GAMBARAN SHOCK INDEX (SI) PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI RSUD LABUANG BAJI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/660
<p>Salah satu keadaan darurat yang membutuhkan penanganan segera adalah syok. Syok hipovolemik merupakan salah satu jenis syok yang paling sering terjadi dibandingkan dengan syok lainnya. Di negara-negara dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, syok hipovolemik tetap menjadi penyebab utama kematian saat ini. Syok hipovolemik harus segera ditangani dengan cepat. Jika tidak, dapat mengancam jiwa. Bagian penting dari proses ini adalah memilih sistem penilaian untuk prognosis dan prediksi kematian. Sistem penilaian sederhana yang disebut <em>Shock Index </em>(SI) dapat digunakan untuk memprediksi kematian pada pasien kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran <em>Shock Index </em>(SI) pada pasien syok hipovolemik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 pasien. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Shock Index </em>(SI) dapat memprediksi tingkat mortalitas pasien syok hipovolemik. Hasil penelitian menunjukkan 15 pasien (50%) dengan <em>Shock Index </em>(SI) kategori baik dan juga 15 pasien (50%) dengan kategori buruk.</p>Heriansyah Abdul HamidRauf HarmiadyAbd. Kadir AhmadIsmail IsmailNasrullah Nasrullah
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301517376GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BABY BLUES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/499
<p>Baby blues syndrome merupakan gangguan efek ringan yang biasanya timbul pada minggu pertama pasca persalinan dan biasanya gejala akan semakin parah dalam 3 sampai 5 hari dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan. Apabila baby blues tidak ditangani dengan serius, maka akan berkembang menjadi postpartum depression dan kondisi yang paling berat bisa sampai psikosis postpartum. 10% sampai 15% ibu menderita baby blues dan hampir 90% tidak paham apa itu baby blues. <strong>Metode :</strong> penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana. <strong>Hasil :</strong> gambaran pengetahuan ibu hamil tentang baby blues berdasarkan usia yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu 18-19 tahun terdapat 18 orang dengan frekuensi (85,7%). Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang baby blues berdasarkan pendidikan yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu dengan tingkat SMA/SMK terdapat 18 orang dengan frekuensi (85,7%), dan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang baby blues berdasarkan pekerjaan yang memilki frekuensi tertinggi yaitu ibu rumah tangga sebanyak 19 orang dengan frekuensi (90,4%). <strong>Kesimpulan :</strong> dapat disimpulkan bahwa dari 30 responden dengan kategori berpengetahuan baik 21 responden (70%), berpengetahuan cukup 3 responden (10%) dan berpengalaman kurang 6 responden (20%).</p>Kurnia Rahma SyarifSitti RahmatiaNaharia LauboErlina Y. KongkoliAndriyani Permatasari
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301517782HUBUNGAN HEALTH LITERACY DENGAN SELF CARE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS SAMATA GOWA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/624
<p>Latar Belakang<em>: Health Literacy</em> memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil. Health literacy merupakan kompetensi dasar dalam mengakses informasi dan pelayanan kesehatan. Di Indonesia, health masih relative rendah yaitu 73,8%. Di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Gowa, tingkat <em>health literacy</em> ibu hamil juga masih rendah yaitu sekitar 57,1%. <em>Health literasi</em> yang rendah diduga berdampak pada perilaku <em>self care</em> yang kurang selama kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara <em>health literacy</em> dengan <em>self care</em> pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan desain <em>survei analitik </em>dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>non-probability sampling </em>dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Sampel yang diperoleh dari penelitian ini adalah 60 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner <em>The European Health Literacy Survey Quessinnaire</em> (HLS-EUQ16) untuk mengukur <em>health literacy</em> dan kuesioner <em>self care</em> yang dikembangkan oleh peneliti yang keduanya telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil: Hasil penelitian memakai uji statistic <em>Chi-Square </em>memiliki taraf signifikan 0,05 sehingga didapatkan hasil <em>chi square</em> <em>p-value </em>sebesar 0,002 dimana nilai <em>p-value </em><0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hipotesis diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara health literacy dengan self care pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Samata Gowa. Diharapkan kepada petugas pelayanan kesehatan memperhatikan <em>health literacy</em> ibu hamil dalam meningkatkan kemampuan dalam mengakses dan menggunakan informasi seputar kehamilan sehingga dapat meningkatkan self care pada ibu hamil</p>SITI NURAINI IRWANNurul Fadhilah GaniMuh. Anwar HafidNurhidayahHasnahMubarak
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301518390PERBEDAAN KOMPRES ESENSIAL BAWANG MERAH DENGAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP DISMENORE
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/481
<p>Dismenore merupakan masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan serta menyebabkan wanita tidak bisa beraktivitas secara normal. Upaya mengatasi nyeri dismenore dapat dilakukan dengan cara melakukan teknik distraksi yaitu mengalihkan perhatian melalui pemberian kompres hangat ataupun kompres esensial bawang merah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompres esensial bawang merah dengan kompres air hangat terhadap disminore pada siswi di SMPN 8 Denpasar. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental design dengan rancangan Nonequvalent Control Group Design. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 26 responden. Instrument menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dan Mann Whitneu U Test. Hasil statistik Wilcoxon Sign Rank Test pada pada kelompok kompres esensial bawang merah didapatkan nilai Z hitung adalah -3,606 dengan nilai p 0,000 (p-value < 0,05), pada kelompok kompres air hangat didapatkan nilai Z hitung -2,000 dengan nilai p 0,046 (p-value < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompres esensial bawang merah dan kompres air hangat terhadap dismenore pada diswi di SMP Negeri 8 Denpasar. hasil statistik Mann Whitney Test pada kelompok kompres esensial bawang merah dan kelompok kompres air hangat didapatkan nilai Z hitung adalah -3,333 dengan nilai p 0,001 (p-value < 0,05), sehingga Ha diterima dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh kompres esensial bawang merah dan kompres air hangat terhadap disemore pada siswi.</p>Luh Ade Dian DwipayaniPutu Wira Kusuma PutraAlfiery Leda Kio
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-30151115121MANAJEMEN CAIRAN DENGAN PEMBATASAN CAIRAN DAN PEMBERIAN DIURETIK UNTUK MENGURANGI EDEMA PADA PASIEN ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF) WET AND WARM TYPE I RUANG CARDIOVASCULAR CARE UNIT (CVCU )
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/579
<p><strong>Latar Belakang: </strong>ADHF (<em>Acute decompensated heart failure)</em> merupakan sebuah gangguan yang dapat muncul akibat dari riwayat pernah mengalami gangguan dekompensasi dari penyakit Chronic Heart Failure. Dekompensasi pada pasien ADHF terjadi karena peningkatan aktivasi sistem saraf simpatis, hormon antidiuretic (ADH) dan renin-angiotensin aldosterone (RAAS). Aktivasi neurohormonal ini menyebabkan peningkatan RAAS dan vasokonstriksi intrarenal, sehingga meningkatkan retensi natrium dan air. Pada pasien gagal jantung terjadi penurunan kapasitas adaptif tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga membutuhkan pembatasan asupan cairan untuk mengurangi beban kerja jantung dalam memompa darah <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh pembatasan cairan dan efek diuretic untuk mengurangi edema pada pasien <em>Acute Decompensated Heart Failure</em>(ADHF).<strong>Metode: </strong>Dilakukan intervensi pada sampel sebanyak satu orang pasien di ruang <em>Cardiovascular Care Unit </em>(Cvcu), intervensi yang diberikan yaitu pembatasan cairan, efek diuretic dan monitoring udem pada pasien selama 6 hari dari tanggal 19 Juni sampai dengan 24 Juni 2023. <strong>Hasil: </strong>Setelah dilakukan intervensi memonitoring pembatasan cairan, efek diuretic dan gejela udem pada pasien didapatkan penurunan pitting edema dari derajat 4 turun menjadi derajat 2, keluhan sesak berkurang, haluaran urine meningkat setelah pemberian diuretic furosemide. <strong>Kesimpulan: </strong>setelah dilakukan intervensi grade udem pada pasien menurun menjadi grade 2, pasien mengeluh sesak berkurang, dan bengkak pada wajah dan tangannya menurun</p>Miftahul Jannah Basrah
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-3015198103ANALISIS PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MANAGEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/243
<p>Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan pada tekanan darah yang memberi gejala akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan untuk otot jantung.Penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua cara yaitu non farmakologis dan farmakologis. Terapi non farmakologis merupakan terapi tanpa menggunakan agen obat dalam proses terapinya, sedangkan terapi farmakologis menggunakan obat atau senyawa yang dalam kerjanya dapat menurunkan tekanan darah pasien. Pemberian terapi non farmakologis salah satunya adalah terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini untuk menganalisis terapi relaksasi otot progresif pada klien dengan masalah keperawatan managemen kesehatan tidak efektif pada tahap perkembangan keluarga usia lanjut di Pleret. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Setelah dilakukan intervensi keperawatan dengan pemberian terapi relaksasi otot progresif ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap hipertensi yang terjadi pada Tn.Y dan Ny.M, sebelum dilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif tekanan darah Tn.Y 150/80 mmHg dan setelah dilakukan intervensi mangalami penurunan tekanan darah menjadi 140/80 mmHg. Pada Ny.M sebelum dilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif tekanan darah 160/80 mmHg dan setelah dilakukan intervensi mangalami penurunan tekanan darah menjadi 150/80 mmHg. Ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap hipertensi dengan masalah keperawatan manajemen kesehatan tidak efektif yang terjadi pada Tn.Y dan Ny.M.</p>Arita MurwaniErul Ahmad RefansyahAni Mahsunatul MahmudahRiza Yulina AmryAna Nur Hikmawati
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301512732GAMBARAN USIA KEHAMILAN PADA IBU YANG MELAHIRKAN ANAK DENGAN ASFIKSIA NEONATUS
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/574
<p>Salah satu indikator utama status kesehatan ibu dan bayi yaitu pelayanan Kesehatan. Menurut WHO (2020), prematuritas, asfiksia, infeksi, dan cacat lahir merupakan penyebab sekitar 75% kematian neonatus pada hari pertama kehidupan. Menurut Kemenkes tahun 2021 Indonesia kematian pada neonatus akibat asfiksia berada diurutan yang kedua penyebab kematian pada bayi baru lahir yaitu sekitar 27,4 % dimana angka kejadian ini cukup sering terjadi. Jumlah Kasus Kematian Bayi di Sulawesi Selatan sekitar 844 kasus pada tahun 2021. Data yang diperoleh di rekam medik RSUD Labuang Baji Makassar terdapat jumlah kasus bayi yang mengalami kondisi asfiksia pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020 di RSUD Labuang Baji Makassar yaitu 53 kasus. <strong>Tujuan Penelitian:</strong> Bagaimana gambaran usia kehamilan ibu yang melahirkan anak dengan kondisi asfiksia di RSUD Labuang Baji. Metode Penelitian: sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dimana sampel yang didapatkan yaitu 27 sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder di medical record di rumah sakit. <strong>Hasil:</strong> hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian asfiksia mayoritas mengalami asfiksia sedang yaitu sebanyak 12 kasus dengan persentase (44.44%). Usia kehamilan pada ibu yang melahirkan anak dengan asfiksia banyak terjadi pada kehamilan atern sebanyak 16 kasus dengan persentase (59.25%). <strong>Saran:</strong> Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melaksanakan kembali penelitian yang lebih lanjut mengenai kejadian asfiksia sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian pada bayi</p>Yulianto MRuslan HasaniNur AlimuddinHartatiNingsih Jaya
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-07-082024-07-081513945GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KASUS MOLA HIDATIDOSA DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/190
<p><strong>Pendahuluan : </strong>Mola hidatidosa adalah pertumbuhan massa jaringan dalam uterus yang tidak akan bertumbuh menjadi janin ataupun bayi dan ini salah satu hasil konsepsi yang tidak normal. Mola hidatidosa adalah kelainan trofoblas gestasional yaitu termasuk bentuk kanker dari penyakit trofoblas gestasional yang biasanya disebut dengan koriokarsinoma. Kehamilan mola hidatidosa biasanya terjadi dengan gejala perdarahan pervagina pada trimester pertama. Mola hidatidosa dapat dipastikan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu melalui serangkaian pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan derajat proliferasi dan perubahan jaringan, mola hidatidosa dapat dibedakan menjadi mola hidatidosa komplit dan mola hidatidosa parsial. Penderita mola hidatidosa biasanya mengalami keluhan keluarnya darah berwarna hitam kemerahan atau mengalami pembesaran perut atau rahim melebihi usia kehamilan. <strong>Metode : </strong>Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekktiptif sedeerhana. <strong>Hasil : </strong>Hasil penelitian yang dilihat dari data sekunder kejadian kasus mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa pertahun 2020 – 2022 terdapat 32 orang yang mengalami kasus mola hidatidosa. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan usia ibu yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu dengan usia < 20 tahun dan >35 tahun terdapat 17 orang dengan persentase 53,1%. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan tingkat pendidikan yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu dengan tingkat pendidikan SMA terdapat 17 orang dengan persentase 53,1%. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan paritas yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu primipara (1 anak) dan tidak memiliki anak terdapat 19 orang dengan persentase 59,4%. <strong>Kesimpulan : </strong>Ibu dengan kasus mola hidatidosa memiliki hubungan erat dengan ibu yang berusia di bawah 20 tahun dan ibu dengan usia lebih dari 35 tahun.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong><em>ibu hamil, mola hidatidosa, usia ibu, tingkat pendidikan, dan paritas.</em></p>HarianiSuhartatikNaharia La UboAgusti FauziahAbd Hady J
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-3015114HUBUNGAN SINDROM MENOPAUSE DENGAN KUALITAS HIDUP WANITA MENOPAUSE DI KOTA JAMBI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/680
<p><em>Menopause is something that women experience, one third of a woman's life will experience menopause. Menopausal syndrome as symptoms during menopause appears in three domains, there are the psychological domain, the somatic-vegetative domain, and the urogenital domain. Complaints that are felt because of decrease in the hormone estrogen which affects other body functions can cause anxiety and affect the quality of life of menopausal women.This study aimed to determine the relationship between menopausal syndrome and quality of life for menopausal women at Jambi City. This research used quantitative research with a correlational type of research used a cross-sectional approach. The sampling technique used the accidental sampling approach to 100 menopausal women respondents at Jambi City. The results of the study were alnalized with the Kendall Tau correlation test. The results showed that there was a significant relationship between menopausal syndrome and the quality of life of postmenopausal women with a p-value of 0.001 and r 0.726 means having a significant relationship between variables.This research showed that there is a significant relationship between menopausal syndrome with the quality of life of menopausal women which shows a strong relationship.</em> <em>The results of research regarding menopausal syndrome and the quality of life of women with menopause in this study are expected to help explain the condition of women in non-reproductive conditions. The conditions experienced are certainly different during the productive period. Health service providers can take this information to provide optimal service to women.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> </p> <p>Menopause merupakan suatu hal yang dialami oleh wanita, sepertiga dari kehidupan seorang wanita akan mengalami menopause. Sindrom menopause sebagai gejala pada masa menopause muncul dalam tiga domain, yaitu domain psikologis, domain somatik-vegetatif, dan domain urogenital. Keluhan yang dirasakan karena adanya penurunan hormon estrogen yang mempengaruhi fungsi tubuh lainnya dapat menimbulkan kecemasan dan mempengaruhi kualitas hidup wanita menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita menopause di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan Accidental Sampling terhadap 100 responden wanita menopause di Kota Jambi. Hasil penelitian difinalisasi dengan uji korelasi Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita pascamenopause dengan p-value sebesar 0,001 dan r 0,726 artinya terdapat hubungan yang signifikan antar variabel. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita menopause yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat. Hasil penelitian mengenai sindrom menopause dan kualitas hidup wanita menopause pada penelitian ini diharapkan dapat membantu menjelaskan kondisi wanita dalam kondisi non-reproduksi. Kondisi yang dialami tentu berbeda pada masa produktif. Penyedia layanan kesehatan dapat memanfaatkan informasi ini untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada perempuan.</p>Meinarisariska amalya NasutionHairani Fitri
Hak Cipta (c) 2024 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-06-302024-06-301513338