Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat
<p><strong>Media Keperawatan</strong> : Politeknik Kesehatan Makassar. <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1530505494" target="_blank" rel="noopener">E-ISSN 2622-0148</a>, <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1395973308" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2087-0035</a>. Kebutuhan publikasi aspirasi ilmiah dari kalangan penggiat kesehatan khususnya Dosen dalam hal ini dosen untuk Keperawatan semakin meningkat, oleh karena itu Jurnal Media Keperawatan muncul sebagai salah satu sarana untuk publikasi segala bentuk ide, hasil penelitian serta kajian ilmiah yang berhubungan dengan pengembangan Keperawatan dan kesehatan pada umumnya. Jurnal Media Keperawatan diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar dengan periode terbit 2 kali dalam setahun, yaitu terbit di bulan Juni dan Desember.</p>Jurusan Keperawatanid-IDMedia Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar2087-0035EFEKTIVITAS TERAPI INHALASI UAP MINYAK KAYU PUTIH PADA ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS GALESONG KABUPATEN TAKALAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1080
<p>Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan, dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Pribadi, Novikasari, and Amelia 2021). Inhalasi uap minyak kayu putih telah terbukti dapat membantu mengurangi hidung tersumbat, meningkatkan kenyamanan saat bernafas, serta mengencerkan sekret sehingga mudah untuk dikeluarkan, selain itu, penggunaan uap minyak kayu putih juga membantu menjaga kelembaban selaput lendir di saluran pernafasan (Mubarak 2019). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon pasien setelah menjalani proses Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian menggunakan studi kasus yaitu menggambarkan proses keperawatan dengan menerapkan Terapi Uap air panas dan Minyak Kayu Putih dengan alat ukur lembar ceklis. Sampel pada penelitian ini adalah anak dengan Infeksi Saluran Pernapas Akut (AKUT) berjumlah 5 orang. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari pada tanggal 29-31 Mei 2024. Pemberian terapi inhalasi ini dilakukan selama 10-15 menit setiap anak.. Didapatkan hasil setelah dilakukan Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih bahwa dari kelima responden semuanya memiliki respon yang baik seperti batuk reda, flu reda, sesak nafas hilang, rhinitis hilang, suara nafas ronchi hilang serta frekuensi nafas menjadi normal. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terapi inhalasi uap minyak kayu putih efektif dalam mengurangi gejala ISPA seperti frekuensi nafas, penurunan intensitas batuk, flu dan rhinitis.</p>HartatiRuslan HasaniAzzah AtifahHady J AbdYulianto
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152186189IMPLEMENTASI DIABETIC FOOT EXERCISE MENINGKATKAN ANKLE BRACHIAL INDEX PADA PASIEN DM DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI PERIFER
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/783
<p>Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis akibat tingginyakadar glukosa darah yang dapat menyebabkan resiko <em>ulkus diabetikum</em>, akibat sel darah sulit mencapai jaringan. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer yang berakibat luka sulit sembuh. Salah satu pemeriksaan untuk menilai kondisi pembuluh darah kaki yaitu <em>ankle brachial index</em>. <em>Diabetic foot exercise</em> merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada nilai <em>ankle brachial index </em>sehingga mencegah terjadinya <em>ulkus diabetikum</em>. Studi kasus ini bertujuan menganalisis implementasi <em>diabetic foot exercise </em>terhadap peningkatan nilai <em>ankle brachial index</em> pada masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer diruang Bima RSUD Panembahan Senopati, Bantul.Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek 2 pasien diabetes mellitus non ulkus yang mengalami ketidakefektifan perfusi jaringan perifer diruang Bima RSUD Panembahan Senopati Bantul. Fokus studi menggunakan <em>evidence based nursing practice</em> yakni <em>diabetic foot exercise</em> dengan instrumen lembar asuhan keperawatan dan pemeriksaan <em>ankle brachial index</em>. Hasil menunjukan penerapan <em>diabetic foot exercise</em> selama 3 hari berturut-turut dapat memberikan perubahan nilai ABI. Hari pertama penerapan <em>diabetic foot exercise</em> belum ada perubahan nilai <em>ankle brachial index</em>, akan tetapi pada hari kedua dan ketiga penerapan <em>diabetic foot exercise</em> terdapat perubahan nilai <em>ankle brachial index</em> kearah normal.<em>Diabetic foot exercise</em> dapat meningkatkan nilai <em>ankle brachial index</em> pada pasien diabetes mellitus non ulkus dengan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. <em>Diabetic foot exercise</em> dapat dijadikan referensi manajemen kesehatan masalah perfusi jaringan perifer tidak efektif dan menunjang pemeriksaan <em>ankle brachial index</em> dalam upaya pencegahan <em>ulkus diabetikum.</em></p>Deby Rahma LailiCatur KurniawanMuhammad G.A.Putra
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152195201TERAPI REFLEKSI PIJAT KAKI UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1242
<p>Hipertensi adalah suatu kondisi di mana peningkatan tekanan darah yang terus-menerus (dalam jangka waktu yang lama) dapat menyebabkan kegelisaan dan bahkan kematian seseorang. Seseorang yang mengalami hipertensi dapat dikatakan mempunyai tekanan darah sistolik >140 mmHg dan denyut diastolik >90 mmHg. Hipertensi dapat diobati dengan berbagai metode, baik berupa famakologis maupun non farmakologis salah satunya adalah terapi refleksi pijat kaki. Tujuan penelitan diketahuinya hasil dari terapi refleksi pijat kaki untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di puskesmas antang kota makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus bersifat studi kasus observasi. Responden pada studi kasus ini adalah 5 responden yang teridentifikasi hipertensi. Terapi ini dilakukan pada 5 responden dengan 3 kali pertemuan setiap responden dengan durasi waktu terapi 10 – 15 menit. Analisa data dilakukan secara jelas dengan cara pengumpulan, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil implementasi setelah dilakukan terapi refleksi pijat kaki pada kelima responden menujukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah setelah dilakukannya terapi, maka dapat disimpulkan bahwa terapi refleksi pijat kaki efektif dalam menurunkan tekanan darah bagi orang yang mengalami hipertensi. Diharapkan bagi orang yang mengalami hipertensi dapat menggunakan terapi non farmakologi seperti melakukan terapi refleksi pijat kaki secara rutin untuk hasil yang maksimal.</p>HarlianiJumadi Anugrah
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152190194HUBUNGAN PARTISIPASI LANSIA DALAM KEGIATAN SENAM LANSIA DENGAN PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/933
<p>Peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) berimbas pada peningkatan jumlah penduduk lansia yang disertai juga peningkatan gangguan kesehatan salah satunya yaitu depresi yang berdampak pada penurunan kondisi kesehatan lansia serta resiko kematian. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat diberikan untuk penanganan depresi yaitu olahraga senam lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan partisipasi senam lansia dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Dinas Sosial D.I Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan bentuk rancangan penelitian retrospektif. Tehnik sampling yang digunakan adalah <em>total sampling</em> dengan jumlah responden sebanyak 93 orang lanjut usia peserta senam lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Dinas Sosial D.I Yogyakarta. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner <em>Geriatric Depression Scale (GDS</em>) dan kuesioner data demografi. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi <em>Spearman Rank</em>. Hasil penelitian menunjukkan 55,9% responden memiliki partisipasi senam sangat aktif. Sebanyak 80,6% responden memiliki tingkat depresi normal. Hasil uji korelasi <em>Spearman Rank </em>menunjukkan terdapat hubungan antara partisipasi senam lansia dengan tingkat depresi. Oleh karena itu penanganan depresi pada lansia dapat dilakukan dengan memberikan kegiatan senam lansia secara rutin.</p>Rini AstutiDespita PramestiBrune Indah YulitasariMulyanti
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152248254PENERAPAN TERAPI LUKA TEKANAN NEGATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INFEKSI LUKA OPERASI.
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/696
<p>Negative pressure wound therapy has prevented postoperative wound complications, the surgical wound infection in high-risk patients such as postoperative gastrointestinal patients. Purpose This study aims to identify the results of nursing care and the negative pressure wound therapy on the level of infection in Mrs. J with septic shock in Dr. Abdul Aziz Singkawang. The method used by the author is a case study of nursing care starting from assessment, nursing diagnosis, nursing intervention, implementation, and evaluation of nursing and negative pressure wound therapy from May 9, 2022, to May 11, 2022. The results show that this study's nursing problems are spontaneous ventilation disorders, aspiration risk, gastrointestinal motility dysfunction, hypervolemia, and impaired skin/tissue integrity. After 3 days of implementation, it showed that the nursing problem didn't resolve and the negative pressure wound therapy could reduce the rate of surgical wound infection. The negative pressure wound therapy found a decrease in the rate of surgical wound infection, a decrease in the amount of exudate (14 ml to 9 ml), and a burning sensation (39.2°C to 37.9°C). Negative pressure wound therapy can reduce exudate, stabilizes the skin temperature around the wound, and reduces the number of bacteria, which is the wound healing process. Our suggestion is that negative pressure wound therapy can be applied with more samples and a longer time.</p>Fakrul ArdiansyahAde EwaRaju KapadiaH. Amandus H. AmandusAzhari BaedlawiVitria Wuri HandayaniHalina RahayuPuspa Whardani
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152133140IMPLEMENTASI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PEMBATASAN CAIRAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI KASSI KOTA MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1240
<p>Implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gambaran implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif yang memberikan deskripsi suatu kasus tertentu dan membutuhkan peneliti untuk memulai penelitian dengan menggunakan teori deskriptif untuk menjelaskan hasil penelitian secara terperinci. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Mei 2024 sampai dengan 31 Juni 2024 di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi. Terdapat dua subyek pada penelitian ini yaitu subyek I (Ny. N) dan subyek II (Ny. NY). Data yang diperoleh didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dari kedua subjek penelitian terdapat perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sebelum dilakukan implementasi pengetahuan kedua subjek penelitian berada dalam kategori pengetahuan kurang baik tepatnya pada Ny.N dengan persentase pengetahuan sebanyak 36% dan Ny.NY dengan persentase pengetahuan sebanyak 64%. Sedangkan sesudah dilakukan implementasi pengetahuan kedua subjek penelitian berada dalam kategori pengetahuan baik dengn persentase tingkat pengetahuan 100% karena dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar. Selain itu<em>, Interdialytic Weight Gain </em>(IDWG) keluarga penderita gagal ginjal kronik setelah dilakukan implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berada dalam kategori peningkatan ringan dan sedang. Keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang pembatasan cairan dan hemodialisa dengan aktif menggali informasi dengan aktif berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkompeten.</p>Muhasidah MuhasidahErlina Y Kongkoli
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152202210STUDI KASUS: INOVASI EDUKASI KESEHATAN PENGELOLAAN STROKE PADA KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN LANSIA DENGAN MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/883
<p><strong>Latar belakang</strong>: Stroke adalah penyakit defisit neurologis yang disebabkan oleh perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda yang sesuai pada bagian otak yang terkena, yang dapat menimbulkan cacat bahkan kematian. Stroke adalah penyakit yang dapat memberikan berbagai dampak kepada pasien maupun pada anggota keluarga. <strong>Tujuan</strong>: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui tindakan edukasi kesehatan pengelolaan stroke pada keluarga dari mulai pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon 1 Bantul Yogyakarta. Studi kasus ini menggunakan satu keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita stroke yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon 1 Bantul Yogyakarta dan studi kasus ini dilakukan selam 3 kali kunjungan. <strong>Metode</strong>: Jenis penelitian ini adalah penelitian survay dengan design berupa studi kasus yang menggambarkan dan mengeksplorasi pemberian tindakan edukasi kesehatan pengelolaan stroke pada keluarga dengan manajemen kesehatan tidak efektif. <strong>Hasil</strong>: tindakan edukasi kesehatan pada keluarga dengan menggunakan media <em>flipchart </em>dan media nyata berbagai macam sayur dan buah sehingga mampu memberikan pemahaman kepada keluarga dengan metode penyuluhan dan demonstrasi. <strong>Kesimpulan</strong>: Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa tindakan edukasi kesehatan pada keluarga dengan masalah keperawatan manajemen kesehatan tidak efektif ini berpengaruh dan efektif.</p>Arita MurwaniAgung BudiartoEddy MurtoyoDwi Juartini
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2025-01-022025-01-02152122127ANALISIS KEBUGARAN JASMANI CALON JAMAAH HAJI INDONESIA DENGAN METODE ROCKPORT
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1171
<p><em><strong>Latar Belakang:</strong></em> Faktor kebugaran jasmani merupakan masalah fenomenal yang dialami oleh setiap calon jamaah haji. Sayangnya, kebugaran jasmani mereka belum menjadi prioritas dalam mempersiapkan diri menjelang keberangkatan ke tanah suci. <em><strong>Tujuan:</strong> </em>Penelitian ini mengidentifikasi tingkat kebugaran jasmani calon jamaah haji dengan pendekatan metode Rockport. <em><strong>Metode:</strong></em> Kami merekrut 388 calon jamaah haji yang akan berangkat tahun 2023 (laki-laki 143 dan perempuan 245), berusia 211 - 91 tahun, yang tidak memiliki riwayat hipertensi, asma, dan jantung koroner. Analisis data menggunakan uji chi square SPSS versi 22 dan regresi logistik untuk mengetahui estimasi tingkat risiko kebugaran jasmani peserta. <strong><em>Hasil:</em></strong> Lebih dari separuh (59,3%) calon jamaah haji dalam kondisi baik, sisanya kurang sehat. Faktor-faktor yang berperan yaitu usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), kebiasaan merokok, tingkat kebugaran jasmani (p value 0,000, 0,035, 0,000, 0,000 OR Ci 95% : 18,403, 1,216, 0,148, 4,389). <strong><em>Kesimpulan:</em></strong> Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan tingkat kebugaran calon jemaah haji yang berhasil diidentifikasi yaitu usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Faktor-faktor determinan yang disebutkan di atas menunjukkan adanya hubungan yang bermakna. Faktor usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok berperan dalam meningkatkan kebugaran jasmani calon jemaah haji. Pengendalian faktor risiko sangat penting dilakukan melalui upaya pembinaan kesehatan calon jemaah haji selama masa tunggu dan menjelang keberangkatan ke tanah suci.</p> <p> </p>IsmailMuhammad BasriSitti RahmatiaNasrullahSukriyadi
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152230235ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/867
<p>Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah yang terjadi pada masa kehamilan ketika terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil. Jumlah ibu hamil KEK di Kota Palopo tahun 2023 sebanyak 314 orang ibu hamil. Faktor-faktor yang mempengaruhi KEK diantaranya adalah pengetahuan, penyakit infeksi, pola makan dan status ekonomi. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada masa prenatal, janin lahir mati atau risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Mungkajang Kota Palopo Tahun 2024. Desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, jumlah sampel sebanyak 66 orang. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis dan pengolahan data didapatkan faktor yang berpengaruh terhadap KEK pada ibu hamil di Puskesmas Mungkajang Kota Palopo adalah faktor pengetahuan p=0,001, faktor penyakit infeksi p=0.001, faktor pola makan p=0.001 serta faktor status ekonomi p=0.001.</p>HartatiMuh. IlyasZamliFadli Fadli
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152255261IMPLEMENTASI PEMBERIAN TABLET Fe PADA IBU HAMIL DALAM MENCEGAH ANEMIA DIWILAYAH PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1289
<p>Anemia adalah kelainanl darah umuml terjadi ketikal jumlah sell darah merahl dalam tubuhl terlalu lrendah. Anemial pada kehamilanl biasanya terjadil pada trimesterl 1 danl 3 ketika kadarl Hb di bawah l11gr/dl danl pada trimesterl kedua bila kadarl hb di bawah l10,5 gr/dl.ssalah satu cara mencegah dan mengobati anemia adalah dengan mengonsumsi tablet Fe yang kaya zat besi. Zatl besi (Fe) merupakanl unsur penting bagil tubuh yangl diperlukan untuk sintesis lhemoglobin. Mengonsumsi tabletl Fe sangatl erat kaitannya denganl kadar hemoglobinl pada ibul hamil. Anemial defisiensi oleh kegagalan atau kesalahan dalaml mengonsumsi tabletl Fe sehingga mengakibatkan kekurangan zatl besi yang tidakl dapat diserap olehl tubuh libu. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran implementasi pemberian tablet Fe padal ibu hamill dalam mencegah anemial di wilayah kerjal Puskesmas Kassi-Kassi Kotal Makassar. Metodel penelitian yangl digunakan adalah metode penelitianl kualitatif menggunakan desain penelitianl studi kasus bersifat studi kasus observasi. Informan pada studi kasus inil adalah ibul hamil trimesterl II danl III. Analisis data dilakukan denganl menggunakan analisis deskriptif. Hasil implementasi setelah diberikan tablet Fe pada ketiga responden menunjukan 1 responden yang hasil Hb tergolong anemi ringan, dan 2 responden tergolong Hb normal, hal ini disebabkan kurangnya kepatuhanl ibu hamill dalam mengonsumsi tabletl Fe. Kesimpulannya pemberian tabletl Fe dapat mencegah lanemia, diharapkan ibul hamil patuh dan rutin mengonsumsi tablet Fe sesuai anjuran pikah kesehatan.</p>Abdul Kadir AhmadAgusti FauziahMuh. NuralamsyahMuhammad AsikinTakko PoddingHariani
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152217221POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH DI TK IT AISYAH CENDEKIA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1100
<p>Pola asuh orang tua dalam penggunaan <em>gadget </em>memiliki peran penting terutama pada anak usia prasekolah. Hal ini dikarenakan penggunaan <em>gadget </em>yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak terhadap perkembangan anak, salah satunya perkembangan sosial emosional anak. Tujuan: mengetahui pola asuh orang tua dalam penggunaan <em>gadget </em>dengan perkembangan sosial emosional anak prasekolah di TK IT Aisyah Cendekia Kota Makassar. Metode: penelitian ini menggunakan jenis penilitian kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Populasi penelitian adalah anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK IT Aisyah Cendekia sebanyak 60 orang. Sampel diambil dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>accidental sampling. </em>Data penelitian diperoleh dari lembar konsioner, data analisa melalui uji statistik <em>Chi- Squere. </em>Hasil: Hasil penelitian dari analisis univariat menunjukkan pola asuh orang tua sebagian besar pola asuh otoriter sebanyak 71%, dan perkembangan sosial emosional anak sebagian besar pada kategori baik sebanyak 82%. Dari analisis <em>bivariate</em> menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dalam penggunaan <em>gadget </em>dengan perkembangan sosial emosional anak prasekolah dengan nilai p = 0,021. Kesimpulan: diharapkan bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang baik dalam penggunaan <em>gadget </em>dikalangan anak prasekolah agar tumbuh kembang anak dapat berkembang dengan baik.</p>Sardi AntoPratiwi AntulaHerty HaeraniNazaruddinIndra
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152154158HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DARING PADA ANAK SMK NEGERI 2 DIMASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN TAKALAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/785
<p><strong><em>Background</em></strong><em>: This virus, which is often referred to as the Covid-19 virus or corona virus, is a large family of viruses which can cause disease in animals or humans. In humans, the corona virus is known to cause respiratory infections ranging from the common cold to more serious diseases such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). <strong>Aims</strong>: to find out the relationship between parental support and online learning motivation among SMK Negeri 2 children during the Covid-19 pandemic in Takalar Regency. <strong>Method</strong>: This research is an analytical survey research using a cross sectional research design. The sampling technique is Accedential Sampling. The research location is SMK Negeri 2 in Takalar Regency with a sample size of 69. Data analysis used the chisquare test. <strong>Results</strong>: Obtained a value of ρ = 0.023 ≤ α (0.05), this shows that Ha is accepted and H0 is rejected. <strong>Conclusion</strong>: research results show that there is a relationship between parental support and online learning motivation among SMK Negeri 2 children during the Covid-19 pandemic in Takalar Regency.</em></p>SuardiErnawatiZainuddinKamrianaDewiyantiAlwiAyu Ashari
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152141147IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI NON REBREATHING MASK (NRM) DALAM MEMPERTAHANKAN OKSIGENASI PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF).
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1246
<p>Congestive Heart Failure adalah kondisi yang terjadi ketika fungsi jantung sangat terganggu sehingga pompa jantung tidak bisa lagi membuat darah bergerak melalui jantung. Non Rebreathing Mask (NRM) merupakan alat medis yang membantu meningkatkan pasokan oksigen saat keadaan darurat. Tujuan penelitian yaitu diketahuiny gambaran implementasi terapi NRM dalam mempertahankan oksigenasi pasien CHF. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif desain studi kasus dengan sampel tunggal. Pengambilan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan bahwa melakukan pemasangan terapi NRM responden mengatakan sesak berkurang dan tenang dengan ditandai saturasi oksigen meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi terapi oksigen NRM (Non-Rebreathing mask) dapat mempertahankan oksigenasi pasien Congestive Heart Failure (NRM) dengan ditandai saturasi oksigen responden meningkat dan frekuensi pernapasan menurun.</p>Muhammad BasriSukma SainiSitti RahmatiaNur Safitri
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152128132IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER MADU TERHADAP DIARE PADA ANAK (1-5 TAHUN) DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1079
<p>Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi BAB yang meningkat yaitu lebih 3× dalam sehari sehingga terjadi peradangan, mual muntah atau bahkan infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan feses menjadi cair. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui implementasi pemberian terapi komplementer madu pada anak (1-5 Tahun) yang mengalami diare di RS Islam Faisal Makassar. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pada penelitian ini terdapat 2 responden, responden I yaitu anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin parempuan dan responden II anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang dilakukan selama 5 hari dengan pemberian 3× sehari (Pukul 07.00, 14.00, dan 19.00) pada masing-masing responden. Pada responden I frekuensi BAB sebelum diberikan pemberian madu yaitu 7× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan setelah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis, atau ular, empuk dan halus). Pada responden II frekuensi BAB sebelum diberikan madu yaitu 5× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan sesudah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis atau ular, empuk dan halus). Kesimpulan : Sehingga pemberian madu dapat menurunkan frekuensi BAB pada anak yang mengalami diare</p>Ruslan HasaniSimunatiSri MaharaniYuliantoNingsih Jaya
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152236241STUDI LITERATUR DAMPAK OLAHRAGA TERHADAP PENCEGAHAN RESIKO KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/781
<p>Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat ketidakcukupan insulin, disfungsi insulin, atau keduanya, di mana hal ini di sebabkan karena perubahan pola hidup yang instan dan bergantung pada teknologi. <em>International Diabetes Federation </em>(IDF) diabetes atlas edisi ke 9 tahun 2019 mengeluarkan data 5 negara dengan penderita DM terbanyak di daerah <em>western pacific</em>, salah satu dari 5 negara tersebut adalah Indonesia merupakan negara kedua penderita DM terbanyak yaitu 10.700.000 penderita. Tujuan: penulurusan studi literature ini untuk melihat bagaimana efek atau dampak olahraga terhadap penurunan kadar gula darah sehingga mencegah terjadinya komplikasi. Metode: penelitian studi literatur a dengan cara melakukan penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan rentang tahun 2015-2020 dengan menggunakan database Google Scholar. Hasil: penelusuran kemudian dianalisis dan disimpulkan, hasil penelitian: berdasarkan hasil pencarian literatur, terdapat 7 literatur yang memenuhi kriteria inklusi. Dan sesuai dengan pernyataan penelitian, yang mengidentifikasi berbagai macam olahraga yang dapat menurunkan kadar gula darah tinggi sehingga dapat mencegah resiko terjadinya komplikasi pada pasien DM tipe 2. Kesimpulan: dari berbagai penelitian tentang olahraga pada pencegahan resiko komplikasi hasilnya hampir sama yaitu dengan olahraga yang teratur setiap hari mulai dari olahraga ringan sampai olahraga berat dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat mengontrol kadar gula darah yang tinggi dan dapat mencegah terjadinya resiko komplikasi pada (DM) tipe 2.</p> <p>Kata kunci : DM tipe 2, Komplikasi, Olahraga</p>Muh. Nur SyamsuSaenab DasongRauf Harmiady
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152169177FAKTOR YANG DOMINAN TENTANG KETIDAK PATUHAN BEROBAT LANSIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1241
<p>Pendahuluan Ketidak patuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus merupakan masalah yang sering kali di jumpai baik di Rumah sakit, puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya. Kepatuhan pengobatan yang rendah sangat berpengaruh terhadap peningkatan resiko penyakit komplikasi serta dapat mendapatkan penagangan medis yang lebih lanjut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Metode : Penelitian ini menggunakan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel pada penelitian ini yakni Lansia yang menderita diabetes Melitus berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi maka didapatkan 45 responden yang sesuai. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita diabetes melitus. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita DM yaitu dukungan keluarga, sikap dan keyakinan pengobatan, interaksi dengan tenaga medis dan intruksi pengobatan, di dapatkan hasil dengan rata-rata kurang.</p>Baharuddin BaharuddinAnastasia LimbongBahtiar BahtiarHeriansyah
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152178185ANALISIS KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/896
<p>Hipertensi adalah suatu keadaan medis dimana terjadinya peningkatan tekanan darah diatas batas normal, hanya dapat dikontrol dan membutuhkan pengobatan dalam jangka panjang sehingga diperlukan kepatuhan dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Pekerjaan, Jenis Kelamin dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD. dr. Palemmai Tandi Palopo. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Jumlah sampel 70 responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner Morisky Medication Adherance Scale (MMAS-8). Analisis data menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil analisis data hubungan jenis kelamin (p-value= 0,131), status pekerjaan (p-value=0,019), tingkat pengetahuan (p-value= 0,000) dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD. dr. Palemmai Tandi Palopo. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan kepatuhan minum obat, ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dan tingkat pendidikan. Diharapkan penderita hipertensi teratur melakukan kontrol tekanan darah dan meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan sehingga dapat meminimalisir kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.</p>Mulkyah AnnisaArlin AdamMuh. Ishaq IskandarFadli Fadli
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152262268GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENERAPAN PATIENT SAFETY DI IGD RSUD LABUANG BAJI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/192
<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><strong>Pendahuluan</strong> : Pengetahuan mengenai keselamatan pasien yang dimiliki oleh seorang perawat sangatlah berkaitan dengan usaha peningkatan keselamatan pasien, sebab, bilamana seorang perawat memiliki pengetahuan yang sedikit, maka tentunya hal tersebut sangat memengaruhi pengimplementasian <em>patient safety </em>yang diaplikasikan di rumah sakit. <strong>Tujuan </strong>: Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat terhadap penerapan <em>patient safety</em> di IGD RSUD Labuang Baji. <strong>Metode </strong>: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif sederhana. Sampel penelitian ini adalah semua dari jumlah populasi perawat di IGD RSUD Labuang Baji dengan jumlah 31 orang menggunakan teknik <em>total sampling.</em> <strong>Hasil</strong> <strong>dan Pembahasan</strong> : <em> </em>Hasil penelitian yang dilakukan peneliti di IGD RSUD Labuang Baji bahwa dari 31 responden, seluruh responden memiliki pengetahuan baik berjumlah 31 responden (100,0%). Untuk mengembangkan <em>patient safety</em> diperlukannya kinerja yang baik dari perawat dimana pengetahuan adalah salah satu faktor yang memengaruhi kinerja tersebut. Perawat dapat meningkatkan pelaksanaan <em>patient safety</em> jika perawat memiliki pengetahuan yang baik. <strong>Kesimpulan</strong>: Pengetahuan perawat tentang penerapan <em>patient safety </em>di IGD RSUD Labuang Baji seluruh responden memiliki mengetahuan dengan kriteria baik.</p> <p><strong> </strong>Kata Kunci : Pengetahuan, Perawat, <em>Patient Safety</em></p>Abd Hady JunaidiBaharuddin KDyah EkowatiningsihMardiana MustafaA. Asmayanti MusliminHariani
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152222229PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1199
<p>Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik batuk efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan subjek 3 pasien tuberculosis paru yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi medik pasien sebelum dan sesudah penerapan teknik batuk efektif selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasien setelah penerapan teknik batuk efektif yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi pernapasan, suara napas, dan meningkatnya ketahanan pasien untuk mengeluarkan dahak. Dapat disimpulkan bahwa teknik batuk efektif efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru.</p>IwanSukma SainiAlfi Syahar Yakub
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152242247HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/869
<p>Stunting adalah suatu kondisi apabila seorang anak memiliki tinggi badan yang rendah menurut usianya, umumnya disebabkan oleh kekurangan gizi, infeksi berulang dan dorongan lingkungan sosial yang buruk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo. Responden penelitian ini yaitu anak balita usia 12-59 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian analitik observasional menggunakan rancangan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki balita stunting sebanyak 83 di wilayah kerja Puskemas Pontap Tahun 2024 dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menujukkan tidak ada hubungan signifikan antara komponen rumah dengan kejadian stunting fisher exact dengan nilai p value 0,070 (p > 0,05). Tidak ada hubungan signifikan antara sarana lingkungan dengan kejadian stunting dengan nilai p value = 0,390 (p > 0,05). Ada hubungan signifikan antara perilaku dengan kejadian stunting dengan nilai p value = 0,015 (p < 0,05).</p>Muhammad YunusMuh. IlyasSudirman SainuddinFadli Fadli
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152269276HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TRIASE PADA PERAWAT DI IGD RSUD RSUD SYEKH YUSUF
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1160
<p>Pengambilan keputusan merupakan salah satu penyebab kematian dalam perawatan kesehatan. Menurut data institusi kesehatan dunia sebanyak 98.000 pasien meninggal akibat pengambilan keputusan yang salah yang berdampak pada tindakan kegawatdaruratan yang diberikan kepada pasien. Perawat IGD merupakan garda terdepan dalam penanganan pasien gawat darurat dan mewajibkan perawat untuk membuat keputusan triase. Dalam pengambilan keputusan triase, perawat memiliki tingkat pengalaman kerja yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman kerja dengan pengambilan keputusan triase pada perawat di Instalasi Gawat Darurat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Sampel berjumlah 29 responden diambil dengan <em>teknik total sampling. </em>Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Penelitian ini dilakukan di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa pada bulan Juli 2024. Hasil penelitian diuji menggunakan uji korelasi. Diperoleh hasil p value sebesar 0,553 (<em>p>0.05</em>) yang menguatkan bahwa tidak ada hubungan pengalaman kerja dengan pengambilan keputusan triase dalam penanganan kasus kegawatdaruratan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengalaman kerja dengan pengambilan keputusan triase pada perawat IGD di RSUD Syekh Yusuf</p> <p>Kata kunci : Triase, Pengalaman Kerja , Pengambilan Keputusan</p> <p> </p>Andi Budiyanto Adi PutraArdian AdhiwijayaEva YustilawatiUmrah
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152211216STRATEGI BIDAN DESA DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSTU BULO, KECAMATAN BUNGIN, KABUPATEN ENREKANG
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/792
<p>Strategi bidan Desa untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap kunjungan Antenatal Care di Pustu Bulo dimulai dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab ketidakpatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kandungannya secara rutin, dan selanjutnya bidan akan merancang strategi untuk mengatasi ketidakpatuhan tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh bidan yang bertugas di Pustu Bulo dengan melibatkan informan seperti ibu hamil, tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan semua petugas kesehatan yang ada di Desa Bulo. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus atau fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan juga focus group discussions (FGD) untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam dari para informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ketidakpatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kandungan meliputi kendala ekonomi dan aksesibilitas, kepercayaan terhadap perawatan tradisional, serta kurangnya dukungan sosial dan motivasi ibu hamil. Strategi yang dilakukan bidan mencakup kolaborasi dengan masyarakat setempat, pemanfaatan teknologi, pendekatan personal yang memperhatikan kebutuhan individu, empati, serta penyediaan edukasi yang berkelanjutan.</p>hikmahwatyNurlaeli AmaliaIrmawatiSabaruddin
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2024-12-312024-12-31152159168PENGARUH SENAM ERGONOMIK TEHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BULUKUNYI
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1253
<p><strong>Latar Belakang : </strong>Menurut (WHO) tahun 2008 menunjukkan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.<strong> Tujuan : </strong>Untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah di wilayah kerja Upt puskesmas bulukunyi.<strong> Desain : </strong>Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan exprimental design dengan rancangan <em>One group pre post test design</em>. Sampel sebanyak 32 orang yang mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas bulukunyi Kabupaten Takalar.<strong> Hasil : </strong>Didapatkan hasil dari uji <em>wilcoxon</em> dengan nilai (p=0,000).<strong> Kesimpulan : </strong>Ada Pengaruh pemberian senam ergonomik Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Bulukunyi Kabupaten Takalar. Saran: Pemberian senam ergonomik diharapkan dapat dimasukkan dalam program pengelolaan penyakit tidak menular karena mampu untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Di wilayah kerja Upt Puskesmas Bulukunyi.</p>Salmah ArafahDewiyantiKamrianaAlwi
Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
2025-01-032025-01-03152148153