Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat <p><strong>Media Keperawatan</strong> : Politeknik Kesehatan Makassar. <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1530505494" target="_blank" rel="noopener">E-ISSN 2622-0148</a>, <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1395973308" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2087-0035</a>. Kebutuhan publikasi aspirasi ilmiah dari kalangan penggiat kesehatan khususnya Dosen dalam hal ini dosen untuk Keperawatan semakin meningkat, oleh karena itu Jurnal Media Keperawatan muncul sebagai salah satu sarana untuk publikasi segala bentuk ide, hasil penelitian serta kajian ilmiah yang berhubungan dengan pengembangan Keperawatan dan kesehatan pada umumnya. Jurnal Media Keperawatan diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar dengan periode terbit 2 kali dalam setahun, yaitu terbit di bulan Juni dan Desember.</p> id-ID yulianto@poltekkes-mks.ac.id (Yulianto M) heriansyahabdulhamid@poltekkes-mks.ac.id (Heriansyah) Wed, 11 Jun 2025 13:58:06 +0800 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pensiun dan Aktivitas Sehari-Hari Lansia: Narrative Review https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1534 <p>Pendahuluan: Pensiun merupakan fase transisi penting dalam kehidupan yang membawa perubahan signifikan pada aspek sosial, psikologis, dan fisik individu. Masa ini dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan pribadi, namun juga berisiko menimbulkan isolasi sosial dan penurunan kesejahteraan jika tidak dikelola dengan baik.</p> <p>Tujuan: Tinjauan naratif ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk-bentuk aktivitas yang umum dilakukan oleh lansia setelah pensiun, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan mereka, serta mengevaluasi kesenjangan pengetahuan dalam penelitian sebelumnya.</p> <p>Metode: Kajian ini menggunakan pendekatan narrative review dengan pencarian artikel dari basis data PubMed, ScienceDirect, dan Scopus selama periode 2015–2024. Artikel yang dianalisis adalah publikasi berbahasa Inggris atau Indonesia yang membahas aktivitas pasca-pensiun pada lansia, dengan eksklusi pada artikel jenis review dan studi klinis yang tidak relevan.</p> <p>Hasil: Tiga kategori aktivitas utama lansia pasca-pensiun yang teridentifikasi meliputi keterlibatan sosial (formal dan informal), aktivitas rekreasi (mental, fisik, sosial), dan aktivitas produktif (pekerjaan berbayar dan sukarela). Kegiatan tersebut terbukti memberikan manfaat terhadap kesehatan kognitif, kesejahteraan psikologis, serta kualitas hidup lansia.</p> <p>Kesimpulan: Masa pensiun bukan sekadar akhir dari pekerjaan formal, melainkan awal dari fase kehidupan yang berpotensi bermakna dan aktif. Dukungan terhadap keterlibatan lansia dalam berbagai aktivitas pasca-pensiun menjadi kunci dalam mewujudkan penuaan yang sehat dan produktif. Kajian ini juga menekankan perlunya penelitian yang lebih kontekstual dan inklusif, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.</p> Fitri Firranda Nurmalisyah, I Ketut Andika Priastana, Desy Siswi Anjar Sari Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1534 Fri, 27 Jun 2025 00:00:00 +0800 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS APEL HIJAU DENGAN JUS TOMAT UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH DI KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1316 <p>Hiperkolesterolemi merupakan gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan oleh tingkat kolesterol dalam darah yang melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia jika tidak ditangani secara insentif bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke. Penanganan non-farmakologis dalam menurunkan kadar kolesterol salah satunya dengan mengkomsusmi jus apel hijau dan jus tomat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pemberian jus apel hijau dan jus tomat terhadap kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia di Rt.007 Rw.011 Kelurahan Kapuk Jakarta Barat. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan <em>Pre test</em> dan <em>Post test</em> <em>without control group</em> <em>Design</em>. Populasi dalam penelitian ini seluruh penderita hiperkolesterolemia yang tidak rutin minum obat kolesterol sejumlah 34 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>total sampling</em> dengan sampel sebanyak 34 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, 17 orang mengkomsumsi jus apel hijau dan 17 orang mengkomsumsi jus tomat. Hasil uji <em>Paired T Test</em> didapatkan ada perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah jus apel hijau dengan p=0,021 mean 78,76 mg/dl dan jus tomat p=0,012 mean 62,06 mg/dl pada orang yang menderita hiperkolesterolemia, sehingga dapat disimpulkan bahwa jus apel hijau dan jus tomat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan untuk menerapkan terapi non farmakologi untuk menurunkan kadar kolesterol.</p> Elis Hidayati, Dewi Siti Oktavianti, Ricca Olivia Nastasya, Nana Andriana Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1316 Sat, 28 Jun 2025 00:00:00 +0800 PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA PASIEN REMATIK DI PUSKESMAS MANGARABOMBANG https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1501 <p>Latar Belakang: terapi latihan otot progresif merupakan metode terapi non farmakologis yang bisa membantu mengurangi nyeri. Teknik relaksasi otot progresif bertujuan untuk mempertahankan kondisi relaksasi kumupulan otot, dimulai dari atas kearah kaki atau dari bawah kearah kepala dan meningkatkan respons relaksasi dengan mengurangi nyeri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pegaruh terapi otot progresif terhadap penurunan nyeri sendi pada pasien reumatik di Wilayah Kerja Puskesmas Mangarabombang Kabaputen Takalar. Metode penelitian ini menggunakan <em>pr</em><em>e</em><em> eksperimen</em> dengan pendekatan <em>One group pre-post tes design. </em>Dengan subjek penelitian pasien reaumtik sebanyak 36 responden, dalam pengambilan responden dengan metode <em>purp</em><em>o</em><em>sive</em><em> sampling</em>. Analisa data menggunakan <em>Uji </em><em>T-Test Paired Sampel</em> dengan nilai signifikan p&lt;0,05. Hasil: penelitian membuktikan bahwa responden berdasarkan umur 45-54 tahun&nbsp; (n=20, 56%), pendidikan tingkat SD (n=18, 50%), tingkat nyeri sebelum terapi latihan otot progresif nyeri ringan 11 (31%) responden, nyeri sedang 19 (53%) responden, nyeri berat 6 (17%) responden, sedangkan tingkat nyeri setelah terapi latihan otot progresif dengan nyeri ringan 25 (69%) dan (31%) responden nyeri sedang, dan nyeri berat 0 (0%). Terdapat pengaruh signifikan terhadap pemberian terapi relaksai otot progresif (<em>p</em>=0,000) <em>&lt; </em><em>α</em>=<em>0,05</em>. Kesimpulan: terdapat pengaruh setelah diberikan intervensi <em>relaksasi otot progresif </em>yang menghasilkan peningkatan dan signifikan terhadap penurunan nyeri sendi pada pasien reumatik.</p> Dewiyanti dewi, Salmah Arafah, Sumarmi, Kamriana, Alwi, Virta Vionita, Suardi, Patmawati, Irfanita Nurhidayah Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1501 Sat, 28 Jun 2025 00:00:00 +0800 PENERAPAN TERAPI MUROTTAL TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE AKTIF https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1441 <p><strong>Pendahuluan:&nbsp; </strong>Proses persalinan merupakan peristiwa fisiologis yang kompleks dan menjadi momen kritis dalam kehidupan seorang perempuan. Salah satu intervensi nonfarmakologis yang memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan emosional ibu inpartu adalah terapi murottal, yaitu memperdengarkan bacaan Al-Qur’an secara tartil dan berirama lembut.<strong>Tujuan: </strong>Menggambarkan penerapan terapi murottal pada pasien inpartu kala I fase aktif dalam pemenuhan kebetuhan rasa nyaman <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi,wawancara dan lembar partograph <strong>Hasil:</strong> Setelah dilakukan perbandingan skala nyeri ternyata terdapat perbedaan skala intensitas nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok Kontrol. Pada kelompok perlakuan memiliki Intensitas skala pre yaitu 7 (Nyeri Berat) dan post yaitu 6 (Nyeri Sedang) pada terapi pertama, skala pre yaitu 7 (Nyeri Berat) dan post yaitu 6 (Nyeri Sedang) pada terapi kedua dan skala pre 9 (nyeri berat) dan post 6 (nyeri Sedang), sedangkan pada kelompok kontrol memiliki intensitas skala nyeri yaitu pemeriksaan pertama 6 (Nyeri Sedang), pemeriksaan kedua 7 (nyeri berat), pemeriksaan ketiga 8 (Nyeri berat) . Sehingga bisa diartikan hasilnya terdapat pengaruh pemberian terapi murottal pada nyeri persalinan Kala I fase aktif .<strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat pengaruh pemberian terapi murottal pada pasien inpartu kala I fase aktif&nbsp;</p> Zakiyyah putri, Nasriani, Aisyah Zuyyina Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1441 Fri, 27 Jun 2025 00:00:00 +0800 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN DIRI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANGGAI https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1338 <p>Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi tubuh secara produktif. Di Indonesia pada tahun 2019 jumlah penduduk yang menderita DM sekitar 10,7 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-7, kemudian meningkat pada tahun 2021 mencapai 19,5 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-5 di seluruh dunia. Di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2020 disebutkan penderita DM sebanyak 138.538 jiwa, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 186.797 jiwa. Namun di Kabupaten Banggai Laut pada tahun 2020 sebanyak 4.263 jiwa menderita DM, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 4.674 jiwa, dan pada tahun 2022 mencapai 6.259 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Banggai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 112 orang, sampel sebanyak 53 orang dengan menggunakan teknik rumus Slovin. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa dari 53 responden, sebanyak 41 responden yang memiliki dukungan keluarganya baik sebagian besar perawatan dirinya baik yaitu sebanyak 27 orang (50,9%). Sedangkan responden yang memiliki dukungan keluarga yang kurang baik sebagian besar memiliki perawatan diri yang kurang sebanyak 9 orang (17,0%). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Banggai dengan nilai p=0,012. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Banggai, dimana semakin besar dukungan keluarga maka semakin tinggi kepatuhan dalam perawatan diri pasien Diabetes Mellitus type 2. Peningkatan pengetahuan dan informasi mengenai pentingnya dukungan keluarga dapat dilakuakan oleh tenaga kesehatan melalui edukasi terjadwal sebagai langkah untuk meningkatkan kepatuhan perawatan diri pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2</p> Sri Marnianti, Ferry Mangampa, Maharani Farah Dhifa Dg Masikki , Sahariah Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1338 Fri, 27 Jun 2025 00:00:00 +0800 PENGARUH FOOT MASSAGE DENGAN OLIVE OIL TERHADAP FATIGUE PASIEN HEMODIALISIS DI MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1525 <p>Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (GGK) telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pasien yang menjalani hemodialisis sering mengalami gejala fatigue yang signifikan, yang tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari mereka tetapi juga berdampak buruk pada kualitas hidup secara keseluruhan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh foot massage dengan olive oil terhadap fatigue pasien hemodialisis di Makassar. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experimental ini melibatkan 37 partisipan yang menjalani terapi hemodialisis. Tingkat fatigue diukur menggunakan Visual Analogue Scale for Fatigue (VAS-F) sebelum dan setelah intervensi foot massage selama 30 menit. Foot massage dilakukan secara terstruktur, dimulai dengan pemijatan lembut pada telapak kaki, diikuti dengan penekanan pada area tertentu. Hasil: Analisis data menunjukkan adanya penurunan signifikan pada tingkat fatigue setelah intervensi, dengan nilai p &lt; 0,05. Sebelum terapi, mayoritas pasien mengalami fatigue sedang hingga berat, namun setelah dilakukan foot massage, banyak yang beralih ke kategori fatigue ringan dan sedang. Kesimpulan: Foot massage dengan olive oil terbukti efektif dalam mengurangi tingkat fatigue pada pasien hemodialisis, menawarkan alternatif non-farmakologis yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien. Dengan durasi yang relatif singkat dan teknik yang mudah diterapkan, terapi ini dapat menjadi bagian penting dalam manajemen kelelahan pada populasi pasien ini</p> Dwi Esti Handayani, Yeyen Puspita Sari, Edy Supardi, Alamsyah Alamsyah Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1525 Thu, 26 Jun 2025 00:00:00 +0800 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKLAH DI TK PERTIWI TERSAN GEDE 1 https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1250 <p>Pelatihan <em>toilet training </em>bertujuan untuk melatih anak supaya dapat mengontrol dalam melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), sehingga terbentuk sikap disiplin dan mandiri pada anak. Keberhasilan atau kegagalan <em>toilet training</em> disebabkan oleh faktor intern atau faktor ekstern. Faktor intern yaitu berasal dari diri anak sendiri seperti kebiasaan fisik, psikologis, dan intelektual. Faktor ekstern yaitu berupa faktor dari orang tua ,lingkungan, pola asuh dan pengetahuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diketahuinya hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan <em>toilet training </em>di TK Pertiwi Tersan Gede. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah c<em>ross sectional</em>, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan <em>total sampling</em> dengan jumlah sampel 35 responden. Instrumemn dalam penelitian ini yaitu menggunakian kuesioner. Uji hipotesis menggunakan <em>chi square</em>. Hasil penlitian menunjukkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 27 responden (77,1%) berhasil dalam <em>toilet training, </em>pola asuh otoriter sebanyak 0 anak (0%), pola asuh permisif sebanyak 8 responden (22,9%) tidak berhasil dalam <em>toilet training.</em> Hasil uji statistik <em>chi-square</em> memperoleh nilai p = 0,000 (p &lt; 0.05). sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan <em>toilet training</em> pada anak usia prasekolah di TK Pertiwi Tersan Gede 1. Diharapkan para guru – guru dapat mengajarkan kepada siswa siswi dalam toilet training seperti cara jongkok di kloset, cara cebok, cara menyiram setelah BAB atau BAK dan berkolaborasi dengan petugas kesehatan untuk penyuluhan mengenai <em>toilet training</em>.</p> Celyna Cahyaningsih, Siti Istiyati Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1250 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0800 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KONTROL RUTIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TIRAWUTA https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1385 <p>Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah (<em>hiperglikemia</em>). Prevalensi DM di Puskesmas Tirawuta mengalami fluktuatif dimana tahun 2019 sebanyak 133 kasus, tahun 2020 meningkat menjadi 273 kasus, tahun 2021 mengalami penurunan sebanyak 137 kasus dan tahun 2022 periode Januari sampai April sebanyak 174 kasus. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan kesadaran penderita diabetes melitus untuk datang kontrol di Puskesmas Tirawuta masih kurang. Penderita yang datang kontrol nanti saat sudah mengeluhkan pusing dan lemas. Disamping itu kurangnya dukungan keluarga terhadap penderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan kontrol rutin penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tirawuta. Jenis penelitian ini adalah <em>cross sectional</em>. Jumlah populasi sebanyak 137 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 58 orang dengan teknik pengambilan sampel <em>stratified random sampling</em>. Data dianalisis menggunakan uji <em>fisher’s exact. </em>Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan kontrol rutin penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tirawuta dengan nilai <em>p</em> pengetahuan 0,012 dan nilai <em>p</em> dukungan keluarga 0,018. Diharapkan kepada responden agar dapat meningkatkan pengetahuan terkait manfaat melakukan kontrol rutin dan keluarga agar selalu memberikan dukungan yang cukup terutama mengantar penderita ke puskemas.</p> <p>&nbsp;</p> Indra, Moh. Nisyar Sy. Abd. Aziz, Bergita Dumar, Sri Yulian Hunowu, Sardi Anto Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1385 Sat, 28 Jun 2025 00:00:00 +0800 Hubungan Spiritualitas dengan Self Efficacy Lansia Hipertensi https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1357 <p>Peningkatan jumlah populasi lansia memberikan dampak pada sistem pemberian layanan kesehatan karena masalah atau penyakit yang diderita oleh lansia. Prevalensi hipertensi nasional terus mengalami peningkatan mencapai 34,1% di tahun 2018, rerata diderita oleh lansia sekitar 67,4%. Salah satu dimensi psikologis yang memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan fisik manusia adalah keyakinan berbasis <em>self-efficacy</em>.&nbsp; Ketidaktpatuhan lansia yang menderita hipertensi terhadap <em>self efficacy</em> akan berdampak buruk pada kesehatannya yaitu tidak terkontrolnya tekanan darah dan berakibat terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan spiritualitas dengan <em>self efficacy</em> pada lansia hipertensi. Pengambilan data dilakukan dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner <em>spiritual will being scale</em> (SWBS) dan kuesioner <em>self efficacy</em>. Hasil analisa data dengan uji <em>chi&nbsp; square</em>&nbsp; didapatkan nilai&nbsp; <em>significancy</em>&nbsp; 0.972.&nbsp; Berdasarkan&nbsp; nilai&nbsp; tersebut, nilai&nbsp; p&nbsp; &gt;&nbsp; 0.05 sehingga disimpulkan&nbsp; bahwa&nbsp; spiritualitas tidak berhubungan dengan <em>self efficacy</em>&nbsp; lansia hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominan lansia memiliki tingkat spiritual sedang dengan persentase 97%. Hal ini menunjukkan bahwa lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Paccellekang dirasa belum optimal karena tidak ada lansia yang memiliki tingkat spiritual tinggi.</p> Eny Sutria, Syisnawati, Rasmawati, Rasdiyanah, Aidah Fitriani, Gandi Iswanto, Muhammad Abdul Bagas Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1357 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0800 IMPLEMENTASI TERAPI NEBULIZER PADA PASIEN DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAPAS DI INSTALASI GAWAT DARURAT https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1488 <p>Pendahuluan : Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas, batuk, dan mengi. Pasien dengan asma sering mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas, yang dapat memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko kegawatan. Terapi nebulizer menjadi salah satu intervensi yang digunakan untuk mengatasi gejala tersebut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi terapi nebulizer pada pasien dengan asma bronkial yang mengalami gangguan bersihan jalan napas di instalasi gawat darurat. Metode : Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan enam responden yang mendapatkan terapi nebulizer. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi nebulizer memberikan dampak positif berupa penurunan frekuensi napas dan suara mengi, peningkatan saturasi oksigen, serta peningkatan kemampuan bersihan jalan napas, meskipun dalam beberapa kasus masih memerlukan intervensi tambahan seperti terapi fisioterapi dada dan oksigen nasal kanul. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terapi nebulizer efektif dalam meredakan gejala asma bronkial dan sebagian besar dapat membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas.</p> Dyah Ekowatiningsih, Mardiana Mustafa, Heriansyah Heriansyah, Yulianto Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1488 Mon, 10 Jun 2024 00:00:00 +0800 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DI SMA COKROAMINOTO TAMALANREA KOTA MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1102 <p>Pendahuluan Pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi sangat diperlukan terutama pada remaja yang sedang berada dalam tahapan awal fase pubertas. Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan genetalia pada saat menstruasi masih buruk, yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan informasi perihal kesehatan reproduksi yang akan menimbulkan beberapa faktor masalah mengenai kesehatan, salah satu akibatnya akan timbul terjadinya gangguan kesehatan pada sistem reproduksi seperti keputihan, infeksi pada saluran reproduksi, penyakit radang panggul, dan kemungkinan besar akan terjadi kanker pada leher rahim. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Cokroaminoto Tamalanrea Kota Makassar. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel pada penelitian ini yakni&nbsp; remaja perempuan yaitu siswi kelas 10 dan 11 yaitu didapatkan 37 responden yang sesuai. Hasil responden yang memiliki pengetahuan baik ada&nbsp; 4 orang, berpengetahuan cukup 28 orang, dan berpengetahuan kurang 5 orang. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang kebersihan gentalia di SMA Cokroaminoto Tamalanrea di dapatkan berpengetahuan cukup.</p> Kurnia Rahma Syarif, Dian Wulandari, Naharia Laubo, Sitti Rahmatia Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1102 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 HUBUNGAN SELF EMPOWERMENT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/919 <p>Diabetes melitus tipe 2 memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup penderitanya, mulai dari segi fisik, psikologis, maupun psikososial. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan meningkatkan <em>self empowerment</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan <em>self empowerment</em> dengan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, melibatkan 75 orang responden yang diambil menggunakan <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki <em>self empowerment</em> yang masuk ke dalam kategori cukup sebanyak 49 orang (65,3%) dan memiliki kualitas hidup dalam kategori sedang sebanyak 46 orang (61,3%). Berdasarkan hasil uji <em>rank spearman</em> dengan α = 5% didapatkan <em>p value</em> sebesar 0,000, dengan nilai <em>correlation Coefficient </em>sebesar 0,841. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi dan bersifat positif antara <em>self empowerment</em> dengan kualitas hidup, artinya semakin tinggi <em>self empowerment</em> maka semakin tinggi juga kualitas hidupnya. <em>Self empowerment</em> yang tinggi dapat membantu pasien memilih strategi yang sesuai untuk meningkatkan kesehatan, menetapkan tujuan, dan mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan tentang perawatan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.</p> ni putu putri anggreni, Theresia Anita Pramesti, Ni Luh Putu Thrisna Dewi Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/919 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 APLIKASI FORM IMAI-QUICK CHECK TRIAGE DALAM PELAKSANAAN TRIASE DI IGD PUSKESMAS DAMPANG KABUPATEN BANTAENG https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1404 <h1>ABSTRAK</h1> <p><strong>Pendahuluan: </strong>Triage adalah proses penting dalam pelayanan gawat darurat untuk mengkategorikan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya. Puskesmas Dampang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan dalam dokumentasi triage akibat ketiadaan formulir standar. Penerapan sistem triage berbasis bukti dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan gawat darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan formulir <em>IMAI-Quick Check Triage </em>dalam meningkatkan kualitas dokumentasi triage oleh perawat di Instalasi Gawat Darurat. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap lima perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat. Analisis tematik digunakan untuk mengeksplorasi kepuasan perawat, hambatan, dan harapan terkait implementasi formulir <em>IMAI-Quick Check Triage</em>. Penelitian ini juga mengevaluasi aspek efisiensi, akurasi dokumentasi, serta dampaknya terhadap alur perawatan pasien. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan formulir <em>IMAI-Quick Check Triage </em>mempermudah dokumentasi triage dan meningkatkan konsistensi dalam menilai kondisi pasien. Perawat melaporkan bahwa formulir ini membantu mereka dalam mengidentifikasi pasien gawat darurat dengan lebih cepat dan akurat. Namun, terdapat beberapa hambatan, seperti keterbatasan pemahaman perawat tentang triage dan kekurangan tenaga kesehatan. Peserta penelitian juga mengungkapkan perlunya pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menggunakan formulir ini. <strong>Kesimpulan: </strong>Implementasi formulir <em>IMAI-Quick Check Triage </em>terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dokumentasi triage dan efisiensi pelayanan. Namun, diperlukan pelatihan tambahan dan penambahan tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan penerapannya.</p> <p>Kata kunci: Dokumentasi, Instalasi Gawat Darurat, Puskesmas, <em>IMAI-Quick</em> <em>Check</em> <em>Triage,</em> <em>Triage</em></p> Andi Aridhasari Sudirman, Riski Muhammad Akbar Kaharuddin, Andi Sudirman, Agusti Fauziah, Firda Dwi Anugrah Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1404 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN COKELAT HITAM DENGAN AROMATERAPI LEMON UNTUK MENGATASI NYERI HAID DI MADRASAH ALIYAH BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1375 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Background: The World Health Organization (WHO) in 2020 reported that the incidence of women experiencing severe dysmenorrhea in every country in the world is around 50% of the population and 10-15% of them experience mild dysmenorrhea. Greater prevalence is generally in young women, with estimates ranging from 67% to 90% for women aged 17-24 years. and in the Asian region cases of dysmenorrhea occur in 45-90% of women. Objective: To determine the comparison of giving dark chocolate with lemon aromatherapy to overcome menstrual pain in adolescent girls at MA Banguntapan Bantul Yogyakarta. Design: This study is an experimental study that examines the comparison of giving dark chocolate with lemon aromatherapy with pre-experimental. The sampling technique used accidental sampling, with a total of 30 respondents. before being given treatment or given an observation sheet (pretest) for respondents' menstrual pain. Then given dark chocolate and lemon aromatherapy and then followed by giving the second observation sheet (postest) to determine the respondent's menstrual pain scale after the therapy was given once with an interval of one week. Results: The results of the man whitney test obtained a p-value = 0.000 (p-value &lt;0.005), with the results of the mean rank of dark chocolate intervention (39.88) and the mean rank of lemon aromatherapy intervention (21.12). </em><em>Conclusion: there is a difference in the effect of dark chocolate intervention and lemon aromatherapy intervention. Suggestion: The provision of lemon and dark chocolate aromatherapy is expected to be included in the management program on how to deal with menstrual pain because it is able to reduce menstrual pain in adolescent girls at MA Banguntapan Bantul Yogyakarta.</em></p> <p><em>Keywords: Menstrual Pain, Lemon Aromatherapy, Dark Chocolate</em></p> Arita Murwani, Riza Yulina Amry A, Ani Mashunatul M, Hadi Ashar Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1375 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 HUBUNGAN PARAMETER ANTROPOMETRI, PROFIL METABOLIK, DAN RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PEGAWAI JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1347 <p>Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian global dan dikaitkan dengan berbagai faktor risiko metabolik, termasuk obesitas dan dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara parameter antropometri, profil metabolik, dan risiko penyakit kardiovaskular pada pegawai Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 42 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kolesterol total, yang kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson atau Spearman serta regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT dalam kategori obesitas (61,9%) dengan rata-rata lingkar perut 93,00 ± 9,98 cm. Sebanyak 47,6% responden dikategorikan sebagai diabetes, sementara tekanan darah tinggi lebih sering ditemukan pada individu dengan lingkar perut yang lebih besar. Analisis statistik mengungkapkan hubungan yang signifikan antara IMT dan lingkar perut dengan kadar gula darah puasa serta tekanan darah (p &lt; 0,05), mengindikasikan bahwa obesitas abdominal berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskular. Hasil ini menekankan perlunya strategi pencegahan berbasis tempat kerja, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi pola makan sehat, dan peningkatan aktivitas fisik guna menurunkan risiko sindrom metabolik serta meningkatkan kesehatan tenaga kesehatan secara keseluruhan.</p> Ismail Ismail, Simunati Simunati, Muhammad Nur, Sukma Saini Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1347 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN LANSIA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI: STUDI KUALITATIF DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1471 <p>Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama dalam mempertahankan kesehatan lansia. Dukungan ini meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, membantu menghadapi masalah, dan memperbaiki kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi dukungan keluarga dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari lansia di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap dua keluarga yang tinggal bersama lansia berusia 70 tahun ke atas. Pada awalnya, salah satu subjek kurang mendapatkan dukungan instrumental, dan subjek lainnya kurang mendapatkan dukungan informasional. Setelah dilakukan edukasi kesehatan oleh petugas puskesmas, kedua keluarga menunjukkan peningkatan dukungan emosional, instrumental, informasional, dan penilaian. Lansia menjadi lebih mandiri dalam aktivitas makan, mandi, berpakaian, dan mobilisasi. Implementasi dukungan keluarga berdampak positif terhadap kemandirian lansia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.</p> Abdul Kadir Ahmad, Baharuddin, Agusti Fauziah; Tistayanti Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1471 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 PENERAPAN RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA KELUARGA DENGAN ANAK YANG MENGALAMI HIPERTERMI https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1155 <p>Hipertermi merupakan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Hipertermi atau demam merupakan kondisi umum yang sering dialami anak-anak, termasuk anak usia sekolah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit yang lebih serius. Pada keluarga dengan anak usia sekolah, hipertermia seringkali menjadi perhatian utama karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, baik di sekolah maupun di rumah. Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk menangani hipertermi pada anak yaitu dengan rendam kaki air hangat. Rendam kaki air hangat termasuk terapi non farmakologi jenis hidroterapi yang dapat merelaksasikan otot, mengurangi rasa nyeri, melebarkan aliran pembuluh darah, memperlancar sirkulasi, memberikan efek menenangkan, serta memberikan kehangatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan rendam kaki air hangat pada anak dengan masalah keperawatan hipertermi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini melibatkan satu responden sebagai subjek penelitian yang dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil penelitian didapatkan terdapat penurunan suhu setelah dilakukan rendam kaki air hangat yaitu dari 38,3 <sup>0</sup>C menjadi 36,3<sup> 0</sup>C. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, masalah keperawatan hiperetermi dapat teratasi. Maka dapat disimpulkan bahwa rendam kaki air hangat dapat menjadi intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermi.</p> Mey Sulastri, Fitri Dian Kurniati, Arita Murwani, Muskhab Eko Riyadi Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1155 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI PRIA TERHADAP KESEDIAAN SUAMI MENJADI AKSEPTOR DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS BARINGENG, KAB. SOPPENG https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1476 <p><em>The low participation of husbands as acceptors is due to lack of accurate knowledge, hence the need for health education. Health education on male contraception is the provision of information on how to prevent pregnancy by using tools or methods used by men. To determine the implementation of health education about male contraception on the willingness of husbands to become acceptors. The research method is qualitative research with a descriptive case study approach. The sample selection used the convinience sampling method, namely the selection of samples according to the wishes of researchers who were accidentally known or encountered with a sample size of 3 husbands with an age limit of 35 years. Data collection was carried out using observation and interview techniques. Based on the results of the case study, health education about male contraception can affect the husband's willingness to become acceptors because it increases the husband's knowledge about male contraception. The implementation of health education about male contraception has an influence on the husband's interest in becoming an acceptor.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Acceptor, Male Contraception, Health Education</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Rendahnya partisipasi suami menjadi akseptor disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang akurat sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan mengenai kontrasepsi pria adalah pemberian informasi mengenai cara pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat atau metode yang digunakan oleh pria. <strong>Tujuan</strong>: Untuk mengetahui implementasi pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi pria terhadap kesediaan suami menjadi akseptor. <strong>Metode</strong>: Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan metode <em>convinience sampling </em>yaitu pemilihan sampel sesuai dengan keinginan peneliti yang secara tidak sengaja dikenal atau dijumpai dengan jumlah sampel sebanyak 3&nbsp; suami dengan batasan usia 35 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. <strong>Hasil</strong>: Berdasarkan hasil studi kasus bahwa pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi pria dapat mempengaruhi kesediaan suami menjadi akseptor karena meningkatkan pengetahuan suami mengenai kontrasepsi pria. <strong>Kesimpulan</strong>: Penerapan implementasi pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi pria memiliki pengaruh terhadap minat suami untuk menjadi akseptor.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : Akseptor, Kontrasepsi Pria, Pendidikan Kesehatan</p> Agusti Fauziah, Muh. Nuralamsyah, Muhammad Asikin, Takko Podding, Hariani Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1476 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 IMPLEMENTASI SENAM TERA PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI – KASSI https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1474 <p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit hipertensi yang bisa terjadi komplikasi pada lansia yang memiliki riwayat hipertensi, kondisi ini berdampak pada sekitar 25% lansia dan berperan dalam serangan jantung, stroke, bahkan kematian pada dirinya. Hipertensi pada lansia dapat diobati dengan berbagai metode, baik berupa famakologis maupun non farmakologis salah satunya adalah terapi senam tera. Tujuan penelitan diketahuinya implementasi senam tera terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kassi – Kassi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus bersifat studi kasus observasi. Informan pada studi kasus ini adalah 2 lansia yang teridentifikasi hipertensi. Senam ini dilakukan selama 4 kali pertemuan selama 4 hari berturut- turut dengan 2 responden, setiap responden 2 kali pertemuan dengan durasi waktu senam 5 – 8 menit. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa deskritif dasar. Hasil implementasi setelah dilakukan senam tera pada kedua responden menujukkan bahwa adanya penurunan tekanan darah setelah dilakukannya senam, maka dapat disimpulkan bahwa senam tera efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Diharapkan bagi lansia yang mengalami hipertensi dapat menggunakan terapi non farmakologi seperti melakukan senam tera secara rutin untuk hasil yang maksimal.</p> <p>Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Senam Tera</p> Rauf Harmiady, Baharuddin, Ambo Dalle, Tegar Dwiyan Syah Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1474 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 IMPLEMENTASI PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA IBU NIFAS DI RUANGAN PERAWATAN NIFAS DI RSIA PERTIWI MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1408 <p>Post partum merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula sepertisebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama periode pemulihan ini, ibu post partum akanmengalami banyak perubahan fisik yang alami namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan awalnya. Salah satu cara untukmencegah resiko infeksi yaitu dengan perawatan vulva hygiene. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk diketahuinya<br />implementasi perawatan vulva hygiene pada ibu post partum di ruangan perawatan nifas di RSIA Pertiwi Makassar. Metodepenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus observasi. Sampel dari penelitian terdiri dari 3 ibupost partum yang berada di RSIA Pertiwi Makassar di ruang nifas. Penelitian ini dilaksanakan di RSIA Pertiwi Makassar. Dalampenelitian ini dilakukan observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data dari setiap informan. Dari hasil tindakan perawatan vulva hygiene didapatkan ketiga informan merasa nyaman dan rileks serta mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan vulva hygiene. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa perawatan vulva hygiene terbukti efektif karena dengan adanya perawatan ini dapat membantu ibu post partum dalam mencegah resiko infeksi, iritasi dan keputihan, serta dapat membuat ibu post partum merasa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas nya kembali.<br /><br /></p> Sitti Rahmatia, Naharia Laubo, Kurnia Rahma Syarif, Muhammad Basri, Hartati, Nur Rejeki Najibah Ismail Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1408 Fri, 13 Jun 2025 00:00:00 +0800 LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1353 <p>Harga diri rendah adalah perasaan negatif dalam diri seseorang yang berdampak pada turunnya rasa percaya diri dan motivasi diri, termasuk dalam menjaga kebersihan diri. Personal hygiene merupakan aspek penting dalam proses perawatan pasien, khususnya mereka yang mengalami gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan menelaah hubungan antara dukungan keluarga dengan personal hygiene pada pasien dengan harga diri rendah melalui studi literatur. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka berbasis pendekatan PICOS (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Study Design) menggunakan sumber dari database Google Scholar. Hasil studi menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan signifikan dalam meningkatkan kemandirian personal hygiene pasien. Dukungan emosional, instrumental, dan edukatif dari keluarga mempercepat proses pemulihan pasien dengan harga diri rendah</p> Rahman Nasar, Sri Angriani, Masdiana AR, Ruslan Hasani Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1353 Sat, 14 Jun 2025 00:00:00 +0800 PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI RSIA PERTIWI MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1456 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan terbaik bagi bayi. Berbagai faktor dapat mempengaruhi produksi ASI, salah satunya adalah kurangnya rangsangan yang mampu merangsang hormon prolaktin dan oksitosin. Pijat oksitosin adalah teknik pijatan pada tulang punggung yang merangsang hipofisis posterior untuk mengeluarkan hormon oksitosin, yang kemudian memicu kontraksi sel mioepitel di payudara untuk mengeluarkan ASI. Selain itu, pijat ini memberikan efek relaksasi yang juga berperan dalam meningkatkan pengeluaran ASI. <strong>Tujuan:</strong> Mengetahui hasil penerapan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu post partum di RSIA Pertiwi Makassar. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, berfokus pada studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap ibu post partum. <strong>Hasil:</strong> Dari tiga informan, ditemukan bahwa penerapan pijat oksitosin memberikan rasa nyaman dan relaksasi yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi ASI. <strong>Kesimpulan:</strong> Penerapan pijat oksitosin pada ibu post partum selama tiga hari berturut-turut dengan frekuensi dua kali sehari dan durasi lima menit setiap sesi, terbukti dapat meningkatkan produksi ASI pada seluruh responden..</p> Hariani, Fauziah, Hady, Wilda Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1456 Sat, 14 Jun 2025 00:00:00 +0800 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK HEIMLICH MANEUVER DI TK HIKMAH MINASA UPA MAKASSAR https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1431 <p>Latar Belakang: Tersedak merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada anak yang sering terjadi namun dapat dicegah. Anak-anak berada pada tahap perkembangan yang membuat mereka rentan terhadap tersedak. Penanganan cepat melalui teknik Heimlich Maneuver, yang melibatkan penekanan dada dan perut, sangat penting untuk mencegah kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi pendidikan kesehatan tentang teknik Heimlich Maneuver di TK Hikmah Minasa Upa Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. Sebanyak lima orang responden dilibatkan sebagai partisipan. Hasil: Sebelum diberikan penyuluhan, sebagian besar responden telah mengetahui tentang tersedak, namun belum memahami teknik Heimlich Maneuver secara benar. Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan teknik tersebut, termasuk kemampuan mempraktikkan tindakan dengan benar. Kesimpulan: Implementasi pendidikan kesehatan mengenai teknik Heimlich Maneuver efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami tersedak<strong>.</strong></p> Abd Hady Junaidi, Hariani, Nur Hak Cipta (c) 2025 Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medperawat/article/view/1431 Sat, 14 Jun 2025 00:00:00 +0800