Keterkaitan Indeks Massa Tubuh dan Kelelahan Kerja dengan Stres Kerja pada Pekerja Lapangan PT X
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v24i2.927Kata Kunci:
Indeks massa tubuh, kelelahan kerja, stress kerja, pekerja lapanganAbstrak
Peningkatan beban kerja dan tuntutan produktivitas di sektor industri telah memengaruhi kesehatan fisik dan mental pekerja, khususnya pekerja lapangan yang menghadapi tantangan berat setiap hari. Pekerja lapangan yang seringkali menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental setiap hari dapat berisiko mengalami masalah kesehatan salah satunya yaitu stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kelelahan kerja dengan tingkat stres kerja pada pekerja lapangan di PT X. Desain penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sebanyak 151 pekerja lapangan di PT X diambil sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner FAS (Fatigue Assessment Scale) untuk menilai tingkat kelelahan kerja, kuesioner workplace stress place untuk mengukur tingkat stres kerja serta data tinggi dan berat badan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji spearman’s rank. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup kuat antara IMT dan stres kerja, dengan koefisien korelasi Spearman sebesar 0,487 (p < 0,001). IMT yang lebih tinggi sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti obesitas, yang dapat menyebabkan gangguan fisik seperti nyeri otot dan penurunan kapasitas fisik. Kondisi ini dapat memperburuk beban kerja fisik, meningkatkan risiko kelelahan, dan pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan mental pekerja. Selain itu, hubungan positif yang kuat juga ditemukan antara kelelahan kerja dan stres kerja, dengan koefisien korelasi sebesar 0,529 (p < 0,001). Kelelahan kerja yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan pekerja dalam menghadapi tuntutan pekerjaan, memperlambat produktivitas, serta meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja. Kondisi ini juga dapat memicu gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan dalam manajemen kesehatan di tempat kerja. Perusahaan perlu mempertimbangkan kesehatan fisik (IMT) dan kelelahan kerja sebagai bagian dari kesejahteraan karyawan untuk meminimalkan stres kerja.
Kata kunci : Indeks massa tubuh; kelelahan kerja; stress kerja; pekerja lapangan
Referensi
Anggraeny, Y., Russeng, S. S., & Saleh, L. M. (2021). Pengaruh Beban Dengan Stres Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Perawat Rs Tadjuddin Chalid. Hasanuddin Journal of Public Health, 2(1), 66–76. https://doi.org/10.30597/hjph.v2i1.12653
Aprilia, Z., & Novitasari, R. (2021). Hubungan Tingkat Kelelahan Kerja Dengan Tingkat Stres Kerja Perawat Di Rsud Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 12(2), 124–133. https://doi.org/10.55426/jksi.v12i2.151
Arini Salsabila Hasibuan, Sahputra, M., & Hasibuan, A. (2024). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Journal of Educational Innovation and Public Health, 2(2), 95–100. https://doi.org/10.55606/innovation.v2i2.2871
Asih, G. Y., Widhiastuti, H., & Dewi, R. (2018). Stress Kerja (Cetakan 1). Semarang University Press.
Bethune, S. (2023). 2023 Work in America Survey. American Psychological Association. https://www.apa.org/pubs/reports/work-in-america/2023-workplace-health-well-being
Dafinci, W. O., Meiliani, M., & Kananlua, P. S. (2020). Studi Tentang Stres Kerja yang Berdampak Pada Kinerja Karyawan. The Manager Review, 2(2), 32–51.
Dragano, N., Gerö, K., & Wahrendorf, M. S. (2024). Mental health at work after the COVID- 19 pandemic – What European figures reveal. European Agency for Safety and Health at Work. https://osha.europa.eu/en/publications/summary-mental-health-work-after-covid-pandemic
Fico, M., & Mandala, S. (2024). Mengatasi Ketidakseimbangan Antara Tuntutan Kerja dan Kesehatan Mental. IJM : Indonesian Journal of Multidisciplinary, 2, 246–255.
Hidayat, R. (2022). Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik Mental dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Stress Kerja Menggunakan Metode NASA-TLX CVL DAN IMT. Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riskendas 2018. Laporan Nasional Riskesndas 2018, 44(8), 181–222. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
Khairuddin. (2022). Hubungan Antara Stress Kerja dengan Produktivitas kerja pada Karyawan. Jurnal Social Library, 2(1), 24–30. https://doi.org/10.51849/sl.v2i1.60
Patandung, L. N., & Widowati, E. (2022). Indeks Massa Tubuh, Kelelahan Kerja, Beban Kerja Fisik dengan Keluhan Gangguan Muskuloskeletal. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 6(1), 126–135. https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/51839
Putri, G. W. Y., & Tualeka, A. R. (2019). Hubungan antara Stres Kerja dengan Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja di CV. “X.” The Indonesian Journal of Occupational Safety , Health and Environment, 1(1), 144–154.
Ramadhan, R. R. (2022). Gambaran Stres Kerja Pada Penata Anestesi Ipai Bali Selama Masa Pandemi Covid-19 [Institut Teknologi dan Kesehatan Bali]. In Repository.Itekes-Bali.Ac.Id. http://repository.itekes-bali.ac.id/medias/journal/Raynaldi_Rizki_Ramadhan.pdf
Rudyarti, E. (2020). Analisis hubungan stres kerja, umur, masa kerja dan iklim kerja dengan perasaan kelelahan kerja pada perawat. Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat 2020, 240–249. file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/1065-3109-1-PB.pdf
Salim, G., Suoth, L. F., & Malonda, N. S. H. (2019). Hubungan Antara Kelelahan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Sopir Angkutan Umum Trayek Karombasan-Malalayang Kota Manado. Jurnal Kesmas, 8(7), 336–343.
Salvagioni, D. A. J., Melanda, F. N., Mesas, A. E., González, A. D., Gabani, F. L., & De Andrade, S. M. (2017). Physical, psychological and occupational consequences of job burnout: A systematic review of prospective studies. PLoS ONE, 12(10), 1–29. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0185781
Simanoah, K. H., Muniroh, L., & Rifqi, M. A. (2022). Hubungan Antara Durasi Tidur , Tingkat Stres dan Asupan Energi Dengan Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Pada Mahasiswa Baru 2020 / 2021 FKM UNAIR The Relationship Between Sleep Duration , Stressed Level and Energy Intake With Body Mass Index ( BMI ) Among New St. Media Gizi Kesmas, 2–6.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2024). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Susantini, P. (2021). Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Persen Lemak Tubuh, dan Lemak Viscelar di Kota Semarang. Jurnal Gizi, 10(1), 51. https://doi.org/10.26714/jg.10.1.2021.51-59
Susanto, T., Purwandari, R., & Wuryaningsih, E. W. (2016). Model Perawatan Kesehatan Keselamatan Kerja Berbasis Agricultural Nursing: Studi Analisis Masalah Kesehatan Petani. Jurnal NERS, 11(1), 45. https://doi.org/10.20473/jn.v11i12016.45-50
Suswarini, M. (2018). Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Perawat di UPTD Puskesmas Kalimanah dan UPTD Puskesmas Padamara Kabupaten Purbalingga. Universitas Harapan Bangsa.
Tupamahu, N., Tewal, B., & Trang, I. (2022). Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja, Stres Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Di Era Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Pt. Pln (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo). In Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (Vol. 10, Issue 3, p. 436). https://doi.org/10.35794/emba.v10i3.42364
Zacher, H., & von Hippel, C. (2022). Weight-based stereotype threat in the workplace: consequences for employees with overweight or obesity. International Journal of Obesity, 46(4), 767–773. https://doi.org/10.1038/s41366-021-01052-5