Uji Efektivitas Daun Alamanda (Allamanda cathartica L)Terhadap Larvasida Jentik Aedes aegypti
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v24i2.893Kata Kunci:
Ekstrak Daun Alaman; Larvasida; Jentik Aedes aegyptiAbstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di daerah endemis seperti Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan angka kematian yang tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga 14 Juni 2021, terdapat 16.320 kasus DBD di Indonesia, dengan peningkatan sebanyak 6.417 kasus dibandingkan periode sebelumnya. Salah satu upaya untuk mengendalikan penyebaran DBD adalah dengan membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun alamanda (Allamanda cathartica L.) dalam mematikan jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator Lethal Concentration 80 (LC80), yaitu konsentrasi yang mampu membunuh 80% populasi jentik.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 250 ekor jentik Aedes aegypti dengan 3 replikasi untuk setiap perlakuan, yang terdiri dari konsentrasi ekstrak daun alamanda sebesar 35%, 45%, dan 50%, serta 0% sebagai kontrol. Jentik diamati selama 24 jam untuk mengetahui tingkat kematian yang disebabkan oleh berbagai konsentrasi ekstrak. Pada konsentrasi 35%, total rata-rata kematian jentik adalah 3 ekor (12%). Pada konsentrasi 45%, rata-rata kematian meningkat menjadi 5 ekor (20%), dan pada konsentrasi 50%, rata-rata kematian tetap sebesar 5 ekor (20%). Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun alamanda yang digunakan tidak mencapai tingkat kematian 80%. Ekstrak daun alamanda pada konsentrasi 35%, 45%, dan 50% belum efektif untuk mematikan jentik Aedes aegypti karena persentase kematian yang dihasilkan masih jauh dari LC80. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan konsentrasi yang lebih optimal atau mengkombinasikan dengan metode lain dalam pengendalian jentik nyamuk.
Kata kunci: Ekstrak Daun Alaman; Larvasida; Jentik Aedes aegypti
Referensi
Admin dinkes. (2016). Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinkes Tanjung Pinang. https://dkp2kb.tanjungpinangkota.go.id/index.php/11-berita/21-demam-berdarah-dengue-dbd
Ara, M., Masud, M., Akter, K., Islam, M., & Ahmmed, A. (2022). Integrated management of purple blotch disease complex for onion seed production in bangladesh. Bangladesh Journal of Agriculture, 31-44. https://doi.org/10.3329/bjagri.v46i1-6.59971
Arfiani Nur, Ummy Yatul Jannah, S. S. (2020). Efektifitas Ekstrak Daun Allamanda Cathartica L.Dalam Membasmi Jentik Nyamuk. Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 5, 2. http://ojs.stikespanritahusada.ac.id/index.php/jkph/article/view/338/179
Armayanti. (2019). Efektivitas Ekstrak Daun Mengkudu Dengan Metode Spray Dalam Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Sololipulipu, 19(2). http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/Sulolipu/article/view/1349/881
Biologi, G. (2017). Ciri Morfologi Deskripsi Klasifikasi Manfaat Bunga Alamanda. https://generasibiologi.com/2017/07/ciri-morfologi-deskripsi-klasifikasi-manfaat-bunga-alamanda.htm
Eriawati. (2016). Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekolah Sebagai Media Alami Pada Materi Keanekaragaman Tumbuhsn di SMA Dan di Kecamatan Montasik. Jurnal Biotik, 4, 1. file:///C:/Users/Windows 7 x 4/Downloads/1070-2117-1-SM.pdf
Ferdian Ananda Manji. (2021). Waspada DBD. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/humaniora/412591/waspada-dbd-hingga-juni-tercatat-16320-kasus-dan-147-kematian
Flanter dan forester. (2020). Alamanda, Bunga Akar Kuning Allamanda catartica. Blogeer. https://www.planterandforester.com/2020/05/alamanda-bunga-akar-kuning-allamanda.html
Ilham. (2016). Di Bengkulu, Satu Jentik Nyamuk Bayar Rp 100 Ribu. Republik.Co.Id.Bengkulu. https://www.republika.co.id/berita/o2mdkq361/di-bengkulu-satu-jentik-nyamuk-bayar-rp-100-ribu
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Info Datin Situasi Demam Berdarah Dengue 2017. file:///C:/Users/Windows 7 x 4/Downloads/InfoDatin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf
Kulu, I. P. (2021). Efektivitas pemberian ekstrak daun pepaya (carica papaya l.) pada hama utama tanaman tomat (solanum lycopersicum l.) di desa bukit pinang, kecamatan pahandut, kota palangka raya. Jurnal Penelitian UPR, 1(2), 108-121. https://doi.org/10.52850/jptupr.v1i2.9152.
Maulana Nurismi. (2021). Uji Kemampuan Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Dalam Mematikan Nyamuk Aedes aegypti Dengan Menggunakan Elektrik Alat Hit (Studi Eksperimen). Jurnal Sololipu, 21(2). http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/Sulolipu/article/view/2367/1598
Mentari, G. D. (2022). Kemenkes: Jentik Nyamuk Tidak Hilang Hanya di Kuras. Antara News.
Nadifah, Muhajir, Arisandi, L. (2016). Identifikasi Larva Nyamuk Pada Tempat Penampungan Air di Padukuhan Dero Condong Catur Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 4(2). http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/203/217
Petricevich, V. L., & Abarca-Vargas, R. (2019). Allamanda cathartica: A review of the phytochemistry, pharmacology, toxicology, and biotechnology. Jurnal Molecules. https://doi.org/10.3390/molecules24071238
Rakhman Abdur. (2019). Uji Resistensi LambdacyhLothrin Terhadap Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Pelabuhan Laut. Jurnal Kesehtan Lingkungan, 16(1). file:///C:/Users/Windows 7 x 4/Downloads/156-552-1-PB (2).pdf
Republik Indonesia. (2017). Permenke No.50 Tahun2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya.
Rini Fitrianingsih. (2018). Jentik nyamuk Aedes aegypti Daur Hidup Nyamuk. Diary By Karo. https://diary-by-karol.blogspot.com/2018/08/20-trend-terbaru-jentik-nyamuk-aedes.html
Sherly Malakiano. (2019). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Terhadap Larva Aedes aegypti. Jurnal Scholar. https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:96xwNImXvYoJ:scholar.google.com/+ekstrak+daun+alamanda&hl=id&as_sdt=0,5
Siswanto Usnawati. (2019). Epidemologi Demam Berdarah. https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/3760/Epidemiologi Demam Berdarah_Siswanto.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Subuh, M. (2017). Pendoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. https://www.dinkes.pulangpisaukab.go.id/wp-content/uploads/2020/09/Isi-Buku-DBD-2017.pdf
Susanti dan Surharyo. (2017). Hubungan Lingkungan Fisik Dengan Keberadaan Jentik Aedes Pada Area Bervegetasi Pohon Pisang. Unnes Journal of Public Health, 06, 3. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/15236
Titi Fatmawati. (2014). Distribusi dan Kelimpahan Larva Nyamuk Aedes spp. di Kelurahan Sukorejo Gunungpati Semarang Berdasarkan Peletakan Ovitrap. http://lib.unnes.ac.id/20178/1/4411409013.pdf
Wahyuni M. Kes, H. D. (2016). Toksisitas Ekstrak Tanaman Sebagai Bahan Dasar Biopestisida Baru Pembasmi Larva Nyamuk Aedes aegypti (Ekstrak Daun Sirih, Ekstrak Biji Pepaya, Dan Ekstrak Biji Srikaya). In Media Nusa Creative.
Wati, N., Rahmawati, L., & Sampirlan. (2021). Penggunaan Metode Stek Untuk Perbanyakan Tanaman Alamanda (Allamanda cathartica). Journal Ar-Raniri. file:///C:/Users/Windows 7 x 4/Downloads/803-Article Text-1760-1-10-20210318.pdf