Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Gheoghoma

Penulis

  • Pius Kopong Tokan Prodi D III Keperawatan Ende, Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Krispina Owa Prodi D III Keperawatan Ende, Poltekkes Kemenkes Kupang

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v23i2.70

Kata Kunci:

Gerakan,Pemberdayaan Masyarakat, DBD

Abstrak

Dengue Haemoragic Fever (DHF) selain menimbulkan masalah kesehatan masyarakat, tapi juga menjadi beban ekonomi yang cukup tinggi.  Jumlah kasus semakin meningkat dan penyebarannya semakin luas terutama di wilayah yang kondisi suhu dan kelembaban udara memungkinkan vektor Aedes spp hidup.Menghadapi persoalan tersebut,salah satu solusi yang dapat dikembangkan  adalah memberdayakan masyarakat melalui gerakan 1R1J. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ABJ DBD antara sebelum dan sesudah penggerakan masyarakat di desa Gheoghoma Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende. Metoda penelitian: jenis penelitian kuantitatif, rancangan satu kelompok yang sama diberikan dua perlakuan berbeda yaitu pre-intervensi-post. Penelitian tersebar di tiga dusun di desa Gheoghoma selama Pebruari-April2023. Populasi penelitian ialah 200 rumah tangga (RT) dan memilih 150 RT sebagai sampel yang diperoleh dengan metoda probabilitas, teknik simpel random sampling, dan memenuhi krteria inklusi.Data dikumpulkan melalui pengamatan jentik lalu dicatat pada format yang tersedia. Pengolahan data diawali dengan proses editing, coding, tabulasi, cek data akhir, lalu mengitung ABJ. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan dilanjutkan denganuji Wilcoxon. Hasil:ABJ sebelum intervensi adalah35,33%,dan setelah intervensi adalah84,7% (meningkat 49,37%).Setelah dilakukan uji normalitas diinterpretasikan data berdistribusi tidak normal dengan nilai asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.000, lebih kecil dari α 0,05. Kesimpulan: pemberdayaan masyarakat melalui gerakan 1R1J dapat meningkatkan ABJ DBD di desa Gheoghoma Kecamatan Ende Utara. Saran: para Jumantik rumah terlatih menjadi role model sambil mengajak keluarga lain dalam gerakan 1R1J sehingga perlu mendapat dukungan baik dari stake holder di desa maupun sector teknis yaitu Dinas Kesehatan dan Puskesmas.Selain itu perlu penelitian dengan mengembangkan ide dan inovasi baru

Kata kunci : Pemberdayaan,  Masyarakat, ABJ

Referensi

Azam, M., Azinar, M., & Fibriana, A. I. (2016). Analisis Kebutuhan Dan Perancangan “Ronda Jentik” Sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk. Unnes Journal of Public Health, 5(4), 294–305.

Dewi, N., & Azam, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik psn-dbd keluarga di kelurahan Mulyoharjo. Public Health Perspective Journal, 2(1), 80–88.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ende. (2022). Profil Kesehatan Ende tahun 2021. In Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik. (2022). Analisis Profil Penduduk Indonesia. In Badan Pusat Statistik.

Direktorat P2P Tular Vektor dan Zoonotik. (2016). Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-PLUS dengan Garakan 1 Rumah 1 Jumantik. In Kemenkes RI, Jakarta.

Faizah, A. (2018). Evaluasi Pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (P2Dbd) Di Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(5), 13–25.

Hakim, L., Astuti, E. P., Prasetyowati, H., & Ruliansyah, A. (2020). Pemberdayaan Keluarga Sebagai Upaya Menurunkan Kepadatan Larva Aedes spp. dalam Pencegahan Penularan Demam Berdarah Dengue. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 12(2), 73–84.

Hardani, at al. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif dan Kualitatif. In Penerbit Pustaka Ilmu - Yogyakarta (Issue April).

Hasyim, D. M., Kamuh, S. S. P., Mongan, A. E., & Memah, M. F. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Jurnal Kesehatan, 3(3), 738–742.

Kemenkes RI. (2018). Pedoman Pembinaan Krida Bina Lingkungan Sehat.

Koraag, M. E., Anastasia, H., Risti, R., Nelfita, N., Samarang, S., Sumolang, P. P. F., Kurniawan, A., & Gunawan, G. (2020). Perilaku Masyarakat Tentang Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Jurnal Vektor Penyakit, 14(2), 83–94.

Kurniasih, D., Rusfiana, Y., Agus, S., & Nuradhawati, R. (2021). Teknik Analisa. In Alfabeta Bandung.

Maisyarah, A. all. (2021). Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. In Media Sains Indonesia, Bandung Jawa Barat.

Monintja, T. C. N. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Individu, Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan PSN DBD Masyarakat Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. JIKMU-Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsrat, 5, 503–519.

Muhid, A. (2019). Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS for Windows. In Zifatma Jawara-Sidoarjo: Vol. Edisi 2.

Nadjib,Mardiati ., dkk. (2019). Economic burden of dengue in Indonesia. PLOS Neglected Tropical Diseases |, 13(1), 1–14.

Nalendra, A. R. A. (2021). Stastitika Seri Dasar Dengan SPSS.

Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Buku Ajar Dasar-dasar Statistik Penelitian. In SIBUKU MEDIA, Bantul, Yogyakarta (p. 170).

Oktiodirman, V., Administrasi, F. I., Studi, P., Ilmu, M., Indonesia, U., Rusli, Z., Administrasi, F. I., Studi, P., Ilmu, M., & Indonesia, U. (2022). Efektifitas Program Satu Rumah Satu Jumantik Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). 5(1), 412–431.

P2P, D. J. (2016). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. In Azam.

Pusdatin Kemenkes. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia , Jakarta.

Putri, Alifia Adfriska Puspita, dkk. (2021). Literature Review : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 11(2), 47–58.

Putri, R., & Naftassa, Z. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah dengue di Desa Kemiri,Kecamatan Jayakerta, Karawang tahun 2016. MAGNA MEDICA: Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan.

Ridha, M. R., Indriyanti, L., & Juhairiyah. (2022). Implementasi Model Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Dalam Pengendalian Vektor Demam Dengue Pada Masyarakat Heterogen, Penerbit BRIN, Jakarta.

Santoso, Haryo & Putri, Era, A. (2015). Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Perilaku Pembelian Produk Hijau Di Semarang. Seminar Nasional IENACO, 648–655.

Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian, Literasi. In Media Publishing Yogyakarta (p. 119).

Sukesi, T. Y., Supriyati, S., & Satoto, T. T. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 67–76.

Sutriyawan, Agung, D. (2020). Determinan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Daerah Perkotaan: Studi Retrospektif. Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 1–9.

Syam, Dedi Mahyudin, at all. (2022). Peran Kader Juru Pamantau Jentik (Jumantik) Mandiri dalam Upaya Pencegahan Penyakit DBD di Kelurahan Talise Valangguni Kota Palu. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 955–962.

Tokan, Pius K, & Artama, S. (2022). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Demam Berdarah Dengue Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Jumantik Sekolah Di Sekolah Dasar Inpres Watujara Kabupaten Ende. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 22(2), 350–360.

Tomia, A. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Masyarakat Terhadap Upaya Pengendalian Vektor DBD Di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(3), 211–220.

Trapsilowati, W., Mardihusodo, S. J., Prabandari, Y. S., & Mardikanto, T. (2015). Pengembangan Metode Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(1), 95–103.

WHO. (2020). Global strategy for dengue prevention and control 2012-2020.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-18