Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Sebagai Pupuk Organik

Penulis

  • Haderiah Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • La Taha Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Sri Rahayu Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.480

Kata Kunci:

Pupuk Organik, Limbah Kulit Kakao, Kotoran Sapi, Dedak, Air Lindi

Abstrak

Limbah kulit kakao merupakan limbah hasil sampingan dari pengolahan buah kakao yang cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Maka diperlukan suatu tindakan yang dapat memanfaatkan limbah kulit buah kakao menjadi sesuatu yang bermanfaat salah satunya dijadikan pupuk organik sehingga bisa mengatasi permasalahan yang selama ini menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan di area perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai pupuk organik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan tujuan untuk mengetahui lama waktu pengomposan dan kualitas C/N Rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kulit kakao dengan penambahan aktivator air lindi dengan dosis 200 ml terjadi selama 18 hari dengan nilai C/N Rasio 11, penambahan aktivator air lindi dengan dosis 250 ml terjadi selama 16 hari dengan nilai C/N Rasio 13, penambahan aktivator air lindi dengan dosis 300 ml terjadi selama 14 hari dengan nilai C/N Rasio 12 dan tanpa penambahan aktivator terjadi selama 28 hari dengan Nilai C/N Rasio 15. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan aktivator air lindi mampu mempercepat proses pengomposan dibandingkan dengan tanpa menggunakan aktivator air lindi. Kesimpulan dari penelitian ini ialah pemanfaatan limbah kulit kakao dengan penambahan aktivator air lindi dengan dosis 200 ml, 250 ml dan 300 ml terhadap lama waktu pengomposan dan nilai C/N Rasio memenuhi syarat atau standar baku mutu yang telah ditetapkan SNI 19-7030-2004.

Kata kunci : Pupuk Organik, Limbah Kulit Kakao, Kotoran Sapi, Dedak, Air Lindi

Referensi

Evelin Novitasari, Edelbertha, Chandra, (2020). "Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan". TEMU ILMIAH IPLBI, 2016. (Online). https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2016/12/IPLBI-H-115-120-Pemanfaataan-Lindi-Sebagai-Bahan-EM4-Dalam-Proses-Pengomposan.pdf&ved=2ahUKEwixyaLnjl7uAhVCXHwKHPiAAegQIAxAC&usg=AOvVaw1dGayJA4v78-X9xt9JKVK. (Diakses 23 juni 2023)

Farumi, S. S. (2020). Pengaruh Aktivator dalam Kompos Takakura terhadap Tanaman Cabai. Preventia: Indonesian Journal of Public Health, 5(1), 55–63. (Online). http://journal2.um.ac.id/index.php/preventia/article/view/15089. (Diakses 13 Desember 2022)

Fathir, M. (2020). Efektifitas Dan Kerapatan Mikroba Dekomposer : Eksplorasi Rasio Bahan Kompos. Makassar : Universitas Hasanuddin Makassar. (Skripsi Tidak Dipublikasikan).

Isroi. 2008. Kompos. Badai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.

Junaidi et al., (2021). Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Pala (Myristica fragrans). Jurnal Agrokompleks Tolis, 1(2) : 27-32. (Online). https://ojs.umada.ac.id/index.php/jago_tolis/article/view/142. (Diakses 15 Desember 2022)

Juradi, M. A., Tando, E., & Suwitra, K. (2019). Inovasi Teknologi Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Pupuk Organik Ramah Lingkungan. AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 2(2) : 9–17. (Online). http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/agro/article/view/1586. (Diakses 12 Desember 2022)

Kuara Rezeki Win. (2022). Pengaruh Penambahan Lindi Organik Dan Air Cucian Beras Terhadap Waktu Pengomposan Sampah Organik. Tugas Akhir. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Lilis Sutrisnawati. 2023. Pemanfaatan Kulit Kakao Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kompos Dengan Kotoran Sapi Dan Ayam Sebagai Sumber Mikroba Menggunakan Metode Takakura. Online https://online-journal.unja.ac.id/JurnalEngineering/article/view/23398/16514 (Diakses 19 Juni 2024)

Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

SNI 19-7030-2004. (2004). Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik. Badan Standardisasi Nasional, 12.

Sucipto Cecep D. (2009). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gosyeng Publishing

Sulasmi, N. syamsih. (2021). Penambahan Air Kelapa (Cocos Nucifera L) Dan Air Lindi (Leachate) Sebagai Aktivator Pembuatan Kompos. Jurnal Sulolipu, 21(2), 6. (Online). https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/Sulolipu/article/view/2317. (Diakses 12 Desember 2022)

Sumekto R. (2006). Pupuk Organik. Klaten Jawa Tengah: PT. Intan Sejati,

Suryati T. (2014). Bebas Sampah Dari Rumah. Jakarta: AgroMedia Pustaka

Z. Fynnisa, dan M. H. (2020). Karakterisasi Kulit Coklat sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan, 822–828. (Online). http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/semnasmudi/article/view/1601. (Diakses 20 Desember 2022)

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30