Uji Efektivitas Pemanfaatan Biji Pepaya (Carica Papaya L) Kering Dan Basah Sebagai Larvasida Alami Cair Untuk Mematikan Larva Aedes Aegypti

Penulis

  • Erwinda Alwi Rachman Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Juherah Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Ismawati Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.476

Kata Kunci:

Biji Pepaya , Larva , Aedes aegypti

Abstrak

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi di daerah tropis yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami adalah biji papaya (Carica papaya L). Pada penelitian ini biji papaya yang digunakan adalah biji pepaya yang basah dan kering senyawa yang terkandung pada biji papaya yaitu dapat bersifat toksik pada larva seperti senyawa Alkaloid, Flavonoid, Saponin dan Tanin yang dapat menghambat pertumbuhan larva Aedes aegypti. Penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi Eksperimental) dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas larutan biji pepaya (Carica Papaya L) kering dan basah dengan menggunakan kontrol serta dosis 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml, 60 ml / Liter yang di paparkan pada 20 larva Aedes aegypti pada masing-masing dosis dengan pengamatan setiap 60 menit selama 24 jam, replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.  Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata kematian larva Aedes aegypti pada larutan biji pepaya kering yaitu kontrol tidak ada yang mati (0%)  dosis 20 ml dapat mematikan (95%), 30 ml dapat mematikan (100%), 40 ml dapat mematikan (100%), 50 ml dapat mematikan (100%), 60 ml dapat mematikan (100%), sedangkan larutan biji pepaya basah yaitu kontrol tidak ada yang mati (0%)  dosis 20 ml dapat mematikan (100%), 30 ml dapat mematikan (100%), 40 ml dapat mematikan (100%), 50 ml dapat mematikan (100%), 60 ml dapat mematikan (100%).  Kesimpulan penelitian ini yaitu dosis 20 ml adalah dosis yang paling efektif sebagai larvasida alami cair untuk mematikan larva Aedes aegypti. Saran untuk masyarakat agar menggunakan biji pepaya yang basah sebagai larvasida dan untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan kantong celup dan dosis yang digunakan bisa di turunkan dengan menggunakan biji pepaya basah

Kata kunci : Larva Aedes aegypti, Biji Pepaya (Carica Papaya L)

Referensi

Asmira, & Sulasmi. (2019). Efektivitas Serbuk Biji Pepaya (Carica Papaya) Dan Tawas Dalam Mengendalikan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Edudikara, 19.

Ayun, A. Q., Faridah, D. N., Yuliana, N. D., & Andriyanto, A. (2021). Pengujian Toksisitas Akut LD50 Infusa Benalu Teh (Scurrula sp.) dengan Menggunakan Mencit (Mus musculus). Acta VETERINARIA Indonesiana,9(1),53–63.Online. https://doi.org/10.29244/avi.9.1.53-63 Diakses pada tanggal 10 Desember 2023

Baki, J. S., & Tengah, J. (2022). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Jurnal BUDIMAS ( ISSN : 2715-8926 ). 04(01), 1–6.

Dewangga, vector stephen, Qurrohman, muhammad taufiq, Tamba, nourma priska dianggi, Vera, T., Maharani, arista dhea, Pratiwi, G., & Indah, K. (2022). Edukasi Manfaat Lilin Kayu Manis Sebagai Anti Nyamuk Di Kelurahan Pucang Sawit. 04(01), 1–6.

Hidayani, W. R. (2020). Demam Berdarah Dengue : Perilaku Rumah Tangga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (1st ed.). CV. Pena Persada. Banyumas Jawa Tengah.1-6

Hikmawa, I., & Huda, S. (2021). Peran Nyamuk Sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue (Dbd) Melalui Transovarial (1st ed.) Satria Publisher, Jawa Tengah, 25-36

Laksana. Wurdiana Shinta, L. E. (2019). Efektivitas Serbuk Biji Pepaya (Carica Papaya) Dan Tawas Dalam Mengendalikan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Edudikara, 19.

La Taha, & Inang, N. (2018). Kemampuan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Untuk Mematikan Larva Nyamuk Aedes Aegypti Dan Culex Sp. 06(1), 68–72.

Ngadino, Marlik, & Nurmayanti, D. (2021). Monograf Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti Terhadap Cypermethrin (1st ed.). Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya.Surabaya 12-14

Ninik Mas Ulfa, Galuh Kondo Kusumo, L. M. Z. (2018). Farmakologi-Farmakognosi Terapan Biji Pepaya Sebagai Alternatif Anti Kanker Payudara.Online. https://play.google.com/store/books/details?id=bTUPEAAAQBAJ, Kota Baru Driyorejo.36-39 Diakses pada tanggal 10 Desember 2022.

Nurlinawati, & Mulyani, S. (2020). Efektivitas ekstrak biji pepaya (Carica Papaya), filtrat daun sirsak (Annona Muricata), larutan daun tembakau (Nicotiana Tabacum) dan bubuk temefos 1% (abate) terhadap mortalitas jentik nyamuk Aedes aegypti. JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2020, 8, 24–33.

Pramawati, A., Kafit, M., Martha, E., Candra, R. Z., Studi, P., Lingkungan, K., Kesehatan, F. I., & Sina, U. I. (2020). Perbandingan Efektivitas Abate Dengan Bubuk Biji Pepaya (Carica Papaya Linnaeus) Dalam Menghambat Larva Nyamuk Aedes Aegypti. 6(2).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. (2017). 123–124.

PURNAMA, S. G. (2017). Diklat Pengendalian Vektor (1st ed.). Universitas Udayana Program Study Ilmu Masyarakat Fakultas Kedokteran, Bali,7-15.

Putri, L. M. A., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi ,. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 147–153.

Yasi, R. M., & Harsanti, R. S. (2018). Uji Daya Larvasida Ekstrak Daun Kelor (Moringa aloifera Terhadap Mortalitas Larva (Aedes aegypti). Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 4(3), 159. Online.https://doi.org/10.19184/ams.v4i3.8710 Diakses pada tanggal 10 Desember 2023

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30