ANALISIS RISIKO GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA KEGIATAN PEMBUATAN BATAKO DI UD. FATIMAH, KOTA PADANG
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v23i1.425Abstrak
Kegiatan pada industri batu bata sangat berpotensial mengakibatkan pencemaran udara berupa debu yang berukuran 10µm atau disebut juga Particulate Matter 10 (PM10). Particulate Matter (PM₁0) merupakan zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu melakukan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pada Pekerja Batu Bata di UD. Fatimah Kota Padang. Desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Sampel pada penelitian ini yaitu sampel udara yang berukuran 10 mikrometer dan sampel pekerja yaitu sebanyak 6 pekerja. Data diolah dengan menggunakan rumus untuk menentukan karakteristik risiko (RQ).Hasil penelitian ini mendapatkan konsentrasi PM10 pada titik pembakaran yaitu 231 µg/m3. Dengan demikian konsentrasi PM10 pada industri batu bata ini pada titik pembakaran melebihi Nilai Baku Mutu (75 µg/m3 menurut Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021) dan sebanyak 83,3% mengalami gejala gangguan pernapasan dan berisiko dalam pajanan lifetime..Nilai RQ>1 pada titik pembakaran, artinya pemajanan tidak aman atau sangat berisiko pada pekerja industri.
Kata Kunci : Batu Bata; Debu PM10; Gangguan Pernapasan
Referensi
Azni, I. N., Wispriyono, B., & Sari, M. (2015). Analisis Risiko Kesehatan Pajanan Pm 10 Pada Pekerja Industri Readymix Pt. X Plant Kebon Nanas Jakarta Timur. Jurnal MKMI, 10, 203–209.https://media.neliti.com/media/publications/212927-analisis-risiko-kesehatan-pajanan-pm10-p.pdf
Bahri, S. (2021). Hubungan Faktor Perilaku Pekerja Dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja. 21(1),153–163. http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/Sulolipu/article/view/1969
Dilla Rahma, A. (2018). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Pm 10 Sarilamak Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2018. http://scholar.unand.ac.id/33647/
Erdinur, & Muslim, B. (2019). Risiko Pajanan Bahan Pencemar Terhadap Pekerja Pengecatan Mobil di PT X Kota Padang Tahun 2019.
Fahmi, T. (2012). Hubungan Masa Kerja Dan Penggunaan Apd Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Pekerja Tekstil Bagian Ring Frame Spinning I Di Pt.X Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1, 828–835.
Harnia, Ishak, H., Ikhtiar, M., Bintara, A., Habo, H., & Arman. (2019). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Debu PM10 Pada Relawan Lalu Lintas di Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar. Jurnal Mirai Managemnt, 4(2), 347–353.
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/mirai/article/view/653
Meita, A. C. (2012). Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1. https://www.neliti.com/id/publications/18743/hubungan-paparan-debu-dengan-kapasitas-vital-paru-pada-pekerja-penyapu-pasar-joh
Permata Dewi, Y. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Batu Bata Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0Ahttps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12
Wahyuni, I., Ekawati, M. K., & Sc, M. (2016). Analisis Bahaya dan Penilaian Kebutuhan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pembuat Batu Bata di Demak, Jawa Tengah. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 10(1), 77–84. https://doi.org/10.12928/kesmas.v10i1.3595