Kemampuan Media Filter Manganese Greensand Dan Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) Pada Air Tanah, Kelurahan Gunung Kebayoran Baru Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.32382/sulo.v24i1.112Kata Kunci:
Karbon Aktif, Manganese Greensand dan Kesehatan lingkungantitikAbstrak
Air adalah sumber daya penting dan kebutuhan dasar manusia untuk hampir semua aktivitas. Standar Kualitas Kesehatan Lingkungan untuk air mencakup parameter fisik, biologis, dan kimia, dengan fokus khusus pada kadar Mangan (Mn) yang dapat bersifat neurotoksik jika dikonsumsi secara berlebihan. Filtrasi menggunakan kombinasi Manganese Greensand dan Karbon Aktif Tempurung Kelapa terbukti efektif mengurangi kadar Mangan dalam air tanah, dengan penurunan hingga 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas media tersebut dalam menurunkan kadar Mangan berdasarkan volume air yang disaring di RT 08, RW 01, Kelurahan Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menggunakan desain one-group pretest-posttest, penelitian ini menyaring air tanah dengan konsentrasi Mangan 5 mg/L dalam volume 56, 112, 168, dan 224 liter. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar Mangan, namun penurunan tersebut tidak mencapai standar kualitas. Persentase penurunan tertinggi terjadi pada volume 56 liter dengan penurunan sebesar 48%. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan di antara variasi volume air (nilai p = 0,00001).
Kata kunci: Karbon Aktif, Manganese Greensand, Kesehatan Lingkungan
Referensi
Juwono TP, Subagiyo A, Winarta B. (2022). Management of Water Resources and Urban Space for Sustainability. Published by UB Press, Universitas Brawijaya.Gibson RS. (2005). Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. New York: Oxford University Press.
Sanim B. (2011). Water Resources and Public Welfare: A Theoretical Overview and Practical Study. Bogor: IPB Press.
Fadila N. (2019). Reducing Manganese (Mn) Levels in Groundwater around the Porong Area Using Manganese Greensand in Continuous Columns.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi. 2019 hal. 6.
Sumbono, A. (2016). Mineral dalam Seri Biokimia Pangan Dasar. Yogyakarta: Deepublish Publisher. Halaman 39.
Said, N. I. (2005). Metoda Penghilangan Zat Besi dan Mangan di Dalam Penyediaan Air Minum Domestik. Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT. Vol. 1.
Aisyah, A. N., Kiki, U., Utomo, P., Dian, R., & Jati, R. Analisis dan Identifikasi Status Mutu Air Tanah di Kota Singkawang: Studi Kasus Kecamatan Singkawang Utara.
Haryono. (2021) Buku Ajar Sanitasi Lingkungan: Filter Reaktif Penurunan Kadar Mangan Air Sumur. Yogyakarta: Poltekkes Jogja Press.
Makhmudah, N. dan Notodarmojo, S. (2010) 'Penyisihan Besi-Mangan, Kekeruhan dan Warna Menggunakan Saringan Pasir Lambat Dua Tingkat Pada Kondisi Aliran Tak Jenuh: Studi Kasus Air Sungai Cikapundung', Jurnal Teknik Lingkungan, 16.
Ratna, Z. N., & Purnomo, S. Y. (2019). Penurunan mangan dengan aplikasi filter dan karbon aktif. Jurnal Envirotek, 11
Simarmata, M. T. M., Adiansyah, S. J., Soputra, D., Mohamad, E., Y, H. R., Syahrir, M., et al. (2022). Sistem Manajemen Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Ariani, I. (2007) 'Penurunan Kadar Total Suspended Solid (TSS) pada Air Limbah Domestik dengan Menggunakan Reaktor "Aerokarbon Biofilter"', Jurnal Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia.
Daswito, R., et al. (2019) Kumpulan Artikel: Kesehatan Masyarakat di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan. Yogyakarta: leutikaprio.
Zicof, E. (2022). Kesehatan Lingkungan. Malang: PT. Global Eksekutif Teknologi, hlm. 102–104.
Zaman, N., Purba, T., Mahyati, Sitorus, E. S., Asra, R., Firgiyanto, R. B., et al. (2022). Hidrologi Pertanian. Medan: Yayasan Kita Menulis, hlm. 22.
Sutandi CM. Penelitian Air Tanah. 2012;
Santosa, W. L., & Adji, N. T. (2014). Karakteristik Akuifer dan Potensi Airtanah Graben Bantul. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hlm. 4–10.
L, W. (2016). Air Permukaan dan Air Tanah. Jawa Tengah: Cahaya Pena.
Chay, A. (2023). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hlm. 229.
Sholichin, M. (2018). Buku Ajar Panduan Penyelidikan Lapangan Hidrogeologi. Malang: UB Press, hlm. 3–10.
Utomo, M., et al. (2016). Ilmu Tanah: Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Jakarta: Kencana, hlm. 80–81.
Kumalasari, F., & Satoto, Y. (2011). Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih. Jakarta: Laskar Aksara, hlm. 35.
Kodoatie, J. R., & Syarief, R. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta: C.V Andi Offset, hlm. 35–36.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. (2023).
Syaputra, M. E. (2022). Kesehatan Lingkungan dan Lingkungan Hidup. Bandung: CV. Media Sains Indonesia, hlm. 365–366.
Sumantri, A. (2017). Kesehatan Lingkungan. Depok: Kencana, hlm. 20–21.
Ali, S., & Nuranto, S. (2019). Modul Praktikum Teknik Lingkungan. Yogyakarta: CV. Absolute Media.
Misno, et al. (2016). Kajian Penyebaran Limbah Logam Berat Mangan (Mn) dan Timbal (Pb) pada Air Tanah Bebas di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Batu Layang Kota Pontianak.
Ashar, T. (2007). Analisis Risiko Asupan Oral Pajanan Mangan dalam Air Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(No. tidak dicantumkan), No.
Tarigan, B. L. (2015). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Mangan Pada Air Bersih di Masyarakat Desa Supul Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2015. Kupang: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.
Rohim, M. (2023). Pengawasan Depo Air Minum. Michosan Cent Indonesia.
Abduh, N. M. (2018). Ilmu dan Rekayasa Lingkungan. Makassar: CV. Sah Media, hlm. 62.
Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: PT. Niaga Swadaya, hlm. 35–38.
Mashuri, T. M. (2017). Teknologi Pengolahan Air Sederhana. Yogyakarta: Deepublish.
Nurlia, D. (2020). Mix Sekam Padi, Bonggol Jagung dan Tempurung Kelapa sebagai Pestisida Alami. Sukabumi: CV Jejak.
Sagala, P. D. S. (2018). Peningkatan Mutu Karbon Aktif dari Arang Tempurung Kelapa yang Diaktivasi dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Tekanan Tinggi. Skripsi, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
Raafiandy, A. (2016). Efektifitas Pengolahan Greywater dengan Menggunakan Rapid Sand Filter (RSF) dalam Menurunkan Kekeruhan, TSS, BOD, dan COD. Jurnal Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia, 18.
Mulyani, H. (2017). Penuntun Praktik Analisis dan Optimasi Sistem Penyehatan Air Minum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 15.
Anggreni, D. (2022). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Mojokerto: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto, hlm. 58.
Metcalf, Eddy. (1991). Wastewater Enginering Treatmente and Reuse.
Faudzan, M. W., Purnama, B. L., & Nurhayati, A. (2023). Perbedaan Jumlah tray dengan Metode Multiple Tray Areratorpiramida Terhadap Penurunan Mangan Air BERSIH PT.X. Sanitasi Profesional Indonesia, 4(No. tidak dicantumkan).
Fitriani, N. B., Nurjazuli, & Budiyono. (2014). Ektivitas Diameter dan Jenis Media Silika, Zeolit, dan Karbon Aktif Pada Proses Filtrasi dalam Menurunkan Kadar Fe Air Sumur Mi Muhammadiyah Ngawen Muntilan. Laporan Penelitian, Peminatan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.
Lavinia, L. D., Sulistiyani, & Rahardjo, M. (2016). Perbedaan Efektivitas Zeolit dan Manganese Greensand untuk Menurunkan Kadar Fosfat dan Chemical Oxygen Demand Limbah Cair “Laundry Zone” di Tembalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4).
Yuliani, Y., Hendrarini, L., & Haryono. (2019) Penyaringan dengan Variasi Media Filter untuk Menurunkan Mangan pada Air Sumur Gali. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(31).