Resiko Karies Gigi dari Konsumsi Makanan Kariogenik pada Anak Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.32382/mkg.v23i2.961Kata Kunci:
resiko karies gigi, makananan kariogenik, anak sekolah dasarAbstrak
Masalah Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mengalami peningkatan berdasarkan hasil riskesdas pada tahun 2007 sebanyak 43,4% menjadi 53,3% pada tahun 2013 dan sebesar 57,6 % pada tahun 2018. Prevalensi karies di Sulawesi Selatan 55,54 %, di Kota Makassar sebanyak 52,09%, serta pada kelompok umur 5-9 tahun sebanyak 65,51%. Karies gigi sering terjadi pada anak dikarenakan cenderung suka makanan dan minuman manis dan tidak membersihkannya. Karies pada anak dapat dipengaruhi oleh faktor seperti kebiasaan makan yang buruk, kebiasaan menyikat gigi, dan jarang memeriksakan ke dokter gigi. Anak usia sekolah biasanya menyukai makanan manis, seperti permen, coklat, dan kue. Makanan manis ini tinggi karbohidrat yang rentan menimbulkan karies. Karies jika dibiarkan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup anak baik secara fisik maupun psikologis, mulai dari remaja hingga dewasa. Efek karies dapat menyebabkan penyakit periodontal, yaitu infeksi parah pada gusi dan tulang yang menopang gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis resiko kejadian karies gigi berdasarkan konsumsi makanan kariogenik pada anak usia sekolah dasar. Metode Penelitian ini menggunakan survey dengan pendekatan cross-sectional, dimulai dari pengukuran karies menggunakan pemeriksaan secara langsung dengan kartu status dan kebiasaan mengkonsumsi anak menggunakan kuesioner. Data diuji menggunakan anova dan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kejadian karies gigi berdasarkan konsumsi makanan kariogenik paling banyak ditemukan yaitu angka karies sedang dan konsumsi makanan kariogenik sedang sebanyak 14 orang (28%). Kesimpulan adalah ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan risiko kejadian karies gigi.
Kata kunci : Resiko karies gigi; makanan kariogenik
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nugraheni Widyastuti, Jumriani, Badai Septa Wahyudadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Media Kesehatan Gigi dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International , yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.