Media Implementasi Riset Kesehatan
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset
<div id="journalDescription-14" class="journalDescription"> <p>Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan adalah jurnal ilmiah yang dipublikasioleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan fokus pada hasil-hasil pengabdian masyarakat dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.</p> Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan adalah jurnal dengan reviewer teman sejawat sesuai dengan bidang keilmuannya yang dikembangkan untuk mendorong pengembangan keilmuan dalam bidang kesehatan secara umum sehingga dapat menjadi sumber referensi dalam mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berbasis <em>Evidence Based Practice</em> di Indonesia. Selain itu, jurnal itu menjadi wadah bagi dosen pengabdi dalam bidang ilmu kesehatan untuk mempublikasikan hasil pengabdian masyarakatnya sehingga mampu memperkaya referensi ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan di Indonesia.</div>Poltekkes Kemenkes Makassarid-IDMedia Implementasi Riset Kesehatan2722-7480Edukasi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Pencegahan Leptospirosis Daerah Rawan Banjir
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1320
<p><em>Leptospirosis </em>merupakan penyakit <em>Zoonosis </em>yang disebabkan oleh bakteri <em>Leptospira </em>dan sering terjadi pasca banjir. Hewan yang menjadi sumber utama penyakit <em>Leptospirosis </em>adalah tikus<em>. </em>Faktor penyebab terjadinya <em>Leptospirosis </em>bermacam-macam mulai masalah perilaku hidup bersih serta masalah sanitasi lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya <em>Leptospirosis. </em>Masalah prioritas pada lokasi penyuluhan adalah kurangnya pemahaman tentang penyakit <em>Leptospirosis </em>pada siswa/i di sekolah. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di UPT SMAN 14 Gowa, kelas XII (Dua belas) dengan jumlah 35 orang yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa/i tentang penyakit <em>Leptospirosis </em>serta upaya pencegahannya. Adapun metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi serta evaluasi melalui kuesioner Pre-Test dan Post-Test untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa/i terhadap penyakit <em>Leptos</em> 51% (dari 37% meningkat menjadi 88%). Sedangkan pemahaman pencegahan meningkat sekitar 15% (dari 62% meningkat menjadi 77%).</p> <p>.<strong>Kata kunci: </strong><em>Leptospirosis, </em>Sanitasi, PHBS</p>Sulasmi SulasmiKhiki Purnawati KasimErlani ErlaniNadya SyamAisyah Aisyah
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-04611510.32382/mirk.v6i1.1320Pemberdayaan Masyarakat Pada Pengendalian Hipertensi Dan Pencegahan Komplikasi Di Kelurahan Banta Bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1276
<p>Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat dimana revalensinya di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia meningkat setiap tahun. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi serius seperti stroke, jantung dan penyakit ginjal. Di kelurahan Banta-bantaeng Kasus hipertensi juga meningkat setiap tahun. Oleh karena itu deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah penting. Kader kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat memiliki peran krusial dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan pada 8 RW diwakili satu orang kader setiap RW. Pelatihan dilakukan selama 3 hari meliputi pemberian materi Hipertensi serta praktek pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan denyut nadi. Hasil kegiatan pelatiahan didapatkan perubahan pengetahuan dan keterampilan yang yang signifikan, dimana terjadi peningkatan pengetahuan dari 29% Menjadi 92% dan peningkatan keterampilan dari satu kader yang mampu melakukan. pengukuran tekanan darah serta menghitung denyut nadi menjadi 8 (100%) kader. Dengan demikian 8 Kader yang telah mengukuti pelatihan ini mempunyai kemampuan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan deteksi dini hipertensi sesuai dengan peran kader di Masyarakat. Langkah ini sejalan dengan upaya promotif dan preventif dalam sistem layanan kesehatan primer yang menjadi fokus utama dalam menurunkan beban penyakit tidak menular di Indonesia termasuk Hipertensi</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pemberdayaan , Kader, Pelatihan, Hipertensi</p>Harliani HarlianiSitti Rahmatia
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-046161510.32382/mirk.v6i1.1276Penanganan Sampah Rumah Tangga Di Kecamatan Camba Kab. Maros
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1366
<p>Mitra pada kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah masyarakat Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Khalayak sasaran kader karang taruna karena pada umumnya masyarakat masih belum paham atau mengerti tentang pentignya penanganan sampah rumah tangga dengan baik dilingkungan permukiman masyarakat. Budaya penanganan sampah rumah tangga sangat penting di terapkan dalam lingkungan permukiman seperti botol kemasan minuman, kertas bekas maupun sampah organik dari rumah tangga. Diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan oleh Tim Pengabdian memberikan bekal bagi karang taruna dan masyarakat dalam mengelola sampah pada tingkat dasar (pengolahan sendiri) yang pada muaranya dapat menjadi peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Edukasi tentang penanganan sampah rumah tangga di lakukan kepada karang taruna dan masyarakat karena biasanya mereka tidak paham bahwa dengan tidak mengolah sampah rumah tangga seperti botol kemasan minuman, kertas bekas maupun sampah organik dari rumah tangga. Akan menjadi tempat perkembang biakan vector penyakit serta mencemari lingkungan dan mengganggu estetika lingkungan. Metode pelaksanaan yang pertama adalah penyuluhan dengan harapan bertambahnya pengetahuan karang taruna dan masyarakat terhadap penanganan sampah rumah tangga, dan setelah pemaparan materi penyuluhan dilaksanakan sesi tanya jawab untuk karang taruna dan masyarakat kecamatan Camba Kabupaten Maros. Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan karang taruna dan masyarakat bisa memahami penanganan sampah rumah tangga, pada tingkat dasar (pengolahan sendiri) yang pada muaranya dapat menjadi peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga agar tidak mencemari lingkungan dan tempat perkembangbiakan vector penyakit.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Penyuluhan, Penanganan Sampah, Rumah Tangga</p>Juherah JuherahErwinda Alwi Rachman
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461162110.32382/mirk.v6i1.1366Penerapan Teknik Etika Batuk Yang Baik Dan Benar Untuk Mencegah Penularan Tb Paru di Kelurahan Buntusu Kota Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1189
<p>Analisis situasi daerah mitra didapatkan Angka penularan TB di Kota Makassar cukup tinggi. Berdasarkan data Dinkes Prov. Sulsel kasus TB pada tahun 2019 sebanyak 5412 kasus dengan Cure Rate 83 %, tahun 2020 sebanyak 3250 kasus dengan Cure Rate 85 %, namun pada tahun 2021 kembali melonjak dengan angka kejadian 3911 kasus. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga agar mampu melakukan teknik etika batuk yang baik dan benar. Permasalahan yang dihadapi adalah daerah pengabdian masyarakat padat dan masih terdapat pemukiman kumuh dengan PHBS masih kurang. Solusi permasalahan adalah melakukan penyuluhan pada 10 KK beserta anggota keluarganya dengan menggunakan media bentuk video, poster, banner serta brosur berjudul “Etika batuk yang baik dan benar“ yang disusun dengan menggunakan bahasa daerah setempat. Target capaian adalah terciptanya keluarga berperilaku sehat dan mampu melakukan teknik etika batuk yang baik dan benar. Adapun indikator capaian adalah peningkatan Pengetahuan keluarga dari 10 % menjadi 70 % dan Kesadaran keluarga tentang Pencegahan TB Paru dari 10 % menjadi 70 %. Sedangkan Kemampuan dalam menerapkan etika batuk dari 0% menjadi 70 % sehingga dapat disimpulkan bahwa program kemitraan masyarakat bermanfaat dalam menjembatani permasalahan masyarakat dan menawarkan solusi sesuai kebutuhan mereka terkhusus dalam peberapan teknik etika batuk yang baik dan benar untuk mencegah penularan TB Paru.Luaran wajib adalah publikasi jurnal Pengabdian Masyarakat, Luaran tambahan berupa Buku Panduan “Langkah etika batuk yang baik dan benar” menggunakan bahasa daerah setempat.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Teknik Etika Batuk, pencegahan TB Paru, lingkungan keluarga</p>Masdiana MasdianaMuhammad NurKurnia Rahma Syarif
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461222710.32382/mirk.v6i1.1189Peningkatan Pola Penyapihan Dalam Pemenuhan Gizi Pada Anak Usia 2 Tahun Di Kelurahan Kolo
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1167
<p>Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat. Bayi yang baru lahir hingga usia 1 tahun mengalami proses tumbuh kembang yang membutuhkan perhatian khusus, salah satunya melalui pemberian ASI eksklusif selama 0-6 bulan pertama. Menurut WHO dan UNICEF, lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan kekurangan gizi, dan dua pertiga kematian disebabkan oleh pemberian makan yang tidak tepat. Praktik penyapihan yang terlalu dini atau terlambat serta pemberian makanan padat yang tidak sesuai dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi. Di Kelurahan Kolo, banyak ibu yang belum memahami cara penyapihan yang benar, seperti penggunaan obat atau jamu untuk menghentikan pemberian ASI. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pola penyapihan yang tepat dan memenuhi kebutuhan gizi anak usia 2 tahun. Kegiatan ini melibatkan pelatihan, pembentukan kelompok "ibu sadar gizi anak", serta distribusi booklet kesehatan. Diharapkan, ibu-ibu di Kelurahan Kolo dapat menerapkan pola penyapihan yang benar dan mengoptimalkan gizi anak mereka, sehingga tercipta generasi yang sehat dan berkualitas.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pemenuhan Gizi, Pola Penyapihan, Usia 2 Tahun</p>Sukmawati SukmawatiArismansyah Arismansyah
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461283310.32382/mirk.v6i1.1167Cegah Diare Sejak Dini Dengan Cara Hidup Sehat Di Sekolah Dasar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1087
<p>Program penyuluhan pencegahan diare melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Cilallang, Kota Makassar, pada tanggal 27 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit diare, gejala yang muncul, faktor penyebabnya, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Metode pelaksanaan mencakup penyampaian materi melalui demonstrasi, presentasi PowerPoint, video animasi, distribusi brosur, dan evaluasi post-test untuk mengukur tingkat pemahaman peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebanyak 80% responden memahami definisi dan gejala diare serta cara-cara pencegahannya, seperti mencuci tangan dengan benar dan menjaga kebersihan lingkungan. Peningkatan pemahaman ini terjadi secara signifikan setelah penyuluhan, dari rata-rata 35–42% menjadi 80–85%, menandakan efektivitas pendekatan interaktif dan visual dalam proses edukasi kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan siswa yang berdampak positif pada pengurangan angka kejadian diare di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitarnya. </p> <p><strong> </strong><strong>Kata Kunci :</strong> Diare, PHBS, Penyuluhan Kesehatan, Sekolah Dasar</p>Muh.Ikbal ArifBudirman Budirman
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461343910.32382/mirk.v6i1.1087Pemanfaatan Etalase Makanan Kombinasi Teknologi Sinar UV Variasi Jarak, Waktu dan Jenis Makanan di Kelurahan Banta-Bantaeng Kota Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1275
<p>Data dari BPOM Makassar mencatat sebanyak 211 anak mengalami keracunan pangan sepanjang tahun 2021, dengan 25% kasus terjadi pada kelompok usia sekolah 10–19 tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan pangan dan mengurangi risiko kontaminasi adalah pemanfaatan etalase makanan kombinasi teknologi sinar UV berdasarkan jarak, waktu dan jenis makanan. Metode dalam pengabdian masyarakat berupa observasi, penyuluhan, dan demonstrasi penggunaan sinar UV pada etalase tempat penyimpanan makanan. Hasil kegiatan menunjukkan peserta yang hadir sebanyak 26 orang dan setelah pelaksanaan terjadi perubahan pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberikan penyuluhan terkait makanan sehat, personal hygiene penjamah, sanitasi makanan dan demonstrasi penggunaan etalase makanan kombinasi sinar UV. Kesimpulan dari kegiatan adalah peserta turut aktif dalam sesi diskusi sebanyak 4 orang (15,3%) dan peserta yang aktif dalam demonstrasi penggunaan sinar UV pada etalase tempat penyimpanan makanan sebanyak 10 orang (38,46%). Direkomendasikan UMKM memanfaatkan etalase makanan kombinasi teknologi sinar UV sebagai inovasi pengendalian kualitas makanan.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Tempat Penyimpanan Makanan, Sanitasi Makanan, Lampu Sinar UV</p>Zaenab ZaenabRafidah RafidahHaerani HaeraniBudirman BudirmanNurfitriani Azizah
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461404610.32382/mirk.v6i1.1275Pencegahan Dan Penanganan Stunting Melalui Pemberian Stimulasi Pada Bayi Baru Lahir S.D. Usia 6 Bulan di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1187
<p>Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia yang berdampak pada tumbuh kembang anak, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi di masa depan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader Posyandu di Puskesmas Kassi-Kassi, Makassar, tentang pencegahan stunting melalui edukasi dan stimulasi pertumbuhan anak. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, simulasi menggunakan Lembar Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), pretest, posttest, dan evaluasi kolaboratif bersama bidan dan tim promosi kesehatan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan kader secara signifikan. Sebelum intervensi, mayoritas kader (73,68%) berada pada kategori pengetahuan rendah, sementara tidak ada yang mencapai kategori tinggi. Setelah intervensi, 89,47% kader mencapai kategori tinggi, sesuai dengan target kegiatan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan tiga dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar, tiga mahasiswa, dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar serta kepala Puskesmas. Kesimpulannya, program pengabdian ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader Posyandu terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi. Rekomendasi meliputi pengembangan materi berbasis umpan balik, pelibatan lebih banyak mitra untuk memperluas dampak, dan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan program. Hasil ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencegahan stunting di komunitas setempat.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Bayi, KPSP, Tumbuh Kembang</p>Subriah SubriahAgustina NingsiMuhasidah MuhasidahMaria Sonda
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461475210.32382/mirk.v6i1.1187Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dalam Deteksi Dini Keamanan Pangan Untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1163
<p>Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat. Salah satu faktor pemicunya adalah konsumsi pangan yang tidak aman. Pemberdayaan ibu rumah tangga dalam deteksi dini keamanan pangan sangat penting karena ibu berperan sebagai pengelola pangan keluarga. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga di Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, dalam mendeteksi bahan tambahan pada pangan dan potensi bahaya pada pangan guna mencegah PTM. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan terkait pemilihan, penyimpanan, dan pengolahan bahan pangan yang aman, pelatihan dan praktik langsung terkait cara deteksi dini bahan tambahan pangan berupa boraks dan formalin dengan menggunakan bahan alami dan biasanya menjadi limbah di rumah tangga. Selain itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang berisiko bagi kesehatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesadaran ibu rumah tangga terhadap pentingnya keamanan pangan dalam mencegah PTM. Selain itu, peserta mampu menerapkan praktik cara deteksi dini bahan tambahan pangan berupa boraks dan formalin dengan menggunakan bahan alami. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan keluarga yang lebih sehat serta mengurangi risiko PTM di masyarakat berkelanjutan. Peran ibu rumah tangga sangat penting dalam pengamanan makanan dalam keluarga. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini, ibu rumah tangga berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga dan menjadi agen perubahan di komunitas mereka.</p> <p>Kata kunci : Deteksi dini; Boraks; Formalin; Penyakit tidak menular</p>Rostina RostinaKhiki Purnawati KasimStientje StientjeHaerani Haerani
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461536010.32382/mirk.v6i1.1163Penguatan Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki Kota Parepare
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1168
<p>Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang berasal dari sel-sel kelenjar, saluran kelenjar, serta jaringan penunjang di payudara, yang sering kali menjadi penyebab utama kematian pada wanita. Tingkat kesehatan seseorang juga dipengaruhi oleh perilaku kesehatannya, sehingga perubahan perilaku menuju gaya hidup sehat sangat penting, terutama dalam upaya deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemahaman mengenai kanker payudara perlu ditingkatkan, khususnya dalam hal deteksi awal terhadap perubahan yang terjadi pada payudarai. Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kegiatan pengabdian, ditemukan bahwa mayoritas wanita usia subur (WUS) masih memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai kanker payudara. Sebagian besar hanya mengetahui sekilas tentang kanker payudara tetapi belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai SADARI, apalagi mempraktikkannya. Kurangnya sosialisasi mengenai teknik pemeriksaan payudara sendiri menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, diperlukan edukasi mengenai SADARI bagi wanita usia subur yang belum memahami manfaat dan pentingnya pemeriksaan mandiri payudara. Kegiatan ini diawali dengan pre-test menggunakan kuesioner untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai SADARI. Selanjutnya, diberikan penyuluhan kesehatan mengenai teknik dan manfaat pemeriksaan payudara sendiri. Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti kegiatan edukasi, dimana tingkat pengetahuan mereka meningkat dari 16,7% menjadi 56,7%.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Penguatan Pengetahuan.</p>I Takko PoddingMuhammad Nuralamsyah
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461616610.32382/mirk.v6i1.1168Skrining Anemia Dan Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Makassar
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1228
<p>Anemia merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan sel darah merah dan sangat umum ditemukan di masyarakat, terutama pada remaja putri. Kekurangan zat besi sebagai penyebab utama anemia sering kali dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi yang seimbang. Sekitar 30% wanita di seluruh dunia mengalami anemia, dan kondisi ini berisiko lebih tinggi terjadi pada remaja putri karena dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai masalah kesehatan. Selain itu, anemia pada masa remaja juga berdampak jangka panjang, terutama bagi calon ibu, seperti meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan dan persalinan, termasuk kelahiran bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), asfiksia, hingga kematian neonatal. Ibu hamil yang mengalami anemia juga berisiko tinggi mengalami perdarahan saat melahirkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMA 1 Muhammadiyah UNISMUH Makassar dengan sasaran utama adalah siswi remaja putri. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian ini meliputi skrining anemia, pemberian penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan remaja bebas anemia, distribusi tablet tambah darah (TTD), serta pengukuran antropometri untuk menilai status gizi peserta. Empat metode utama digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini, yaitu pengukuran antropometri, uji laboratorium sederhana, edukasi kesehatan, serta pemberian kuesioner pretest dan posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta. Hasil yang dicapai menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan pemahaman siswi terkait anemia dan upaya pencegahannya. Kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung lancar sesuai rencana yang telah disusun dan mendapat respon positif dari pihak sekolah serta peserta. Hasil pengabdian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan pemahaman remaja putri tentang anemia, faktor risiko yang dapat dicegah, serta pentingnya konsumsi tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan dini. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat turut mendukung peningkatan status gizi dan kesehatan reproduksi remaja, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kualitas generasi muda dan masa depan bangsa.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Anemia, Masyarakat, Pengabdian, Zat Besi</p>Adriyani AdamAgustian Ipa
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461677510.32382/mirk.v6i1.1228Edukasi Pencegahan Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur Dengan Peningkatan Pengetahuan Tentang Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1178
<p>Kanker serviks merupakan gangguan yang kerap terjadi pada wanita, penyakit ini berbahaya karena dapat mempengaruhi sel-sel di leher rahim jika tidak segera ditangani. Saat ini kanker menduduki urutan kedua dari penyakit yang menyerang perempuan didunia.Penderita kanker serviks di Indonesia semakin meningkat. Deteksi dini dan Promosi kesehatan merupakan prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Metode Pelaksanaan Pengabmas adalah Tim Pengabmas dengan dibantu oleh Mitra melakukan sosialisasi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam pada Wanita Usia Subur tentang kanker serviks dan pemeriksaan IVA yang mana sebelumnya dilakukan terlebih dahulu <em>pre- test </em>lalu dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan. Tim pengabdian masyarakat juga membagikan leaflet agar mudah dimengerti dan difahami oleh peserta.Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat<strong> in</strong>i adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman Wanita Usia Subur tentang pengertian, tujuan, manfaat, prosedur pemeriksaa IVA sebagai salah satu cara deteksi dini kanker serviks.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Kanker Serviks, WUS, IVA Test</p>Sitti RahmatiaKurnia Rahma SyarifNaharia Laubo
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461768110.32382/mirk.v6i1.1178Pelatihan Dan Pendampingan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Hipertensi
https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medriset/article/view/1182
<p>Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia saat ini dan sudah menjadi perhatian tidak hanya oleh masyarakat di tingkat nasional namun sudah menjadi perhatian bagi masyarakat global. Dari data <em>World Health Organization </em>menunjukan bahwa penyakit tidak menular sejauh ini masih menjadi penyebab utama kematian di dunia, dimana mewakili 63% dari semua kematian tahunan yang dilaporkan . Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah yaitu lebih dari 120/80 mmHg. Di indonesia, hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan karena angka prevelensinya yang tinggi akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Metode Pelaksanaan Pengabmas ini adalah dengan melakukan sosialisasi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam pada kader posyandu tentang pengendalian dan pencegahan hipertensi.Hasil : kegiatan pengabmas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang konsep dan pencegahan hipertensi menjadi baik = 80% dan cukup = 20%. Kesimpulan : terlihat peningkatan keterampilan kader Posyandu setelah mendapatkan pelatihan mengenai pengukuran tekanan darah dan Kader sudah mampu mengukur Tekanan Darah dengan benar.</p> <p>Kata kunci : <em>hipertensi,Kader Posyandu</em></p>Muhammad BasriSitti RahmatiaIsmail Ismail
Hak Cipta (c) 2025 Media Implementasi Riset Kesehatan
2025-06-042025-06-0461828710.32382/mirk.v6i1.1182