Pembuatan Desinfektan Alami Untuk Sterilisasi Ruangan Guna Mencegah Sick Building Syndrome

Penulis

  • Ain Khaer Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Mulyadi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/mirk.v5i2.928

Kata Kunci:

Kata kunci : Lilin; minyak atsiri; minyak jelantah; lalat rumah

Abstrak

Mikroorganisme tersebar luas di alam dan dapat mencemari produk pangan serta udara dalam ruangan, sehingga berkontribusi terhadap gangguan kesehatan seperti Sick Building Syndrome (SBS). SBS ditandai dengan keluhan kesehatan seperti kelelahan, sakit kepala, iritasi kulit, dan kurang konsentrasi, yang sering terjadi akibat kualitas udara buruk di gedung modern. Faktor utama penyebab pencemaran udara dalam ruangan meliputi ventilasi buruk (52%), kontaminasi struktur dalam (17%), dan kontaminasi bakteri (5%). Standar lingkungan kerja ideal meliputi suhu 18–28°C, kelembaban 40–60%, dan angka bakteri <700 koloni/m³. Penggunaan disinfektan kimia untuk sterilisasi ruangan memiliki risiko kesehatan jangka panjang karena bahan beracun seperti klorin dan hidrogen peroksida. Oleh karena itu, disinfektan alami menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Namun, pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan disinfektan alami masih terbatas. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan disinfektan alami guna mengendalikan mikroorganisme dalam ruangan dan mencegah SBS. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang menganalisis mikroorganisme di ruang ber-AC dan tidak ber-AC terhadap kejadian SBS di Kota Makassar. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat.

Kata kunci : Desinfektan, Sick Building Syndrome (SBS), Sterilisasi

Referensi

Dc, S., & Loeffer, J. S. (2011). Human Radiation Injury. Philadelphia: Lippicontt Williams & Wilkins, A Wolters Kluwer Business.

Harmita, R. M. (2008). Buku ajar analisis hayati. Jakarta: EGC Kedokteran.

Hartanti, A. S. (2015). Mikrobiologi kesehatan. Ed. I. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Hidayat, N. (2018). Mikroorganisme dan pemanfaatannya. Universitas Brawijaya Press.

Irianto, K. (2007). Menguak dunia mikroorganisme. CV. Yrama Widya. Jogjakarta.

Lisyastuti, E., & Laila, F. (2010). Jumlah Koloni Mikroorganisme Udara Dalam Ruang Dan Hubungannya Dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pekerja Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) BPPT Di Kawasan Puspiptek Serpong Tahun 2010. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Mahardiyanti, A. I. (2021). Pengaruh Variasi Intensitas Lampu Ultraviolet Terhadap Penurunan Angka Kuman Udara Di Laboratorium. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2009). Biokimia Harper, Edisi ke-27. CV. ECG, Jakarta.

Parera, L. M., Tupan, H. K., & Puturuhu, V. (2018). Analisis Pengaruh Intensitas Penerangan Pada Laboratorium Dan Bengkel Jurusan Teknik Elektro. Jurnal Simetrik, 8(1).

PMJE, C. (2008). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Pommerville, J. C. (2007). Alcamo’s laboratory fundamentals of microbiology. Jones & Bartlett Learning.

Purnawijayanti, H. A. S. (2006). Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan (edisi 6). Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rahayu, D. S. R., Mak’ruf, M. R., & Syaifudin, S. (2021). Luxmeter Design with Proximity Sensor to Efficiently Test Light Intensity and Distance on Lamp Operation in Hospitals. International Journal of Advanced Health Science and Technology, 1(1), 20–25.

Sayan, H. E., & Dülger, S. (2021). Evaluation of the relationship between Sick Building Syndrome complaints among hospital employees and indoor environmental quality. La Medicina Del Lavoro, 112(2), 153.

Waluyo, L. (2009). Mikrobiologi Lingkungan UMM Press. Malang.

Waluyo, Lud. (2009). Mikrobiologi lingkungan. Universitas Muhammadiyah Malang, Press. Malang.

Widmer, P., & Frick, H. (2007). Hak Konsumen dan Ekolabel. Jogjakarta: Kanisius.

Wismana, W. S. (2016). Gambaran kualitas mikrobiologi udara kamar operasi dan keluhan kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(2), 219–228.

Zulfa, L., Hidayat, H., & Syam, N. (2022). Kondisi Ruangan Dengan Kadar Bakteriologis Udara Dalam Rawat Inap RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Window of Public Health Journal, 1528–1539

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-07