Pendokumentasian Rekam Medis Elektronik Dalam Kejadian Preeklamsia Ibu Hamil

Penulis

  • Dian Ekawaty Institut Ilmu Kesehatan Palamonia Makassar
  • Ali Imran Institut Ilmu Kesehatan Palamonia Makassar
  • Reski Dewi Pratiwi Institut Ilmu Kesehatan Palamonia Makassar
  • Muslimin Institut Ilmu Kesehatan Palamonia Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/mirk.v5i1.767

Kata Kunci:

RME, Preeklamsia

Abstrak

Preeklampsia adalah komplikasi pada masa kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah yang mencapai angka 140/90 mmHg. Biasanya, preeklamsia terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Preeklamsia juga dianggap sebagai kondisi yang paling sering mendahului eklampsia, yakni kondisi kehamilan yang disertai kejang. Metode pengabdian yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang rekam medis elektronik dan faktor risiko kejadian preeklamsi serta melakukan pendampingan kepada petugas kesehatan tentang pengisian fitur rekam medis elektronik. Indikator keberhasilan pada penyuluhan ini adalah petugas kesehatan mampu melakukan sebuah pendokumentasian rekam medis pasien ke dalam RME dan masyarakat juga mengetahui tentang RME dan Faktor risiko kejadian preeklamsi. Kegiatan diagnosa preeklamsi yakni melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan tuas, pengambilan sampel urin 24 jam untuk mendeteksi protein dalam urin, ultrasonografi untuk memeriksa pertumbuhan bayi dan volume cairan uterus, USG doppler untuk mengevaluasi aliran pembuluh darah di plasenta. Kesimpulan dari adanya penyuluhan ini petugas kesehatan akan dapat menerapkan penggunaan catatan medis elektronik dengan baik dan efektif, serta masyarakat (Ibu Hamil) juga dapat menerapkan pentingnya kesehatan pada perempuan baik sebelum maupun selama kehamilan dalam mencegah terjadinya preeklamsia. Disarankan agar tenaga kesehatan lebih memahami fitur yang ada di dalam rekam medis elektronik dan melakukan pendokumentasian diagnosa pasien dengan tepat Masyarakat diharapkan menghindari faktor penyebab preeklamsi pada saat hamil.

Kata kunci: RME, Preeklamsia.

Referensi

Amin, M. et al. (2021). Implementasi Rekam Medis Elektronik: Sebuah Studi Kualitatif‟, 8(1), pp. 430–441.

Ariani, S. (2023) “Analisis Keberhasilan Implementasi Rekam Medis Elektronik dalam Meningkatkan Efisiensi dan Mutu Pelayanan‟, Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 2(2), pp. 7–14

Efendi, E. et al. (2023) “Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi‟, Journal of Social Science Research, 3(2), pp. 19–32.

Handayani S, Nurjanah S. (2021). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Rsud Trikora Salakan. J Kebidanan. 2021;13(02):212.

Sasongko, H., Soesilowati, D., (2022). Seorang Wanita 19 tahun G1P0A0 Hamil 31 Minggu dengan Eklamsia. Jurnal Anestesiologi Indonesia

Tombokan, S., Purwandari, A., Lawani, J. S. (2014). Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.C. N Dengan Preeklamsia Berat Di Ruang Bersalin Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal Ilmiah Bidan Volume 2 Nomor 2.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30