Pelatihan Pengurus Majelis Taklim Dan Pengurus Pernikahan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Secara Dini Di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.32382/mirk.v5i1.487Kata Kunci:
Stunting, pencegahan dini, Majelis Taklim, Pengurus Pernikahan, Remaja PutriAbstrak
Analisis situasi dari hasil penelitian yang dilakukan Nuraeni & Muhasidah (2021) bahwa ditemukan di kota Makassar dan di Kota Soe (NTT) yaitu menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting sebagian besar kurang yaitu sebanyak 136 (93,8%). Tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar sudah tinggi yaitu sebanyak 13 orang (86,7%). sebagian besar kurang yaitu sebanyak 113 (93,42%). Sedangkan keterampilan kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar baik yaitu sebanyak 55 orang (61,8%). sikap ibu tentang deteksi dini stunting sebagian besar kurang yaitu sebanyak 106 (99,1%). Sedangkan sikap kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar baik yaitu sebanyak 62 orang (60,2%). Tujuan pengabdian ini : Melatih para guru tentang stunting di Sekolah, Melatih para orang tua anak tentang stunting di Sekolah, Meningkatkan pengetahuan dan sikap pada pengurus Majelis Taklim dan Pengurus Pernikahan dimulai pada remaja putri sampai 1000 HPK tentang pencegahan dini stunting, dan tujuan lain Menyusun modul pengabmas tentang “Deteksi Dini Pencegahan Stunting Dimulai Remaja Putri dan 1000 HPK”. Metode pengabdian yang dimulai input : menyiapkan proposal, pengurusan izin, pertemuan mitra pelaksana. Proses : ada pelatihan 2 hari, ada pre dan post test, ada pembagian buku stunting. Our Put : video kegiatan, peningkatan pengetahuan dan sikap mitra sasaran, mitra sasaran siap menjadi tim educator dan motivator terhadap remaja putri yang siap menikah, hamil dan melahirkan anak yang sehat, cerdas dan berkualitas. Serta pemberian buku/modul pada peserta pelatihan sebanyak 52 orang dan mitra pelaksana sebanyak 10 orang. Hasil dan target capaian : 100% mitra sasaran telah meningkat pengetahuan dan sikap dari 50-60% menjadi 80-96%, 100 % telah menerima buku modul pada mitra sasaran dan mitra pelaksana. Luaran wajib : artikel nasional pada akhir th ini dan video kegiatan yang sudah ada, luaran tambahan: sertifikat HKI, buku modul, dan foto foto kegiatan. Rencana Tindak lanjut kegiatan ini setelah tim selesai, maka dititipkan ke Pengurus Majelis Taklim setempat dan kader Posyandu setempat.
Kata Kunci : Stunting, pencegahan dini, Majelis Taklim, Pengurus Pernikahan, Remaja Putri
Referensi
Creswell, J. W., & Clark, V. L. P. (2018). Desain dan Melaksantelah Mixed Method Research (Designing and Conducting Mixed Methods Research) (A. L. Lazuardi, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of Teaching (A. Fawaid & A. Mirza, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementrian Kesehatan RI. (2016) Info Situasi Balita Pendek, 2442–7659.
Kementrian Kesehatan (2016) Kurikulum dan modul pelatihan kader, Direktorat Promosi kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI., (2017) Data Pusat Informasi Profil Kesehatan Indonesia . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia (Data Statistik Kesehatan Indonesia). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Lingkungan Hidup RI. (2013). Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2013. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Kemenkes RI (2018) Hasil Rangkuman Riskesdas 2018, Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
Kementerian PPN/Bappenas RI. (2017). Apa itu SDGs? Retrieved 10 Januari, 2020, from http://sdgsindonesia.or.id/
Kemenkes RI (2018) Hasil Rangkuman Riskesdas 2018, Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
Wawan, A., & Dewi M. (2011). Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogjakarta: Nuha Medika.