Edukasi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Pencegahan Leptospirosis Daerah Rawan Banjir
DOI:
https://doi.org/10.32382/mirk.v6i1.1320Kata Kunci:
Leptospirosis, Sanitasi, PHBSAbstrak
Leptospirosis merupakan penyakit Zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan sering terjadi pasca banjir. Hewan yang menjadi sumber utama penyakit Leptospirosis adalah tikus. Faktor penyebab terjadinya Leptospirosis bermacam-macam mulai masalah perilaku hidup bersih serta masalah sanitasi lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya Leptospirosis. Masalah prioritas pada lokasi penyuluhan adalah kurangnya pemahaman tentang penyakit Leptospirosis pada siswa/i di sekolah. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di UPT SMAN 14 Gowa, kelas XII (Dua belas) dengan jumlah 35 orang yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa/i tentang penyakit Leptospirosis serta upaya pencegahannya. Adapun metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi serta evaluasi melalui kuesioner Pre-Test dan Post-Test untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa/i terhadap penyakit Leptos 51% (dari 37% meningkat menjadi 88%). Sedangkan pemahaman pencegahan meningkat sekitar 15% (dari 62% meningkat menjadi 77%).
.Kata kunci: Leptospirosis, Sanitasi, PHBS
Referensi
Ayu Nur, S. F. et al. (2024) ‘Upaya Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Pencegahan Penyakit Leptospirosis Akibat Bencana Banjir : Tinjauan Literatur’, Prosiding Seminar Nasional Kusuma III, 2(1), pp. 373–382. Available at: https://journalng.uwks.ac.id/kusuma/article/view/360 (Accessed: 14 October 2024).
Firdausya, I. (2024) Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian, Media Indonesia.
Hasanah and Wahid, R. S. (2024) ‘Waspada Leptospirosis di Daerah Rawan Bencana Banjir di SD Negeri Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi’, Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat, 4(2), pp. 70–77. doi: 10.22487/dedikatifkesmas.v4i2.947.
Projo Angkasa, M., Hartono, M. and Anonim, T. (2022) ‘Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Pengetahuan Dalam Pencagahan Leptospirosis di Kel. Panjang Baru, Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan’, Jurnal Lintas Pengabdian Masyarakat, 2(1). Available at: https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JLPM/article/view/9356 (Accessed: 14 October 2024).
Rahmadanti Haryono, S. I., Manyullei, S. and Amqam, H. (2020) ‘Identifikasi Keberadaan Serovar Bakteri Leptospira pada Serum Darah Suspek Leptospirosis di Kecamatan Manggala Kota Makassar’, Hasanuddin Journal of Public Health, 1(2), pp. 183–190. doi: 10.30597/hjph.v1i2.9505.
Widjajanti, W. (2019) ‘Epidemiologi, Diagnosis, dan Pencegahan Leptospirosis’, Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 5(2), pp. 62–68. doi: 10.22435/jhecds.v5i2.174.
Zuhria, F. P. et al. (2022) ‘Gambaran Pengetahuan dan Pemahaman Siswa tentang Peranan Tikus sebagai Hewan Penular Leptospirosis’, Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 5(3), pp. 355–364. doi: 10.33474/jipemas.v5i3.14124
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
PDF downloaded: 4