Stimulasi Hormon Endorphin Mengadaptasi Nyeri persalinan kala I

Penulis

  • Asmawati Gasma Jurusan kebidanan Poltekkes makassar
  • Mutmainnah Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Sitti Mukarramah Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar

DOI:

https://doi.org/10.32382/mkeb.v3i1.746

Kata Kunci:

Kala I, Nyeri persalinan, Stimulasi hormon Endorphin

Abstrak

Pendahuluan. Persalinan normal terjadi dengan adanya kontraksi otot uterus yang identik dengan adanya rasa nyeri yang akan dirasakan oleh ibu selama proses persalinan. Rasa nyeri ini merupakan hal yang fisiologis, namun ada beberapa ibu di usia kehamilan >32 minggu yang merasa takut dan putus asa karena rasa nyeri persalinan. Salah satu metode nonfarmakologi yang dapat dilakukan dalam mengadaptasi rasa nyeri persalinan adalah dengan stimulasi hormon endorphin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah asuhan kebidaan stimulasi hormon endorphin dapat mengadaptasi nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I. Metode penelitian yang digunakan observasional deskriptif dengan studi kasus (study case) melalui penerapan manajemen asuhan kebidanan. Subjek penelitian adalah ibu inpartu sesuai kriteria inklusi sejumlah 4 subjek.Hasil asuhan kebidanan dengan stimulasi hormon endorphin, menunjukkan terdapat perbedaan intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi serta respon ibu terhadap intervensi. Kesimpulan stimulasi hormon terbukti 75% subjek dapat beradaptasi dengan rasa nyeri. Sedangkan, 25% subjek dihentikan intervensinya karena merasa tidak nyaman.

Referensi

Agustina, N. (2022, Juni 22). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from Skala Nyeri pada Anak Usia Sekolah dan Remaja: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/67/skala-nyeri-pada-anak-usia-sekolah-dan-remaja

Aini, N., & Ardiana, L. M. (2018). Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Jakarta: Salemba Medika.

Aprillia, Y. (2018). Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil & Melahirkan. Jakarta: Gagas Media.

Cunningham, F. G., & dkk. (2022). Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Diana, S., Mail, E., & Rufaida, Z. (2019). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jawa tengah: Oase Group.

Faisol. (2022, Agustus 04). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from Manajemen Nyeri: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1052/manajemen-nyeri

Fraser, D. M., & Cooper, M. A. (2014). Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC.

Hasnah, A.Gasma (2017). Metode penelitian dan Statistik Dasar. Penerbit; Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.

Khasanah, N. A., & Sulistyawati, W. (2020). Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin. Journal for Quality in Women's Health, 15-21.

Nikmah, A. N., & dkk. (2022). Effect Endorphin Massage on Anxiety Labor Levels of First Stage. Journal of Nursing Practice, 261-265.

Padila. (2017). Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rejeki, S. (2020). Manajemen Nyeri Dalam Proses Persalinan; Non Farmaka. Semarang: Unimus Press.

Sulfianti, & dkk. (2020). Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2007). Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.

Widiawati, I., & Legiati, T. (2018). Mengenal Nyeri Persalinan pada Primipara dan Multipara. Jurnal Bimtas, 42-48.

Wijayanti, I. T., & dkk. (2022). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: K-Media.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30