Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi <p>Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2087-0051" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2087-0051</a> |<a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-7061" target="_blank" rel="noopener"> E-ISSN 2622-7061</a>, merupakan jurnal ilmiah yang mengulas beragam artikel ilmiah dalam ranah kesehatan gigi. Jurnal ini menjadi platform utama bagi peneliti, terutama dosen di Jurusan Kesehatan Gigi dan peneliti eksternal secara umum, sebagai sarana publikasi. Artikel-artikel yang dimuat mencakup hasil penelitian, ulasan, kritik, serta karya ilmiah lainnya. Kami berharap jurnal ini dapat memberikan ruang yang luas bagi peneliti untuk mempublikasikan karya ilmiahnya di dalamnya.</p> <p>Perlu diinformasikan bahwa jurnal ini merupakan migrasi dari situs web sebelumnya yang dapat diakses melalui URL: <a href="https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagigi/index" target="_new" rel="noreferrer">https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagigi/index</a>. Dengan adanya migrasi ini, kami mengundang para kontributor untuk mengakses situs web baru kami di <a href="https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/index" target="_new" rel="noreferrer">https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/index</a> untuk melanjutkan proses registrasi dan pengiriman artikel.</p> Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar en-US Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar 2087-0051 <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></p> <p>Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Media Kesehatan Gigi dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah<a href="https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/management/settings/The%20authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License, which allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal."> Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International , </a>yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.</p> Efektivitas Permainan Ular Tangga Sebagai Media Edukasi Tambahan Terhadap perubahan Perilaku Kesehatan Gigi Siswa https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1468 <p style="font-weight: 400;">Pemberian edukasi dalam promosi kesehatan bertujuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan berfokus pada upaya memodifikasi atau menghilangkan faktor-faktor penyebabnya (Gavic, dkk., 2021). Edukasi kesehatan bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan literasi terkait kesehatan gigi dan mulut, akan tetapi untuk membawa perubahan perilaku yang positif jika ditanamkan sejak usia dini (Kay, 1996 sit. Deokar, dkk., 2021).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak permainan Ular Tangga terhadap perilaku siswa kelas IV setelah dilakukan pendidikan kesehatan gigi denganmedia PowerPoint. Penelitian ini termasuk dalam jenis quasi-eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest yang melibatkan kelompok kontrol. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok intervensi terdiri dari 50 siswa kelas IV MIN 3 Bireuen yang menerima edukasi menggunakan media PowerPoint disertai permainan Ular tangga. Sementara kelompok kontrol terdiri dari siswa kelas IV MIN 9 sebanyak 26 orang dan MIN 19 sebanyak 24 orang yang hanya diberikan edukasi dengan media PowerPoint saja. Setiap kelompok studi menerima pendidikan kesehatan sebanyak 4 kali, dan kuesioner terkait perilaku diberikan pada pretest dan posttest I (1 bulan), dan posttest II (3 bulan). Hasil penelitian: terdapat perbedaan signifikan perilaku pada kelompok intervensi (0,014) dari pretest ke posttest II, akan tetapi perbedaan&nbsp; selisih perilaku pada pretest hingga posttest pada kedua kelompok tidak menunjukkan nilai signifikan (0,173). Kesimpulan: permainan Ular Tangga yang diberikan setelah pemberian edukasi dengan media PowerPoint tidak lebih baik dalam meningkatkan perilaku kesehatan gigi siswa.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;">Kata kunci : Ular tangga; PowerPoint; Perilaku kesehatan gigi siswa</p> Hayatunnufus Rohisotul Laily Dwi Septiarini Yulyana Sendia Martina Hak Cipta (c) 2025 Hayatunnufus https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 1 8 10.32382/mkg.v24i1.1468 Keterampilan Guru dalam Intervensi Perilaku Menggosok Gigi Anak Retardasi Mental melalui Pendekatan Behaviour Change Therapy https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1466 <p>Masalah kesehatan gigi masih menjadi tantangan di masyarakat, termasuk pada anak dengan retardasi mental yang memiliki keterbatasan dalam aspek intelektual, sosial, perilaku, serta koordinasi motorik. Kondisi ini berdampak pada rendahnya kebersihan rongga mulut, di mana sekitar 75% anak tergolong dalam kategori buruk. Keadaan ini terjadi akibat terbatasnya kemampuan anak dalam melakukan aktivitas menyikat gigi secara mandiri dan minimnya program kesehatan gigi yang dirancang khusus untuk anak retardasi mental. Oleh karena itu, terapi perubahan perilaku dapat menjadi salah satu alternatif strategi untuk mengubah perilaku menyikat gigi dengan memenuhi kebutuhan khusus anak penyandang disabilitas intelektual melalui keterampilan menyikat gigi yang diajarkan oleh guru di sekolah. Tujuannya sebagai alternantif perubahan perilaku menggosok gigi anak. Metode yang digunakan adalah <em>Quasi-Experimental Control Group Pretest and Posttest Design</em>. Hasil Model <em>behavior change therapy</em> sebagai pendekatan alternatif untuk mengubah perilaku anak penyandang disabilitas khusus anak retardasi mental memiliki skor validasi ahli rata-rata 86,67 (sangat layak). Keterampilan guru efektif dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi anak penyandang disabilitas intelektual melalui pendekatan model perlakuan perubahan perilaku, dengan nilai p sebesar 0,040 (p&lt;0,05) yang berarti bahwa model perlakuan <em>behavior change therapy</em> menggosok gigi anak retardasi mental efektif dalam meningkatkan perilaku menyikat gigi anak retardasi mental melalui keterampilan guru.</p> rohisotul laily hayatunnufus yulyana sendia martina Dwi Septiarini Hak Cipta (c) 2025 rohisotul laily, haya, Sendia, iin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 9 16 10.32382/mkg.v24i1.1466 Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Karies Gigi dan Mulut Anak Di SD Islam Paropo Kota Makassar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1417 <p>Status sosial ekonomi yaitu kedudukan tertentu seseorang terhadap masyarakat lainnya dalam suatu kelompok atau kelas masyarakat. Peningkatan status sosial ekonomi merupakan faktor resiko terjadinya karies gigi dan secara umum diukur dari indikator seperti pendapatan, tingkat pendidikan, pola hidup dan prilaku kesehatan gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status sosial ekonomi orang tua dengan status karies gigi dan mulut anak di SD Islam Paropo Di Kota Makassar dengan melihat pendapatan, pendidikan dan pekerjaan orang tua. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan cara <em>total sampling</em> dengan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi dengan melihat sosial ekonomi yang diklasifikasikan berdasarkan pendapatan, pendidikan dan pekerjaan orang tua. Dengan sampel yang berjumlah 84 siswa-siswi yang ada di SD Islam Paropo Kota Makassar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak di SD Islam Paropo memiliki frekuensi karies tinggi sebanyak 52 siswa (61,90%). Untuk hasil perhitungan sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari pendapatan orang tua dengan perhitungan korelasi mann-whitney menunjukkan nilai p= 0,841, dan untuk pekerjaan orang tua menunjukkan nilai p= 1.000, sedangkan pada pendidikan orang tua menunjukkan nilai p=0,943. Berdasarkan dengan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan status sosial ekonomi dengan status karies gigi anak di SD Islam Paropo Kota Makassar. </p> <p>Kata kunci : Sosial; ekonomi; karies gigi</p> Asridiana Asridiana Ernie Thioritz Sarti Yunita Arifin Hak Cipta (c) 2025 Asridiana Asridiana, Ernie Thioritz, Sarti Yunita Arifin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 17 24 10.32382/mkg.v24i1.1417 Efektivitas Media ROPITA (Round Spin Table) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi Siswa Sekolah Dasar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1467 <p>Masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak masih menjadi masalah yang cukup besar di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan persentase gigi berlubang sebesar 88,8% sementara hanya 2,8% anak yang menerapkan cara menyikat gigi dengan benar. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 juga menunjukkan angka karies gigi sebesar 43,6% di Kota Semarang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka karies melalui pendekatan promotif dan preventif dengan memanfaatkan media sebagai sarana peningkatan pengetahuan kesehatan gigi yaitu media media ROPITA <em>(Round Spin Table). </em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media ROPITA <em>(Round Spin Table)</em> terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>true experimental design</em> yang meliputi <em>pre-test dan post-test with control group design</em>. Penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek yang berbeda yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak <em>(random)</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa <em>p-value</em> adalah 0,000 (p &lt;0,05) artinya terdapat efektivitas media ROPITA <em>(Round Spin Table)</em> terhadap peningkatan pengetahuan siswa sekolah dasar dan nilai <em>Cohen’s D</em> sebesar 0,86, yang menunjukkan efek besar dari kelompok intervensi.</p> <p>Kata kunci : Media; ROPITA <em>(Round Spin Table);</em> siswa sekolah dasar; pengetahuan</p> Dwi septiarini Yulyana Sendia Martina Hayatunnufus Rohisotul Laily Hak Cipta (c) 2025 Dwi Septiarini, Yulyana Sendia Martina, Hayatunnufus, Rohisotul Laily https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 25 30 10.32382/mkg.v24i1.1467 Tingkat Pengetahuan Perokok dan Implikasinya terhadap Status Periodontal https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1423 <p>Merokok merupakan kebiasaan yang masih banyak ditemui di masyarakat dan menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya gangguan pada jaringan periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tingkat pengetahuan perokok dengan kejadian penyakit periodontal di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (<em>cross-sectional</em>). Sebanyak 40 responden dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan dan lembar pemeriksaan CPITN untuk mengevaluasi status periodontal. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perokok berada pada kategori cukup, sedangkan status penyakit periodontal responden umumnya berada dalam kategori buruk. Uji statistik mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perokok dengan penyakit periodontal, dengan nilai p = 0,023 (p &lt; 0,05). Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perokok dengan status penyakit periodontal di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai</p> Jumriani Ira Liasari R. Ardian Priyambodo Asriawal Andi Nurannisa Fitri Hak Cipta (c) 2025 Jumriani, Ira Liasari, R. Ardian Priyambodo, Asriawal, Andi Nurannisa Fitri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 31 38 10.32382/mkg.v24i1.1423 Kebiasaan Menggosok Gigi Sebelum Tidur Terhadap Riwayat Karies Pada Anak https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1447 <p>Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai pada anak-anak maupun orang dewasa. Dalam menjaga kesehatan gigi hal yang paling umum dilakukan adalah menyikat gigi dengan baik dan benar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur terhadap riwayat karies pada anak SD.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. yaitu dengan mencari hubungan antar variabel dalam kurung waktu tertentu. Sampel pada penelitian ini sebanyak 39 orang siswa di SD Negeri 257 Akkalibate Kec. Liliriaja Kab. Soppeng. Pada penelitian ini, akan dilakukan pemeriksaan gigi kepada sampel. analisis data dengan menggunakan Uji Kolerasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terlihat bahwa mayoritas responden anak SD Negeri 257 Akkalibatue Kec. Liliriaja Kabupaten Soppeng mengalami karies gigi. Uji Korelasi diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0.05 yaitu 0.580 yang artinya tidak ada korelasi yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan tidak ada hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dan karies gigi.Analisis statistik menunjukkan bahwa kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian karies gigi pada anak-anak SD tersebut. Perlu dilakukan penyuluhan yang intensif tentang pentingnya kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur di kalangan anak-anak, orang tua, serta masyarakat umum di wilayah tersebut.</p> Syamsuddin Abubakar Sainuddin AR Nur Fitri Jayanti Hak Cipta (c) 2025 Syamsuddin Abubakar, Sainuddin AR, Nur Fitri Jayanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 39 45 10.32382/mkg.v24i1.1447 Hubungan Kebiasaan Menyikat Gigi terhadap Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1464 <p>Masalah kesehatan gigi dan mulut banyak terjadi pada anak usia sekolah dasar salah satunya adalah gigi berlubang. Kerusakan pada gigi ini terjadi karena anak-anak sering mengonsumsi makanan manis, lembut, dan lengket yang sisa-sisanya bertahan lama di dalam mulut dan tidak segera dibersihkan. Sebagian besar kerusakan gigi pada anak-anak tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan manis, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan menyikat gigi yang tepat serta konsisten. Kebiasaan menyikat gigi juga memengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan menyikat gigi terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa kelas 1 hingga 6 di SD 196 Mangasa Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Data akan dianalisis dengan analisis univariat untuk melihat distribusi variabel penelitian dan analisis bivariat dengan uji <em>non parametric Mann-Whitney</em> untuk menganalisis hubungan kebiasaan menyikat gigi terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kebiasaan menyikat gigi siswa yang baik sebanyak (31%) dan kurang baik sebanyak (69%) dan gambaran kebersihan gigi dan mulut siswa yang baik sebanyak (5%), sedang (90%), dan buruk sebanyak (5%). Hasil uji statistik Mann-Whitney p = 0,034 didapatkan hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut.</p> <p>Kata kunci : Kebiasaan; menyikat gigi; kebersihan gigi dan mulut</p> Nugraheni Widyastuti Jumriani Agus Supriatna Ira Liasari Isnul Apriliani Hak Cipta (c) 2025 Nugraheni Widyastuti, Jumriani, Agus Supriatna, Ira Liasari, Isnul Apriliani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 46 52 10.32382/mkg.v24i1.1464 Modifikasi Model Edukasi Meja Putar Sebagai Upaya Meningkatkan Tindakan Dalam Memelihara Kesehatan Gigi Pada Siswa https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1469 <p>Karies gigi merupakan penyakit multifaktoral yang mendemineralisasi jaringan keras gigi. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya karies yaitu perilaku kebersihan gigi. Proporsi karies gigi pada siswa di SD Yapita Surabaya sebesar 80% dan rata-rata <em>debris index score </em>2,2 dengan kategori buruk. Upaya mengatasi masalah ini melalui modifikasi model edukasi Meja Putar memberikan edukasi melalui metode permainan sehingga proses belajar menyenangkan dan menarik. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modifikasi model edukasi Meja Putar yang layak dan penerapannya efektif sebagai upaya meningkatkan tindakan dalam memelihara kesehatan gigi pada siswa di SD Yapita Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Research and Development </em>dengan desain penelitian <em>true experiment (pretest- postest). </em>Sampel berjumlah 60 responden meliputi kelompok Sebelum perlakuan dan kelompok Sesudah perlakuan. Data hasil uji model menggunakan <em>paired t-test. </em>Uji validasi ahli terhadap modifikasi model edukasi Meja Putar diperoleh <em>interclass correllation coeficient </em>dengan <em>p-value </em>0,001. Modifikasi Model edukasi Meja Putar layak dan penerapannya efektif sebagai upaya meningkatkan Tindakan dalam memelihara kesehatan gigi pada siswa di SD Yapita Surabaya pada kelompok sesudah perlakuan dibandingkan kelompok sebelum perlakuan.</p> <p>Kata Kunci: Tindakan, kesehatan gigi, siswa sekolah dasar, meja putar</p> Yulyana Sendia Martina Dwi Septiarini Rohisotul Laily Hayatunnufus Hak Cipta (c) 2025 Yulyana Sendia Martina, Dwi Septiarini, Rohisotul Laily, Hayatunnufus https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 53 58 10.32382/mkg.v24i1.1469 Implementasi Protokol Kesehatan COVID-19 di Klinik Gigi: Studi pada Sektor Pemerintah dan Swasta https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1421 <p><em>Coronavirus Disease </em>2019 (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang menimbulkan penyakit mulai dari pilek hingga infeksi pernafasan. Tenaga kesehatan menjadi salah satu lini pertama yang membantu penanganan virus corona ketika perlindungan khusus diperlukan bagi petugas kesehatan akibat minimnya alat perlindung diri selama pandemi. Pandemi telah berdampak negatif pada semua aspek kesehatan, termasuk dokter gigi. Semua kelompok profesional berisiko tinggi terkena Covid-19, tetapi petugas kesehatan paling berisiko terutama perawatan yang dapat menimbulkan percikan atau aerosol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pencegahan transmisi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Pengumpulan data menggunakan survei berupa kuesioner dalam bentuk <em>google form</em>. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi maupun perawat gigi baik di Puskesmas maupun klinik swasta menerapkan tindakan pencegahan Covid-19 serta mengambil tindakan dengan kesadaran yang lebih ketat sebelum dan sesudah praktik gigi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.</p> Ira Liasari Ardian Priyambodo Jumriani Wanda Nur Aida Nur Alisa Apriani Hak Cipta (c) 2025 Ira Liasari, Ardian Priyambodo, Jumriani, Wanda Nur Aida, Nur Alisa Apriani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 59 65 10.32382/mkg.v24i1.1421 Dampak Maloklusi Terhadap Psikososial Remaja https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1449 <p>Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih cukup tinggi, dengan 57% penduduk mengalami gangguan, namun hanya 10,2% di antaranya yang mendapatkan perawatan. Salah satu masalah yang sering ditemukan adalah maloklusi, yaitu ketidakseimbangan susunan gigi, yang memengaruhi sekitar 80% populasi dan berdampak negatif terhadap aktivitas sehari-hari, termasuk aspek psikososial. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa maloklusi dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri dan penampilan, sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan ortodonti. Penelitian ini bersifat observasional analitik, di mana peneliti mengamati secara langsung subjek untuk mencari hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa memberikan perlakuan atau intervensi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yang menilai hubungan antara variabel bebas dan terikat pada satu waktu tertentu tanpa tindak lanjut. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara maloklusi dan kondisi psikososial pada remaja di SMA Negeri 9 Makassar (p=0,149). Mayoritas responden memiliki maloklusi kelas 1, umumnya berupa gigi berjejal, namun rendahnya pengetahuan dan kesadaran membuat mereka kurang menyadari dampak sosial dari kondisi tersebut. Sejalan dengan temuan sebelumnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa maloklusi tidak berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis remaja. Seluruh remaja yang teridentifikasi mengalami maloklusi di SMA tersebut, dengan prevalensi tertinggi pada remaja perempuan.</p> Asriawal Muh Saleh Baharuddin Nur Hijriyati Syam Hak Cipta (c) 2025 Asriawal, Muh Saleh, Baharuddin, Nur Hijriyati Syam https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 66 71 10.32382/mkg.v24i1.1449 Efektivitas Penggunaan Media Flipchart dan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi Anak Sekolah Dasar https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1462 <p>Media edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang digunakan secara efektif, seperti media cetak flipchart maupun media video, dapat memberikan pengaruh positif yang berarti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan flipchart dan video dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi pada anak-anak sekolah dasar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest dalam metode pre-experimental. Sampel terdiri atas 250 siswa SD Negeri Tidung yang dipilih secara acak melalui undian, kemudian dibagi ke dalam dua kelompok: kelompok yang menggunakan media flipchart dan kelompok yang menggunakan media video. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi, media video memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan flipchart, dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.000 &lt; 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa media video lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.</p> Jhonny Angky Muhammad Saleh Asriawal Berlin Paembong Hak Cipta (c) 2025 Jhonny Angky, Muhammad Saleh, Asriawal, Berlin Paembong https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 72 76 10.32382/mkg.v24i1.1462 Dampak Pelaksanaan UKGS oleh Guru Olahraga pada Karies Gigi di SD Inpres Unggulan BTN Pemda https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1448 <p>Salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak sekolah dasar adalah dengan melibatkan program pemerintah, yaitu Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di setiap sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru olahraga dalam pelaksanaan UKGS dan dampaknya terhadap tingkat kejadian karies gigi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan def-t dan DMF-T untuk menilai status karies gigi pada siswa, serta wawancara tertutup dengan guru olahraga untuk memahami peran mereka dalam pelaksanaan UKGS. Sampel penelitian terdiri dari 66 siswa kelas 5 dan guru olahraga. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengidentifikasi peran guru olahraga dalam pelaksanaan UKGS serta untuk mengetahui status karies gigi pada siswa. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa status karies gigi pada siswa kelas 5 berada pada kategori sangat rendah. Guru olahraga dalam program UKGS berperan sebagai edukator, motivator, dan fasilitator dalam mengelola status karies gigi di sekolah, yang berkontribusi pada tercapainya pelaksanaan program UKGS yang efektif. Diharapkan, implementasi program UKGS yang baik dapat menurunkan risiko karies gigi pada siswa, sehingga mengurangi tingkat karies gigi pada anak-anak di sekolah.</p> <p>Kata kunci : Guru olahraga; UKGS; karies gigi</p> Muhammad Saleh Johnny Angki Asriawal Alimah Putri Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Saleh, Johnny Angki, Asriawal, Alimah Putri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 77 82 10.32382/mkg.v24i1.1448 Pengaruh Media Smart Box Untuk Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dalam Mencegah Karies Gigi Pada Siswa Kelas V SD N Menteng 03 Pagi https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1220 <p>Pendahuluan: Menurut WHO rata-rata karies pada anak usia 6-12 tahun sangat tinggi yakni mencapai 8,43. Pada anak usia enam tahun memeiliki dmft lebih dari 6 yaitu mencapai 67,3% hal ini termasuk dalam kategori karies gigi anak usia dini. Berdasarkan survey Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 bahwa prevalensi karies masih di angka 93%. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh media smart box untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam mencegah karies pada siswa kelas V SDN Menteng 03 Pagi. Metode Penelitian: desain penelitian yang digunakan adalah pre experiment dengan pre test dan post test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 58 responden. Analisis data penelitian ini menggunakan uji univariat dan uji bivariat yang menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan Wilcoxon. Hasil Penelitian: Uji statistik menunjukan bahwa terdapat peningkatan antara hasil nilai pre test dan post test, yang ditunjukan dengan nilai asymp.sig 0,000 pada variabel pengetahuan artinya variabel tersebut &lt;0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima. Kesimpulan: adanya pengaruh media smart box untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam mencegah karies pada siswa kelas V SDN Menteng 03 Pagi</p> Aditya Nurrochman Baby Prabowo Setyawati Afif Afandy Hasanudin Amellea Firkintan Marelda Hak Cipta (c) 2025 Aditya, Baby Prabowo , Afif Afandy, Amellea Firkintan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 83 87 10.32382/mkg.v24i1.1220 Edukasi Kesehatan Gigi Berbasis Individual terhadap Keterampilan Menyikat Gigi pada Anak Disabilitas Intelektual Ringan https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1513 <p>Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum yang perlu diperhatikan sejak usia dini, termasuk pada anak-anak dengan disabilitas intelektual ringan. Anak dengan kondisi ini memiliki keterbatasan dalam memahami informasi, merespon instruksi dan mengontrol motorik halus, yang menyebabkan kurangnya kemampuan dalam menjaga kebersihan diri, khususnya dalam menyikat gigi secara mandiri dan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan menyikat gigi pada kelompok ini adalah melalui edukasi kesehatan gigi yang disesuaikan secara individual sesuai dengan tingkat pemahaman dan kemampuan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan gigi berbasis individual terhadap keterampilan menyikat gigi pada anak dengan disabilitas intelektual ringan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan <em>pretest-posttest </em>dengan kelompok kontrol. Responden dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana pada anak dengan disabilitas intelektual ringan yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa dengan jumlah 20 anak pada masing-masing kelompok. Penelitian melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang diberikan edukasi individual dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan serupa. Instrumen pengukuran menggunakan lembar ceklis keterampilan menyikat gigi sebelum dan sesudah intervensi selama 21 hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada keterampilan menyikat gigi di kelompok intervensi dari nilai rerata sebelum (7,34 ± 1,440) menjadi sesudah intervensi (15,81 ± 1,421) dengan nilai signifikansi p &lt; 0,001. Sementara itu, pada kelompok kontrol tidak ditemukan perbedaan bermakna (p = 0,505). Selisih peningkatan antara kedua kelompok juga signifikan secara statistik (p &lt; 0,001). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan gigi berbasis individual terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menyikat gigi pada anak dengan disabilitas intelektual ringan.</p> <p> </p> Muhammad Fiqih Sabilillah Nia Daniati Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Fiqih Sabilillah, Nia Daniati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 88 99 10.32382/mkg.v24i1.1513 Coated Tongue Dan Keterkaitannya Dengan Halitosis : Literature-Review https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medgigi/article/view/1125 <p>Kondisi <em>coated tongue</em> dan kebersihan rongga mulut dapat dijadikan sebagai indikator tingkat kebersihan rongga mulut seseorang secara umum. Keadaan ini dapat ditemukan pada segala usia dan kenis kelamin. Sehingga perlu dilakukan usaha sosialisasi melalui edukasi pada semua lapisan masyarakat. Kondisi tersebut secara klinis terjadi pada bagian permukaan lidah yang ditutupi oleh suatu selaput pseudomembran yang terjadi akibat penumpukan debris atau sisa makanan, sel-sel keratin yang tidak terdeskuamasi, dan dapat ditemukan<br>adanya mikroorganisme seperti bakteri maupun jamur. Halitosis merupakan dampak yang ditimbulkan oleh <em>coated tongue</em> dikarenakan adanya produksi senyawa VSCs yang mengakibatkan terjadinya bau mulut pada seseorang. Penanganan <em>coated tongue</em> dengan menggunakan <em>tongue scraper</em> sangat efektif dalam mengatasi halitosis.</p> Daniel Rexi Sitompul Mutiara Dewi Wilda Hafny Lubis Hak Cipta (c) 2025 Daniel Rexi Sitompul https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-06-18 2025-06-18 24 1 100 106 10.32382/mkg.v24i1.1125