https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/issue/feedMedia Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar2024-12-12T11:35:03+08:00Open Journal Systems<p align="left">Jurnal Media Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Fisioterapi. Jurnal Media Fisioterapi merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan telah teregister dengan p-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1355385639" target="_blank" rel="noopener">2086-5937</a> dan e-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1574134950" target="_blank" rel="noopener">2715-7288</a>. Jurnal ini merupakan mutasi dari <a href="https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediafisio">OJS2 Media Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar</a>. Jurnal Media Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru, book review dan literatur review dalam lingkup ilmu fisioterapi mencakup ilmu Fisioterapi Muskuloskeletal, Fisioterapi Neuromuskular, Fisioterapi Kardiovaskular dan Respirasi, Fisioterapi Geriatrik, Fisioterapi Pediatrik, Fisioterapi Ergonomi dan Kesehatan Kerja Fisioterapi Olahraga, dan Fisioterapi Kesehatan Masyarakat.</p> <p>Jurnal Media Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal dengan reviewer teman sejawat sesuai dengan bidang keilmuannya yang dikembangkan untuk mendorong pengembangan keilmuan dalam bidang fisioterapi secara umum sehingga dapat menjadi sumber referensi dalam mendukung terselenggaranya pelayanan fisioterapi yang berbasis <em>Evidence Based Practice</em> di Indonesia. Selain itu, jurnal itu menjadi wadah bagi peneliti dalam bidang ilmu fisioterapi untuk mempublikasikan hasil penelitiannya sehingga mampu memperkaya referensi ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan di Indonesia.</p>https://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/article/view/1217PENGARUH PEMBERIAN SUSTAINED NATURAL APROPHYSEAL GLIDES (SNAGS) DAN MC. KENZIE EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA NON-SPESIFIK LOW BACK PAIN DI RSUD SINJAI2024-12-06T12:50:31+08:00Yonathan Rambayonathanrpoltekfisio@gmail.comAndi Nurul Hidayaandinurul@poltekkes-mks.ac.idAco Tangacotang45@gmail.comHendrikhendrikpoltekfisio@gmail.comTiar Erawantiarepoltekfisio@gmail.comMuh Thahir mtahir.physiomks@gmail.com<p><em>Non-spesifik low back pain dapat menyebabkan nyeri, spasme otot, dan ketidakseimbangan otot yang mengurangi stabilitas perut dan punggung bawah, membatasi gerak pinggang, mengubah postur tubuh, dan menyebabkan kecacatan pada pasien.. Jenis penelitian ini adalah pra-experimen coba dengan desain penelitian yang digunakan adalah single-group pre-trial post-trial design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mc. Latihan Kenzie dan luncuran alami. secara konsisten dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien yang tidak terpengaruh. -Nyeri punggung bawah yang non spesifik di RSUD Sinjai dengan sampel sebanyak 22 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan analisis uji coba sampel yang cocok pada kelompok perlakuan, diperoleh hasil p=0,000 untuk PSFS, p=0,000 untuk fleksi lumbal, p=0,000 untuk ekstensi lumbal. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari intervensi latihan McKenzie dan luncuran alami yang berkepanjangan terhadap pereda nyeri dan peningkatan ROM lumbal pada nyeri pinggang nonspesifik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi Mc. Kenzie exercise dan SNAGS signifikan efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan ROM lumbal pada pasien non-spesifik low back pain</em></p>2024-12-12T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassarhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/article/view/1216FAKTOR RESIKO KEJADIAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PEKERJA KANTORAN DI KOTA MAKASSAR2024-12-06T12:41:44+08:00Nur Awalia Syahrinurawaliasyahri@poltekkes-mks.ac.idSupartina Hakimsupartinahakim@poltekkes-mks.ac.idAndi Halimahahalimah.physiomks@gmail.comVirny Dwiya Lestarivirnydwiya25@gmail.comRahmat Nugraharahmatnugraha@poltekkes-mks.ac.idIsfawati Mahmudisfamahmud@gmail.com<p>Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan prokram kerja prioritas dari Kementerian Kesehatan sejakan dengan program Transformasi Kesehatan sebab 71% jumlah kematihan disebabkan oleh PTM. Sebanyak 35% dari angka tersebut adalah disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Penyebab penyakit kardiovaskular ini dapat disebabkan dari berbagai faktor resiko yang berkembang sejak usia produktif 20 – 30 tahun karena pada usia ini kita menjalankan pola hidup secara optimal namun jika terjadi penurunan kualitas pola hidup pada masa tersebut maka akan berdampak pada kondisi kesehatan di masa kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa prevalensi dan distribusi faktor-faktor resiko penyakit kardiovaskuler pada pekerja kantor yang memiliki keterbatasan aktivitas fisik diakrenakan kesibukan pekerjaan di kantor. Penelitian ini menunjukkan sebanyak 83.33% pekerja duduk (tanpa aktivitas fisik) dengan durasi di atas 6 jam dan ditambah dengan presentasi yang tinggi terhadap riwayat hipertensi sebesar 13.33% dan mengalami kolesterol tinggi sebanyak 23.33%. Hal ini menunjukkan keterlibatan berbagai jenis faktor resiko dapat berpotensi meningkatkan kejadian penyakit kardiovaskular.</p>2024-12-12T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassarhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/article/view/1202SURVEI KEBUTUHAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN JURUSAN FISIOTERAPI, POLTEKKES MAKASSAR 20242024-12-06T12:29:46+08:00Burhanburhan.physiomks@gmail.comMuhammad Awalmawal.physiomks@gmail.comIkhsan Dermawanikhsandermawan@poltekkes-mks.ac.idArpandjamanarpandj.physiomks@gmail.com<p>Penambahan koleksi per tahun 2% dari total koleksi (judul) yang sudah ada, atau minimal 1 judul untuk 1 mata kuliah dipilih yang lebih besar. Pemilihan pustaka merupakan kegiatan awal dari pembinaan koleksi. Pembinaan koleksi harus direncanakan sebaik-baiknya agar layanan yang diberikan oleh perpustakaan benar- benar dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.</p> <p>Maksud dilakukannya Survey ini adalah mendapatkan informasi tentang kebutuhan koleksi di perpustakaan jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar yang menjadi prioritas dalam pengadaan koleksi, dengan demikian bermanfaat bagi pemustaka untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Survey ini dilaksanakan terhadap 58 responden. Data dianalisa secara Diskriptif Kuantitatif. Hasil survey menunjukkan bahwa responden menghendaki jenis koleksi yang tersedia dalam bentuk tercetak, online dan bersifat mutakhir dengan menggunakan bahasa asing ataupun indonesia.</p>2024-12-12T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassarhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/article/view/1201ANALISIS FAKTOR RISIKO NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR 2024-12-06T12:23:05+08:00Fahrul Islamfislam.physiomks@gmail.comSudaryantosudaryanto.physiomks@gmail.comSyarifuddin Syarifuddindrsyarifuddin845@gmail.comHasbiah Hasbiahhasbiahpoltekfisio@gmail.comDarwis Durahimdarwis.physiomks@gmail.comMuhammad Awalmawal.physiomks@gmail.com<p>Nyeri punggung bawah (NPB) biasanya merupakan gejala disfungsi pada sistem muskuloskeletal NPB digambarkan sebagai perasaan nyeri, ketegangan otot, atau kekakuan lokal pada bagian bawah batas kosta dan di atas lipatan glutea inferior, tanpa disertai penjalaran ke tungkai sampai kaki <em>(sciatica)</em>. Penyebab paling umum dari nyeri punggung bawah adalah kerobekan otot atau ligamen. Sejalan dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi saat seseorang berusia 30 tahun. Pada usia 30 tahun terjadi degenerasi yang berupa kerusakan jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan parut, pengurangan cairan. Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko orang tersebut tersebut mengalami penurunan elastisitas pada tulang yang menjadi pemicu timbulnya gejala NPB. Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25-65 tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko nyeri punggung bawah di dengan menggunakan metode Observational analysis dengan Desain cross sectional study dimana penelitian ini terdiri atas dua tahapan yaitu tahap pertama pengumpulan data faktor risiko pada responden yang mengalami nyeri punggung bawah dan tahap kedua menganalisis risiko yang menyebabkan nyeri punggung bawah .Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari faktor usia ditemukan paling banyak penderita NPB adalah usia >46 tahun sebanyak 45 orang (76,3%). Dilihat dari faktor indeks massa tubuh (IMT) ditemukan paling banyak penderita NPB yang overweight (berdasarkan IMT) yaitu sebanyak 45 orang (76,3%). Dilihat dari faktor lingkar perut ditemukan paling banyak penderita NPB yang tergolong kategori obesitas sebanyak 32 orang (54,2%). Kemudian dilihat dari sikap tubuh saat memutar dan mengangkat/memindahkan barang/objek ditemukan lebih banyak penderita NPB yang memiliki sikap tubuh yang tidak ergonomis sebanyak 55 orang (93,2%). Dengan demikian dapat d<strong>isimpulkan</strong> bahwa penderita NPB paling banyak terjadi pada usia > 46 tahun, kategori overweight (berdasarkan IMT), kategori obesitas (berdasarkan lingkar perut) dan sikap tubuh yang tidak ergonomis.</p>2024-12-12T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassarhttps://ojs3.poltekkes-mks.ac.id/index.php/medfisio/article/view/1219PENGARUH PELVIC FLOOR EXERCISE TERHADAP ENURESIS PRIMER USIA 4 - 7 TAHUN DI KELURAHAN BULUROKENG2024-12-06T12:25:28+08:00Sri Saadiyahsripoltekfisio@gmail.comSuci Multazamsucimultazam@poltekkes-mks.ac.idHasnia Ahmadhasniaapoltekfisio@gmail.comSitti Muthiah stmuthiah.physiomks@gmail.comSiti Nurul Fajriah stnurulfpoltekfisio@gmail.comSri Gunda Fahrianasrigunda@upnvj.ac.id<p>Enuresis merupakan pengeluaran air kemih yang tidak disadari oleh seseorang yang pengendalian kandung kemihnya diharapkan sudah tercapai. Hal ini terjadi pada anak-anak yang tidak bisa menahan buang air kecil dalam keadaan yang lama seperti pada saat tidur . Gangguan berkemih disebabkan oleh produksi urin terlalu banyak pada malam hari,karena tidak cukup hormon antidiuretik (ADH), stress emosional dan kegelisahan, mengalami gangguan tidur, ukuran kandung kemih yang kecil, dan kebiasaan toilet siang hari yang tidak normal. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan time series design, bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng dengan menggunakan alat ukur kuesioner Dysfunctional Voiding and Incontinence Scoring System (DVISS) yang digunakan untuk mengukur enuresis pada anak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 15 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data ordinal sehingga menggunakan analisis Uji Wilcoxon maka diperoleh nilai p=0,01 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pelvic floor exercise terhadap enuresis primer usia 4-7 tahun di Kelurahan Bulurokeng.</p>2024-12-12T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar