PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CEDERA ANTERIOR CRUCIATUM LIGAMENT DEXTRA DI CLUB FUTSAL
Physiotherapy Management of Dextra Anterior Cruciate Ligament Injury At Futsal Club
DOI:
https://doi.org/10.32382/fis.v17i1.1493Kata Kunci:
anterior cruciate ligament, ultrasound, manual therapy, exercise therapyAbstrak
Anterior cruciatum ligament merupakan cedera umum, terutama menyerang individu muda, individu yang aktif secara fisik. Cedera ini ditandai oleh ketidakstabilan sendi, menyebabkan penurunan aktifitas, dan dapat menyebabkan kualitas hidup menurun terkait dengan fungsi lutut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Cedera Anterior Cruciatum Ligament. Jenis penelitian ini merupakan peneltian yang menggali satu jenis kasus dengan menggunakan dua sampel dan memberikan perlakuan yang sama kepada kedua sampel tersebut selama penelitian. Penelitian ini dilakukan di Club Futsal Kalem Fc FAI-UMI bulan Januari sampai Februari 2024. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan cara yaitu primer. Hasil pemeriksaan ditemukan problematik adanya nyeri, kelemahan otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktifitas pada sendi lutut. Setelah dilakukan tindakan fisioterapi selama 8 kali pertemuan maka didapat hasil yaitu penuurunan nilai nyeri dari pasien A pada nyeri tekan yaitu 4,0 menjadi 1,5 nyeri gerak 5,2 menjadi 3,0 nyeri fungsional 6,4 menjadi 4,0 sedangkan pasien B pada nyeri tekan 3,3 menjadi 1,2 nyeri gerak 4,3 menjadi 2,1 nyeri fungsional 5,4 menjadi 3,1 yang dinilai dengan Visual Analouge Scale, peningkatan kekuatan otot pada pasien A terdapat nilai M. Quadricep 3 menjadi 4 dan M. Hamstring 3 menjadi 4 sedangkan pasien B terdapat nilai M. Quadricep 3 menjadi 4 dan M. Hamstring 3 menjadi 4 dinilai dengan Manual Muscle Test, peningkatan Lingkup Gerak Sendi pasien A Aktif-Fleksi S 0°-0°-83° menjadi S 0°-0°-120° dan Pasif-Fleksi S 0°-0°-90° menjadi S 0°-0°-125° sedangkan pasien B Aktif-Fleksi S 0°-0°-92° menjadi S 0°-0°-130° dan Pasif-Fleksi S 0°-0°-98° menjadi S 0°-0°-137° dinilai dengan goniometer, dan peningkatan Activity Daily Living (ADL) nilai pasien A nyeri pada gerakan jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naikturun tangga 3 menjadi 1, kesulitan pada jongkok keberdiri jalan 6 meter dan naik turun tangga 3 menjadi 1, dan ketergantungan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga 2 menjadi 1 sedangkan pasien B nyeri pada gerakan jongkok ke berdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga 3 menjadi 1, kesulitan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga yaitu 2 menjadi 1 dan ketergantungan pada jongkok keberdiri, jalan 6 meter, naik turun tangga yaitu 2 menjadi 1 dinilai dengan menggunakan Skala JETTE. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian Ultrasound, Terapi Manual dan Terapi Latihan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada cedera ACL dan karena itu penulis menyarankan kepada fisioterapis untuk menggunakan modalitas Ultrasound, Terapi Manual dan Terapi Latihan sebagai modalitas utama pada kondisi ACL.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
pdf downloaded: 33