Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi pada Masyarakat Kota Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.32382/mf.v20i1.404Kata Kunci:
Pengetahuan, Swamedikasi, PrilakuAbstrak
Self-Medication Knowledge and Behavior in Samarinda City Communities
Improper use of drugs in self-medication or self-medication practices can cause serious health problems, such as the emergence of drug side effects, dependence, and others. Good knowledge and behavior can result in rational self-treatment and reduce the dangerous risks of the practice. The aim of this research is to analyze the knowledge and behavior of the people of Samarinda City. The research design used was cross sectional using a questionnaire containing questions to assess knowledge and self-medication behavior. Data collection was carried out in August – September 2023 by distributing questionnaires in various public areas in Samarinda City. The sampling technique used was purposive sampling. The research results obtained from 330 respondents who were the research sample, with the dominant characteristics being 68.2% women, 98.2% adults (19 - 44 years old) and 87.9% having a high school education (SMA). The level of self-medication knowledge was higher in the poor category (79.1%) and the level of self-medication behavior was in the good category (83.3%).
Penggunaan obat yang tidak tepat dalam praktik swamedikasi atau pengobatan mandiri dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti munculnya efek samping obat, ketergantungan dan lain-lain. Pengetahuan dan perilaku yang baik dapat menghasilkan pengobatan mandiri yang rasional dan mengurangi risiko berbahaya dari praktik tersebut. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis pengetahuan dan perilaku masyarakat Kota Samarinda. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk menilai pengetahuan dan perilaku swamedikasi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus – September 2023 dengan menyebarkan kuesioner di berbagai public area di Kota Samarinda. Teknik sampling yang digunakan ialah purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan 330 responden yang menjadi sampel penelitian, dengan karakteristik dominan pada perempuan sebanyak 68,2%, berusia dewasa (19 – 44 tahun) sebanyak 98,2% dan memiliki pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 87,9%. Tingkat pengetahuan swamedikasi lebih banyak pada kategori buruk (79,1%) dan tingkat perilaku swamedikasi pada kategori baik (83,3%).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 -
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.