Formulasi dan Nilai SPF Lotion Ekstrak Etanol Daun Porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan Variasi Emulgator Asam Stearat-TEA
DOI:
https://doi.org/10.32382/mf.v20i1.326Kata Kunci:
Daun Porang, Lotion, Sun Protection Factor, Tabir SuryaAbstrak
Formulation And Value Of Spf Lotion Ethanol Extract Of Porang Leaves (Amorphophallus muelleri Blume) With Variations Of Stearic Acid-TEA Emulgator
Oxidative stress, erythema, pigmentation, and photosensitivity of the skin as well as premature aging in long-term effects can be caused by exposure to sunlight. The leaf is known to have antioxidant properties with an IC50 of 97,054 so it can be useful as a sunscreen. The purpose of this study is to formulate and measure the SPF value of a sunscreen in the form of a lotion preparation containing foam leaf extract. (Amorphophallus muelleri Blume). In this study, observational methods were used to extract the leaves of the foam. This extract is obtained by maseration of foal leaves using 95 percent ethanol solvent. Ethanol concentrations of 20 ppm indicate SPF 16.5; 40 ppm concentrates SPF 19.99; 80 ppm concentrations indicate the SPF 29 value; 160 ppm concentrations indicate a SPF 40.7 value; and 320 pPM concentrates an SPF 47.7 value. To produce a lotion preparation with a concentration of 320 ppm, the ratio of streatate acid emulsifiers and triethanolamines in sequence is 3:1; 6:2; 9;3. The preparation was tested for physical stability for 10 days, including organoleptic, pH, uniformity, adhesion, homogeneity, viscosity, flow type, and accelerated stability. The results showed that the formula with stable concentrations of stearate acid and triethanolamine is (9:3). Thus, ethanol leaf extract can be formulated into a lotion preparation using a stearate-triethanolamine acid emulsifier, which can be used as a sunscreen. However, the formulation process can affect the SPF value of the lotion, once formulated and after a stressful condition, SPF values decrease.
Stres oksidatif, eritema, pigmentasi, dan fotosensitivitas pada kulit serta penuaan dini dalam efek jangka panjang dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari. Daun porang diketahui memiliki sifat antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 97,054 sehingga dapat bermanfaat sebagai tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan dan mengukur nilai SPF tabir surya dalam bentuk sediaan lotion yang mengandung ekstrak daun porang (Amorphophallus muelleri Blume). Dalam penelitian ini, metode observasional digunakan untuk mengekstrak daun porang. Ekstrak ini diperoleh dengan maserasi daun porang menggunakan pelarut etanol 95%. Konsentrasi etanol 20 ppm menunjukkan nilai SPF 16,5; konsentrasi 40 ppm menunjukkan nilai SPF 19,99; konsentrasi 80 ppm menunjukkan nilai SPF 29; konsentrasi 160 ppm menunjukkan nilai SPF 40,7; dan konsentrasi 320 ppm menunjukkan nilai SPF 47,7. Untuk menghasilkan sediaan lotion dengan konsentrasi 320 ppm, perbandingan emulgator asam streatat dan trietanolamin berturut-turut adalah 3:1; 6:2; 9;3. Sediaan lotion diuji stabilitas fisik selama 10 hari, termasuk organoleptik, pH, daya sebar, daya lekat, homogenitas, viskositas, tipe aliran, dan stabilitas dipercepat. Hasilnya diperoleh bahwa formula dengan konsentrasi asam stearat dan trietanolamin yang stabil yaitu (9:3). Dengan demikian, ekstrak etanol daun porang dapat diformulasi menjadi sediaan lotion dengan menggunakan emulgator asam stearat-trietanolamin, yang dapat digunakan sebagai sunscreen. Namun, proses formulasi dapat memengaruhi nilai SPF lotion, setelah diformulasi dan setelah kondisi stres, nilai SPF menurun.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 -
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.